PENDAHULUAN
Radiologi adalah ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi untuk diagnosis dan
pengobatan penyakit. Radiasi dimanfaatkan untuk terapi atau studi pencitraan. Untuk
tujuan diagnostik, radiasi menjadi sumber energi untuk tes pencitraan. Radiologi
diagnostik juga disebut sebagai radioskopi. Dengan radiasi, dokter dapat melihat
bagian dalam tubuh tanpa prosedur invasif.
Rontgen atau radiografi – Rontgen akan menghasilkan gambaran jaringan padat tubuh
dengan hasil yang hitam putih. Uji pencitraan ini paling sering digunakan karena
kecepatan, kemudahan, dan biaya yang lebih terjangkau.
Magnetic resonance imaging (MRI) – Tes ini dapat mengambil gambar dari banyak
bagian tubuh, dan sangat baik dalam menunjukkan jaringan lunak tubuh.
Fluoroskopi – Tes untuk menampilkan gambar sinar-X yang bergerak pada layar.
Computed tomography (CT) scan – Tes ini menghasilkan gambar 3D dari bagian
dalam tubuh. Pertama, alat akan mengambil gambar 2D dari berbagai sudut. Lalu,
gambar-gambar tersebut disatukan menjadi gambar 3D.
Positron emission tomography (PET) scan – Tes ini dapat menghasilkan gambar
dari berbagai permukaan. Pasien akan disuntik dengan senyawa biologis aktif yang
radioaktif. Akibatnya, tubuh pasien memancarkan enerfi radiasi. Energi ini digunakan
untuk menghasilkan gambar tubuh.
Untuk pengobatan, radiasi digunakan sebagai panduan visual saat prosedur invasif
minimal. Sebagai alternatif dari bedah terbuka, prosedur ini mengurangi resiko
pendarahan, infeksi, dan bekas luka. Waktu pemulihan pun lebih singkat.
Sedangkan mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi tidak saja ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia peyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan
oleh kualitas sarana dan prasarana serta peralatan yang digunakan. Oleh sebab itu
kemampuan pengolaan dan pemeliharaan khususnya sarana prasarana dan peralatan
radiologi, sangat menentukan kualitas hasil layanan yang diberikan.
BAB II
ISI
a. Trouble shooting
Dimulai dari analisa laporan kerusakan, oleh sebab itu laopran harus dibuat sesuai
dengan kronologi kejadian kerusakan, sehingga pekerjaan perbaikan menjadi lebih
terarah dan lebih cepat diatasi.
c. Readjustment
Setelah dilakukan peralatan berfungsi seperti sedia kala, harus dilakukan readjustment
agar tidak terjadi penyimpangan pada output pesawat.
d. Uji fungsi
Sebelum pesawat digunakan dengan pasien, uji fungsi harus dilakukan untuk
memastikan bahwa pesawat telah benar-benar kembali berfungsi dengan baik.
QC Periodik
Generator dan tabung sinar –x meliputi :
• Akurasi tegangan tabung (KVp)
• Kestabilan output,
• Lineritas Keluaran (mR / mAs)
• Waktu paparan Filtrasi dan kualitas radiasi
• Kebocoran tabung
• Ukuran fokus efektif
• Light beam collimator alignment
QC Asesories lain
Grid anti scatered meliputi :
• Grid artefak
• Kontras improvement faktor
• Moving grid
2.5.5 Kalibrasi
Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka semua peralatan medis harus
dilakukan kalibrasi sekurang-kurang sekali setahun. Begitu juga untuk alat-alat
radiologi dilakukan setahun sekali. Peralatan radiologi dilakukan :
1 X- RAY
a. cleaning unit menggunakan alcohol 70% Setiap hari
a. Fisik b. uji fungsi stamina dilakukan setiap pagi
b. Chek-up c. pelumasan pada rel-rel Setiap hari
c. Pelumasan d. cek kondisi lampu collimator, ganti jika 2bln
d. Collimator mati 2 bln
e. kalibrasi e. kalibrasi menggunakan alat kalibrasi
1 thn
2 CT-SCAN
a. Clening unit dengan menggunakan Setiap hari
a. Fisik alcohol 70%
b. Chek-up b. Uji fungsi stamina setiap pagi Setiap hari
c. Kalibrasi c. Kalibrasi menggunakan alat kalibrasi 1 tahun
3 USG
4 PRINTER KODAK
a. Clening unit menggunakan alcohol 70%
a. Fisik Setiap hari
b. Cek pengkabelan
c. Bersihkan filter
b. Kelistrikan 3 bln
1 munggu
c. filter
5 VIEWER RO
6 GRID / LYSOLM
a. Siapkan air sabun Setiap hari
a. Fisik b. Siapkan kain yang halus basah dan
kering
c. Bersihkan grid/ lysolm dengan kain
halus yang sudah di beri air sabun,
bersihkan dilakukan di setiap sisi bagian
dari grid
d. Keringkan engan kain halus yang sudah
di siapkan
e. Pembersihan dilakukan setiap setelah
pemakain grid
7 KASET
RADIOGRAFI a. Bersihkan permukaan luar kaset dari Setiap hari
a. Fisik noda / kotoran yang dapat
memepengaruhi kualitas foto dengan
menggunakan cairan pembersih ?
alcohol
b. Bersihkan bagian dalam kaset is
(intensifying screen) dengan
menggunakan kain halus dan cairan
pembersih.
c. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan
semua peralatan yang telah di pakai ke
tempat semula
BAB III
PENUTUP