Anda di halaman 1dari 8

Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara dan Kodifikasi Hukum Administrasi

Negara

Rizma Devi Febriani


Jurusan Administrasi Publik
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas sriwijaya
07011281823108@student.unsri.ac.id

Abstrak
istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau
dari berbagai cara. Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari Sumber hukum dalam
arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber hukum dalam arti
formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi adalah pengumpulan
peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab perundang-undangan secara sistematis,
lengkap, dan tuntas.

KEYWORD: HUKUM ADMINISTRASI NEGARA, SUMBER HUKUM, KODIFIKASI

PENDAHULUAN

Indonesia ialah Negara hukum,dengan itu Indonesia memiliki kekuatan untuk mengendalikan
tindakan masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia mengatur banyak
aspek kehidupan,mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan
hukum ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai
diabaikan oleh masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum
,tentu harus mengetahui sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum,salah satunya adalah
sumber hukum. Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum.
Timbul pertanyaan besar,kenapa kita perlu mengetahui sumber. Jawabannya adalah merupakan
sesuatu yang melandas supaya kita mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan
pedoman hidup agar kita tidak hanya tahu dan menjalankannya saja tanpa pengetahuan mengapa
hal itu bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum
digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara.

PEMBAHASAN

1. Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara


1.1. Pengertian Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta tempat
diketemukannya hukum. Menurut Bachsan Mustafa sumber hukum adalah tempat dimana kita
dapat mengetahui dan mengenal hukum.16 Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari
faktor-faktor yang mempengaruhi hukum yang disebut sebagai sumber hukum material maupun
dapat dilihat dari bentuk dan pembentukan suatu hukum yang disebut sebagai sumber hukum
formal. 17

1.1.1 Sumber Hukum Material Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum dalam arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu.
Sumber hukum material adalah faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi atau isi dari aturan-
aturan hukum atau faktor-faktor masyarakat yang memengaruhi pembentukan hukum atau
tempat dimana materi hukum itu diambil. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor historis,
filosofis, dan sosiologis

a. Sumber Hukum Historis/ Faktor historis


Faktor sejarah dapat menjadi sumber hukum materiil dalam arti ikut berpengaruh atas penentuan
materi aturan hukum dalam hukum administrasi negara dari sudut sejarah, ada dua jenis sumber
hukum historis/ faktor historis , yaitu:
1) Undang-undang dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu tempat.
2) Dokumen-dokumen dan surat-surat serta keterangan lain dari masa lampau. Sumber hukum
dari sudut historis ini yang paling relevan adalah undang-undang dan sistem hukum tertulis di
masa lampau, sebab undang-undang dan sistem hukum tertulis merupakan hukum yang betul-
betul berlaku, sedangkan dokumen dan surat-surat keterangan hanya bersifat mengenalkan
hukum yang berlaku di masa lampau.

16
Jum Anggriani, 2012, Op. Cit., h. 56.
17
Eny Kusdariny, 2011, Op. cit., h. 53-54.

b. Sumber Hukum Sosiologis/ Faktor Sosiologis/ Antropologis


Dari sudut sosiologis, sumber hukum materiil itu adalah seluruh masyarakat. Sudut ini menyoroti
lembaga-lembaga sosial sehingga dapat diketahui apakah yang dirasakan sebagai hukum oleh
lembaga-lembaga itu. Dari pengetahuan tersebutlah dapat dibuat materi hukum yang sesuai
dengan kenyataan sosiologisnya. Bisa dikatakan bahwa faktor-faktor sosial dalam masyarakat
dapat mempengaruhi isi hukum positif, faktor tersebut bisa meliputi pandangan ekonomis,
pandangan agamais, dan psikologis.

c. Sumber Hukum Filosofis/ Faktor Filosofis


Dalam Sumber hukum dalam arti filosofis terdapat dua hal yang dapat menjadi sumber hukum,
yaitu:
1) sebagai ukuran/ sumber untuk menentukan bahwa sesuatu bersifat adil. Karena hukum itu
dimaksudkan antara lain untuk menciptakan keadilan, maka hal-hal yang secara filosofis
dianggap adil dijadikan juga sumber hukum material;
2) sebagai faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menaati kewajiban terhadap hukum.
Hukum itu diciptakan agar ditaati, oleh sebab itu, semua faktor yang dapat mendorong seseorang
taat pada hukum harus diperhatikan dalam pembuatan aturan hukum positif. Dengan kata lain,
sumber hukum filosofis mengandung makna agar hukum sebagai kaidah perilaku memuat nilai-
nilai positif tersebut.

1.1.2. Sumber Hukum Formal Hukum Administrasi Negara

Sumber hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Sumber
hukum formal hukum administrasi negara adalah sumber hukum yang dilihat dari segi bentuk
dan pembentukannya. Karena bentuknya itu menyebabkan hukum itu berlaku umum, diketahui,
dan ditaati. Sumber hukum formal dapat berbentuk tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum
administrasi negara secara formal ini terdiri dari:
a. Undang-Undang
Undang-Undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang
berwenang dan mengikat masyarakat umum. Undang-Undang dalam hal ini dibedakan menjadi :
a) Undang-Undang dalam arti formal, adalah undang-undang yang dihasilkan oleh presiden
bersama Dewan Perwakilan Rakyat yang berisi aturan tingkah laku yang mengikat umum.
Dengan kata lain Undang-Undang dalam arti formal yaitu produk hukum yang dilihat dari cara
pembentukannya. Hal ini dipertegas dalam rumusan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 2004,
yang dimaksud dengan undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.

b) Undang-Undang dalam arti material adalah peraturan perundang-undangan, yaitu produk


hukum tertulis yang dikeluarkan pejabat yang berwenang yang isinya mempunyai sifat mengikat
penduduk secara langsung. Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang Jenis
dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Perbedaan dari kedua macam Undang-Undang tersebut terletak pada sudut peninjauannya.
Undang-Undang dalam arti material ditinjau dari sudut isinya yang mengikat umum, sedangkan
Undang-Undang dalam arti formal ditinjau dari segi pembuatan dan bentuknya. Untuk
memudahkan membedakannya, maka undang-undang dalam arti material biasanya diistilahkan
dengan peraturan perundang-undangan, sedangkan undang-undang dalam arti formal disebut
dengan undang-undang.

b. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim administrasi yg telah lalu yg memutus perkara administrasi
dan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Putusan hakim dapat menjadi sumber hukum
administrasi negara. Kedudukan yurisprudensi dalam Hukum Administrasi Negara sangat
penting, sehubungan dengan adanya asas hakim aktif dalam Peradilan Tata Usaha Negara yang
berfungsi melengkapi dan memperkaya Hukum Administrasi Negara.

c. Traktat/ Perjanjian
Traktat/ Perjanjian adalah perjanjian internasional yang diadakan, baik oleh dua negara
(perjanjian bilateral) ataupun dilakukan oleh lebih dari dua negara (perjanjian multilateral).
Akibat perjanjian ini ialah bahwa pihak-pihak yang bersangkutan terikat pada perjanjian yang
mereka adakan itu (Pacta sun servanda).
Contoh: Pasal 2 Tap MPR RI No. XVII/MPR/1998 tgl 13 Nov. 1998 mngenai penugasan kepada
Presiden RI dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak Asasi manusia (HAM) sepanjang tidak bertentangan dengan
UUD 1945 dan Pancasila. Misalnya Ratifikasi Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman lain yg kejam, tidak manusiawi/ merendahkan martabat manusia dengan UU
No. 5 Th 1998.

d. . Doktrin
Doktrin adalah pendapat para ahli. Doktrin dapat menjadi sumber hukum formal Hukum
Administrasi Negara sebab pendapat para ahli itu dapat melahirkan teori-teori dalam lapangan
Hukum Administrasi Negara yang kemudian dapat mendorong timbulnya kaidah-kaidah Hukum
Administrasi Negara. Doktrin baru menjadi sumber hukum bila diterima oleh masyarakat tanpa
proses perundangan. (Nomensen Sinamo, 2010; 37)

e. Praktik Administrasi Negara / Konvensi/ Hukum Tidak Tertulis


konvensi adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
negara. Konvensi yang menjadi sumber hukum administrasi negara adalah praktek dan
keputusan-keputusan hukum pejabat administrasi negara atau hukum tak tertulis, tetapi
dipraktekkan dalam kenyataan oleh pejabat administrasi negara. Meskipun tidak tertulis,
konvensi yg berupa praktik pejabat-pejabat pemerintahan ini penting mengingat Hukum
Administrasi Negara yang selalu bergerak dan sering dituntut perubahannya oleh situasi.
Tuntutan situasi yang terjadi tiba-tiba itu sulit diimbangi dengan lahirnya hukum tertulis, oleh
sebab itu, perlu adanya konvensi sebagai hukum tidak tertulis.

2. Kodifikasi Hukum Administrasi Negara

1.2. Pengertian Kodifikasi Hukum Administrasi Negara

Kodifikasi adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab


perundang-undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas. Menurut C.S.T Kansil kodifikasi
merupakan pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab Undang-Undang secara sistematis
dan lengkap.

1.2.1. Tujuan dilakukannya kodifikasi antara lain:

• Kepastian hukum
• Kesatuan hukum
• Penyederhanaan hukum

Namun, hingga dewasa ini belum terdapat kodifikasi atas peraturan di bidang Hukum
administrasi Negara. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yakni:

• Aturan Hukum Administrasi Negara selalu berkembang


• Aturan Hukum Administrasi Negara tidak dibuat di satu tangan
• Tidak semua Aturan Hukum Administrasi Negara dibuat dalam bentuk tertulis.

Pengkodifikasian peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara sangat sulit dilakukan, hal ini
disebabkan karena campur tangan alat administrasi negara dalam segala segi kehidupan dan
penghidupan masyarakat amat luas. Lagi pula, dengan dikodifikasikannya peraturan-peraturan
Hukum Administrasi Negara, dapat mengakibatkan statisnya kaidah Hukum Administrasi
Negara itu sendiri, sehingga langkah alat administrasi negara dalam melaksanakan fungsinya
menjadi sangat kaku. Hal yang demikian dapat menghambat, paling tidak memperlambat lajunya
pembangunan negara.

PENUTUP

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa indonesia ialah
Negara hukum,dengan itu Indonesia memiliki kekuatan untuk mengendalikan tindakan
masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia mengatur banyak aspek
kehidupan,mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan
hukum ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai
diabaikan oleh masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum
,tentu harus mengetahui sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum,salah satunya adalah
sumber hukum. Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum. Timbul pertanyaan
besar,kenapa kita perlu mengetahui sumber. Jawabannya adalah merupakan sesuatu yang
melandas supaya kita mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan pedoman
hidup agar kita tidak hanya tahu dan menjalankannya saja tanpa pengetahuan mengapa hal itu
bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum
digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara.
Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau
dari berbagai cara. Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta
tempat diketemukannya hukum. Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari Sumber
hukum dalam arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber
hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi adalah
pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab perundang-undangan secara
sistematis, lengkap, dan tuntas.

DAFTAR PUSTAKA

Paulus Effendie Lotulung, 1994, Himpunan Makalah Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang
Baik, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.
Philipus M.Hadjon et.al, 2002, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Cet.Kedelapan,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Utrecht, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya.
Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan
Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 , https://scholar.google.co.id/citations?
user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,
https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,
https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UN
TUK_INDONESIA_1, https://scholar.google.co.id/citations?
user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Anda mungkin juga menyukai