Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336720544

PENGAJUAN IZIN PENDIRIAN APOTEK

Article · October 2019

CITATIONS READS
0 2,083

1 author:

Nurfaizzah Al-Adabiyah
Sriwijaya University
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pengajuan Izin Pendirian Apotek View project

All content following this page was uploaded by Nurfaizzah Al-Adabiyah on 22 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGAJUAN IZIN PENDIRIAN APOTEK

BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI

Nurfaizzah Al-Adabiyah (02011181722087)


Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya

Abstrak
Dengan dikeluarkannya Keputusan bidang kefarmasian. Konsekuensi negative
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dari peran seorang Apoteker dalam
Nomor. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang pengelolaan Apotek yaitu munculnya
perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan sejumlah penyimpangan seperti adanya
RI Nomor. 922/MenKes/PER/X/1993 pemberian salah resep kepada pasien yang
tentang Ketentuan dan Tata cara pemberian menebus obat, adanya obat – obatan palsu
Izin Apotek, dan juga diundangkannya yang diracik sendiri, adanya obat yang dijual
Undang – Undang Republik Indonesia dengan keadaan kadaluarsa di apotek,
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjual narkotika tanpa resep dokter yang
pengganti Undang – Undang Kesehatan jelas, dan sebagainya.
Nomor 23 Tahun 1992 di negara kita ini
Sebagai suatu negara hukum harus
selangkah lebih maju lagi dalam
ada suatu lembaga yang diberi tugas dan
perkembangan dalam bidang kesehatan
kewenangan untuk menyatakan suatu
nasional. Tata cara pendirian Apotek harus
putusan apakah tindakan yang dilakukan oleh
sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan juga
pengelola Apotek tersebut berdasarkan atas
harus terkontrol, sehingga tidak ada
hukum yang berlaku atau tidak. Di mana
penyalahgunaan dalam pendirian apotek
lembaga yang dimaksud tidak lain adalah
tersebut.
Dinas Kesehatan dan Balai POM ( Balai
Apotek adalah tempat dilakukan Pengawasan Obat dan Makanan).
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
Kata kunci : Apotek, Apoteker, Mekanisme
sediaan farmasi serta perbekalan kesehatan
Izin pendirian Apotek, Lembaga dan
lainnya kepada masyarakat. Apotek menjadi
Kewenangan
salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk
mewujudkan tercapainya derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Apoteker
adalah seseorang yang mempunyai keahlian
dan kewenangan di bidang kefarmasian baik
di apotek, rumah sakit , industri, pendidikan,
dan bidang lain yang masih berkaitan dengan

1
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan
tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah
setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat 1.
Regulasi pendirian apotek harus memiliki jarak minimal dari apotek lain dan sebaiknya harus
mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan, jumlah penduduk, jumlah
dokter, sarana pelayanan kesehatan, dan ketermudahan untuk dijangkau oleh masyarakat luas
(Permenkes RI, 2016). Pemberian izin pendirian apotek biasanya dilimpahkan kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota (Permenkes RI, 2017) 2.
Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker dalam
melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan. Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat. Definisi diatas ditetapkan berdasarkan peraturan Menteri
kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek pasal 1 ayat (a).
Adanya kompetisi yang tinggi mendorong apotek melakukan suatu inovasi. Inovasi yang
diciptakan oleh apotek biasanya merupakan layanan baru maupun layanan tambahan. Inovasi
yang diciptakan biasanya dikembangkan berdasarkan konstruksi sosial (Rogers & Everett,
1995). Pengembangan inovasi yang dilakukan biasanya mengenai layanan kesehatan dan
apotek, seperti adanya konseling penggunaan dan pemantauan obat (Permenkes RI, 2016)
hingga penerapan konsep swalayan pada apotek. Inovasi – inovasi yang diciptakan ini
bertujuan untuk menarik daya beli konsumen dan tentunya agar apotek tetap bertahan di tengah
kompetisi yang ketat.

Seperti yang tertuang dalam Undang – Undang RI NO.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(pengganti Undang – Undang Kesehatan NO.23 Tahun 1992) menyatakan: “Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis”3.

1
https://www.academia.edu/34267584/Tugas_makalah_menejemen_apotek.
2
file:///C:/Users/USER/Downloads/S1-2018-362480-introduction.pdf
3
Undang – Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pengganti UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992

2
II. PEMBAHASAN

A. Definisi Apotek dan Apoteker


Apotek adalah suatu tempat tertentu, dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
sediaan farmasi, serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 51 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73
Tahun 2016, yang dimaksud apotek adalah tempat tertentu dilakukannya pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran obat kepada masyarakat4.
Tugas dan fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan, yang kedua adalah sebagai sarana yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian. Tugas dan fungsi yang ketiga adalah sebagai sarana yang
digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi antara lain obat, bahan baku obat,
obat tradisional, dan kosmetika. Untuk tugas dan fungsi apotek yag terakhir adalah sebagai
sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional (PP, 2009).
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker. Apoteker pendamping adalah Apoteker yang bekerja di Apotek di
samping Apoteker Pengelola Apotek dan/atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari
buka Apotek. Sedangkan Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan Apoteker
pengelola Apotek selama Apoteker Pengelola Apotek tersebut tidak berada di tempat lebih dari 3
(tiga) bulan secara terus-menerus, telah memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak bertindak sebagai
Apoteker Pengelola Apotek di Apotek lain5. Berdasarkan pasal 12 Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor. 1332/MenKes/SK/X/2002, menjelaskan bahwa Apoteker berkewajiban menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan Sediaan Farmasi yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin6.
B. Mekanisme Izin Pendirian Apotek

Izin adalah perangkat hukum administrasi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan
warganya agar berjalan dengan teratur7.
Didalam mendirikan suatu Apotek tentu saja harus terlebih dahulu dipenuhi segala persyaratan
untuk dapat kiranya Apotek tersebut dapat berdiri dan menjalankan tugas dan fungsinya ditengah-
tengah masyarakat, dimana persyaratan – persyaratan yang dimaksudkan yaitu meliputi :

4
file:///C:/Users/USER/Downloads/S1-2018-362480-introduction.pdf
5
https://www.slideshare.net/AkiraSama/makalah-tugas-dan-fungsi-apoteker
6
file:///C:/Users/USER/Downloads/2718-45729-1-PB%20(5).pdf
7
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTJmYmYwNDc4N2QzZWYzNGI2ZjA5ZTZkOGUxNz
VmYjc4OTNlN2JmNA==.pdf

3
a. Persyaratan Lokasi berdirinya Apotek
b. Persyaratan Bangunan dan Perlengkapan Apotek
c. Persyaratan Perbekalan Apotek
Persyaratan yang disebutkan diatas adalah merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi
dalam setiap pendirian sebuah Apotek baru maupun perpindahan Apotek8.
C. Lembaga dan Kewenangan
Pihak yang berwenang untuk melakukan kegiatan dalam hal Pencabutan Surat Izin Apotek
(SIA) ini adalalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dimana Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota yang bersangkutan dapat melakukan Pencabutan Izin Apotek (SIA) tersebut
dengan alasan – alasan pencabutan sesuai dengan pasal 25 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor. 1332/MenKes/SK/X/2022, yang menyatakan bahwa :
1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut Surat Izin Apotik (SIA) apabila :
a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 5 dan atau;
b. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 15 ayat (2) dan atau;
c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan dimaksud dalam pasal 19 ayat (5) dan atau;
d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 dan atau;
e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut dan atau;
f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundangundangan di bidang obat,
dan atau;
g. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal 6.
2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum melakukan pencabutan sebagaimana
dimaksud ayat (1) berkoordinasi dengan Kepala Badan POM setempat.

8
file:///C:/Users/USER/Downloads/2718-45729-1-PB%20(5).pdf

4
III. KESIMPULAN

Pelaksanaan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332/MenKes/SK/X/2002 Tentang


Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, maka dengan ini mengambil beberapa
kesimpulan :
Didalam mendirikan suatu Apotek tentu saja harus terlebih dahulu dipenuhi segala persyaratan
untuk dapat kiranya Apotek tersebut dapat berdiri dan menjalankan tugas dan fungsinya ditengah-
tengah masyarakat, dimana persyaratan – persyaratan yang dimaksudkan yaitu meliputi :
a. Persyaratan Lokasi berdirinya Apotek
b. Persyaratan Bangunan dan Perlengkapan Apotek

c. Persyaratan Perbekalan Apotek


Dalam pendirian sebuah Apotek haruslah diperoleh Surat Izin Apotek (SIA), dimana Surat Izin
Apotek (SIA) ini dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas pelimpahan
wewenang dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permohonan Surat Izin Apotek (SIA)
ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, begitu juga dengan pembaharuan dan
pengalihan dari Surat Izin Apotek (SIA), begitu juga Pencabutan Surat Izin Apotek (SIA) Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berhak mencabut Izin Apotek (SIA) berdasarkan alasan – alasan
yang telah dilanggar oleh Apoteker Pengelola Apotek dan persyaratan lain yang tidak sesuai
dengan Perundang – undangan yang berlaku.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTJmYmYwNDc4N2QzZ
WYzNGI2ZjA5ZTZkOGUxNzVmYjc4OTNlN2JmNA==.pdf

file:///C:/Users/USER/Downloads/2718-45729-1-PB%20(3).pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/S1-2018-362480-introduction.pdf
https://www.academia.edu/34267584/Tugas_makalah_menejemen_apotek.

file:///C:/Users/USER/Downloads/S1-2018-362480-introduction.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/S1-2018-362480-introduction.pdf
https://www.slideshare.net/AkiraSama/makalah-tugas-dan-fungsi-apoteker

file:///C:/Users/USER/Downloads/2718-45729-1-PB%20(5).pdf
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTJmYmYwNDc4N2QzZ
WYzNGI2ZjA5ZTZkOGUxNzVmYjc4OTNlN2JmNA==.pdf

file:///C:/Users/USER/Downloads/2718-45729-1-PB%20(5).pdf
Pemerintah Indonesia.2009.Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Pengganti UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992.Jakarta

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_08_018.pdf
, https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Studi
Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--nomor-8-
tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--dan-belanja-negara--
studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
6
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jurnal
Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halaman%20%201-
21 , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYITAAN_AS
SET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai