Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sasiera Diva Permana

NPM : 150610180014
Mata Kuliah : Modernisasi Ritel Produk Pertanian (A)
Dosen Pengampu : Ronnie Susman Natawidjaja,Ph.D.

Pembenahan Pasar Tradisional

Di era globalisasi seperti sekarang, eksistensi pasar tradisional di Indonesia kian


terpuruk karena keberadaan pasar modern yang semakin merajalela. Pasar tradisional
merupakan pasar yang dibangun oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
dan pihak swasta yang biasanya terdiri dari bangunan berupa kios-kios kecil. Kios tersebut
dimiliki dan dikelola oleh para pedagang kecil atau menengah, dimana sistem jual belinya
masih bersifat secara tradisional. Namun, sejalan dengan gaya hidup yang kian berkembang,
mayoritas masyarakat biasanya lebih memilih berbelanja pada pasar modern.

Minimarket atau supermarket yang mudah dijumpai disertai dengan penyajian beragam
fasilitas yang nyaman dan menarik membuat masyarakat semakin tertarik untuk terus
mengunjungi pasar modern. Padahal pasar tradisional pun memiliki banyak kelebihan
diantaranya yaitu:
1) Dari segi harga, barang yang berada di pasar tradisional bisa mencapai sepertiga dari
harga barang yang sama di supermarket.
2) Adanya kegiatan tawar menawar terhadap harga barang di pasar tradisional.
3) Dalam pasar tradisional, tidak ada kesenjangan ekonomi antar pelaku ekonomi.
4) Masyarakat yang berada di pasar tradisional biasanya memiliki rasa tolong menolong
dan kekeluargaan yang kuat.
5) Kegiatan ekonomi yang berada dalam pasar tradisional didasarkan atas kejujuran.
6) Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk dapat memasukkan produknya ke pasar
tradisional.

Meskipun memiliki kelebihan seperti diatas, namun kini pasar tradisional sering
dianggap sebagai parasit perkotaan. Hal ini karena lingkungan yang berada di pasar tradisional
identik dengan kekumuhan dan tidak teratur. Selain itu terdapat beberapa kelemahan lain,
diantaranya yaitu:
1) Dari segi kenyamanan, berbelanja di pasar tradisional kalah dengan berbelanja di pasar
modern karena areanya yang kurang teratur dan fasilitasnya yang kurang memadai.
2) Tidak ada sarana pelayanan berbelanja seperti mesin kasir dan trolley, sehingga
konsumen kurang efektif saat berbelanja.
3) Barang yang ditawarkan di pasar tradisional terbatas karena sangat bergantung pada
hasil kekayaan alam.
4) Tidak ada pengawasan dan standardisasi terhadap barang yang dijual di pasar
tradisional.
5) Kondisi kebersihan yang kurang terpelihara dan buruknya sirkulasi udara.
6) Masih banyak pedagang kaki lima yang tidak tertib karena tidak mendapat tempat yang
layak.

Apabila kondisi seperti ini tidak dibenahi, tentu akan berdampak pada pendapatan para
pedagang lokal yang semakin menurun. Oleh karena itu, pasar tradisional perlu menata dan
mempertahankan eksistensinya agar pasar tradisional dapat menjadi penyeimbang bagi
kehadiran pasar modern. Adapun beberapa saran yang dapat diterapkan bagi pemerintah
maupun para pedagang agar pasar tradisional dapat kembali menjadi pilihan konsumen dalam
berbelanja kebutuhan sehari-harinya yaitu:

Bagi pemerintah:
1) Perlu adanya perbaikan internal pasar tradisional terkait kebersihan, kenyamanan, dan
ketertiban.
2) Perlu melengkapi dan meningkatkan fasilitas pasar tradisional seperti tempat ibadah,
toilet, dan parkiran.
3) Perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia yang meliputi:
• Aparat pasar. Hal ini dimaksudkan agar keamanan sekitar lingkungan pasar dapat
terjaga dengan baik tanpa adanya gangguan dari pihak luar, seperti preman yang
seringkali melakukan kegiatan pungutan liar kepada para pedagang.
• Pedagang. Hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan disiplin dalam mematuhi
peraturan dan ketertiban pasar.
• Pedagang kaki lima (PKL). Tujuannya yaitu agar kedepannya mereka lebih
terorganisir sehingga tidak lagi menggunakan jalan untuk berjualan.
• Petugas parkir. Tujuannya agar mereka dapat dibekali berbagai informasi terkait
kawasannya, pemberian pelayanan kepada konsumen, menjaga ketertiban daerah
parkir, serta membantu pemerintah dalam pengawasan PKL.
4) Perlu dilakukan perbaikan saluran drainase dan tempat pembuangan sampah yang
didukung dengan pengecekan rutin setiap bulannya sehingga kebersihannya selalu
terjaga.
5) Adanya peraturan pemerintah mengenai penetapan harga dan hendaknya selalu
memantau kondisi pasar, guna melihat kemungkinan diperlukannya pengaturan harga
serta untuk menghindari oknum yang sengaja mempermainkan harga.

Bagi pedagang:
1) Diharapkan para pedagang lebih tertib saat berjualan di pasar tradisional.
2) Diharapkan melakukan pengecekan rutin terhadap waktu kadaluarsa untuk menjaga
kualitas barang dagangannya dan nama baik kios.
3) Diharapkan para pedagang di pasar tradisional terus menjaga konsistensi keramahan
dan kecepatan dalam melayani konsumen. Pelayanan yang berkualitas akan menjadi
instrumen transaksional dan promosional terbaik sekaligus termurah.
4) Pedagang hendaknya berusaha meningkatkan keragaman produk sehingga produk yang
tersedia di pasar tradisional tidak kalah lengkap dengan pasar modern.
5) Diharapkan pedagang mempelajari bagaimana strategi promosi yang baik seperti
pemanfaatan jasa pedagang eceran (broker), diskon/promo, serta iklan/brosur mengenai
produk yang ditawarkan.

Pasar tradisional tidak hanya sebagai media perputaran ekonomi melainkan pasar
tradisional itu memiliki nilai strategis sebagai warisan budaya bangsa yang harus dijaga
eksistensinya. Peranan pemerintah dalam upaya melindungi dan melestarikan pasar tradisional
sangatlah penting. Hal ini terbukti melalui dimasukkannya pasar tradisional sebagai salah satu
substansi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dalam
rangka melindungi pasar tradisional sekaligus sebagai wujud apresiasi terhadap pasar
tradisional sebagai warisan budaya yang dimana disisi lain merupakan bagian dari ekonomi
kerakyatan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Sinaga, F. M. 2012. Eksistensi Pasar Tradisional Menghadapi Pasar Modern di Kota Surakarta.
Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Fatmasari, D. 2016. ANALISIS EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL DITENGAH


HEGEMONI PASAR MODERN. Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syari'ah, 5(2).

Alfianita, E. 2015. Revitalisasi Pasar Tradisional dalam Perspektif Good Governance (Studi di
Pasar Tumpang Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik, 3(5), 758-762.

Agustina, R. 2018. Analisis Penyebab Konsumen Lebih Memilih Berbelanja di Pasar


Tradisional di Bandingkan Pasar Modern (Studi Kasus Masyarakat 15a Kota
Metro) (Doctoral dissertation, IAIN Metro).

Praja, Nata. 2016. Analisi pasar Tradisional di tengah maraknya pasar-pasar modern.
Universitas Bale Bandung. Diakses pada tanggal 1 Mei 2021 dari
https://www.slideshare.net/ripraja/analisis-pasar-tradisional-ditengah-maraknya

Guru Ekonomi. 2020. Pengertian Pasar Tradisional. Diakses pada tanggal 1 Mei 2021 dari
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-pasar-tradisional/

Anda mungkin juga menyukai