Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR KHAMID

NIM : 2050100015
PRODI : TEKNIK SIPIL

1. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan


tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa
Indonesia.
Alasan mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa melayu dikarenakan
berdasarkan dari waktu penggunaannya. Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak
zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda.
Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Bahasa
Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.
Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
A. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan
dan
bahasa perdangangan.
B. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu
tidak
dikenal tingkatan bahasa seperti bahasa kasar dan bahasa halus.
C. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima
bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
D. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam
arti yang luas.
2. Awal mula sejarah yakni bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu,
para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam suatu rapat dan
berikrar :
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari
Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa
nasional. Nah, Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara
pada tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945
disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Lalu dari mana Bahasa Indonesia berasal? Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa
Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa berdasarkan
sejarah, bahasa Indonesia mempunyai akar dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai
bahasa penghubung bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan hampir di
seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal itu
dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M
(Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka
tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).
Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna
itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya. Di Jawa Tengah (Gandasuli) juga
ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka
tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya,
bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran
agama Budha.
Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan
sebagai bahasa perdagangan baik pedagang antar suku di Nusantara maupun para
pedagang yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-
Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di
Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen. Yang dimaksud Koen-luen adalah
bahasa perhubungan di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di
Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra pada abad ke-16
dan abad ke-17 seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah
Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya
agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang,
antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang
dan bertambah kukuh keberadaannya.
Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya
dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari
berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan
bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam
berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara memengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Para pemuda
Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk
seluruh bangsa Indonesia sesuai isi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.
Bahasa Indonesia pun dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di
tingkat pusat maupun daerah. Meskipun bahasa dari daerah masing-masing masih
dipakai, namun untuk mempersatukan bangsa, masyarakat Indonesia antar suku
menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari.

3. Dialek adalah logat bahasa, perlambangan dan pengkhususan dari bahasa induk.
Selain itu, dialek merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh suatu
masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain. Berikut batasan-batasan
wilayah dialek, yaitu: Enquete dalam proses menghimpun data tertulis yang bersifat
umum. Rekaman informan-informan yang berfungsi sebagai data lisan yang bersifat
khusus. Metode perbandingan pada kosakata sebagai interdisiplin dengan linguistik
sejarah dan perbandingan.
Sementara ciri-ciri dari dialek adalah: Merupakan seperangkat bentuk ujaran
setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri umum dan masing-masing lebih mirip
sesamanya dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama. Dialek
tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa. Pada
perkembagannya, kemudian salah satu dialek yang kedudukannya sedikit lebih tinggi,
bisa diterima sebagai bahasa baku oleh seluruh wilayah.
Sebagai contoh juga logat orang jawa saat menggunakan bahasa Indonesia adalah
lemah lembut ,jika orang batak adalah apabila berbicara bahasa Indonesia, pasti
terlihat dengan jelas dialek kentalnya. Sehingga orang lain yang mendengar orang
Batak berbicara pasti terus tahu kalau yang sedang berbicara itu "halak hita” dan
untuk orang bali asli adalah sama seperti logat orang jawa yang lemah lembut hal ini
terjadi karena pengaruh bahasa Jawa menyebar ke Bali sejak zaman Majapahit, bahkan
sampai zaman Mataram Islam, meskipun kerajaan Mataram Islam tidak pernah
menaklukkan Bali.
4.
 Surat 1 :

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
JALAN JENDERAL SUDIRMAN KAV. 69, SEMARANG 12190, TELEPON (021) 7398381 - 7398382, FAKSIMILE (021) 7398323
SITUS http :/www.menpan.go.id

Nomor : B/12 /SM.01.00/2021 \ Januari 2021 Semarang 26 Desember 2020


Sifat : Segera
Hal : Undangan Rapat Koordinasi

Yth.
Bupati/Walikota Seluruh Indonesia
Di Tempat

Dalam rangka sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang


Manajemen PPPK dan rencana pengadaan PPPK Tahap pertama pada Tahun 2021, kami akan
menyelenggarakan rapat koordinasi dengan mengundang Bupati/Walikota sekalian
yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 2 Januari 2021


Waktu : Pukul 08. 00 s.d 16.00 WIB
Tempat : Swiss Belhotel Harbour Bay Semarang

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami harapkan Saudara dapat hadir atau
minimal menugaskan Sekretaris Daerah (undangan hanya berlaku untuk 1 orang Pejabat
yang ditugaskan). Perlu kami informasikan bahwa panitia hanya menyediakan konsumsi
selama acara berlangsung. Selanjutnya, mohon konfirmasi kehadiran Saudara dapat
disampaikan melalui tautan https://konfirmasi.menpan.go.id. Terlampir kami sampaikan
draft SPTJM untuk ditandatangani oleh Bupati/Walikota dan dibawa saat rakor dimaksud.
Demikian pengumuman ini untuk bisa dimaklumi.

Semarang, 26 Desember 2020


Gubernur Jawa Tengah

 
 H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.
 Surat 2 :

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
JALAN JENDERAL SUDIRMAN KAV. 69, SUKOHARJO 12190, TELEPON (021) 7398381 - 7398382, FAKSIMILE (021) 7398323
SITUS http :/www.menpan.go.id

Nomor : B/12 /SM.01.00/2021 \ Januari 2021 Sukoharjo 29 Desember 2020


Sifat : Segera
Hal : Undangan Rapat Koordinasi

Yth.
Camat Seluruh Kabupaten Sukoharjo
Di Tempat

Dalam rangka sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang


Manajemen PPPK dan rencana pengadaan PPPK Tahap pertama pada Tahun 2020, kami akan
menyelenggarakan rapat koordinasi dengan mengundang Camat sekalian yang akan diselenggarakan
pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 2 Januari 2020


Waktu : Pukul 16. 00 s.d 20.00 WIB
Tempat : Louvre hotel Harbour Sukoharjo

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami harapkan Saudara dapat hadir atau
minimal menugaskan Sekretaris Daerah (undangan hanya berlaku untuk 1 orang Pejabat
yang ditugaskan). Perlu kami informasikan bahwa panitia hanya menyediakan konsumsi
selama acara berlangsung. Selanjutnya, mohon konfirmasi kehadiran Saudara dapat
disampaikan melalui tautan https://konfirmasi.menpan.go.id. Terlampir kami sampaikan
draft SPTJM untuk ditandatangani oleh Bupati/Walikota dan dibawa saat rakor dimaksud.
Demikian pengumuman ini untuk bisa dimaklumi.

Sukoharjo, 29 Desember 2020


Bupati Sukoharjo

 
H. Wardoyo Wijaya, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai