Anda di halaman 1dari 15

Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu :

Dr. Eko Purwanti, M. Pd.

Disusun Oleh

Muhammad Miftahul Qulub (1401418165)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT , sehingga saya diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas paper tentang “Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar”. Shalawat serta
salam tidak lupa selalu saya haturkan untuk junjungan nabi agung yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, Adapun penulisan makalah
ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Sekolah . Penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan paper ini, untuk kemudian saya akan
merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Terima kasih

Kebumen, 5 Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
2.1 Konsep Dasar Strategi Peningkatan Mutu Sekolah ..................................................... 6
2.2 Faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan ........................................................... 7
2.3 Strategi Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah ............................................................... 8
2.4 Tahapan Meningkatkan Mutu Sekolah ......................................................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14
1.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 14
3.2 Saran ............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keunggulan suatu bangsa bukan hanya bertumpu pada kekayaan alam, melainkan juga
pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu
menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Secara keseluruhan, di Indonesia mutu
SDM Indonesia saat ini masih ketinggalan dan berada di beiakang SDM negaranegara maju
dan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand. Kenyataan ini sudah lebih dari
cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk
membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar keluaran dari sekolah
mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan tersebut, pemerintah
melontarkan gagasan tentang manajemen pendidikan yang berbasis sekolah (school-based
management) yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk
menentukan program dan rencana pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masingmasing. Sejalan dengan gagasan desentralisasi pengelolaan pendidikan, maka
fungsi-fungsi pengelolaan sekolah perlu diberdayakan secara maksimal agar dapat berjalan
secara efektif untuk menghasilkan mutu lulusan yang diharapkan. Mutu pendidikan dapat
juga disebut dengan kualitas pendidikan, mutu merupakan masalah pokok yang menjamin
perkembangan sekolah dalam meraih keberhasilan ditengah-tengah persaingan dunia
pendidikan yang semakin maju. Kualitas pendidikan hanya dapat terwujud apabila lembaga
pendidikan mempunyai pimpinan yang mampu mengelola segala sumber daya yang
dimiliki. Oleh sebab itu, dalam rangka mengelola dan menciptakan sekolah yang
berkualitas tergantung kepada kepala sekolah beserta guru-guru dan staff lainnya secara
optimal. Peningkatan atau kualitas pendidikan dengan cara bertahap melalui proses dan
usaha yang maksimal, tentunya dengan adanya kepala sekolah yang selalu memperhatikan
peningktan kualitas sekolah yang ia pimpin dengan memberi semangat kepada guru dan
staff serta warga sekolah untuk mencapai kualitas tersebut. Di samping itu, kepala sekolah
juga harus memperhatikan strategi yang tepat serta upaya yang meningkat demi tercapainya
kulitas yang telah direncanakan.

4
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa konsep dasar dari strategi peningkatan mutu sekolah?


b. Apa faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan?
c. Bagaimana strategi untuk meningkatkan mutu sekolah?
d. Bagaimana tahapan untuk meningkatkan mutu sekolah?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui konsep dasar dari strategi peningkatan mutu sekolah


b. Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan
c. Untuk mengetahui strategi untuk meningkatkan mutu sekolah
d. Untuk mengetahui tahapan meningkatkan mutu sekolah

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Strategi Peningkatan Mutu Sekolah

Pengertian Strategi

Strategi merupakan rencana besar yang bersifat meningkat, efisien dan produktif guna
mengefektifkan tercapainya tujuan, strategi merupakan rencana jangka panjang yang
dikembangkan secara detail dalam bentuk taktik yang bersifat operasional dan langkah-langkah
yang teratur.Kata strategi pada mulanya digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai
cara menggunakan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Jika kita
bawa ke dunia pendidikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi merupakan upaya
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sebagai perencanaan yang berisi
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan sekolah.

Kualitas Sekolah

Kualitas sekolah dapat diidentifikasi dari banyaknya siswa yang memiliki prestasi baik
prestasi akademik maupun bidang lainnya, serta lulusannya relevan dengan tujuan, melalui
prestasi siswa dapat ditelusuri manajemen sekolahnya, profil gurunya, sumber belajar dan
lingkungannya. Dengan demikian kualitas sekolah adalah kualitas siswa yang mencerminkan
kepuasan pelanggan, adanya partisipasi aktif manajemen dalam proses peningkatan kualitas
secara terus-menerus, pemahaman orang terhadap tanggung jawab yang spesifik terhadap
kualitas

Upaya peningkatan mutu dalam bidang pendidikan difokuskan kepada mutu proses.
Mutu proses pembelajaran ditentukan melalui metode, masukan, suasana, dan kemampuan
melaksanakan manajemen proses pembelajaran itu sendiri. Mutu proses pembelajaran akan
ditentukan dengan seberapa besar kemampuan memberdayagunakan sumber daya yang ada
untuk peserta didik belajar secara produktif.Mutu dalam kontek hasil pembelajaran mengacu
pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang dicapai
atau hasil pembelajaran bisa berupa hasil tes kemampuan akademis dan dapat juga dengan

6
prestasi dalam bilang lain,bahkan prestasi dapat berupa kondisi yang diukur engan angka
seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati dan kebersihan.

Sesungguhnya antara proses dan hasil pembelajaran yang bermutu akan saling
berhubungan, akan tetapi agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka mutu hasil (Output)
harus dirumuskan lebih dahulu oleh sekolah dan harus jelas target yang akan dicapainya.
Berbagai input dan proses harus selalu mengacu pada mutu hasil (output) yang ingin dicapai.

2.2 Faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan

Ada tiga faktor yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di negara
kita,Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan
pendekatan education production function atau input-output analysis yang tidak dilaksanakan
secara konsekuen,Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara
sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat
tergantung pada keputusan birokrasi,Faktor ketiga , peran serta masyarakat, khususnya orang
tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim.(Husaini Usman,2001).
Berdasarkan penyebab tersebut dan dengan adanya era otonomi daerah yang sedang
berjalan, maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan SDM adalah sebagai
berikut :

a. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (schoool based management), di mana


sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara
keseluruhan.

b. Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas (community based education), di


mana terjadi interaksi yang positif antara sekolah dan masyarakat (sekolah sebagai community
learning center).

c. Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigma, akan menjadikan pelajar-
pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan.

Untuk merealisasikan kebijakan di atas, maka sekolah perlu melakukan manajemen


peningkatan mutu. Manajemen peningkatan mutu ini merupakan suatu model yang
7
dikembangkan di dunia pendidikan, seperti yang telah berjalan di Sidney, Australia yang
mencakup school review, quality assurance, dan quality control dipadukan dengan model yang
dikembangkan di Pitsburg, Amerika Serikat oleh Donald Adams, dan kawan-kawan.

Manajemen peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang
bertumpu pada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada
ketersediaan data kuantitatif dan kualitatif, serta berkesinambungan meningkatkan kapasitas
dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Dalam manajemen peningkatan mutu, terkandung aspek-aspek, antara lain mengendalikan
proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun administrasi, melibatkan proses
diagnosis dan pproses tindakan untuk menindaklanjuti diagnosis, serta memerlukan partisipasi
semua pihak (kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, orang tua, dan pakar).

Manajemen peningkatan mutu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Peningkatan mutu harus dilaksanakan di sekolah;


b. peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik;
c. peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta, baik bersifat kualitatif maupun
kuantitatif;
d. peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada
disekolah; serta
e. peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada
siswa, orang tua, dan masyarakat.

2.3 Strategi Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah

Teori manajemen mutu terpadu atau yang lebih dikenal dengan Total Quality
Management (TQM) akhir-akhir ini banyak diadopsi dan digunakan oleh dunia pendidikan dan
teori ini dianggap sangat tepat dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan saat ini. TQM
didefinisikan sebagai sebuah pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya
memaksimalkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa,

8
manusia, proses, dan lingkungan organisasi. Setidaknya ada sepuluh karakteristik TQM yang
dianggap penting untuk meningkatkan dunia pendidikan, yaitu:

1. focus pada pelanggan (internal & eksternal),

2. berorientasi pada kualitas,

3. menggunakan pendekatan ilmiah,

4. memiliki komitmen jangka panjang,

5. kerja sama tim,

6. menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan,

7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan,

8. menerapkan kebebasan yang terkendali,

9. memiliki kesatuan tujuan,

10. melibatkan dan memberdayakan karyawan (Ety Rochaety, dkk, 2005: 97).

Edward Sallis (2006: 73) menyatakan bahwa Total Quality Management (TQM) pada
pendidikan adalah sebuah filsosofis tentang perbaikan secara terusmenerus yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol
5 No. 2, November 2012 Moch. Saifulloh dkk - 216 pendidikan dalam memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan para pelanggannya saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Di sisi lain, Zamroni memandang bahwa peningkatan mutu pendidikan dapat diwujudkan
dengan mengoptimalkan model The Total Quality Management (TQM) di sekolah. Teori ini
menjelaskan bahwa mutu pendidikan dengan model TQM ini mencakup tiga kemampuan, yaitu
kemampuan akademik, sosial, dan moral (Zamroni, 2007: 6).

Teori ini juga menyebutkan bahwa mutu sekolah ditentukan oleh tiga variabel, yakni kultur
sekolah, proses belajar mengajar, dan realitas sekolah. Kultur sekolah merupakan nilai-nilai,
kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan berbagai perilaku yang telah lama
9
terbentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, baik secara
sadar maupun tidak. Kultur ini diyakini mempengaruhi perilaku seluruh komponen sekolah,
yaitu guru, kepala sekolah, staf administrasi, siswa, dan juga orang tua siswa. Kultur yang
kondusif bagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku warga kearah peningkatan mutu
sekolah, sebaliknya kultur yang tidak kondusif akan menghambat upaya menuju peningkatan
mutu sekolah

Adapun penyusunan program peningkatan mutu, dilakukan dengan mengaplikasikan empat


teknik, yaitu school review, benchmarking, quality assurance, dan quality control. Berdasarkan
Panduan Manajemen Sekolah (Depdiknas,Hand Out Pelatihan Calon Kepala Sekolah,
Direktorat Sekolah Lanjutan Pertama,2000), masing-masing dijelaskan sebagai berikut;

Schoool review

School review adalah suatu proses di mana seluruh komponen sekolah bekerja sama,
khususnya dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai
efektivitas sekolah serta mutu lulusan. School review dilakukan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti : apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa
dan siswa sendiri; bagaimana prestasi siswa; faktor apakah yang menghambat upaya untuk
meningkatkan mutu; serta apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah. School
review akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan-kelemahan, kelebihan-kelebihan dan
prestasi siswa, serta rekomendasi untuk pengembangan program tahun mendatang.

Benchmarking

Benchmarking yaitu suatu kegiatan untuk menerapkan standar dan target yang akan dicapai
dalam suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok,
ataupun lembaga. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking adalah
seberapa baik kondisi kita, harus menjadi seberapa baik kita, serta bagaimana cara untuk
mencapai yang baik tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Tentukan fokus.
2. Tentukan aspek/variabel atau indikator.
10
3. Tentukan standar.
4. Tentukan gap (kesenjangan) yang terjadi.
5. Bandingkan standar dengan kita.
6. Rencanakan target untuk mencapai standar.
7. Rumuskan cara-cara program untuk mencapai target.

Quality Assurance

Dalam kerangka organisasi profit, seluruh perencanaan dan kegiatan sistemik yang diperlukan
untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu barang atau jasa akan
memenuhi persyaratan mutu. Agar efektif, jaminan mutu biasanya memerlukan evaluasi
berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesempurnaan desain atau
spesifikasi.

Kondisi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya hubungan customer-supplier. Maksud utama


dari jaminan mutu adalah untuk menjamin kepuasan kepada customer dengan diberikannya
barang atau jasa supplier.

Dalam konteks pendidikan, suatu teknik diperlukan untuk menentukan bahwa proses
pendidikan telah berlangsung sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi
adanya penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang
berkesinambungan dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Adapun quality assurance
akan menghasilkan informasi yang merupakan umpan balik bagi sekolah serta memberikan
jaminan untuk orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi
siswa.

Untuk melaksanakan quality assurance (Depdiknas,Hand Out Pelatihan Calon Kepala Sekolah,
Direktorat Sekolah Lanjutan Pertama,2000), sekolah harus :

a. menekankan pada kualitas hasil belajar;


b. hasil kerja siswa dimonitor secara terus menerus;
c. informasi dan data dari sekolah dikumpulkan serta dianalisis untuk
memperbaiki proses di sekolah; dan
11
d. semua pihak mulai kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan juga orang
tua siswa harus memiliki komitmen untuksecara bersama mengevaluasi kondisi
sekolah yang kritis dan berupaya untuk memperbaiki.

Quality Control

Quality control merupakan suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas
output yang tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang
jelas dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.

Menurut Syaiful Sagala, peningkatan mutu pendidikan dapat

diperoleh melalui 2 strategi, antara lain:

1. Peningkatan mutu pendidikan berorientaasi akademis untuk memberi dasar minimal dalam
perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh
msayarakat

2. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan 19 hidup yang esensian
yang dicukupi oleh pendidikan yang berlandasan luas, yata, dan bermakna. Dalam kaitan
dengan strategi yang akan ditempuh, peningkatan mutu pendidikan sangat terkait dengan
relevansi pendidikan dan penilaian berdasarkan kondisi aktual mutu tersebut

2.4 Tahapan Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah

Tahapan Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

Sekolah

1. Persiapan

▪ Menyampaikan informasi pada guru, staf administrasi dan orang tua siswa
▪ Menyusun tim pengembang yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pakar
▪ Melatih tim evaluasi sekolah
▪ Menentukan fokus, aspek yang akan dievaluasi berikut indikatornya masing-masing
▪ Menentukan secara random subjek sumber informasi dan sample responden

2. Implementasi
12
▪ Pengumpulan informasi
▪ Pengolahan informasi
▪ Penyusunan draft laporan dan rekomendasi
▪ Penyampaian laporan dan rekomendasi

3. Tindak lanjut

▪ Kepala sekolah, guru, dan orang tua mempelajari hasil evaluasi


▪ Menyusun skala prioritas
▪ Menentapkan sasaran dan target sekolah
▪ Menyusun program kerja untuk meningkatkan mutu sekolah

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi merupakan rencana besar yang bersifat meningkat, efisien dan produktif guna
mengefektifkan tercapainya tujuan, strategi merupakan rencana jangka panjang yang
dikembangkan secara detail dalam bentuk taktik yang bersifat operasional dan langkah-langkah
yang teratur kualitas sekolah adalah kualitas siswa yang mencerminkan kepuasan pelanggan,
adanya partisipasi aktif manajemen dalam proses peningkatan kualitas secara terus-menerus,
pemahaman orang terhadap tanggung jawab yang spesifik terhadap kualitas Faktor penyebab
mutu pendidikan, faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional
menggunakan pendekatan education production function atau input-output analysis yang tidak
dilaksanakan secara konsekuen,Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan
secara sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat
tergantung pada keputusan birokrasi,Faktor ketiga , peran serta masyarakat, khususnya orang
tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Teknik menyusun
program peningkatan mutu sekolah yaitu School Review , Benchmarking, Quality Assurance,
dan Quality Control. Tahapan manajemen peningkatan mutu sekolah yaitu persiapan,
omplementasi, dan tindak lanjut.

3.2 Saran

Dalam melakukan peningkatan mutu sekolah alangkah baiknya harus melakukan kerjasama
semua pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu sekolah serta saling mensuport untuk
tercapainya tujuan bersama.

14
Daftar Pustaka

• Sudarwan Danim.2007.Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara


• Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah
• http://subagio-subagio.blogspot.com/2011/04/manajemen-peningkatan-mutu-
sekolah.html
• https://text-id.123dok.com/document/6qmj1wk7q-school-review-benchmarking-
quality-assurance-quality-control.html

15

Anda mungkin juga menyukai