Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu

MAKALAH TRANSMISI DAYA ELKTRIK


“KONSTANTA-KONSTANTA UMUM SALURAN TRANSMISI
(SALURAN PENDEK, MENENGAH DAN PANJANG) EFEK PIRANTI
DAN EFEK KULIT ”

DISUSUN OLEH

LINDA INDRIANI
A1K118054

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memercikan setetes dari luasnya lautan ilmu-Nya sehingga pembuatan Makalah
Transmisi Daya Elektrik ini dapat diselesaikan.
Dalam menyusun Makalah Transmisi Daya Elektrik ini, penulis telah
berusaha untuk dapat memberi yang terbaik dan sesuai harapan, walaupun dalam
pembuatan penulis masih banyak sekali kesulitan, karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan sumber referensi serta keterampilan penulis yang dimiliki. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan,
karena itu penulis banyak sangat mengharapkan saran dan kritik yang
dapat memotivasi agar dapat menyempurnakan di masa yang akan datang.
Sebagaimana lazimnya penulis, tentunya ada sececah harapan yang senantiasa
digantungkan, yaitu mudah-mudahan Makalah Transmisi Daya Elektrik
dapat bermanfaa bagi siapa saja yang ingin membaca, memahami, dan
mengamalkannya.

Kendari, 18 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi .................................. 3
B. Efek Ferranti (Ferranti Effect).............................................................. 8
C. Efek Kult (Skin Effect) ........................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saluran transmisi adalah penghantar, baik berupa konduktor ataupun
isolator atau dielektrik, yang digunakan untuk menghubungkan suatu
pembangkit sinyal, disebut juga sumber, dengan sebuah penerima/pemakai,
atau disebut juga beban. Dalam penyaluran tenaga listrik untuk memperoleh
nilai ekonomis dan teknis yang tinggi, maka penentuan tegangan saluran
transmisi yang optimal merupakan faktor yang sangat penting. Seiring
dengan meningkatnya biaya peralatan listrik tegangan tinggi dan kebutuhan
akan optimalisasi penyaluran daya listrik maka pemilihan tegangan
transmisi yang optimal sangat dibutuhkan.
Apabila tegangan transmisi dinaikkan maka rugi-rugi transmisi
menurun dan daya guna (efisiensi) penyaluran daya listrik akan meningkat.
Akan tetapi dengan menaikkan tegangan transmisi berarti akan
meningkatkan isolasi dan biaya peralatan. Pemilihan tegangan transmisi
yang optimum dapat pula ditentukan dengan menggunakan hubungan antara
tegangan dengan daya yang disalurkan dan panjang saluran transmisi.
Berdasarkan uaraian diatas maka penulis termotivasi membuat
makalah tentang makalah Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi
dengan tujuan agar para pembaca dapat memahami materi mengenai saluran
transmisi terutama pada Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah Konstanta-Konstanta Umum
Saluran Transmisi adalah sebagai berikut.
1. Bagimana Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi?
2. Bagaimana Efek Ferranti (Ferranti Effect) pada Saluran Transmisi ?
3. Bagaimana Efek Kult (Skin Effect) pada Saluran Transmisi ?

1
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan Pembuatan Makalah dalam makalah Konstanta-Konstanta
Umum Saluran Transmisi adalah sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi
2. Untuk Mengetahui Efek Ferranti (Ferranti Effect) pada Saluran
Transmisi
3. Untuk Mengetahui Efek Kult (Skin Effect) pada Saluran Transmisi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi


Pada saluran transmisi udara terdapat empat macam konstanta saluran
antara lain : Tahanan saluran, induktansi saluran, kapasitansi saluran dan
konduktansi bocor saluran. Pada umumnya konduktansi bocor saluran, dalam
perhitungan karakteristik saluran dapat diabaikan (karena sangat kecil).
1. Tahanan Saluran Transmisi.
Tahanan saluran transmisi merupakan penyebab terjadinya rugi
daya nyata pada saluran transmisi, pada saluran transmisi arus bolak-balik
pengertian tahanan saluran adalah tahanan arus bolak-balik atau tahanan
efektif dari saluran. Besarnya tahanan saluran arus bolak-balik dipengaruhi
oleh efek kulit, temperature dan konstruksi kawat saluran. Tahanan arus
searah (tahanan DC) besarnya sangat tergantung dari tahanan jenis
material, panjang penghantar saluran dan luas penampang penghantar :

Keterangan :
R = tahanan saluran (ohm)
ρ =Tahanan Jenis ( ohm-m)
L = panjang saluran (m)
A = luas penampang penghantar (m2 )

2. Induktansi Saluran Transmisi


Induktansi Saluran besarnya dipengaruhi oleh konstruksi kawat
penghantar, diamater kawat penghantar, dan susunan kawat penghantar
(jarak antara kawat penghantar).

3
3. Kapasitansi Saluran.
Kapasitansi saluran terjadi akibat selisih potensial antara
penghantar-penghantar, kapasitansi antara penghantar-penghantar adalah
muatan per unit selisih potensial. Kapasitansi antara kawat penghantar
sejajar adalah suatu konstanta yang tergantung pada ukuran kawat
penghantar dan jarak pemisah antara kawat penghantar.

4. Reaktansi Induktif dan Reaktansi Kapasitif Saluran


Pada saluran transmisi arus bolak-balik, maka induktansi saluran
akan menimbulkan reaktansi induktif.Besarnya reaktansi induktif saluran
transmisi tiap fasanya adalah :

Keterangan :
f = frekuensi tegangan saluran transmisi.(Hz).
L = Induktansi saluran transmisi (H/km)
Apabila saluran transmisi semakin panjang, maka reaktansi induktif
akan semakin besar, hal ini dalam saluran transmisi akan menimbulkan /
menaikkan besarnya tegangan jatuh saluran transmisi.

 KARAKTERISTIK PENYALURAN DAYA


Pada saluran transmisi terdapat empat macam konstanta saluran
transmisi, yaitu Tahanan saluran, Induktansi saluran, Kapasitansi saluran
dan Konduktansi bocor saluran. Pada umumnya konduktansi bocor
saluran, dalam perhitungan karakteristik saluran dapat diabaikan (karena
sangat kecil). Dalam menganalisa karakteristik saluran transmisi maka
dapat diandaikan sebagai :
1. Rangkaian dengan konstanta saluran yang dikonsentrasikan.
2. Rangkaian dengan konstanta saluran yang didistribusikan.

4
a. Saluran Transmisi Pendek (Short Lines)
Pada saluran transmisi pendek pengaruh dari kapasitansi saluran
dan konduktansi bocor saluran dapat diabaikan, sehingga dalam
menggambarkan rangkaian pengganti hanya terdiri dari
impendansi seri seperti pada Gambar 1. Saluran transmisi
pendek, didekatkan dengan saluran transmisi panjangnya kurang
dari 50 mile (80 km).

Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Saluran Transmisi Pendek

b. Saluran Transmisi Menengah (Medium Lines).


Saluran transmisi jarak menengah dapat dinyatakan dalam
rangkaian pengganti nominal (π) dan rangkaian nominal (T)
1. Rangkaian pengganti nominal (π)

Gambar 2. Rangkaian Pengganti Nominal π

Z=R+jX
Y = G + j B, dimana G ≈ 0
Maka Y = jB = j 2 π f C
Dari rangkaian nominal π diatas diperoleh :
Icr = Vr . Y/2

5
I = Ir + Icr
Vs = Vr + IZ
VS = Vr + ( Ir + Icr ) Z
VS = Vr + (Ir + Vr Y/2) Z

Vs = (1 + ZY/2) Vr + Z Ir
Ics = Vs Y/2
Is = Ics + I
Is = Vs Y/2 + Ir + Icr = Vs Y/2 + Ir + Vr Y/2
Is = Ir + Vr Y/2 + Vs Y/2
Is = Ir + Vr Y/2 + { ( 1 + ZY/2 ) Vr + Z Ir } Y/2
Is = Ir + Vr Y/2 + ( 1 + ZY/2 ) Y/2 Vr + Z Y/2 Ir
Is = ( 1 + ZY/2 ) Ir + Y Vr + Z Y2/4 Vr
Is = Y ( 1 + ZY/4 ) Vr + ( 1 + ZY/2 ) Ir
Jadi dari rangkaian nominal π diperoleh persamaan
:
Vs = ( 1 + ) Vr + Z Ir

Is = Y = ( 1 + ) Vr + ( 1 + )Ir

2. Rangkaian pengganti nominal (T)

Gambar 3. Rangkaian Pengganti Nominal (T)

Vcr = Vr + Ir

Ic = Vcr Y = Vr Y + Ir
Is = Ir + Ic

6
IS = Ir + Vr Y + Ir

Is = Y Vr + ( 1 + )Ir

Vs = Vcr + Is +

Vs = Vr + Ir + ( Ir + Vr Y + Ir )

Vs = Vr + Ir + Ir + Vr + Ir

Vs = Vr + Z Ir + Vr + Ir

Vs = ( 1 + ) Vr + Z ( 1 + ) Ir

Jadi dari rangkaian nominal (T) dapat diperoleh


persamaan :

Vs = ( 1 + ) Vr + Z ( 1 + ) Ir

Is = Y Vr + ( 1 + ) Ir

c. Saluran Transmisi Panjang (Long Lines)


Dalam menganalisa karakteristik saluran transmisi jarak panjang
maka rangkaiannya dapat diandaikan sebagai rangkaian dengan
konstanta saluran yang didistribusikan, agar diperoleh hasil
perhitungan yang lebih teliti.

Gambar 4. Rangkaian Pengganti Saluran Transmisi Panjang

7
B. Efek Ferranti (Ferranti Effect)
Sir. S.Z. Ferranti (1890) pertama kali mengemukakan efek dan teori
Efek Ferranti (Ferranti Effect), dimana Sir. S.Z. Ferranti menyatakan
bahwa pada jaringan sistim transmisi menengah dan panjang, apabila
transmisi tersebut tidak dalam keadaan berbeban ataupun berbeban rendah
maka tegangan disisi penerima akan lebih tinggi dibanding tegangan disisi
pengirim. Definisi Efek Ferranti adalah efek tegangan pada akhir
pengumpulan saluran transmisi lebih tinggi dari akhir transmisi disebut
sebagai “Ferranti Effect”.
Secara umum, efek semacam ini terjadi karena sirkuit terbuka
(konsleting), beban ringan di ujung pengumpul atau arus pengisian pada
saluran transmisi. Di sini, arus pengisian dapat didefinisikan sebagai, setiap
kali tegangan pertukaran dihubungkan, arus akan mengalir melalui
Kapasitor, dan juga disebut sebagai "arus kapasitif". Ketika tegangan pada
ujung pengumpul garis lebih tinggi dari ujung transmisi, maka arus
pengisian naik di saluran.
 Parameter Efek Ferranti
Efek Ferranti terutama terjadi karena arus pengisian, dan
pasangan dengan kapasitansi garis. Selain itu, parameter berikut
harus diperhatikan. Kapasitansi tergantung pada komposisi dan
panjang garis. Dalam kapasitansi, kabel memiliki kapasitansi lebih
dari konduktor telanjang per panjang. Sedangkan dalam panjang
garis, garis panjang memiliki kapasitansi lebih tinggi daripada garis
pendek.
Arus pengisian berubah menjadi lebih penting karena arus
beban berkurang, dan itu bertambah dengan tegangan sistem yang
diberi muatan kapasitif yang sama. Akibatnya, efek Ferranti hanya
terjadi pada saluran yang diberi energi panjang atau terbuka. Selain
itu, faktanya menjadi lebih jelas dengan tegangan dan kabel bawah
tanah yang lebih tinggi.
 Cara Mengurangi Efek Ferranti Di Jalur Transmisi

8
Mesin listrik bekerja pada energi listrik spesifik. Jika
tegangan jauh di atas permukaan ground pada konsumen, perangkat
mereka rusak, dan belitan perangkat juga terbakar karena energi
listrik yang tinggi.
Efek Ferranti pada jalur transmisi luas tanpa status beban,
maka tegangan akan meningkat pada ujung pengumpul. Ini dapat
dibatasi dengan menjaga reaktor shunt di sebelah ujung pengumpul
dari saluran transmisi.
Reaktor ini bersekutu di antara garis dan netral untuk
mengembalikan arus kapasitif pada saluran transmisi. Ketika hasil
ini terjadi pada saluran transmisi yang panjang, reaktor ini
membayar saluran transmisi & dengan demikian tegangan diatur
dalam batas yang ditentukan.

C. Efek Kult (Skin Effect)


Skin Effect (Efek Kulit) pada Saluran Transmisi Merupakan fenomena
pada saluran transmisi yang disebabkan karena tidak meratanya distribusi
arus pada penampang konduktor disepanjang saluran transmisi jarak jauh.
Fenomena ini muncul sesuai dengan peningkatan panjang efektif konduktor
saluran trasnmisi sehingga skin effect pada saluran pendek jarang ditemui.
Pada saluran transmisi sistim tegangan arus searah (DC- Direct Current),
distribusi arus pada penampang disepanjang saluran penghantar cukup
merata, sehingga hampir tidak pernah ditemukan skin effect pada sisitim
saluran transmisi Tegangan DC. Lain halnya dengan saluran transmisi
Tegangan AC, pada saluran transmisi ini terjadi effect di mana aliran arus
cenderung mengalir dengan kepadatan tinggi melalui permukaan konduktor
( yaitu kulit konduktor ) , meninggalkan inti konduktor, bahkan kandang
kala muncul suatu kondisi ketika benar-benar tidak ada arus mengalir
melalui inti , dan berkonsentrasi seluruhnya pada daerah permukaan.
Fenomena ini dapat mengakibatkan peningkatan nilai resistansi efektif
konduktor.

9
Tingginya nilai reaktansi dibagian sebelah dalam (inti kabel) memaksa
sebagian besar arus mengalir melalui permukaan luar atau kulit sehingga
menimbulkan fenomena yang disebut efek kulit (skin efferct) dalam jalur
transmisi. Faktor yang mempengaruhi skin effect pada konduktor transmisi.
1) Bentuk konduktor. (konduktor pilin lebih kecil efeknya dari pada
tipe pejal)
2) Jenis material konduktor.
3) Diameter konduktor. (semakin besar dengan naiknya diamater)
4) frekuensi tegangan AC (semakin besar dengan naiknya frekuensi)

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan penyusunan makalah desain web mengenai
Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi, penulis menarik
kesimpulan bahwa Pada saluran transmisi terdapat empat macam
konstanta saluran transmisi, yaitu Tahanan saluran, Induktansi saluran,
Kapasitansi saluran dan Konduktansi bocor saluran, dimana pada
saluran transmisi terdapat saluran transmisi pendek, menengah dan
panjang. Pada saluran transmisi terdapat Efek Ferranti (Ferranti
Effect).dan juga Efek Kult (Skin Effect), dimana efek ferranti
B. SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan dalam pembuatan makalah,
semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu
ataupun wawasan mengenai pembelajaran Transmisi Daya Elektrik yaitu
Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://elektro.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Buku-Analisis-Sistem-Daya.pdf
https://direktorilistrik.blogspot.com/2013/11/ferranti-effect-pada-sistim-
kelistrikan.html
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/11/efek-ferranti-dalam-jalur-transmisi-
dan.html
https://www.coursehero.com/file/51819334/20191-11-C11041307-E-K-6pdf/
https://direktorilistrik.blogspot.com/2013/11/skin-effect-efek-kulit-pada-saluran-
transmisi.html

12

Anda mungkin juga menyukai