4.1 Pendahuluan
Spesific gravity didefinisikan sebagai perbandingan antara berat dari suatu
volume tanah terhadap berat dari volume air.
keluar.
5. Setelah itu diamkan piknometer yang sudah dipanaskan selama 3-4jam
sampai mencapai suhu ruangan (27⁰C -29⁰C).
6. Sesudah mencapai suhu ruangan tambahkan air suling dengan hati-hati
sampai meluap kemudian ditutup dengan penutup piknometer.
7. Timbang piknometer + benda uji + air suling (W3).
8. Kosongkan piknometer, kemudian isikan air suling sampai penuh, Kemudian
timbanglah piknometer+air suling tersebut (W4).
Tabel 4.1 Daftar Berat Jenis Air
Temperatur (t⁰C) Berat jenis Temperatur (t⁰C) Berat jenis
20 0.9982 30 0.9957
21 0.9980 31 0.9954
22 0.9978 32 0.9951
23 0.9976 33 0.9947
24 0.9973 34 0.9944
25 0.9971 35 0.9941
26 0.9968 36 0.9937
27 0.9965 37 0.9934
27.5 0.9964 38 0.9930
28 0.9963 39 0.9926
28.5 0.99615 40 0.9922
29 0.9960
Catatan:
1. Piknometer 100 ml digunakan untuk butir-butir tanah yang lewat
saringan No.20. Untuk butir-butir yang lebih besar dari saringan No. 20
digunakan piknometer yang lebih besar (misal 100 cc). Jika tanah
berupa campuran antara butir-butir kasar (tertahan saringan No.4) dan
butir-butir halus dipisahkan dengan saringan No.20. Kemudian masing-
masing dikerjakan tersendiri, kemudian harga berat jenis tanah diambil
rata-rata dari keduanya. Pada percobaan penentuan gradasi butir-butir
dengan cara pengendapan (cara pipet atau hidrometer), berat jenis butir-
butir ditentukan dari butir-butir yang lolos saringan No.10.
2. Sebagai pengganti air destilasi kami menggunakan air dari AC (air
suling) yang sifat membasahkan butir-butir lebih baik.
3. Contoh tanah basah dapat juga digunakan dan langsung dimasukkan
piknometer, asal diketahui kadar airnya.
4. Secara praktis, pengaruh temperatur tidak terlalu besar dan pengaruh
yang besar terhadap kesalahan hasilnya adalah bersihnya udara yang
terperangkap antara butir-butir dan udara yang larut dalam air, sehingga
pembersihan udara ini harus sebaik-baiknya.
5. Pekerjaan penentuan berat jenis sesuatu tanah harus dilakukan secara
duplo, yaitu dilakukan dua kali yang terpisah. Hasil kedua percobaan
harus tidak banyak berbeda dan dirata-ratakan. Jika selisihnya banyak
harus diulang.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JALAN PROFESOR DOKTER H. HADARI NAWAWI TELP (0561)749186, 743464
KOTAK POS 1349
Temperatur t° C 27 oC 27 oC
A = W2-W1 A (gr) 20 20
Rata-rata Gs 2,310
0.9965
𝐺𝑠 27,5℃ = 2,310 ( )
0.9964
𝐺𝑠 27,5℃ = 2,310
Berat jenis air pada masing-masing temperatur dapat dilihat pada daftar yang ada
pada Tabel 4.1
4.7 Kesimpulan
Dari pemeriksaan yang dilakukan secara duplo ternyata dari kedua benda uji
yang dites didapatkan hasil sebagai berikut:
Rata-rata Gs = 2,310
Gs untuk pada suhu 27,5°C adalah
𝐵𝑗 𝐴𝑖𝑟 27° 0.9965
𝐺𝑠 27,5℃ = 𝐺𝑠 ( ) = 2,310 ( ) = 2,310
𝐵𝑗 𝐴𝑖𝑟 27,5° 0.9964
4.8 Saran
Dari uji berat jenis didapat saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya saat merebus air pada kompor mahasiswa berhati hati agar tidak
terkena panas langsung dari kompor.
2. Berhati-hati saat mengguncang piknometer pada saat dipanaskan.
3. Saat melakukan pengguncangan piknometer yang berisi tanah dan air
guncanglah hingga homogen yang ditandai dengan tidak adanya tanah yang
menempel pada piknometer.
4. Mahasiswa harus fokus pada saat memeriksa suhu, pastikan alat ukur
thermometer berhenti saat mengkur agar perhitungan lebih akurat
5. Dalam melakukan interpolasi berat jenis, mahasiswa juga harus teliti karena
jika salah sedikit saja maka hasil akhirnya juga akan ikut berubah.