Anda di halaman 1dari 9

AAJ 4 (2) (2015)

Accounting Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

PENGARUH MEDIA, SENSITIVITAS INDUSTRI DAN STRUKTUR


CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS ENVIRONMENTAL
DISCLOSURE
(STUDI PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2013)

Arga Mustika Winarsih , Badingatus Solikhah

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh environmental media, sensitivitas industri dan
Diterima Desember 2014 struktur corporate governance terhadap kualitas environmental disclosure. Populasi dalam penelitian ini
Disetujui Januari 2015 adalah seluruh perusahaan high profile industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011,
Dipublikasikan Mei 2015 2012 dan 2013 sebanyak 70 perusahaan dengan menerbitkan laporan tanggung jawab sosial dan
________________ lingkungan dalam annual report dan sustainability report. Metode yang digunakan adalah purposive
Keywords: sampling. Jumlah sampel yang diobservasi yaitu 129 data. Teknik analisis yang digunakan adalah
Corporate Governance., regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas industri, gender, directorship, board size
Environmental Disclosure., dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas environmental disclosure. Peneliti
Media Online, Sensitivity selanjutnya diharapkan menambah sumber media online lain yang mempublikasikan environmental
Industry disclosure dan menambah kategori perusahaan. Serta meminimalisir unsur subjektivitas pengukuran
____________________ kualitas environmental disclosure.

Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the influence of environmental media, the sensitivity industry and corporate
governance structure of the environmental disclosure quality. The population in this study are all high-profile
industry companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2011, 2012 and 2013 as many as 70 companies with
published reports of social and environmental responsibility in the annual report and sustainability report. The
method used is purposive sampling. The number of samples was observed that 129 data. The analysis
technique used is multiple regression. The results showed the sensitivity industry, gender, directorship, board
size and institutional ownership has positive influence on the environmental disclosure quality. Further
research is expected to add another source of online media that publish environmental disclosure and add
company category. And minimize the element of subjectivity environmental quality measurement disclosure.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: argamustika93@yahoo.com

1
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

PENDAHULUAN

Berdasarkan pedoman environmental harapan masyarakat (stakeholder). Melalui media


disclosure yang diterbitkan oleh Global Reporting perusahaan akan mendapatkan legitimasi dari
Initiative (GRI), perusahaan dituntut untuk tidak stakeholders. Selain itu, dengan tingkat
hanya memberikan kontribusi terhadap sensitivitas industri yang tinggi perusahaan akan
pertumbuhan ekonomi saja, tapi juga membantu semakin berkepentingan untuk mengungkapkan
dalam memecahkan permasalahan terkait resiko informasi lingkungannya, karena aktivitas
dan ancaman terhadap keberlanjutan dalam industri yang mempengaruhi kepentingan luas,
lingkup hubungan sosial, lingkungan dan Penelitian ini mengacu pada penelitian
ekonomi (GRI, 2006). Survei yang dilakukan yang dilakukan oleh Rupley, et al. (2012),
oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dimana untuk mengukur environmental disclosure
(WALHI) menyatakan bahwa kasus lingkungan menggunakan environmental disclosure index
menjadi penyebab masih minimnya pelaporan scorecard. Dengan membagi empat kategori yang
tanggung jawab sosial dan lingkungan (WALHI, digunakan dalam mengukur variabel dependen,
2014). yaitu compliance (kepatuhan), pollution prevention
Peraturan tentang lingkungan di (pencegahan polusi), product stewardship
Indonesia, terdapat dalam Undang-Undang No. (penanganan produk), dan sustainable development
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. (pengembangan berkelanjutan).
Pada Pasal 74 ayat 1 menyatakan bahwa Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan
perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di atas, maka dilakukan penelitian untuk
di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber menemukan bukti empiris pengaruh
daya alam wajib melaksanakan Tanggung environmental media, sensitivitas industri dan
Jawab Sosial dan Lingkungan. Dengan struktur corporate governance terhadap kualitas
demikian, perusahaan atau perseroan di bidang environmental disclosure serta ukuran perusahaan
sumber daya alam harus melaporkan tanggung dan profitabilitas sebagai variabel kontrol.
jawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk Pengembangan hipotesis penelitian ini diambil
pertanggungjawaban perusahaan terhadap berdasarkan penelitian yang berkaitan dengan
masyarakat serta lingkungan. environmental disclosure.
Teori agensi menyatakan bahwa terdapat Ashforth dan Gibbs (1990) dalam Rupley,
dua sisi kepentingan yang berbeda yaitu pihak et al. (2012) menyatakan bahwa legitimasi
agen (manajemen) dan pihak prinsipal perusahaan dapat diperoleh dengan berbagai
(pemegang saham). Untuk memberikan bentuk macam cara, diantaranya melakukan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap dua komunikasi dengan para stakeholder. Melalui
kepentingan tersebut dengan menggunakan media akan meningkatkan reputasi perusahaan
sistem tata kelola perusahaan (corporate di mata masyarakat. Oleh karena itu liputan
governance), dimana didalamnya terdapat media akan membentuk legitimasi stakeholders.
Corporate Social Responsibility sebagai bentuk H1 : Keberadaan Liputan media tentang
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. lingkungan berpengaruh positif terhadap
Corporate governance dalam penelitian ini kualitas environmental disclosure.
menggunakan karakteristik dewan komisaris. Sensitivitas industri berkaitan dengan
Selain itu, keberadaan dewan komisaris dalam pengaruh aktivitas perusahaan terhadap
menjalankan tugasnya juga dibantu oleh suatu perusahaan. Berdasarkan teori legitimasi
komite yang disebut komite audit. perusahaan yang memberikan dampak yang
Ashforth dan Gibbs (1990) dalam Rupley, besar terhadap lingkungan dan para stakeholder,
et al. (2012) menyatakan bahwa teori legitimasi akan lebih banyak mengungkapkan informasi
akan menyampaikan informasi perusahaan lingkungan, dengan tujuan mendapatkan
kepada berbagai pihak agar sesuai dengan legitimasi oleh para stakeholder.

2
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

H2 : Sensitivitas industri berpengaruh H3d : Ukuran dewan komisaris berpengaruh


positif terhadap kualitas environmental positif terhadap kualitas environmental
disclosure. disclosure.
Komisaris independen merupakan Komite audit independen merupakan
komisaris yang berasal dari pihak yang tidak pihak yang berfungsi membantu komisaris
mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan
dengan perusahaan itu sendiri. Melalui dan sistem pengendalian (Collier, 1993 dikutip
perannya sebagai fungsi pengawasan dewan oleh Suhardjanto 2010). Focker (1992) dalam
komisaris memberikan dampak terhadap kinerja Zulaikha (2012) menyebutkan bahwa komite
manajemen agar tidak merugikan kepentingan audit dianggap sebagai alat yang efektif untuk
stakeholders. melakukan mekanisme pengawasan, sehingga
H3a : Komisaris independen berpengaruh dapat meningkatkan kualitas pengungkapan
positif terhadap kualitas environmental informasi perusahaan.
disclosure. H4 : Komite audit independen berpengaruh
Keberagaman gender merupakan dewan positif terhadap kualitas environmental
komisaris wanita yang berada di perusahaan. disclosure
Menurut Adams dan Ferreira (2004) dalam Rao, Kepemilikan institusional merupakan
et al. (2011) komisaris wanita lebih rajin dalam saham yang dimiliki oleh perusahaan asuransi,
menghadiri rapat dewan komisaris bank, dan pensiun dan investment banking. Jensen
dibandingkan dengan komisaris pria. Penelitian dan Meckling (1976) menyatakan bahwa
tersebut menunjukkan terdapat pengaruh positif kepemilikan institusional memiliki peranan yang
dewan komisaris perempuan terhadap sangat penting dalam meminimalisasi konflik
environmental disclosure. keagenan yang terjadi antara manajer dan
H3b : Keragaman gender berpengaruh positif pemegang saham.
terhadap kualitas environmental disclosure. H5 : Kepemilikan institusional berpengaruh
Multiple-directorship merupakan anggota positif terhadap kualitas environmental
dewan komisaris yang bekerja di perusahaan disclosure
lain. Dalam konteks environmental disclosure,
perusahaan dengan anggota dewan yang
melayani di beberapa perusahaan akan memiliki
kualitas environmental disclosure lebih tinggi
dibandingkan yang hanya bekerja di satu
perusahaan (Rupley, et al. 2012).
H3c : Multiple directorships berpengaruh positif
terhadap kualitas environmental disclosure.
Inti dari corporate governance di Indonesia
ada pada dewan komisaris karena tugas utama
dewan komisaris adalah mengawasi dan
mengevaluasi pembuatan kebijakan dan
pelaksanaan kebijakan tersebut oleh dewan
direksi serta memberi nasehat kepada dewan
direksi (Muntoro, 2005). Penelitian Sembiring
(2005) menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara ukuran dewan komisaris
dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

3
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dari penelitian ini digambarkan pada Gambar
di bawah ini:
VARIABEL INDEPENDEN

ENVIRONMENTAL MEDIA

KUALITAS
H1 (+)
SENSITIVITAS INDUSTRI
ENVIRONMENTAL
H2 (+)
INDEPENDEN
DISCLOSURE
H3a (+)
GENDER H3b (+)

DIRECTORSHIP H3c (+)


H3d (+)
BOARD SIZE

H4 (+)
KOMITE AUDIT INDEPENDEN

H5 (+)
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL

VARIABEL KONTROL
LN_SALES

ROA

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan perusahaan non-keuangan yang termasuk high
Sampel profile industry. Teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah metode purposive sampling. Hasil
seluruh perusahaan high profile industry yang penentuan sampel berdasarkan kriteria yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013 sebanyak 70 telah ditentukan dapat dilihat pada Tabel 1.
perusahaan. Sedangkan sampel merupakan

Tabel 1.Populasi dan Sampel


Keterangan Jumlah
Perusahaan yang tergolong industri high profile di Bursa Efek Indonesia 70
(BEI) tahun 2011-2013
Perusahaan yang tidak melaporkan laporan corporate social responsibility (20)
Perusahaan yang memenuhi kriteria 50
Jumlah sampel 2011-2013 (3 x 50) 150
Data Outlier 21
Total Sampel 129
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

4
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

Keterangan tabel ringkasan hasil uji regresi:


+ : Berpengaruh positif
- : Berpengaruh negatif
S : Signifikan
TS : Tidak signifikan
V : Hipotesis diterima
X : Hipotesis ditolak

Variabel Penelitian
Variabel Dependen di dalamnya terdapat 60 item pengukuran untuk
Kualitas Environmental Disclosure mengukur kualitas environmental disclosure,
Kualitas environmental disclosure dengan membagi 4 tingkatan kelompok strategi
dilambangkan dengan ED. Pengukuran ED yaitu compliance, pollution prevention, product
menggunakan environmental disclosure index stewardship dan sustainable development.
scorecard berdasarkan Rupley, et al. (2012) yang

Tabel 2.Definisi Operasional


Variabel Definisi Pengukuran
Keberadaan Environmental discloure yang Janis-Fadner coefficient
liputan media dipublikasikan secara luas oleh
(MEDIA_EXIST) perusahaan secara online

Dimana e adalah jumlah artikel


positif tentang lingkungan,
c adalah jumlah tentang artikel
negatif tentang lingkungan dan
t adalah jumlah e +c
Sensitivitas Pengaruh aktivitas perusahaan 1 jika perusahaan merupakan
Industri terhadap lingkungan industri pertambangan dan energi
(SEN_IND) 0 perusahaan yang lainnya
Komisaris Komisaris yang berasal dari luar IND = Jumlah anggota dewan
Independen (IND) perusahaan dengan tidak memiliki komisaris independen yang
hubungan dengan perusahaan serta dimiliki perusahaan.
secara independent melakukan
pengawasan terhadap perusahaan
Keberagaman Dewan komisaris wanita yang GENDER = Jumlah anggota
Gender berada di perusahaan dewan komisaris perempuan yang
(GENDER) dimiliki perusahaan.
DIRECTORSHIP Anggota dewan komisaris yang DIRECTORSHIP = Jumlah
mempunyai pekerjaan lebih dari anggota dewan komisaris yang
satu memiliki pekerjaan lebih dari satu.
Board Size Jumlah dewan komisaris yang BS = Jumlah anggota dewan
(BS) berada di perusahaan. komisaris yang berada di
perusahaan
Komite Audit Pihak yang melakukan pengawasan KAI = Jumlah Komite Audit
Independen serta pengendalian yang ditujukan Independen di Perusahaan
(KAI) kepada dewan komisaris.

5
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

Kepemilikan Institusi yang memiliki saham di


Institusional dalam perusahaan.
(KI)
Ukuran Besar kecilnya suatu perusahaan Log Natural dari Total Aset
Perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, (Ln_Sales)
(Firm Size) jumlah penjualan, rata-rata total
penjualan dan rata-rata total aktiva.
Profitabilitas Kemampuan perusahaan dalam
(ROA) memperoleh laba.

Metode Pengumpulan Data kontan.com, walhi nasional dan web


Metode pengumpulan data dengan perusahaan itu sendiri.
metode dokumentasi berupa data sekunder. Metode Analisis Data
Data diperoleh dari annual report dan laporan Metode analisis data yang digunakan
berkelanjutan serta data pendukung dari dalam penelitian ini diantaranya adalah analisis
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis
serta sumber data yang dipublikasikan secara regresi berganda dan uji hipotesis dengan
online, yaitu media kompas.com, antaranews, menggunakan SPSS V.19.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.Ringkasan Hasil Uji Regresi


Kualitas Environmental Disclosure (Variabel Dependen)
Variabel DQ_ DQ_ DQ_ DQ_ DQ_
Independen
COMP POLLPREV PRODSTEW SUSDEV TOTAL
MEDIA_EXIS +TSX +TSX +TSX +TSX +TSX
SEN_IND -SX +S +TSX +SV +TSX
IND -SX -SX -SX -TSX -SX
GENDER +SV +TSX +TSX -TSX +TSX
DIRECTORSHIP +TSX +SV +TSX +TSX +SV
BS +TSX +SV +SV +SV +SV
KAI -TSX -SX -SX -SX -SX
KI -TSX +SV +TSX +SV -SX
Ln_SALES +S +S +S +S +S
ROA -TS -TS -TS -TS -TS
Sumber: Data sekunder y

1. Pengaruh Environmental Media Terhadap lingkungan dalam liputan media. Hasil


Kualitas Environmental Disclosure penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian
Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3 yang dilakukan oleh Rupley et al. (2012) bahwa
menunjukkan bahwa dalam 5 model regresi media akan menciptakan kesadaran stakeholders
keberadaan liputan media hipotesis H1 ditolak. tentang masalah lingkungan perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh sampel penelitian ini 2. Pengaruh Sensitivitas Industri Terhadap
masih memiliki keterbatasan, dimana Kualitas Environmental Disclosure
perusahaan yang dijadikan sampel tidak semua Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3
mempublikasikan informasi mengenai menunjukkan bahwa pada model regresi

6
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

DQ_COMP, DQ_PRODSTEW dan Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3


DQ_TOTAL variabel sensitivitas industri menunjukkan bahwa pada model regresi
hipotesis H2 ditolak. Hanya pada model regresi DQ_COMP, DQ_PRODSTEW, DQ_SUSDEV
DQ_POLLPREV dan DQ_SUSDEV sensitivitas variabel DIRECTORSHIP tidak signifikan. Hal
industri hipotesis H2 diterima. Hal ini konsisten ini disebabkan dewan komisaris akan tetap
dengan penelitian Anggraini (2006) bahwa melaksanakan kinerja lingkungannya dengan
perusahaan yang memiliki tingkat sensitivitas tidak terpaku pada anggota dewan yang
industri tinggi akan memperoleh perhatian yang memiliki pekerjaan lebih dari satu saja.
lebih dari masyarakat. Sensitivitas industri Sedangkan pada model DQ_POLLPREV dan
diukur dengan menggunakan variabel dummy, DQ_TOTAL menunjukkan bahwa variabel
sehingga simpangan data lebih kecil, sehingga DIRECTORSHIP adalah signifikan. Hasil ini
hasilnya tidak signifikan. konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
3a. Pengaruh Komisaris Independen Rupley, et al. (2012) yang menyatakan bahwa
Terhadap Kualitas Environmental Disclosure adanya hubungan yang positif antara multiple
Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3 directorship dengan kualitas environmental
menunjukkan bahwa dalam 5 model regresi disclosure.
variabel komisaris independen tidak 3d. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris
berpengaruh terhadap kualitas environmental Terhadap Kualitas Environmental Disclosure
disclosure. Penelitian ini konsisten dengan Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3
penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto menunjukkan bahwa pada model regresi
(2010) yang menyatakan bahwa proporsi dewan DQ_POLLPREV, DQ_PRODSTEW,
komisaris tidak berpengaruh terhadap DQ_SUSDEV dan DQ_TOTAL variabel
environmental disclosure. Rendahnya proporsi ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh
komisaris independen pada perusahaan yang positif terhadap kualitas environmental disclosure.
dijadikan sampel penelitian ini, yaitu sebesar Hasil penelitian konsisten dengan penelitian
38% dari total dewan komisaris yang dilakukan oleh Rao, et al. (2011) yang
3b. Pengaruh Keberagaman Gender menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
Terhadap Kualitas Environmental Disclosure positif antara jumlah dewan komisaris terhadap
Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3 kinerja lingkungan. Model DQ_COMP
menunjukkan bahwa pada model regresi menunjukkan tidak berpengaruh terhadap
DQ_POLLPREV, DQ_PRODSTEW, kualitas environmental disclosure. Hasil ini
DQ_SUSDEV dan DQ_TOTAL variabel mendukung penelitian Effendi, et al. (2012)
keberagaman gender tidak berpengaruh terhadap bahwa ukuran dewan komisaris tidak
kualitas environmental disclosure. Hanya pada berpengaruh terhadap environmental disclosure.
model DQ_COMP yang menunjukkan bahwa 4. Pengaruh Komite Audit Independen
variabel keberagaman gender berpengaruh Terhadap Kualitas Environmental Disclosure
positif. Hasil ini konsisten dengan penelitian Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3
Rupley, et al. (2012) dan Rao, et al. (2011) bahwa menunjukkan bahwa dalam 5 model regresi
terdapat hubungan yang positif antara komisaris variabel komite audit independen tidak
perempuan terhadap kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kualitas environmental
perusahaan. Ditolaknya variabel keberagaman disclosure. Ditolaknya hipotesis konsisten dengan
gender sejalan dengan penelitian Prasetianti penelitian Suhardjanto (2010) yang menyatakan
(2014) dimana variabel keberagaman gender bahwa proporsi komite audit independen tidak
tidak berpengaruh terhadap kualitas berpengaruh terhadap pengungkapan informasi
environmental disclosure. lingkungan.
3c. Pengaruh Multiple Directorship 5. Pengaruh Kepemilikan Institusional
Terhadap Kualitas Environmental Disclosure Terhadap Kualitas Environmental Disclosure

7
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3 Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. (2)
menunjukkan bahwa model regresi yaitu Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan
DQ_POLLPREV, DQ_PRODSTEW dan indeks environmental disclosure dan mengukur
DQ_TOTAL variabel kepemilikan institusional jenis liputan media. (3) Terbatasnya media online
tidak berpengaruh terhadap kualitas yang dijadikan sumber dalam mengukur variabel
environmental disclosure. Hasil ini didukung oleh environmental media. Saran untuk peneliti
penelitian Rao, et al. (2011) yang menyatakan selanjutnya: 1) Menambah sumber media online
bahwa, semakin banyak kepemilikan lain yang mempublikasikan environmental
institusional cenderung memberikan tekanan disclosure perusahaan dan menambah kategori
manajemen untuk membatasi pengungkapan perusahaan, 2) Meminimalisir unsur
kepada publik. Sedangkan pada model subjektivitas pengukuran kualitas environmental
DQ_COMP dan DQ_SUSDEV terdapat disclosure.
pengaruh terhadap kualitas environmental
disclosure. Penelitian ini sejalan dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian Sudarno (2013) yang menyatakan
bahwa kepemilikan saham oleh institusi Anggraini, Fr. RR. 2006. “Pengungkapan
berpengaruh terhadap pengungkapan laporan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang
keberlanjutan perusahaan. Mempengaruhi Pengungkapan Informasi
Variabel Kontrol Sosial dalam Laporan Keuangan
Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3 Tahunan”. (Studi Empiris pada
dapat disimpulkan bahwa dalam 5 model regresi Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar
variabel kontrol ukuran perusahaan pada Bursa Efek Jakarta). Simposium
menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26
penelitian yang dilakukan oleh Rupley, et al. Agustus.
(2012) yang menyatakan bahwa terdapat BAPEPAM, 2004. Keputusan Ketua Badan
pengaruh positif antara ukuran perusahaan Pengawas Pasar Modal. No.: Kep-
terhadap kualitas environmental disclosure. 29/PM/2004. Tentang Pembentukan dan
sedangkan variabel kontrol profitabilitas Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
menunjukkan bahwa memiliki nilai signifikansi Audit Ketua Badan Pengawas Pasar
lebih dari 0,05. Penelitian ini sejalan dengan Modal. Departemen Keuangan Republik
penelitian yang dilakukan oleh Luthfia (2011) Indonesia Badan Pengawas Pasar
yang menyatakan bahwa profitabilitas yang Modal.http://www.bapepam.go.id/. (5
diproksikan dengan ROA tidak mempengaruhi November 2014)
perusahaan untuk mempublikasikan laporan Effendi, Bahtiar., Lia Uzliawati dan Agus
keberlanjutan. Sholikhan Yulianto. 2012. “Pengaruh
Dewan Komisaris terhadap Environmental
SIMPULAN Disclosure pada Perusahaan Manufaktur
yang Listing di BEI Tahun 2008-2011”.
Berdasarkan analisis data dan Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Serang:
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
bahwa penelitian ini menjelaskan pengaruh dari Global Reporting Initiative 2000-2006. 2006.
environmental media dan karakteristik struktur “Pedoman Laporan Keberlanjutan”,
corporate governance terhadap kualitas http://www.globalreporting.org. (23
environmental disclosure yang dikembangkan Oktober 2014)
menjadi 5 model regresi. Adapun keterbatasan http://www.antaranews.com/ (4 Oktober 2014)
dalam penelitian ini adalah: (1) Perusahaan http://www.idx.co.id/ (19 Oktober 2014)
yang dijadikan sampel penelitian hanya http://isra.ncsr-id.org/ (20 Oktober 2014)
perusahaan high profile industry yang terdaftar di http://news.kompas.com/ (10 Oktober 2014)

8
Arga Mustika Winarsih & Badingatus Solikhah / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)

http://www.kontan.com/ (28 Oktober 2014) and Quality of Environmental Disclosure”.


Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976. Journal Accounting Public Policy, Vol. 31.
“Theory of The Firm: Managerial Behavior, Sembiring, Eddy Rismanda 2005. “Karakteristik
Agency Cost and Ownership Structure”. Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung
Journal of Financial Economics. Jawab Sosial : Studi Empiris pada
Luthfia, Khaula. 2011. “Pengaruh Kinerja Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek
Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Jakarta”. SNA VIII Solo, 15-16
Modal, dan Corporate Governance terhadap September 2005.
Publikasi Sustainability Report”. Sudarno, 2013. “Pengaruh Kepemilikan
Skripsi.Semarang: Universitas Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Diponegoro. dan Kepemilikan Asing terhadap Praktik
http:/eprints.undip.ac.id/35636/1/. (13 Pengungkapan Sustainability Report”.
Agustus 2014) Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 2
Muntoro, R. K. 2005. Membangun Dewan No. 1 Hal. 1-14 (2013).
Komisaris yang Efektif. Majalah Usahawan Suhardjanto, Djoko. 2010. “Corporate Goverance,
Indonesia No.11 Tahun XXXVI. Karakteristik Perusahaan dan
Prasetianti, Nurani. 2014. “Pengaruh Media dan Environmental Disclosure”. Prestasi Vol. 6
Struktur Corporate Governance terhadap No. 1-Juni 2010. ISSN 141-1497.
Kualitas Environmental Disclosure”. Skripsi. Undang-undang Republik Indonesia tentang
Semarang: Universitas Diponegoro. Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007.
Prawinandi, Wardani 2012. “Peran Struktur Walhi, 2014. Tinjauan Lingkungan Hidup WALHI
Corporate Governance dalam Tingkat 2014. Politik 2014: Utamakan Keadilan
Kepatuhan Mandatory Disclosure Ekologis. http://chirpstory.com/li/67594.
Konvergensi IFRS”. Skripsi. Fakultas (7 November 2014)
Ekonomi Universitas Negeri Surakarta. Zulaikha, Benny Setyawan. 2012. “Analisis
Rao, Kathyayini Kathy, Carol A. Tilt dan Pengaruh Praktik Good Corporate
Laurance H. Lester. 2011. “Corporate Governance dan Manajemen Laba
Governance and Environmental Reporting”. terhadap Corporate Environmental
An Australian Study. Corporate Governance, Disclosure”. Dalam Jurnal Akuntansi
Vol. 12. Universitas Diponegoro. Vol. 1 No. 1 Tahun
Rupley, Kathleen Hertz, Darrell Brown dan R. 2012, Hal. 1-13.
Scott Marshall. 2012. “Governance, Media,

Anda mungkin juga menyukai