Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN DENGAN

MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT MASALAH KESEHATAN GASTRITIS


DI KP KADU TANGGAY MENES PANDEGLANG

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

Dosen : Ns.Desmon Wirawati,S.Kep,. M.Kep,. Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

NURMALA (18.055)

PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

Tahun Ajaran 2020/2021

Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810

Telepon / Fax : 021-5462852, Website : https://www.cendekia.ac.id/


PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK M

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak M (49 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak M bertempat tinggal di kp kadu tanggay ds purwaraja kec menes RT/RW
07/10,
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMA
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu A Perempuan Istri 44 SMA IRT
2 An. G Laki laki Anak 17 SMA Pelajar
3 An. R Laki-laki Anak 11 SD Pelajar

Genogram

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan

e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak M adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam keluarga
selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan dua (2) orang anak
f. Suku
Keluarga Bapak M berasal dari suku Sunda (Bapak M) sedangkan ibu A berasal dari suku
sunda (Ibu A) asli berasal pandeglang . Bapak M biasa makan dengan makanan yang
manis, sedangkan ibu A biasa makan makanan dengan rasa asam.
g. Agama
Keluarga Bapak M beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu,
berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak M memiliki keyakinan bahwa sehat atau
sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak M bekerja sebagai buruh , dengan penghasilan lebih kurang Rp. 2.000.000,-/bulan,
dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak m sudah dari muda bekerja
disana dan mendapatkan jaminan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga (BPJS).
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama keluar karena Bapak M sulit menemukan
waktu libur bersamaan dengan jadwal libur anak-anaknya. Waktu luang yang
dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton TV bersama.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembanngan keluarga yang
sudah terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun belum
optimal.

c. Riwayat keluarga inti


Ny. A mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini perutnya bagian ulu hati sering perih
atau terasa sakit, kadang sering mual dan tidak nafsu makan. Ny. A mengatakan sudah
lama menderita sakit “magh” (gastritis). Ny.A mengatakan bahwa sakit magh merupakan
sakit lambung seperti biasanya terjadi karena suka makan pedas , suka memakan indomie
dan sering melewatkan jam makan . tanda gejala sakit magh adalah sering suka kembung ,
perih di uluh hati, akibatnya jika tidak di atasi lebih cepat maka bisa muntah, Ny. A
mengatakan bahwa ketika sakit magh ia biasa minum obat warung/promag dan ketika sakit
jarang berobat ke puskesmas atau rumah sakit . Ny. A biasa makan 2x sehari.

Ny.A mengatakan rematik adalah penyakit nyeri pada kaki penyebab rematik adalah pola
makan dan kelelahan bila sakitnya muncul yang dirasakan oleh Ny.A adalah nyeri pada
lutut dan kaki serta kaku “ Keluarga Ny.A mengatakan bila sakit kaki Ny.Y kambuh
keluarga menyuruh Ny.A istirahat dan membelikan obat nyeri di warung Keluarga Ny. A
mengatakan “bila Ny. A sudah merasakan nyeri dikakinya maka keluarga hanya
memberikan obat gosok dikaki Ny. A” Keluarga Ny. A mengatakan “Mengetahui bila ada
puskesmas didekat tempat tinggalnya tetapi tidak pernah control secara rutin ke puskesmas.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga Bapak M mengatakan kedua orang tua yaitu ibu dari Ibu N sakit hipertensi dan
dari keluarga Bapak Y tida ada yang sakit darah tinggi, DM, asma dan sakit jantung

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang
ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak M dan Ibu A .
satu kamar tidur An. G dan satu untuk An.R. terdapat ruaang tamu, dapur dan tempat
makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah bagian belakang
tidak ada, hanya satu kamar yang memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu
(jendelah dan lubang angin). Pencahayaan rumah bagian belakang bagus, karena memakai
asbes tembus pandang sehingga disiang hari tidak perlu menggunakan lampu listrik, rumah
terasa panas karena sirkulasi udara hanya dari depan (bagian belakang rumah tertutup
rapat.

7 6  
  4 4
     
    3
  1 2
     
 
Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar tidur 3
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk yang merantau dari
luar pulau jawa atau luar kota. Pekerjaan tetangga sebagian besar adalah sebagai pegawai
swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan buruh. Hampir seluruhnya yang
bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas biasanya adalah arisan RT bulanan,
pengajian, dan gotong royong tiap 2 minggu sekali untuk membersihkan lingkungan RT.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S sudah 19 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini. Tidak pindah-
pindah, dan rumahnya sudah milik pribadi
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak S sering mengikuti kegiatan yang ada di RW 07, Bapak M jarang
mengikuti acara pengajian karena Bapak M kerjanya selalu berganti ship. Ibu A sangat
aktif dan sering mengikuti kegiatan pengajian dan arisan yang ada di RT. An. G juga
mengikuti kegiatan pemuda yang ada bersama teman-temannya dan biasanya malam
minggu kumpul-kumpul dengan temanya di depan rumah. Sedangkan An. R sering bermain
bersama teman-teman sebayanya di depan ruma atau lapangan dekat rumah.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak M dan Ibu A mengatakan
selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami anak-anaknya.
Bapak M dan Ibu A selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil

b. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga memberikan
penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-anaknya. Dengan
memberikan pujian dan uang jajan tambahan.
c. Struktur peran
Bapak M sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah
tangga, bapak M mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi,
memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak M mengajarkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu A sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami dan
anak-anaknya, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya saat
suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak.
A.n. G dan An. R berperan sebagai anak yang bertugas menunutut ilmu dan belajar. Serta
dirumah An. G mambantu Ibu A membersihkan rumah.

d. Nilai dan norma budaya


Bapak M dan Ibu A mengatakan selalu berupaya menanankan nilai-nilai agama dan aturan
baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat, tidak boleh
keluar malam, dan untuk An. G selalu ditekankan untuk menjaga diri dengan baik agar
tidak salah bergaul dengan laki-laki. An. R selalu diingatkan Ibu A untuk rajin belajar,
tidak terlibat dalam penggunaan minuman keras, tidak merokok dan tidak berteman dengan
teman-teman yang tidak baik.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak M dan Ibu A
saling memperhatikan satu sama lainya. Orangtua juga mengajarkan An.G dan An.R
bagaiman saling menyayangi. An. G dan An.R cenderung lebih dekat dengan ibunya
karena ibunya sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat
sangat akrab, dan saling mendukung satu sama lain.
Bapak M dan Ibu A juga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berprilaku sopan
kepada orang lain, khususnya yang lebih tua.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak M sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam dan
kadang siang tidak ada di rumah karena kerja siang, sehingga jarang mengikuti kegiatan
yang ada di komunitas. Ibu A sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah
dan jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. An. G dan An.R mampu melakukan
sosialisasi dengan bermain sesama teman sebaya. Mendidik dan membesarkan anak dalam
keluarga Bapak M merupakan tanggung jawab bersama kedua orang tua. Saat Bapak M
bekerja, fungsi mendidik anak dipegang oleh ibu A
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu A, karena Bapak
M setiap harinya bekerja. Keluarga Bapak M adalah keluarga yang sederhana, dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan teratur 2 kali sehari dengan
menu yang bervariasi yang bahan-bahannya dibeli di warung terdekat atau penjual
sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, tidak setaip hari
memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak M tidak mengalami kesulitan. Semua anggota
keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. An.G. tidak pernah tidur siang dan
malam tidur diatas pukul 23.00 WIB, Nn.E mengatakan sulit tidur, dan Bapak S karena
bekerja jadi tidak ada waktu untuk tidur siang. Ibu A melakukan aktifitas rumah secara
bertahap, jika merasa lelah segera istirahat berhenti beraktifitas. An. R selalu tidur
siang setelah selesai sekolah online dan makan siang selama 2-3 jam, lalu sore harinya
bermain bersama teman-temannya. Dan malam hari tidur dari jam 20.00 dan bangun
pagi hari.
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak M, Ibu A, An.G, dan An. R satu kali setiap harinya, konsistensi
lembek dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak M semua anggota keluarga bersih
terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak M
membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan
mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak M, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing.
Bapak M yang bekerja di seagai karyawan swasta, pergi pagi dan pulang pada sore
hari dan kadang bekerja sip sore. Aktifitas yang dilakukan Ibu A sebagai ibu rumah
tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak, membersih rumah, mencuci,
dan mengurus anak. Aktifitas An G sering bermain keluar bersama teman-temannya.
dan An.R lebih banyak di rumah dan pada malam minggu Nn.E dan An.R berkumpul
dengan teman-teman sebaya di depan rumah.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak M jarang berolah raga, Tapi Bapak M sangat suka bermain Volly
setiap sore sehabis pulang kerja selalu menyempatkan diri bersama teman-teman club
Volly RT-nya. untuk aktivitas fisik biasanya Ibu A menggantinya dengan melakukan
kegiatan rumah tangga. Bapak S sibuk bekerja, jika libur dimanfaatkan untuk istirahat.
Keluarga Bapak S hanya berkumpul-kumpul dirumah sambil menonton TV
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak M biasanya membeli obat yang dijual bebas di warung atau
apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat batuk, masuk angin,
dan obat flu.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak M melakukan intervensi medis jika sudah tidak dapat disembuhkan
dengan obat warung yang biasa di beli.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Keluarga Bapak M sudah pernah melakukan terapi komplementer bekam dan
akupressure. Bahkan keluarga Bapak S memiliki alat bekam sendiri dirumah.
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal membuat keluarga
jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka.
11) Sumber pembayaran
Keluarga Bapak M memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.

6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Ibu N yaitu Gastritis
b. Stressor Jangka Panjang
Bapak M dan Ibu A memikirkan agar anak-anaknya sekolah dengan baik dan tidak
terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga tidak cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah Gastritis
yang dialami Ibu a. karena berpikir itu hanya penyakit biasa.
d. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga
e. Strategi Koping yang Digunakan
Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung
satu sama lainya
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan
masalah tanpa diselesaikan

7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini
biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang
ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Anggota keluarga


fisik Bapak M Ibu A An. G An.R
Tanda vital
Suhu 37,30 C 37,00 C 37,00 C 37,50 C
Nadi 88 x/mnt 90 x/mnt 80x/ mnt 88x/ mnt
RR 18x/mnt 26x/mnt SPO2 94% 18x/mnt 18x/mnt
TD 120/80 mmHg 140/80 mmHg 110/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 150 cm 165 cm 150 cm
BB 65 kg 75 kg, LLA 28 cm 55 kg 40 kg
Fisik PCR: Non-reaktif PCR: Reaktif PCR: Non-reaktif PCR: Non-reaktif
Kepala Rambut hitam, distribusi Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
merata, tidak ada distribusi merata, distribusi merata, distribusi merata,
keluhan pusing , tidak kadang kepala terasa tidak ada keluhan, tidak ada keluhan,
ada lesi pada kulit pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada tidak ada lesi pada
kepala pada kulit kepala kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata
Konjungtiva tidak Konjungtiva, tidak simetris, simetris,
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva anemis,
ikterik, visus 6/6, enam ikterik, visus 6/6, anemis, sklera tidak sklera tidak ikterik,
lapang pandang baik enam lampang ikterik, visus 6/6, visus 6/6, enam
pandang baik enam lampang lampang pandang
pandang baik baik
Telinga Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
tidak ada seruma atau simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
keluaran, klien dapat seruma atau keluaran, seruma atau seruma atau keluaran,
mendengar pembicaraan klien dapat keluaran, klien dapat klien dapat
perawat dan detakkan mendengar mendengar mendengar
jarum jam, tidak pembicaraan perawat pembicaraan perawat pembicaraan perawat
terdapat infeksi pada dan detakkan jarum dan detakkan jarum dan detakkan jarum
telinga, telinga bersih, jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
tidak ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka nasal simetris, konka
mudah, tidak ada merah mudah, ada merah mudah, tidak nasal merah mudah,
keluaran, fungsi keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi tidak ada keluaran,
penciuman baik, dnegan penciuman tidak baik, penciuman baik, fungsi penciuman
bukti dapat dengan bukti tidak dengan bukti dapat baik, dnegan bukti
membedakan bau dapat membedakan membedakan bau dapat membedakan
minyak wangi dan bau minyak wangi minyak wangi dan bau minyak wangi
minyak kayu putuh. dan minyak kayu minyak kayu putuh. dan minyak kayu
Septum lurus putuh. Septum lurus Septum lurus putuh. Septum lurus
terlihat bernapas
dengan menggunakan
cuping hidung.
Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien kering, Bibir klien kering, Bibir klien lembab,
berwarna agak berwarna pucat, berwarna agak berwarna merah,
kehitaman, bersih, bersih, tidak ada gigi kehitaman, bersih, bersih, tidak ada
tidaka ada gigi berlubang, tidak ada gigi berlubang, tidak gigi berlubang, tidak
berlubang, tidak ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk
kesulitan untuk menelan, klien tidak menelan, klien dapat menelan, klien dapat
menelan, klien dapat dapat membedakan membedakan rasa membedakan rasa
membedakan rasa asin rasa asin dan manis, asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
dan manis, gigi tampak gigi tampak bersih tampak bersih tampak bersih
bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
kesulitan untuk bergerak ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk kesulitan untuk
bergerak bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
pasang, tidak ada 12 pasang, ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna keluhan sesak keluhan sesak, warna keluhan sesak,
kulit sawo matang, klien Rr:26x/mnt, warna kulit sawo matang, warna kulit sawo
bernafas tidka kulit sawo matang, klien bernafas tidka matang, klien
menggunakan otot klien bernafas menggunakan otot bernafas tidka
tambahan, taktil menggunakan otot tambahan, taktil menggunakan otot
premitus baik, tambahan, taktil premitus baik, tambahan, taktil
konfigurasi dada 2:1, premitus baik, konfigurasi dada 2:1, premitus baik,
suara nafas vesikuler, konfigurasi dada 2:1, suara nafas konfigurasi dada
suara jantung S1 dan S2, suara nafas vesikuler, vesikuler, suara 2:1, suara nafas
Tidak ada retraksi suara jantung S1 dan jantung S1 dan S2, vesikuler, suara
dinding dada S2, Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2,
dinding dada. dinding dada Tidak ada retraksi
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut,. keluhan nyeri perut,. ada keluhan nyeri
Tidak ada nyeri ginjal Bising usus 3 x/mnt, Bising usus 6 x/mnt, perut,. Bising usus 5
Tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan x/mnt, tidak ada
hepar, bising usus 6 maupun lepas, tidak maupun lepas, tidak nyeri tekan maupun
x/mnt ada pembesaran ada pembesaran lepas, tidak ada
hepar, tidak ada tanda hepar, tidak ada pembesaran hepar,
peradangan ginjal tanda peradangan tidak ada tanda
ginjal peradangan ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim, tidak ada eksim tidak ada eksim,
teraba hangat. telapak tangan dan
ujung jari terlihat
sianosis (pucat),
kapiler refil lebih
dari 3 detik

Analisa Data

No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Nyeri Akut

Ny. A mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini


perutnya bagian ulu hati sering Nyeri Skala nyeri
5,nyeri seperti ditusuk benda tajam kadang sering
mual dan tidak nafsu makan. Ny. A mengatakan
sudah lama menderita sakit “magh” (gastritis).Ny.A
Ny.A mengatakan bahwa sakit magh merupakan
sakit lambung seperti biasanya terjadi karena suka
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

makan pedas , suka memakan indomie dan sering


melewatkan jam makan . tanda gejala sakit magh
adalah sering suka kembung , perih di uluh hati,
akibatnya jika tidak di atasi lebih cepat maka bisa
muntah, Ny. A mengatakan bahwa ketika sakit magh
ia biasa minum obat warung/promag dan ketika
sakit jarang berobat ke puskesmas atau rumah sakit

Data Objektif

TD : 130/90 mmHg

N :91x/menit RR : 20x/menit S : 36,5

BB : 40kg

TB 153cm

Ny.A tampak masih merasakan nyeri pada perutnya

Perut Ny.A teraba distensi pada abdomen

2. Ny. A mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini Defisit Nutrisi


BB menurun, tidak nafsu makan ,perutnya bagian
ulu hati sering perih atau terasa sakit, kadang
sering mual dan tidak nafsu makan. Ny. A
mengatakan sudah lama menderita sakit “magh”
(gastritis).Ny.A mengatakan berat badan turun
menjadi 40kg Ny.A mengatakan bahwa sakit magh
merupakan sakit lambung seperti biasanya terjadi
karena suka makan pedas , suka memakan indomie
dan sering melewatkan jam makan . tanda gejala
sakit magh adalah sering suka kembung , perih di
uluh hati, akibatnya jika tidak di atasi lebih cepat
maka bisa muntah, Ny. A mengatakan bahwa ketika
sakit magh ia biasa minum obat warung/promag
dan ketika sakit jarang berobat ke puskesmas atau
rumah sakit

Data Objektif

TD : 130/90 mmHg

N :91x/menit RR : 20x/menit S : 36,5


No Data Penunjang Masalah Keperawatan

BB : 40kg

TB 153cm

Lila 16cm

3. Data Subjektif Gangguan mobilitas fisik

Ny.Y mengatakan “ penyakit rematik/asam urat


adalah penyakit nyeri pada kaki “Ny.Y mengatakan
“factor resiko tingginya asam urat adalah karena
kelelahan dan pola makan “Ny.Y mengatakan sudah
4 bulan ini sering merasakan nyeri daerah kaki dan
lutut “Keluarga Ny. Y mengatakan “Bila kaki Ny.Y
sakit hanya diberikan obat warung saja dan bila
tidak sembuh maka dibawa ke puskesmas “Ny.Y
mengatakan “ bila kakinyasakit hanya diberikan
obat gosok saja “ Keluarga Ny.Y mengatakan
“kurang begitu paham tentang lingkungan yang
baik bagi Ny.Y seperti apa dan makanan yang boleh
dimakan atau tidak oleh Ny.Y “Ny.Y mengatakan “
jarang melakukan pemeriksaan dipuskesmas karena
sibuk mengurus rumah “Ny.Y mengatakan “bila
rematiknya kambuh nyeri kakinya terasa sangat
nyeri dan bila diberi angka maka nyerinya ada pada
angka 6”

Ny.Y mengatakan “bila rematiknya kambuh Ny.Y


dapat merasakan nyeri sampai seharian dan bisa
membuat Ny.Y sulit untuk berjalan” Ny.Y
mengatakan senang makan jeroan dan kangkung.

Data Objektif

TD :130/90 mmHg

N : 91x/menit

RR : 20x/menit S : 36,5

Asam urat : 6,5 mg/dl


No Data Penunjang Masalah Keperawatan

DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada keluarga bapak M khususnya ibu A.
2. Defisit Nutrisi pada keluarga bapak M khususnya Ibu A
3. Gangguan mobilitas fisik pada keluarga bapak M Khususnya Ibu A.

SKORING
Nyeri Akut
Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil


pengkajian Ny.A
Aktual
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan Ny.A tentang pola
diubah : nyeri kurang. Motivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
Sebagian meningkatkan kesehatan juga kurang.
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk di cegah cukup
untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh keluarga,
karena Ny.A sudah terbiasa dengan
Cukup kondisinya, kondisi ini. Biasanya Ny.A
melakukan teknik relaksasi dan mejaga
pola makan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadarai masalah yang
masalah : dialami dan memiliki motivasi untuk di
atasi masalahnya. Masalah harus segera
Dirasakan dan ditangani untuk menghindari dampak
segera diatasi yang lebih.

Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi: Defisit nutrisi dari Kebutuhan Tubuh (0002)
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pemeriksaan fisik berat badan turun (BB)
40 kg dengan tinggi badan 153 cm. ibu A
memiliki kebiasaan makan 1-2 kali, tidak
suka makan sayur dan
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan keluarga kurang
diubah : tentang nutrisi seimbang pada anak,
Sebagian sumber informasi tentang cara mengatasi
gizi terbatas. Motivasi keluaga
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
pemantauan nutrisi remaja
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari tenaga
kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari ibu A mengalami
masalah : masala berat badan dan ingin untuk
Dirasakan dan diatasi, karena keluarga menyadari kalau
segera diatasi masalah tidak diatasi akan berdampak
pada kesehatannya

Total skor 5

Diagnosa Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)

Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil


pengkajian ibu A kadar asam urat
Aktual
mencapai 6,9 mg/dl

Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah


Masalah dapat sebagian. Pengetahuan ibu A tentang
diubah : asam urat cukup. Sumber infomasi
kurang. Motivasi keluarga memanfaatkan
Sebagian fasilitas Kesehatan kurang.

Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah cukup


karena masalah dirasakan oleh Ibu A
untuk dicegah : karena Ibu A sudah terbiasa dengan
kondisinya.
Tinggi

Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga tidak menyadari jika Ibu A,


masalah : mengalami masalah Asam urat, menurut
keluarga Ibu A sering mengalami
Dirasakan dan kesemutan di bagian persediannya,
segera diatasi keluarga mengira itu hanya sakit biasa
saja.

Total skor 4
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Nyeri Akut pada keluarga bapak M khususnya ibu A
2. Defisit Nutrisi pada keluarga Bapak M khususnya Ibu A
3. Gangguan mobilitas Fisik Pada keluarga Bapak M khususnya Ibu A

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX KEPERAWATAN SLKI SIKI
DATA PENUNJANG
1. Nyeri pada keluarga Bapak Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi kesehatan
M khususnya Ibu A keperawatan,
Observasi:
Ny. A mengatakan bahwa 1. Keluarga mampu mengenal
a) Identifikasi
sudah beberapa hari ini masalah :
kesiapan
perutnya bagian ulu hati 1) Kontrol Gejala
sering Nyeri Skala nyeri kemampuan
5,nyeri seperti ditusuk benda a. Kemampuan memonitor
menerima
tajam kadang sering mual munculnya gejala secara
dan tidak nafsu makan. Ny. A informasi
mengatakan sudah lama mandiri : Meningkat
Edukasi:
menderita sakit “magh” b. Kemampuan memonitor
(gastritis).Ny.A Ny.A b) Jelaskan faktor
lama bertahannya gejala :
mengatakan bahwa sakit
resiko yang dapat
magh merupakan sakit Meningkat
lambung seperti biasanya mempengaruhi
c. Kemampuan memonitor
terjadi karena suka makan
keparahan gejala : kesehatan
pedas , suka memakan
indomie dan sering c) Ajarkan perilaku
Meningkat
melewatkan jam makan .
d. Kemampuan memonitor hidup bersih dan
tanda gejala sakit magh
adalah sering suka kembung , pencegahan : sehat
perih di uluh hati, akibatnya
Meningkat 2.Edukasi proses penyakit
jika tidak di atasi lebih cepat
maka bisa muntah, Ny. A Edukasi:
mengatakan bahwa ketika
a) Jelaskan
sakit magh ia biasa minum
obat warung/promag dan penyebab dan
ketika sakit jarang berobat ke
faktor resiko
puskesmas atau rumah sakit
penyakit
Data Objektif
b) Jelaskan tanda dan
TD : 130/90 mmHg
N :91x/menit RR : 20x/menit gejala yang
S : 36,5
ditimbulkan oleh
BB : 40kg
TB 153cm penyakit
Ny.A tampak masih
c) Jelaskan
merasakan nyeri pada
perutnya kemungkinan
Perut Ny.A teraba distensi pada
terjadinya komplikasi
abdomen
d) Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan
e) Informasikan kondisi
paien saat ini
1) Anjurkan tanda dan
gejala memberat atau
tidak.

2. Keluarga mampu mengambil 1. Dukungan


keputusan: pembilan
1) Fungsi keluarga keputusan
a. Kelibatan dalam keluarga Observasi:
dalam menyelesaikan a) Identifikasi persepsi
masalah: meningkat mengenal masalah dan
b. Manajemen kesehatan informasi Terapeutik:
keluarga
a) Diskusikan kelebihan
c. Kemampuan dalam
menjelaskan masalah yang dan kekurangan dari
dialami setiap solusi
b) Motivasi
mengungkapkan
tujuan keperawatan
yang diharapkan

3. Keluarga mampu merawat Manajemen nyeri


anggota keluarga: Observasi
2) Fungsi keluarga - Identifikasi skala
a) Pemenuhan kebutuhan anggota nyeri
- Identifikasi respons
keluarga: meningkat nyeri non verbal
b) Anggota keluarga saling - Identifikasi
mendukung: meningkat pengetahuan dan
kenyakinan tentang
c) Kelibatan dalam keluarga nyeri
dalam menyelesaikan masalah: Terapeutik
meningkat -
d) Manajemen kesehatan keluarga Control lingkungan yang
memperberat nyeri
e) Kemampuan dalam Fasilitasi istirahat dan tidur
menjelaskan masalah yang
Edukasi
dialami
- Ajarkan Teknik
f) Aktivitas keluarga mengatasi nonfarmakologis, jika
masalah kesehatan tepat: perlu

meningkat Kolaborasi
g) Tindakan untuk mengurangi Kolaborasi pemberian
faktor risiko: meningkat analgetik, jika perlu

4. Keluarga mampu memodifikasi 1. Manajemen


lingkungan: kenyamanan lingkungan
1) Keamanan lingkungan rumah Terapeutik:
a. Ketersediaan air putih: a) Sediakan
meningkat
ruangan
b. Kebersihan persiapan
makanan / yang tenang

Manajemen nutrisi : Meningkat dan mendukung


b) Fasilitasi kenyamanan
lingkungan

2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
a) Identifikasi keamanan
dan kenyamanan
terapeutik atur suhu
lingkungan yang
sesuai

5. Keluarga mampu memanfaatkan 1.Rujukan


fasilitas pelayanan kesehatan : Observasi:
1) Pemeliharaan kesehatan c) Identifikasi indikasi
a. Menunjukkan perilaku rujukan
adaptif: meningkat d) Periksa kondisi pasien
b. Menunjukkan pemahaman sebelum dirujuk Teurapetik:
perilaku sehat: meningkat c) Dapatkan persetujuan
c. Kemampuan menjalankan pasien atau keluarga
perilaku sehat: meningkat d) Hubungi layanan
d. Perilaku mencari bantuan: kesehatan yang menjadi
meningkat
tujuan rujukan yang akan
e. Menunjukkan minat
menerima pasien Edukasi:
meningkatkan perilaku
d) Jelaskan tujuan dan
sehat: meningkat
prosedur rujukan
f. Memiliki sistem
e) Informasikan
pendukung: meningkat
rencana
2) Perilaku kesehatan
a) Penerimaan terhadap merujuk kepada
perubahan status kesehatan: pasien dan keluarga
meningkat f) Informasikan layanan
b) Kemampuan untuk melakukan kesehatan yang menjadi
tindakan pencegahan masalah tujuan rujukan
kesehatan: meningkat
c) Kemampuan peningkatan
kesehatan: meningkat
d) Pencapaian
pengendalian kesehatan:
meningkat

Defist Nutrisi Pada keluarga Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi Kesehatan


Bapak M Khusunya Ibu A keperawatan,
Observasi :
Ny. A mengatakan bahwa 1. Keluarga mampu mengenal
sudah beberapa hari ini BB masalah : 1) Identifikasi kesiapan dan
menurun, tidak nafsu 1) Tingkat Pengetahuan
kemampuan menerima
makan ,perutnya bagian ulu a. Perilaku sesuai anjuran :
hati sering perih atau terasa Meningkat informasi
sakit, kadang sering mual b. Kemampuan menjelaskan
Terapeutik :
dan tidak nafsu makan. Ny. A pengetahuan tentang suatu
mengatakan sudah lama topic (Gizi) : Meningkat 1) Sediakan materi dan
menderita sakit “magh” c. Pertanyaan tentang masalah
media pendidikan
(gastritis).Ny.A mengatakan yang dihadapi : Menurun
berat badan turun menjadi d. Menjalankan pemeriksaan kesehatan
40kg Ny.A mengatakan yang tidak tepat : Menurun
2) Berikan kesempatan
bahwa sakit magh
merupakan sakit lambung untuk bertanya
seperti biasanya terjadi
Edukasi :
karena suka makan pedas ,
suka memakan indomie dan 1) Jelaskan faktor resiko
sering melewatkan jam
yang dapat
makan . tanda gejala sakit
magh adalah sering suka mempengaruhi kesehatan
kembung , perih di uluh hati,
2) Ajarkan perilaku hidup
akibatnya jika tidak di atasi
lebih cepat maka bisa bersih dan sehat
muntah, Ny. A mengatakan
2. Edukasi proses penyakit
bahwa ketika sakit magh ia
Observasi
biasa minum obat
1) Identifikasi kesiapan dan
warung/promag dan ketika
kemampuan menerima
sakit jarang berobat ke
informasi
puskesmas atau rumah sakit
Edukasi:
1) Jelaskan penyebab dan
Data Objektif
faktor resiko penyakit
TD : 130/90 mmHg
2) Jelaskan tanda dan gejala
N :91x/menit RR : 20x/menit
yang ditimbulkan oleh
S : 36,5
penyakit
BB : 40kg
3) Jelaskan kemungkinan
TB 153cm
terjadinya komplikasi
LILA 16 cm
4) Ajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala
yang dirasakan
Informasikan kondisi paien
saat ini

1. Dukungan pembilan
keputusan
Observasi:
1) Identifikasi persepsi
2. Keluarga mampu mengambil
mengenal masalah dan
keputusan:
informasi
1) Fungsi keluarga :
Terapeutik:
a. Pemenuhan kebutuhan
1) Diskusikan kelebihan dan
anggota keluarga meningkat
kekurangan dari setiap
b. Anggota keluarga saling
solusi
mendukung meningkat
2) Motivasi mengungkapkan
c. Adaptasi terhadap masalah
tujuan keperawatan yang
meningkat
diharapkan

Manajemen nutrisi
Observasi
1. Identifikasi status
status nutrisi
3. Keluarga mampu merawat 2. Identifikasi makanan
anggota keluarga: yang disukai
1) Fungsi keluarga 3. Monitor asupan
a. Pemenuhan kebutuhan makan
anggota keluarga: Terapeutik
meningkat 1. Fasilitasi menentukan
b. Anggota keluarga saling pedoman diet
mendukung: meningkat 2. Sajikan makanan
c. Anggota keluarga secara menarik dan
menjalankan peran yang suhu yang sesuai
diharapkan : meningkat 3. Berikan supleman
d. Adaptasi terhadap masalah : makanan,jika perlu
meningkat Edukasi
Ajarkan diet yang di
programkan

4. Manajemen
kenyamanan
lingkunga
Observasi :
Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur
suhu lingkungan yang sesuai
4. Keluarga mampu memodifikasi
Terapeutik:
lingkungan:
1) Sediakan ruangan yang
1) Keamanan lingkungan rumah
tenang dan mendukung
a. Pemeliharaan rumah :
2) Fasilitasi kenyamanan
meningkat
lingkungan
b. Ketersediaan air putih:
meningkat
5. Rujukan
c. Kebersihan persiapan
Observasi :
makanan : meningkat
1) Identifikasi indikasi
rujukan
2) Periksa kondisi pasien
sebelum dirujuk
Teurapetik:
1) Dapatkan persetujuan
5.Keluarga mampu memanfaatkan
pasien atau keluarga
fasilitas pelayanan kesehatan :
2) Hubungi layanan
1) Pemeliharaan kesehatan
kesehatan yang menjadi
a. Menunjukkan perilaku
tujuan rujukan yang akan
adaptif: meningkat
menerima pasien
b. Menunjukkan pemahaman
Edukasi:
perilaku sehat: meningkat
1) Jelaskan tujuan dan
c. Kemampuan menjalankan
prosedur rujukan
perilaku sehat: meningkat
2) Informasikan rencana
d. Perilaku mencari bantuan:
merujuk kepada pasien
meningkat
dan keluarga
e. Menunjukkan minat
Informasikan layanan
meningkatkan perilaku
kesehatan yang menjadi
sehat: meningkat
tujuan rujukan
f. Memiliki sistem
pendukung: meningkat

Gangguan mobilitas Fisik Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi kesehatan


Pada keluarga Bapak M keperawatan,
Observasi:
Khusunya Ibu A
1. Keluarga mampu mengenal
d) Identifikasi
Data Subjektif masalah :
kesiapan
Ny.A mengatakan “ penyakit 1) Kontrol Gejala
rematik/asam urat adalah kemampuan
a. Kemampuan
penyakit nyeri pada kaki
menerima
“Ny.A mengatakan “factor memonitor munculnya
resiko tingginya asam urat gejala secara mandiri : informasi
adalah karena kelelahan dan
Meningkat Edukasi:
pola makan “Ny.A
mengatakan sudah 4 bulan b. Kemampuan memonitor e) Jelaskan faktor
ini sering merasakan nyeri lama bertahannya gejala : resiko yang dapat
daerah kaki dan lutut
“Keluarga Ny. A mengatakan Meningkat mempengaruhi
“Bila kaki Ny.A sakit hanya c. Kemampuan memonitor kesehatan
diberikan obat warung “Ny.A
mengatakan “ bila keparahan gejala : f) Ajarkan perilaku
kakinyasakit hanya diberikan Meningkat hidup bersih dan
obat gosok saja “ Keluarga
Ny.A mengatakan “kurang d. Kemampuan memonitor sehat
begitu paham tentang lingku pencegahan :
2.Edukasi proses penyakit
saja dan bila tidak sembuh Meningkat
maka dibawa ke puskesmas Edukasi:
ngan yang baik bagi Ny.A
f) Jelaskan
seperti apa dan makanan
yang boleh dimakan atau penyebab dan
tidak oleh Ny.A “Ny.A
faktor resiko
mengatakan “ jarang
melakukan pemeriksaan penyakit
dipuskesmas karena sibuk
g) Jelaskan tanda dan
mengurus rumah “Ny.A
mengatakan “bila gejala yang
rematiknya kambuh nyeri
ditimbulkan oleh
kakinya terasa sangat nyeri
dan bila diberi angka maka penyakit
nyerinya ada pada angka 6”
h) Jelaskan
Ny.A mengatakan “bila
rematiknya kambuh Ny.A kemungkinan
dapat merasakan nyeri
terjadinya komplikasi
sampai seharian dan bisa
membuat Ny.A sulit untuk i) Ajarkan cara
berjalan” Ny.A mengatakan
meredakan atau
senang makan jeroan dan
kangkung. mengatasi gejala yang
dirasakan
Data Objektif j) Informasikan kondisi
paien saat ini
TD :130/90 mmHg
N : 91x/menit 2) Anjurkan tanda dan
RR : 20x/menit S : 36,5
gejala memberat atau
Asam urat : 6,5 mg/dl
tidak.

2. Keluarga mampu mengambil


Dukungan keluarga
keputusan: Observasi
a. Dukungan keluarga 1) Indetifikasi kebutuhan
dan harapann keluarga
1). Verbalisasi keinginan keluarga terutama tentang
kesehatan
untuk mendukung anggota
2) indentifikasi sumber-
keluarga yang sakit : cukup sumber yang dimiliki
meningkat keluarga
3) identifikasi tindakan
2). Menanyakan kondisi pasien : yang dapat dilakukan
sedang keluarga
Trapeutik
3). Bekerja sama dengan anggota 1) motifasi pengembangan
keluarga yang sakit dalam sikap dan emosi yang
mendukung upaya
menentukan perawatan : meningkat kesehatan
2) gunakan sarana dan
fasilitas yang ada dalam
keluarga
3) ciptakan perubahan
lingkungan rumah
secara optimal
Edukasi
1) informasikan fasilitas
kesehatan yang ada di
lingkungan keluarga
2) anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada
3) ajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan
keluarga

Edukasi Latihan Fisik


Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan
media Pendidikan
Kesehatan
2. Jadwalan Pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
3. Keluarga mampu merawat Edukasi
anggota keluarga: 1. Jelaskan manfaat
a. Fungsi keluarga Kesehatan dan efek
a. Pemenuhan kebutuhan fisiologis olahraga
anggota keluarga: meningkat 2. Jelaskan jenis Latihan
b. Anggota keluarga saling yang sesuai dengan
mendukung: meningkat kondisi Kesehatan
c. Kelibatan dalam keluarga 3. Jelaskan frekuensi,
dalam menyelesaikan durasi, dan intensitas
masalah: meningkat program Latihan yang
d. Manajemen kesehatan diinginkan
keluarga h. Kemampuan 4. Ajarkan Latihan
dalam menjelaskan masalah pemanasan dan
yang dialami pendinginan yang tepat
e. Aktivitas keluarga mengatasi 5. Ajarkan Teknik
masalah kesehatan tepat: menghindari cedera saat
meningkat j. Tindakan untuk berolahraga
mengurangi faktor risiko: 6. Ajarkan Teknik
meningkat pernapasan yang tepat
untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen
selama Latihan fisik
Manajemen kenyamanan
lingkungan Terapeutik:
a. Sediakan ruangan yang
tenang dan mendukung
b.Fasilitasi kenyamanan
lingkungan
Manajemen Lingkungan
Observasi :
Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik
4. Keluarga mampu atur suhu lingkungan yang
memodifikasi lingkungan: sesuai
a. Ketersediaan air putih:
meningkat Rujukan
b. Kebersihan persiapan Observasi:
makanan / Manajemen 1. Identifikasi indikasi
nutrisi : Meningkat rujukan
2. Periksa kondisi pasien
sebelum dirujuk

Teurapetik:
1. Dapatkan
persetujuan pasien
atau keluarga
2. Hubungi layanan
5. Keluarga mampu kesehatan yang
memanfaatkan fasilitas menjadi tujuan
pelayanan kesehatan : rujukan yang akan
A. Pemeliharaan menerima pasien
kesehatan Edukasi:
a. Menunjukkan perilaku 1. elaskan tujuan dan
adaptif: meningkat prosedur rujukan
b.Menunjukkan pemahaman 2. Informasikan
perilaku sehat: meningkat rencana merujuk
c.Kemampuan menjalankan kepada pasien dan
perilaku sehat: meningkat keluarga
d.Perilaku mencari bantuan: Informasikan layanan
meningkat kesehatan yang menjadi
e.Menunjukkan minat tujuan rujukan
meningkatkan perilaku
sehat: meningkat
f.Memiliki sistem
pendukung: meningkat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


SDKI IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Nyeri akut pada keluarga 1. Keluarga mampu S: Nurmala
bapak M khususnya ibu A mengenal masalah :  Pasien mengetahui
ditandai dengan : 1) Edukasi proses penyakit cara mengontrol nyeri
Data Subjektif a. Menjelaskan penyebab nya yaitu dengan
Ny. A mengatakan bahwa dan faktor resiko penyakit menerapkan teknik
sudah beberapa hari ini
H : keluarga mengerti dan relaksasi nafas dalam
perutnya bagian ulu hati
sering Nyeri Skala nyeri mengetahui tentang  keluarga mengerti dan
5,nyeri seperti ditusuk
penyebab dan factor resiko mengetahui tentang
benda tajam kadang sering
mual dan tidak nafsu penyakit. cara yang dapat
makan. Ny. A mengatakan
b. Menjelaskan tanda dan dilakukan ketika
sudah lama menderita
sakit “magh” gejala yang ditimbulkan pasien mengalami
(gastritis).Ny.A Ny.A
oleh nyeri terutama pada
mengatakan bahwa sakit
magh merupakan sakit penyakit ulu hatinya
lambung seperti biasanya
H : keluarga mengerti dan  keluarga dan pasien
terjadi karena suka makan
pedas , suka memakan mengetahui tentang tanda dapat menerapkan
indomie dan sering
dan gejala yang ditimbulkan teknik relaksasi nafas
melewatkan jam makan .
tanda gejala sakit magh oleh penyakit. dalam
adalah sering suka
c. Menjelaskan  pasien dan keluarga
kembung , perih di uluh
hati, akibatnya jika tidak kemungkinan terjadinya tau bagaimana cara
di atasi lebih cepat maka
bisa muntah, Ny. A komplikasi menangani saat
mengatakan bahwa ketika
H : keluarga mengerti dan gastritis kambuh
sakit magh ia biasa minum
obat warung/promag dan mengetahui jika O:
ketika sakit jarang berobat
kemungkinan terjadinya  pasien terlihat
ke puskesmas atau rumah
sakit komplikasi. mengerti dengan
teknik yang diajarkan
Data Objektif
TD : 130/90 mmHg 2. Keluarga mampu  pasien dapat
N :91x/menit RR :
mengambil keputusan: memperagakan
20x/menit S : 36,5
BB : 40kg 2) Dukungan pembilan kembali teknik yang
TB 153cm
keputusan sudah diajarkan
Ny.A tampak masih
merasakan nyeri pada a. Mendiskusikan kelebihan dengan baik
perutnya
dan kekurangan dari setiap  keluarga tampak
Perut Ny.A teraba distensi
pada abdomen
solusi mengerti dan
H : keluarga mampu menilai mengetahui tentang
kelebihan dan kekurangan teknik relaksasi yang
dari diajarkan kepada
setiap solusi yang ada. pasien
b. Memotivasi  keluarga tampak
mengungkapkan tujuan termotivasi dalam
keperawatan yang mengungkapkan
diharapkan tujuan keperawatan
H : keluarga termotivasi yang diharapkan.
dalam mengungkapkan
tujuan  pasien dan keluarga
keperawatan yanh tampak tau bagaimana
diharapkan. cara menangani nyeri
Manajemen nyeri yang dialami dengan
Observasi
- Mengidentifikasi benar.
skala nyeri  Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi
respons nyeri non bisa melakukan teknik
verbal relaksasi nafas dalam
- mengdentifikasi
pengetahuan dan
kenyakinan tentang A:
nyeri  keluarga mampu
Terapeutik
- mengenal masalah.
mengontrol lingkungan  Keluarga mampu
yang memperberat nyeri
mengambil keputusan
Fasilitasi istirahat dan tidur
 Keluarga mampu
Edukasi merawat anggota
Mengajarkan teknik
keluarga yang sakit.
relaksasi nafas dalam
H : pasien bisa menerapkan
P:
teknik relaksasi nafas dalam
 Intervensi keluarga
mampu mengenal
masalah dihentikan
 Intervensi keluarga
mampu mengambil
keputusan dihentikan
 Intervensi keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan
dilanjutkan
 intervensi keluarga
mampu memanfaatkan
fasilitas Kesehatan
dilanjutkan.

Defisit nutrisi pada Edukasi Kesehatan S: NURMALA


keluarga Bapak m Observasi : keluarga Bapak M
khususnya Ibu A 1. Mengdentifikasi mengatakan mengerti dan
ditandai dengan : kesiapan dan paham sehingga mengetahui
Data Subjektif kemampuan apa yang telah dijelaskan
Ny. A mengatakan bahwa
menerima informasi tentang gastritis
sudah beberapa hari ini
BB menurun, tidak nafsu H : Pasien siap dan pasien dan keluarga mengerti
makan ,perutnya bagian
menerima informasi yg tentang penyakit gastritis
ulu hati sering perih atau
terasa sakit, kadang sering diberikan pasien dan keluarga
mual dan tidak nafsu
Terapeutik : mengatakan sudah tidak
makan. Ny. A mengatakan
sudah lama menderita 1. Menyediakan materi bingung lagi saat ada anggota
sakit “magh”
dan media keluarga yang mengamali
(gastritis).Ny.A
mengatakan berat badan pendidikan gastritis
turun menjadi 40kg Ny.A
kesehatan
mengatakan bahwa sakit
magh merupakan sakit H: materi dan media O:
lambung seperti biasanya
penkes sudah tersedia keluarga Bapak M tampak
terjadi karena suka makan
pedas , suka memakan 2. Memberikan mengerti makanan apa saja
indomie dan sering
kesempatan untuk yang baik di komsumsi untuk
melewatkan jam makan .
tanda gejala sakit magh bertanya memenuhi Gizi seimbang
adalah sering suka
H: Keluarga bertanya
kembung , perih di uluh
hati, akibatnya jika tidak Edukasi : A : Masalah kemampuan
di atasi lebih cepat maka
1. Menjelaskan faktor keluarga
bisa muntah, Ny. A
mengatakan bahwa ketika resiko yang dapat Mengenal masalah teratasi
sakit magh ia biasa minum
mempengaruhi Masalah mampu mengambil
obat warung/promag dan
ketika sakit jarang berobat kesehatan keputusan teratasi
ke puskesmas atau rumah
H: keluarga mengerti Maslah keluarga merawat
sakit
faktor resiko yg dapat anggota keluarga teratasi.
Data Objektif
menmpengaruhi
Saat pemeriksaan BB 40
kesehatan P:
kg, TB 153 cm, LILA 16
2. Mengjarkan perilaku  Intervensi keluarga
cm,
hidup bersih dan mampu mengenal
sehat masalah dihentikan
H: Keluarga mengerti  Intervensi keluarga
perilaku hidup bersih mampu mengambil
dan sehat keputusan dihentikan
 Intervensi keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan
dilanjutkan
intervensi keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
Kesehatan dilanjutkan
Gangguan mobilitas Fisik 1. Keluarga mampu S : keluarga mengatakan NURMALA
Pada keluarga Bapak M
mengenal masalah : mengerti sehingga lebih
Khusunya Ibu A
1) Edukasi Kesehatan mengetahui apa yang telah
Data Subjektif
a. Mengidentifikasi dijelaskan mulai daripenyebab
Ny.A mengatakan “
penyakit rematik/asam kesiapan dan kemampuan sampai cara penanganan
urat adalah penyakit nyeri
menerima informasi penyakit Ny.A
pada kaki “Ny.A
mengatakan “factor resiko H : keluarga siap dan
tingginya asam urat
mampu menerima informasi O : keluarga pasien mengerti
adalah karena kelelahan
dan pola makan “Ny.A cara penatalaksanaan rematik
mengatakan sudah 4 bulan
b. Memerikan kesempatan Ny. A kambuh
ini sering merasakan nyeri
daerah kaki dan lutut untuk bertanya
“Keluarga Ny. A
H : keluarga aktif bertanya A : Masalah kemampuan
mengatakan “Bila kaki
Ny.A sakit hanya diberikan hal hal yang tidak diketahui keluarga
obat warung “Ny.A
Mengenal masalah teratasi
mengatakan “ bila
kakinyasakit hanya c. jelaskan factor resiko Masalah mampu mengambil
diberikan obat gosok saja
yang dapat mempengaruhi keputusan teratasi
“ Keluarga Ny.A
mengatakan “kurang kesehatan Maslah keluarga merawat
begitu paham tentang
H : keluarga mengerti dan anggota keluarga teratasi.
lingku saja dan bila tidak
sembuh maka dibawa ke mengetahui jika
puskesmas ngan yang baik
kemungkinan factor resiko P : intervensi dihentikan
bagi Ny.A seperti apa dan
makanan yang boleh yang terjadi
dimakan atau tidak oleh
Ny.A “Ny.A mengatakan “
jarang melakukan 2. Keluarga mampu
pemeriksaan dipuskesmas
mengambil keputusan:
karena sibuk mengurus
rumah “Ny.A mengatakan 2) Dukungan pembilan
“bila rematiknya kambuh
keputusan
nyeri kakinya terasa
sangat nyeri dan bila a. Mendiskusikan Tindakan
diberi angka maka
yang dapat dilakukan
nyerinya ada pada angka
6” keluarga
Ny.A mengatakan “bila
H : keluarga mampu
rematiknya kambuh Ny.A
dapat merasakan nyeri melakukan Tindakan sesuai
sampai seharian dan bisa
yang di anjurkan
membuat Ny.A sulit untuk
berjalan” Ny.A
mengatakan senang makan
b. Mengajarkan cara
jeroan dan kangkung.
perawatan yang bisa
dilakuakan keluarga
Data Objektif
H : keluarga memahami dan
TD :130/90 mmHg
akan melakukannya
N : 91x/menit
RR : 20x/menit S : 36,5
Asam urat : 6,5 mg/dl
3. Keluarga mampu
merawat anggota keluarga:
1) Edukasi diet penyakit
Rematik
a. Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
H : keluarga siap dan
mampu menerima informasi

b. memberikan kesempatan
untuk bertanya
H : pasien dan keluarga
aktif bertanya mengenai
makanan apa saja yang
boleh dimakan
c. Menjelaskan obat
tradisonal untuk penyakit
rematik
d. H: pasien tampak paham
tentang apa yang diajarkan

e. mengajarkan cara
memilih makanan yg
tepat u
H: pasien dan keluarga tau
bagaimana cara memilih
makanan tepat

Anda mungkin juga menyukai