Anda di halaman 1dari 13

INISIASI 4.

1
PENGANTAR ASURANSI

Ruang Lingkup Asuransi


1. Pengertian Asuransi
Asuransi berasal dari kata assurance atau insurance (bahasa Inggris) yang berarti jaminan
atau perlindungan. Pengertian asuransi dari sudut pandang manajer risiko adalah alih risiko
kontraktual. Asuransi merupakan alat manajemen risiko yang cocok dalam hal
frekuensi/probabilitas kerugian rendah tetapi intensitas/besarnya potensi kerugian tinggi.
Asuransi menurut pandangan individual adalah sebagai alat ekonomi dimana individu
mensubsitusikan biya kecil tertentu (premi) untuk kerugian besar yang tidak pasti
(kontingensi). Sedangkan asuransi menurut pandangan masyarakat merupakan alat ekonomi
untuk mengurangi atau menghilangkan risiko melalui proses pengumpulan sejumla unit
eksposur yang homogen dalam suatu kelompok agar kerugiannya dapat diperkirakan dan
dibagi diantara anggota kelompok secara kesuluruhan.
Asuransi juga dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang ilmu, antara lain:
a. Pandangan Ekonomi
Asuransi merupakan suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan
dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (financial). Jadi
berdasarkan konsep ekonomi, asuransi berkaitan dengan pemindahan dan
mengkombinasikan risiko.
b. Pandangan Hukum
Asuransi merupakan suatu kontrak (perjanjian) pertanggungan risiko antara tertanggung
dengan penanggung. Penanggung berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan
risiko yang dipertanggungkan kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar
premi secara periodik kepada penanggung. Jadi, tertanggung mempertukarkan kerugian
besar yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil.
c. Pandangan Administrasi Bisnis
Asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya menerima/menjual jasa,
pemindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagi risiko
(sharing of risk) di antara sejumlah besar nasabahnya. Selain itu, asuransi juga merupakan
lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya menghimpun dana (berupa premi) dari
masyarakat yang kemudian menginvestasikan dana itu dalam berbagai instrument
investasi.
d. Pandangan Sosial
Asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan
mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin
terjadi pada masing-masing anggota tersebut.
e. Pandang Matematika
Asuransi merupakan aplikasi matematika dalam memperhitungkan biaya dan faedah
pertanggungan risiko. Hukum probabilitas dan teknik statistik dipergunakan untuk
mencapai hasil yang dapat diramalkan.
f. Pandang Keuangan
Asuransi adalah pengaturan keuangan yang mendistribusikan biaya dari kerugian yang
tidak diharapkan. Asuransi menyangkut pengalihan (transfer) berbagai eksposur kerugian
pada suatu kumpulan (pool), dan membagikan biaya kerugian pada masing-masing
eksposur.
Pengertian asuransi menurut undang-undang tentang perasuransian (UU Republik
Indonesia No. 40/2014) adalah sebagai berikut.
1) Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang
polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai
imbalan untuk:
(a) memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
(b) memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
2) Yang dimaksud perusahaan asuransi dalam definisi itu adalah perusahaan asuransi umum
dan asuransi jiwa. Sedangkan yang dimaksud usaha perasuransian adalah segala usaha
menyangkut jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko, pertanggungan ulang risiko,
pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk asuransi syariah, konsultasi dan
keperantaraan asuransi, asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi syariah, atau
penilaian kerugian asuransi atau asuransi syariah.

Sedangkan menurut George E. Redja (2008:10) yang mengutif the Commission on


Insurance Terminology of the American Risk and Insurance Association mendefinisikan
bahwa insurance is the pooling of fortuitous losses by transfer of such risks to insurers, who
agree to indemnify insureds for such losses, to provide other pecuniary benefits on their
occurrence, or to render services connected with the risk. Definisi tersebut cukup panjang,
sehingga tidak mungkin semua ahli dapat menerima. Namun, definisi tersebut dapat berguna
untuk menganalisis unsur-unsur umum asuransi.
Berdasarkan definisi terscbut asuransi mcngandung empat unsur:
(1) Insured, yaitu pihak tertanggung yang berjanji untuk membayar sejumlah uang premi
kepada pihak penanggung secara sekaligus atau berangsung-angsur.
(2) Insure, yaitu pihak penanggung yang berjanji akan membayar sejumlah uang kepada
pihak tertanggung secara sekaligus atau berangsur-angsur.
(3) Accident, yaitu suatu peristiwa yang tidak tentu dan tidak diketahui sebelumnya.
(4) Interest, yaitu kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa
yang tidak tentu.

2. Risiko yang Bisa Diasuransikan


Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko, tidak semua
risiko layak diasuransikan. Bagian berikut ini membicarakan tipe-tipe risiko yang layak
diasuransikan, dari sudut pandang perusahaan asuransi (insurers).

a. Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur


Jika kerugian tidak bisa diukur, maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat
kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur. Tetapi
dalam praktik, penentuan dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan.

b. Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak


Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah risiko yang
diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih

2|Page
 ADBI4331/MODUL 5 5.3

baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama Iain. Jika hanya satu risiko
terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi
ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured).

c. Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan


Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka
tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang sudah bisa
memperkirakan besarnya risiko, maka dia tidak akan membutuhkan asuransi.
Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika seseorang sengaja membakar
pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi, maka orang tersebut tidak
menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan tindakannya.

d. Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana


Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi 'diversifikasi', yaitu
kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang tidak
mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang
bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi' atau pengumpulan eksposur semacam itu tidak
terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayar tanggungan yang sangat besar,
yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut.

e. Kerugian yang Besar


Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai potensi
kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu
mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut, perusahaan
atau individu bisa menanggung risiko tersebut dengan dana internal, misal menyiapkan
cadangan kerugian, atau individu menggunakan sebagian penghasilannya untuk mendanai
kerugian tersebut.

f. Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi


Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi, maka premi yang dibebankan oleh
perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama dengan
kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah
dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan target keuntungan perusahaan asuransi
tersebut.
Tabel 1. Contoh Risiko yang Layak Diasuransikan
Risiko Risiko Angin
Persyaratan Risiko Tidak bisa bekerja lagi
Kebanjiran Topan
Jumlahnya banyak Ya Ya Ya
Kecelakaan atau Tidak disengaja Ya Ya Barangkali
Bisa ditentukan dan diukur Ya Ya Barangkali
Bukan bersifat bencana Tidak Barangkali Ya
Kerugian besar Ya Ya Barangkali
Probabilitas tidak terlalu tinggi Barangkali Ya Barangkali

Tabel 2. Contoh Risiko yang Tidak Layak Diasuransikan Dengan


No Risiko Alasan Ketidaklayakan Diasuransikan
1 Risiko kerugian bisnis Bersifat cathastropluc. Jika terjadi depresi, semua bisnis akan merugi.
selama periode depresi Perusahaan asuransi akan membayar pertanggungan yang terlalu tinggi.
Disamping itu, pada kondisi depresi semua membeli asuransi. Pada
kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi. Perusahaan asuransi
tidak bisa menyeimbangkan rugi pada depresi dan laba pada kondisi
No Risiko Alasan Ketidaklayakan Diasuransikan
ekonomi baik. Perusahaan asuransi akan selalu rugi.
2 Kerugian karena informasi Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa
rahasia bocor ke pesaing tersebut. Karena sulit, problem moral hazard bisa muncul. Perusahaan
bisa mengaku-aku bahwa informasi penting bocor, padahal tidak ada
kejadian seperti itu.
3 Kerugian Perdagangan di Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah
Bursa Saham dengan sangat cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek
maka bursa saham semuanya mengalami kerugian. Jika kondisi
ekonomi baik, bursa baik, tidak ada yang beli asuransi

Tentunya sektor asuransi bersifat dinamis. Beberapa risiko yang dulu tidak layak
diasuransikan, sangat mungkin menjadi layak untuk diasuransikan jika ada perusahaan
asuransi yang bisa menemukan cara baru untuk mengatasi risiko yang tidak layak tersebut.

3. Karakteristik Asuransi
Pada dasarnya asuransi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Penyatuan Kerugian (Pooling of Losses)
Pooling atau berbagi kerugian merupakan jantung asuransi. Pooling adalah penyebaran
kerugian yang terjadi pada beberapa orang dari seluruh kelompok, sehingga dalam proses,
kerugian rata-rata digantikan kerugian aktual. Selain itu, penyatuan melibatkan
pengelompokan sejumlah besar unit paparan sehingga the law of large numbers dapat
beroperasi untuk memberikan prediksi substansial akurat kerugian di masa depan.
Idealnya, harus ada sejumlah besar sama, tetapi tidak harus identik, unit paparan yang
memiliki bahaya yang sama. Dengan demikian, penyatuan berarti (1) berbagi kerugian
dengan seluruh kelompok, dan (2) prediksi kerugian di masa depan dengan beberapa akurasi
berdasarkan the law of large numbers.

b. Pembayaran Kerugian yang Tidak Disengaja (Payment of Fortuitous Losses)


Sebuah kerugian yang tidak disengaja adalah salah satu kejadian yang tak terduga dan
terjadi sebagai akibat dari suatu kebetulan. Dengan kata lain, kerugian tidak dilakukan dengan
disengaja. The law of large numbers didasarkan pada asumsi bahwa kerugian yang tidak
disengaja dan terjadi secara acak. Sebagai contoh, seseorang mungkin tergelincir pada trotoar
dan menyebabkan kaki potong.

c. Transfer Risiko (Rsisk Transfer)


Transfer risiko adalah elemen yang penting dari asuransi. Kecuali asuransi jiwa, rencana
asuransi yang benar selalu melibatkan transfer risiko. Transfer risiko berarti bahwa risiko
murni ditransfer dari tertanggung kepada perusahaan asuransi. Dari sudut pandang individu,
risiko murni yang biasanya ditransfer ke perusahaan asuransi termasuk risiko kematian dini,
kesehatan yang buruk, cacat, perusakan dan pencurian properti, dan tuntutan hukum tanggung
jawab pribadi.

d. Ganti Rugi (Indemnification)


Ganti rugi merupakan upaya penggantian kerugian yang diderita tertanggung apabila
terjadinya kerugian. Jadi, jika rumah Anda terjadi kebakaran, kebijakan pemilik perusahaan
asuransi harus mengganti kerugian Anda sejumlah yang tertentu sesuai perjanjian.

4. Prinsip-prinsip Asuransi
Ada beberapa prinsip yang mendasari perjanjian kontrak asuransi. Secara umum, prinsip-
prinsip tersebut mendasari kontrak asuransi yang dibuat, meskipun dalam beberapa kasus

4|Page
 ADBI4331/MODUL 5 5.5

tertentu, ada pengecualian-pengecualian dalam pelaksanaan prinsip tersebut. Dalam kasus


tertentu tersebut, prinsip bisa jadi tidak dilaksanakan.

Adapun yang termasuk ke dalam prinsip-prinsip asuransi adalah sebagai berikut:


a. Principle of Indemnity
Prinsip tersebut mengatakan bahwa pihak yang mengasuransikan (insured) tidak bisa
memperoleh uang pertanggungan lebih dari kerugian yang sebenarnya pada saat terjadi
kejadian yang merugikan, berapapun asuransi yang dibeli.

b. Principle of Insurable Interest


Prinsip tersebut mengatakan bahwa asuransi didasarkan pada adanya kepentingan yang
diasuransikan. Pihak yang mengasuransikan harus bisa menunjukkan hal tersebut pada
waktu meminta uang pertanggungan. Sebagai contoh, misalkan keluarga
mengasuransikan jiwa ayah (karena sebagai kepala keluarga).

c. Principle of Subrogation
Prinsip subrogation mengatakan bahwa seseorang membeli asuransi, maka perusahaan
asuransi berhak atas kas yang akan diterima pihak yang mengasuransikan dari pihak
ketiga. Sebagai contoh, misal Wahyu mengasuransikan pabriknya. Kemudian pabrik
tersebut terbakar habis karena PT X, perusahaan yang memasok bahan bakar ke pabrik
tersebut, melakukan tindakan yang ceroboh yang mengakibatkan kebakaran tersebut.
Wahyu kemudian menuntut ganti rugi ke PT X. Perusahaan asuransi berhak menerima
uang ganti rugi yang diberikan oleh PT X kepada Wahyu.

d. Principle of Utmost Good Faith


Kontrak asuransi didasarkan pada kepercayaan bersama. Standar kejujuran yang tinggi
dipegang untuk kontrak asuransi. Jika terjadi pelanggaran terhadap standar kejujuran
tersebut, kontrak asuransi bisa dibatalkan. Berikut ini contoh bagaimana standar kejujuran
yang tinggi tersebut diaplikasikan ke kontrak asuransi, melalui representasi, warranties,
penyembunyian, dan kesalahan.

5. Manfaat Asuransi
Asuransi mempunyai banyak manfaat, antara lain:
a. Melindungi Risiko Investasi
Kemauan untuk menanggung risiko merupakan unsur fundamental dalam perekonomian
bebas. Bilamana suatu perusahaan berusaha untuk memperoleh keuntungan dalam bidang
usahanya, maka kehadiran risiko dan ketidakpastian tidak dapat dihindarkan. Asuransi
mengambil alih risiko itu. Karena asuransi menghilangkan/mengurangi risiko, maka para
usahawan dimungkinkan dan didorong untuk mengkonsentrasikan energi dan modal dalam
usaha-usaha yang kreatif.
Asuransi telah menjadi bagian yang esensial dari setiap perusahaan. Investment banker
misalnya, akan merasa lebih yakin penilaiannya terhadap proyek-proyek tertentu apabila
semua risiko proyek itu yang mungkin terjadi telah dilindungi oleh asuransi.
Seperti halnya risiko yang dikaitkan dengan individu-individu, maka usaha-usaha untuk
mencari rasa aman (tanpa menanggung risiko) pun akan menghalangi kegiatan usaha yang
mungkin dapat memberikan keuntungan besar. Orang tidak akan pernah berpikir untuk
memasuki suatu proyek industri baru atau menanamkan sejumlah besar uang mereka dalam
pembelian bahan baku, apabila sebelumnya tidak dilindungi oleh asuransi yang memadai.
Dalam prakteknva, sebelum gedung/pabrik dibangun, terlebih dahulu pengembang akan
merundingkan program asuransi untuk melindungi pelaksanaan kegiatannya dari hari ke hari.
Sejumlah besar dana yang diinvestasikan dalam sebuah kapal serta barang-barang
muatannya akan menjadikan transportasi sebagai suatu transaksi usaha yang sederhana,
apabila risiko yang mungkin ditimbulkan oleh bahaya-bahaya di laut telah ditransfer melalui
secarik kertas kecil yang disebut polis asuransi. Itu hanya sekadar contoh. Jumlah dan jenis
polis asuransi yang digunakan untuk menutup risiko usaha sangat banyak. Dengan demikian,
perusahaan-perusahaan asuransi yang tugas utamanya adalah memberikan perlindungan
kepada perusahaan-perusahaan lain telah menjadi suatu institusi ekonomi yang mempunyai
peranan yang tidak kecil. Tanpa asuransi, kemajuan ekonomi yang ada sekarang ini mustahil
tercapai. Tanpa perlindungan asuransi, mustahil orang bisa mendarat di permukaan bulan,
mustahil orang-orang bisa mengarungi ruang luar angkasa, mustahil Indonesia bisa
meluncurkan satelit komunikasi, dan seterusnya.

b. Sumber Dana Investasi


Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi dalam jumlah memadai yang
pelaksanaannya harus berdasarkan pada kemampuan sendiri. Oleh karena itu, diperlukan
usaha keras untuk mengerahkan dana masyarakat melalui lembaga keuangan bank dan
nonbank. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan nonbank yang
menghimpun dana masyarakat, semakin penting peranannya sebagai sumber modal untuk
investasi di berbagai bidang.
Dalam perjalanan hidupnya, perusahaan-perusahaan asuransi mampu menghimpun dana
dalam jumlah yang tidak kecil. Penginvestasian kembali dana-dana tersebut merupakan
sumber modal yang sangat berarti dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi.
Mengingat bahwa akumulasi dana dalam perusahaan-perusahaan asuransi pada umumnya
berbentuk reserve (cadangan) maka investasi dalam surat berharga jangka panjang seperti
obligasi dan saham dapat dibenarkan. Oleh karena itu, wajar investasi itu dilakukan pada
perusahaan yang usahanya di berbagai bidang, misalnya perkapalan, pertambangan, termasuk
deposito pada bank.

c. Melengkapi Persyaratan Kredit


Kreditor lebih percaya pada perusahaan yang risiko kegiatan usahanya diasuransikan.
Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan perusahaan serta kekayaannya yang ada
saat ini, tetapi juga sejauh mana perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian-
kejadian yang tidak terduga di masa depan. Cara untuk memperoleh perlindungan tersebut
adalah dengan memiliki polis asuransi.
Dalam hubungannya dengan pinjaman dari bank, seringkali salah satu informasi yang
dibutuhkan, selain laporan keuangan perusahaan, adalah berkenaan dengan jumlah penutupan
asuransi yang memadai sebelum kredit dapat diberikan. Demikian pula halnya apabila
keseluruhan harga secara tunai yang sisa pembayarannya ditutupi dengan hipotek, maka dia
akan diminta untuk mengasuransikan semua hartanya sehingga cukup untuk menutupi bunga
atas hipotek tersebut.

d. Mengurangi Kekhawatiran
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, fungsi primer dari asuransi adalah mengurangi
kekhawatiran akibat ketidakpastian. Perusahaan asuransi tidak kuasa mencegah terjadinya
kerugian-kerugian tak terduga. Jadi, perusahaan asuransi tidaklah mengurangi ketidakpastian
terjadinya penyimpangan yang tak diharapkan itu. Misalnya, perusahaan asuransi tidak akan
dapat mencegah badai, kecelakaan mobil, kematian, atau sakit. Akan tetapi, perusahaan
asuransi dapat mengurangi ketidakpastian beban ekonomi dari kerugian yang tidak pasti itu.
Jika seorang pemilik rumah mengasuransikan rumahnya terhadap kerugian kebakaran, rumah
itu masih mungkin terbakar. Tetapi pemilik rumah itu dapat terbebas dari kekhawatiran,

6|Page
 ADBI4331/MODUL 5 5.7

karena ia tahu bahwa kerugian itu akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Ketenteraman
hati yang diberikan oleh asuransi inilah salah satu jasa utama yang diterima tertanggung bila
ia telah membayar premi asuransi.
Bila seseorang telah membayar premi asuransi, mereka terbebas dari kekhawatiran
kerugian besar dengan memikul suatu kerugian kecil (dalam hal ini berupa premi yang telah
dibayar). Kerugian kecil itu sesungguhnya merupakan bagian yang dipikulnya untuk kerugian
kelompok itu. Jadi, dengan membayar premi, ia memperoleh kepastian biaya kemungkinan
kerugian. Jika tidak ada asuransi, maka mereka yang menghadapi risiko tidak akan dapat
meramalkan apakah mereka akan tertimpa kerugian besar, kerugian kecil atau tidak. Oleh
karena itu, mereka tidak akan sanggup meramalkan biayanya.
Dengan dapat ditentukannya biaya kerugian, asuransi mengurangi beban risiko yang
dihadapi para pengusaha. Hal itu merangsang kegiatan ekonomi di banyak bidang yang
risikonya besar sehingga menghambat kegiatan ekonomi tersebut. Pada umumnya, semakin
besar risiko suatu bisnis, semakin tinggi diperlukan laba. Dengan mengurangi ketidakpastian
usaha tersebut, maka asuransi menurunkan tingkat laba yang dibutuhkan itu. Ini dengan
sendirinya secara tidak langsung mendatangkan keuntungan bagi seluruh masyarakat dengan
bertambah besarnya lowongan, lebih tingginya produksi, dan lebih rendahnya harga.

e. Mengurangi Biaya Modal


Dalam rangka menarik modal ke dalam perusahaan-perusahaan yang menanggung biaya
besar, maka tingkat pengembalian (return) atas modal yang telah diinvestasikan atau yang
akan diinvestasikan pun harus cukup besar. Tingkat risiko dan pengembalian modal berkaitan
satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Prinsip ini mewujudkan dirinya dalam bidang
investasi. Misalnya, obligasi-obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang risikonya dapat
ditekan sampai tingkat yang minimum, memberikan tingkat pengembalian modal yang lebih
rendah dibandingkan dengan tingkatan pengembalian modal yang diberikan oleh perusahaan-
perusahaan swasta. Karena memang kenyataannya risiko yang dihadapi oleh perusahaan-
perusahaan swasta tersebut jauh lebih besar daripada risiko milik pemerintah.
Dengan demikian, dalam dunia usaha yang beban risikonya tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain, maka pihak-pihak penanam modal yang telah bersedia menanggung risiko atas
modal yang diinvestasikan tersebut akan menetapkan biaya modal yang lebih tinggi.

f. Menjamin Kestabilan Perusahaan


Perusahaan-perusahaan dewasa ini menyadari arti penting asuransi sebagai salah satu
faktor yang menciptakan goodwill antara kelompok pimpinan dan karyawan. Perusahaan-
perusahaan tersebut telah menyediakan polis secara berkelompok untuk para karyawan
tertentu dengan cara perusahaan membayar keseluruhan atau sebagian dari premi yang telah
ditetapkan.
Polis tersebut ditulis sedemikian rupa untuk menekankan nilai dari karyawan-karyawan
yang telah mengabdi cukup lama dalam perusahaan. Adanya usaha seperti itu dari pihak
perusahaan dapat merupakan stabilisator jalannya roda perusahaan.

g. Dapat Meratakan Keuntungan


Asumsikan, misalnya suatu perusahaan cukup kuat untuk menanggung sendiri semua
risiko kerugian yang mungkin dideritanya. Hal itu berarti perusahaan harus dapat menentukan
berapa jumlah kerugian tak terduga yang diperkirakan akan terjadi pada masa-masa yang
akan datang.
Dalam dunia usaha yang penuh dengan persaingan, kerugian-kerugian yang ditimbulkan
oleh kemungkinan bahaya di masa yang akan datang tidak dapat ikut diperhitungkan sebagai
salah satu komponen harga pokok barang yang dijual. Selanjutnya komponen harga pokok
tersebut tidak dibebankan kepada konsumen. Jika komponen harga pokok tersebut
dibebankan kepada konsumen, konsumen akan beralih kepada perusahaan lain yang harganya
tidak mengalami perubahan. Kejadian seperti itu mungkin pula menimpa perusahaan yang
mempunyai hak monopoli. Dengan adanya peningkatan harga yang disebabkan penambahan
biaya atas kemungkinan kerugian tak terduga, jumlah permintaan akan turun kecuali apabila
barang tersebut sangat tidak elastis.
Dengan berusaha menentukan biaya-biaya "kebetulan" yang mungkin dialami pada masa
yang akan datang melalui program asuransi, pihak perusahaan akan dapat mempertimbangkan
atau memperhitungkan biaya tersebut sebagai salah satu elemen dari total biaya untuk produk
yang dijualnya. Dengan demikian, secara singkat dapat dikatakan bahwa asuransi dapat
meratakan jumlah keuntungan yang diperoleh dari tahun ke tahun.

h. Dapat Menyediakan Layanan Profesional


Dunia asuransi dewasa ini sudah semakin banyak yang bergerak di bidang usaha yang
bersifat teknis, lebih-lebih dengan adanya perkembangan pesat dalam bidang teknologi.
Usaha-usaha untuk memberikan bantuan teknis baik kepada individu maupun perusahaan-
perusahaan sudah semakin disadari oleh perusahaan asuransi. Hal itu dilakukan agar
perusahaan-perusahaan tersebut dapat melakukan operasinya dengan baik dan efisien.
Di samping itu kita melihat semakin banyaknya sekolah yang didirikan untuk mendidik
para ahli yang dibutuhkan oleh perusahaan asuransi. Selain menerima lulusan dari sekolah
asuransi, perusahaan asuransi juga mendorong karyawan-karyawan yang potensial untuk
mengikuti program serupa. Lembaga-lembaga pendidikan tertentu dalam kerja samanya
dengan perusahaan-perusahaan asuransi berusaha menyediakan sejumlah besar bidang
pendidikan dan latihan yang memilih asuransi sebagai karier dalam hidupnya. Di samping
memberikan pendidikan dalam bidang-bidang yang sudah sangat terspesialisasi, lembaga-
lcmbaga tersebut juga menyediakan bidang studi yang lain sebagai tambahan pengetahuan
yang dianggap sangat diperlukan, misalnya, bidang ekonomi, keuangan, pemerintahan,
sosiologi, dan hukum.
Jasa para ahli yang telah bekerja dalam perusahaan asuransi akan dinikmati oleh
tertanggung tanpa adanya bayaran tambahan selain dari premi yang harus mereka bayar.
Tidak seperti halnya bidang profesi lain, seperti pengacara, dokter, konsultan, dan ahli-ahli
lainnya yang harus dibayar atas jasa yang mereka berikan. Jasa-jasa yang diberikan oleh
tenaga ahli dari perusahaan asuransi tidak dibayar oleh tertanggung, tetapi dibayar oleh
perusahaan asuransi tempat mereka bekerja. Tenaga-tenaga ahli tersebut adalah karyawan
dari perusahaan asuransi. Oleh karena itu, apa pun yang mereka lakukan bagi pihak
tertanggung merupakan pelayanan dari perusahaan asuransi.

i. Mendorong Usaha Pencegahan Kerugian


Dewasa ini perusahaan-perusahaan asuransi banyak melakukan usaha yang sifatnya
mendorong perusahaan tertanggung untuk melindungi diri dari bahaya yang dapat
menimbulkan kerugian. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha
menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai sangat terrgantung pada kemampuan mereka
untuk memberikan perlindungan dengan biaya yang cukup wajar. Oleh karena itu, mereka
sendiri secara sadar dan sistematis bekerja sama untuk menghilangkan atau memperkecil
kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian.
Sebagai contoh kita dapat melihat bahwa perusahaan asuransi kebakaran menyarankan
penginstalasian alat-alat pengamanan, misalnya, alat-alat pemadam kebakaran baik di kantor,
rumah, ataupun di gedung-gedung bioskop. Perusahaan asuransi kebakaran menyarankan cara
penginstalasian air pada gedung-gedung yang besar yang sedang dibangun, menyarankan
untuk konstruksi bangunan yang lebih aman, serta mernberikan pinjaman untuk perbaikan

8|Page
 ADBI4331/MODUL 5 5.9

bangunan-bangunan dengan tingkat bunga yang pantas. Dorongan-dorongan yang pada


dasarnya untuk menghemat premi asuransi ini merupakan perangsang untuk tercapainya
perlindungan terhadap kerugian.
Contoh lain liability insurance yang melakukan inspeksi secara rutin atas harta kekayaan
yang diasuransikan dan menyarankan untuk menghilangkan hal-hal yang dapat memperbesar
kemungkinan timbulnya bahaya. Selain itu asuransi tanggung jawab mengecek apakah alat-
alat pengaman masih bekerja secara baik dan lain-lain.

j. Membantu Pemeliharaan Kesehatan


Usaha lain yang sangat erat hubungannya dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk
menghindari atau memperkecil penyebab timbulnya kerugian adalah kampanye yang
dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa kepada para pemegang polis khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya. Misalnya dalam hal bantuan pada kecelakaan pertama,
higiene, sanitasi, gizi, dan usaha-usaha lain untuk mencegah timbulnya penyakit. Adapun
perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang melakukan pengecekan kesehatan secara berkala
kepada para pemegang polis dengan harapan untuk dapat mendeteksi penyakit lebih dini serta
mengadakan pengobatan bilamana perlu.
Kontribusi perusahaan asuransi jiwa demi peningkatan kesehatan masyarakat tidak terkira
nilainya. Contoh yang paling konkret dari hal ini misalnya Life Insurance Medical Research
Fund di USA yang didukung oleh perusahaan-perusahaan asuransi membantu orang-orang
yang bergerak dalam bidang medis yang kekurangan dana untuk dapat melakukan penelitian.
Para ahli penelitian tersebut dikenal sebagai Life Insurance Research Fellow.

Jenis Asuransi
Asuransi merupakan istilah generik yang luas, meliputi seluruh lembaga yang menangani
risiko melalui metode pembagian dan pengalihan risiko. Asuransi dapat dibedakan dalam
beberapa golongan tertentu berdasarkan bahaya (peril) yang dipertanggungkan atau sifat-sifat
programnya. Namun, secara garis besar, asuransi dibedakan secara fundamental antara
asuransi sosial dan asuransi privat.
Asuransi sosial dan asuransi privat terdapat perbedaan yang sangat prinsip dilihat dari
kepesertaan, pesertanya, kemanfaatan, pembiayaan, dan penyelenggara asuransinya. Berikut
perbedaan antara asuransi sosial dan asuransi privat adalah:
Hal yang
No Asuransi Privat Asuransi Sosial
diperbandingkan
1 Kepesertaan Sukarela, diatur dengan perjanjian Wajib, diatur dengan peraturan
dalam polis perundang-undangan
2 Peserta Setiap individu yang mampu membayar Setiap individu yang bekerja
premi memperoleh penghasilan (karyawan)
3 Kemanfaatan Sesuai permintaan dan kemampuan Perlindungan dasar untuk menjaga
tertanggung harkat dan martabat manusia
4 Pembiayaan Besar premi sesuai dengan uang Iuran dan kemanfaatan tidak selalu
pertanggungan yang dikehendaki proporsio-nal, menekankan
(individual equity kecukupan jaminan dasar (social
adequacy
5 Penyelenggara Perusahaan asuransi, dengan kebebasan Badan usaha negara tertentu yang
memilih oleh tertanggung dibentuk khusus, dengan "monopoli"

1. Asuransi Sosial (Social Insurance)


Asuransi sosial bersifat wajib (compulsory), dan program-programnya ditentukan dengan
undang-undang, sehingga tidak dikenal adanya perjanjian berupa polis. Tujuan utama
asuransi sosial adalah memberikan perlindungan dasar bagi masyarakat secara merata.
Asuransi sosial menggunakan mekanisme asuransi untuk mengalihkan dan membagi
risiko, tetapi dengan kualifikasi tertentu yaitu dengan maksud untuk mencapai tujuan sosial.
Asuransi sosial dilandasi atas pengertian bahwa di dalam perekonomian terdapat individu-
individu yang menghadapi risiko-risiko fundamental yang tidak mampu mereka tangani
sendiri; sedangkan terjadinya kerugian akibat risiko itu akan menurunkan atau
menghilangkan sumber penghidupannya. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus
memberikan perlindungannya.
Pada dasarnya, jaminan perlindungan bagi mereka yang tidak mampu untuk
mendapatkannya sendiri adalah melalui dua pendekatan utama, yaitu bantuan sosial dan
asuransi sosial. Bantuan sosial memberikan santunan (kemanfaatan) yang bersumber dari
anggaran belanja negara kepada mereka yang terbukti membutuhkannya tetapi tidak mampu
memenuhinya. Asuransi sosial memberikan kemanfaatan yang dibiayai dari iuran mereka
sendiri kepada mereka yang mengalami kerugian sebagai haknya.
Perbedaan antara kedua program ini sebagai berikut:
Hal yang
No Bantuan Sosial Asuransi Sosial
diperdandingkan
1 Kemanfaatan Pelayanan medis, santunan moneter, Pelayanan medis, santunan moneter
(benefits) bantuan barang (benefits in kind) (cash benefits)
2 Syarat mendapat Tidak mampu memenuhi sendiri Kepesertaan dalam program (as a
manfaat (eligibility) (means/needs test) matter of right)

3 Penerima manfaat Setiap individu sebagai penduduk Setiap peserta program


(universal), seperti: korban bencana (membership), yaitu karyawan dan
alam, lanjut usia, yatim piatu, korban keluarganya
narkotika, penganggur
4 Pembiayaan Anggaran belanja negara (APBN) Iuran dari karyawan dan pengusaha
5 Penyelenggara Kementerian Soslal Lembaga atau badan usaha khusus

Prinsip-prinsip dalam asuransi sosial, meliputi:


(1) Bersifat wajib dengan kepesertaan yang berkelanjutan secara otomatis (selama penduduk
dan angkatan kerja terus bertambah), maka syarat equity sangat diperlunak, dan diartikan
sebagai pemerataan perlindungan bagi mereka dengan penghasilan rendah. Dengan
demikian, asuransi sosial dapat menekankan kecukupan manfaat bagi mereka yang lebih
membutuhkan (social adequacy).
(2) Melakukan prakiraan mengenai kewajiban-kewajibannya di masa depan. Namun karena
sifatnya wajib dan kepesertaannya berkelanjutan berdasarkan undang-undang, maka
cadangannya tidak perlu disediakan secara penuh. Dalam hal ini kesehatan aktuaria tetap
terjamin karena kesinambungan iuran akan selalu dapat menutup kewajiban-
kewajibannya di masa datang.

2. Asuransi Privat (Private Insurance)


Asuransi privat terdiri dari program-program asuransi sukarela (voluntary) yang tersedia
bagi individu sebagai alat perlindungan dirinya terhadap kemungkinan kerugian yang
diakibatkan karena suatu risiko. Sifat khusus asuransi privat adalah sukarela, dan pengalihan
risiko umumnya dilakukan melalui perjanjian berupa polis.
Prinsip-prinsip asuransi privat meliputi:
(1) Terdapat hubungan langsung dan proporsional antara biaya (premi) dan kemanfaatan
(uang pertanggungan).
(2) Memperhatikan kesehatan aktuaria (actuarially sound) dengan senantiasa mengukur
probabilitas kerugian dengan derajat ketepatan yang tinggi dan memelihara cadangan
yang cukup untuk memenuhi kewajiban di masa depan.

10 | P a g e
 ADBI4331/MODUL 5 5.11

Asuransi privat terdiri dari program-program asuransi yang tersedia bagi individu-
individu sebagai perlindungan terhadap kerugian finansial. Pada pokoknya, asuransi privat
dibagi dalam dua golongan utama, yaitu : asuransi personal dan asuransi umum
a. Asuransi Personal (Personal Insurance)
Asuransi personal berkaitan langsung dengan individu. Risiko yang bisa diasuransikan
adalah risiko yang timbul dari kejadian yang bisa mengganggu pendapatan dari seseorang.
Asuransi personal fokus pada kemampuan untuk memperoleh properti (kekayaan) di masa
mendatang dari seseorang.
Dalam bidang personal coverage, risiko yang dipertanggungkan adalah kemungkinan
terganggunya pendapatan yang diterima oleh seorang individu yang disebabkan oleh
beberapa peril. Ada 4 (empat) macam peril yang ditutup dalam personal coverage ini, yaitu:
(1) kematian,
(2) kecelakaan dan sakit,
(3) pengangguran, dan
(4) karena umur tua.
Dibawah ini adalah asuransi yang mengcover asuransi personal, antara lain:
1) Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Sifat dasar asuransi jiwa adalah proteksi terhadap kerugian finansial akibat hilangnya
sumber penghasilan/nafkah yang disebabkan oleh kematian sang pencari nafkah, maupun
dirinya mencapai usia lanjut. Kematian sang pencari nafkah diartikan sebagai kematian
yang terjadi pada pencari nafkah pada saat masih bekerja dan mendapat penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itu,
kematiannya akan mengakibatkan kerugian finansial bagi keluarga yang ditinggalkan.
2) Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin
biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit
atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan
perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan
(out-patient treatment).

b. Asuransi Umum (General Insurance)


Asuransi umum adalah bentuk-bentuk asuransi yang dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan terhadap kerugian akibat kerusakan atau kehilangan properti, dan kerugian
akibat kewajiban hukum. Asuransi umum dibedakan antara (1) asuransi properti, termasuk
asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan laut, asuransi harta benda, dan (2) asuransi
liabilitas, yang meliputi asuransi terhadap tuntutan atau kewajiban hukum seperti penggunaan
kendaraan bermotor, pemilikan rumah, pengusahaan pabrik, konstruksi bangunan.

1) Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)


Meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan aset-aset pribadi maupun
perusahaan saat ini memberikan efek positif terhadap meningkatnya permintaan polis
asuransi kebakaran. Pengertian kebakaran adalah sesuatu yang terbakar, sifatnya tiba-tiba
atau merupakan suatu kecelakaan atau tidak dapat diduga terlebih dahulu.
Di lndonesia,asuransi kebakaran ini mengacu kepada Polis Standard Asuransi
Kebakaran Indonesia (PSAKI). Barang-barang yang dapat dipertanggungkan dalam
asuransi kebakaran adalah bangunan rumah tinggal, kantor-kantor, gedung-gedung, rumah
sakit, hotel, pertokoan, ruang pameran, pabrik, gudang dan bangunan lainnya, berikut
peralatan atau perabot yang berada di dalamnya, mesin, instalasi, stok barang (barang
jadi, setengah jadi dan bahan baku produksi), dan lain-lain.
2) Asuransi Pengangkutan Laut
Asuransi pengangkutan laut (marine linsurance) memberikan perlindungan terhadap
kerugian finansial karena kerusakan atau kehancuran properti akibat pengangkutan.
Asuransi ini semula hanya menyangkut risiko pengangkutan laut tetapi kemudian
berkembang ke pengangkutan darat, sungai, dan antar-pulau. Asuransi pengangkutan ini
kemudian dibedakan antara asuransi pengaangkutan samudera (ocean marine) dan
asuransi pengangkutan barang (inland marine).
Asuransi pengangkutan samudera menyangkut semua jenis kapal samudera dan
muatan barang (cargo). Pertanggungannya dapat diperluas menyangkut asuransi atas
tuntutan terhadap pemilik kapal, dan asuransi atas kargo dari gudang ke gudang, jadi
termasuk risiko bongkar muat barang.
Asuransi pengangkutan barang merupakan perkembangan lebih lanjut dari asuransi
pengangkutan laut, dan dapat meliputi :
(a) ekspor dan impor, yang menyangkut pengangkutan laut,
(b) pengangkutan domestik, yang menyangkut pengangkutan kereta api, kendaraan
bermotor (truk), atau kapal di sungai dan antarpulau,
(c) peralatan transportasi, seperti jembatan, terowongan, pipa, transmisi.
3) Asuransi Kendaraan Bermotor (Automobile Insurance)
Seiiring dengan tingginya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia
yang dikarenakan meningkatnya daya beli masyarakat untuk mendapatkan kendaraan
baru, dan adanya kemudahan melalui fasilitas perbankan dan leasing mengakibatkan
permintaan akan asuransi kendaraan bermotor semakin meningkat setiap tahunnya. Di sisi
lain tingkat kecelakaan dan pencurian atas kendaraan setiap tahunnya meningkat, yang
berdampak pada peningkatan pembelian polis asuransi kendaraan bermotor.
Asuransi Kendaraan Bermotor adalah suatu pertanggungan yang memberikan
perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor, atau yang berkepentingan terhadap
kerugian yang timbul secara fisik pada kendaraan bermotor, serta kerugian akibat tututan
hukum yang harus dibayar oleh pemilik atau pemegang kendaraan bermotor terhadap
pihak ke tiga (yang mengalami kerugian akibat kesalahan pemilik kendaraan).
Asuransi kendaraan bermotor memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis
kerugian akibat pemakaian kendaraan bermotor, yaitu :
(a). Kewajiban atau tuntutan hukum dari pihak ketiga (third party liability) yang tertabrak
mobil tertanggung, baik berupa biaya perawatan atau santunan cacat atau kematian
bagi jiwa maupun karusakan harta benda.
(b).Kerugian akibat pencurian atau kerusakan kendaraan bermotor tertanggung karena
berbagai sebab, antar lain:
(1) Tabrakan, benturan, terbalik, atau tergelincir di jalan atau sedang di parkir.
(2) Niat jahat dari orang-orang, kecuali keluarga atau orang-orang yang bekerja pada
tertanggung.
(3) Pencurian atau pencurian dengan kekerasan.
(4) Kerugian/kerusakan seperti disebut di atas, yang terjadi selama kendaraan tersebut
diangkut dengan alat pengangkut lain yang telah mendapat izin terlebih dahulu.
(5) Kebakaran dari bangunan atau kedararaan yang berdekatan
(6) Kendaraan tersebut terbakar karena api yang berasal dari kendaraan itu sendiri
(7) Letusan mesin atau peledakan ketel uap
4) Asuransi Liabilitas
Asuransi liabilitas (liability insurance) menyangkut perlindungan terhadap berbagai
kewajiban atau tuntutan akibat pemilikan atau penggunaan milik atau properti, seperti
pabrik, konstruksi bangunan, distribusi produk. Pemilikan atau penggunaan properti

12 | P a g e
 ADBI4331/MODUL 5 5.13

tersebut dapat dianggap merugikan pihak ketiga, seperti pabrik yang mengeluarkan
limbah yang mengotori lingkungan.
5) Asuransi Kredit (Credit Insurance)
Asuransi kredit merupakan bentuk pertanggungan yang khusus untuk melindungi
tertanggung terhadap kerugian akibat ketidakmampuan tertanggung untuk menagih
piutangnya dari debitur atau pembeli atau pelanggan. Pertanggungan ini biasanya dibatasi
dengan menggunakan deductible (ditanggung oleh tertanggung sendiri) sebesar cadangan
piutang ragu-ragu (reserve for bad debts), dan syarat bahwa tertanggung ikut
menanggung sebagian dari setiap kerugian dengan penanggung.
Pada umumnya asuransi kredit tidak menjamin:
(a) Asuransi hire purchase business atau yang lebih tepat adalah bisnis perbankan
(b) Pembelian kredit kepada individual members of the general public.

Anda mungkin juga menyukai