1
PENGANTAR ASURANSI
2|Page
ADBI4331/MODUL 5 5.3
baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama Iain. Jika hanya satu risiko
terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi
ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured).
Tentunya sektor asuransi bersifat dinamis. Beberapa risiko yang dulu tidak layak
diasuransikan, sangat mungkin menjadi layak untuk diasuransikan jika ada perusahaan
asuransi yang bisa menemukan cara baru untuk mengatasi risiko yang tidak layak tersebut.
3. Karakteristik Asuransi
Pada dasarnya asuransi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Penyatuan Kerugian (Pooling of Losses)
Pooling atau berbagi kerugian merupakan jantung asuransi. Pooling adalah penyebaran
kerugian yang terjadi pada beberapa orang dari seluruh kelompok, sehingga dalam proses,
kerugian rata-rata digantikan kerugian aktual. Selain itu, penyatuan melibatkan
pengelompokan sejumlah besar unit paparan sehingga the law of large numbers dapat
beroperasi untuk memberikan prediksi substansial akurat kerugian di masa depan.
Idealnya, harus ada sejumlah besar sama, tetapi tidak harus identik, unit paparan yang
memiliki bahaya yang sama. Dengan demikian, penyatuan berarti (1) berbagi kerugian
dengan seluruh kelompok, dan (2) prediksi kerugian di masa depan dengan beberapa akurasi
berdasarkan the law of large numbers.
4. Prinsip-prinsip Asuransi
Ada beberapa prinsip yang mendasari perjanjian kontrak asuransi. Secara umum, prinsip-
prinsip tersebut mendasari kontrak asuransi yang dibuat, meskipun dalam beberapa kasus
4|Page
ADBI4331/MODUL 5 5.5
c. Principle of Subrogation
Prinsip subrogation mengatakan bahwa seseorang membeli asuransi, maka perusahaan
asuransi berhak atas kas yang akan diterima pihak yang mengasuransikan dari pihak
ketiga. Sebagai contoh, misal Wahyu mengasuransikan pabriknya. Kemudian pabrik
tersebut terbakar habis karena PT X, perusahaan yang memasok bahan bakar ke pabrik
tersebut, melakukan tindakan yang ceroboh yang mengakibatkan kebakaran tersebut.
Wahyu kemudian menuntut ganti rugi ke PT X. Perusahaan asuransi berhak menerima
uang ganti rugi yang diberikan oleh PT X kepada Wahyu.
5. Manfaat Asuransi
Asuransi mempunyai banyak manfaat, antara lain:
a. Melindungi Risiko Investasi
Kemauan untuk menanggung risiko merupakan unsur fundamental dalam perekonomian
bebas. Bilamana suatu perusahaan berusaha untuk memperoleh keuntungan dalam bidang
usahanya, maka kehadiran risiko dan ketidakpastian tidak dapat dihindarkan. Asuransi
mengambil alih risiko itu. Karena asuransi menghilangkan/mengurangi risiko, maka para
usahawan dimungkinkan dan didorong untuk mengkonsentrasikan energi dan modal dalam
usaha-usaha yang kreatif.
Asuransi telah menjadi bagian yang esensial dari setiap perusahaan. Investment banker
misalnya, akan merasa lebih yakin penilaiannya terhadap proyek-proyek tertentu apabila
semua risiko proyek itu yang mungkin terjadi telah dilindungi oleh asuransi.
Seperti halnya risiko yang dikaitkan dengan individu-individu, maka usaha-usaha untuk
mencari rasa aman (tanpa menanggung risiko) pun akan menghalangi kegiatan usaha yang
mungkin dapat memberikan keuntungan besar. Orang tidak akan pernah berpikir untuk
memasuki suatu proyek industri baru atau menanamkan sejumlah besar uang mereka dalam
pembelian bahan baku, apabila sebelumnya tidak dilindungi oleh asuransi yang memadai.
Dalam prakteknva, sebelum gedung/pabrik dibangun, terlebih dahulu pengembang akan
merundingkan program asuransi untuk melindungi pelaksanaan kegiatannya dari hari ke hari.
Sejumlah besar dana yang diinvestasikan dalam sebuah kapal serta barang-barang
muatannya akan menjadikan transportasi sebagai suatu transaksi usaha yang sederhana,
apabila risiko yang mungkin ditimbulkan oleh bahaya-bahaya di laut telah ditransfer melalui
secarik kertas kecil yang disebut polis asuransi. Itu hanya sekadar contoh. Jumlah dan jenis
polis asuransi yang digunakan untuk menutup risiko usaha sangat banyak. Dengan demikian,
perusahaan-perusahaan asuransi yang tugas utamanya adalah memberikan perlindungan
kepada perusahaan-perusahaan lain telah menjadi suatu institusi ekonomi yang mempunyai
peranan yang tidak kecil. Tanpa asuransi, kemajuan ekonomi yang ada sekarang ini mustahil
tercapai. Tanpa perlindungan asuransi, mustahil orang bisa mendarat di permukaan bulan,
mustahil orang-orang bisa mengarungi ruang luar angkasa, mustahil Indonesia bisa
meluncurkan satelit komunikasi, dan seterusnya.
d. Mengurangi Kekhawatiran
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, fungsi primer dari asuransi adalah mengurangi
kekhawatiran akibat ketidakpastian. Perusahaan asuransi tidak kuasa mencegah terjadinya
kerugian-kerugian tak terduga. Jadi, perusahaan asuransi tidaklah mengurangi ketidakpastian
terjadinya penyimpangan yang tak diharapkan itu. Misalnya, perusahaan asuransi tidak akan
dapat mencegah badai, kecelakaan mobil, kematian, atau sakit. Akan tetapi, perusahaan
asuransi dapat mengurangi ketidakpastian beban ekonomi dari kerugian yang tidak pasti itu.
Jika seorang pemilik rumah mengasuransikan rumahnya terhadap kerugian kebakaran, rumah
itu masih mungkin terbakar. Tetapi pemilik rumah itu dapat terbebas dari kekhawatiran,
6|Page
ADBI4331/MODUL 5 5.7
karena ia tahu bahwa kerugian itu akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Ketenteraman
hati yang diberikan oleh asuransi inilah salah satu jasa utama yang diterima tertanggung bila
ia telah membayar premi asuransi.
Bila seseorang telah membayar premi asuransi, mereka terbebas dari kekhawatiran
kerugian besar dengan memikul suatu kerugian kecil (dalam hal ini berupa premi yang telah
dibayar). Kerugian kecil itu sesungguhnya merupakan bagian yang dipikulnya untuk kerugian
kelompok itu. Jadi, dengan membayar premi, ia memperoleh kepastian biaya kemungkinan
kerugian. Jika tidak ada asuransi, maka mereka yang menghadapi risiko tidak akan dapat
meramalkan apakah mereka akan tertimpa kerugian besar, kerugian kecil atau tidak. Oleh
karena itu, mereka tidak akan sanggup meramalkan biayanya.
Dengan dapat ditentukannya biaya kerugian, asuransi mengurangi beban risiko yang
dihadapi para pengusaha. Hal itu merangsang kegiatan ekonomi di banyak bidang yang
risikonya besar sehingga menghambat kegiatan ekonomi tersebut. Pada umumnya, semakin
besar risiko suatu bisnis, semakin tinggi diperlukan laba. Dengan mengurangi ketidakpastian
usaha tersebut, maka asuransi menurunkan tingkat laba yang dibutuhkan itu. Ini dengan
sendirinya secara tidak langsung mendatangkan keuntungan bagi seluruh masyarakat dengan
bertambah besarnya lowongan, lebih tingginya produksi, dan lebih rendahnya harga.
8|Page
ADBI4331/MODUL 5 5.9
Jenis Asuransi
Asuransi merupakan istilah generik yang luas, meliputi seluruh lembaga yang menangani
risiko melalui metode pembagian dan pengalihan risiko. Asuransi dapat dibedakan dalam
beberapa golongan tertentu berdasarkan bahaya (peril) yang dipertanggungkan atau sifat-sifat
programnya. Namun, secara garis besar, asuransi dibedakan secara fundamental antara
asuransi sosial dan asuransi privat.
Asuransi sosial dan asuransi privat terdapat perbedaan yang sangat prinsip dilihat dari
kepesertaan, pesertanya, kemanfaatan, pembiayaan, dan penyelenggara asuransinya. Berikut
perbedaan antara asuransi sosial dan asuransi privat adalah:
Hal yang
No Asuransi Privat Asuransi Sosial
diperbandingkan
1 Kepesertaan Sukarela, diatur dengan perjanjian Wajib, diatur dengan peraturan
dalam polis perundang-undangan
2 Peserta Setiap individu yang mampu membayar Setiap individu yang bekerja
premi memperoleh penghasilan (karyawan)
3 Kemanfaatan Sesuai permintaan dan kemampuan Perlindungan dasar untuk menjaga
tertanggung harkat dan martabat manusia
4 Pembiayaan Besar premi sesuai dengan uang Iuran dan kemanfaatan tidak selalu
pertanggungan yang dikehendaki proporsio-nal, menekankan
(individual equity kecukupan jaminan dasar (social
adequacy
5 Penyelenggara Perusahaan asuransi, dengan kebebasan Badan usaha negara tertentu yang
memilih oleh tertanggung dibentuk khusus, dengan "monopoli"
10 | P a g e
ADBI4331/MODUL 5 5.11
Asuransi privat terdiri dari program-program asuransi yang tersedia bagi individu-
individu sebagai perlindungan terhadap kerugian finansial. Pada pokoknya, asuransi privat
dibagi dalam dua golongan utama, yaitu : asuransi personal dan asuransi umum
a. Asuransi Personal (Personal Insurance)
Asuransi personal berkaitan langsung dengan individu. Risiko yang bisa diasuransikan
adalah risiko yang timbul dari kejadian yang bisa mengganggu pendapatan dari seseorang.
Asuransi personal fokus pada kemampuan untuk memperoleh properti (kekayaan) di masa
mendatang dari seseorang.
Dalam bidang personal coverage, risiko yang dipertanggungkan adalah kemungkinan
terganggunya pendapatan yang diterima oleh seorang individu yang disebabkan oleh
beberapa peril. Ada 4 (empat) macam peril yang ditutup dalam personal coverage ini, yaitu:
(1) kematian,
(2) kecelakaan dan sakit,
(3) pengangguran, dan
(4) karena umur tua.
Dibawah ini adalah asuransi yang mengcover asuransi personal, antara lain:
1) Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Sifat dasar asuransi jiwa adalah proteksi terhadap kerugian finansial akibat hilangnya
sumber penghasilan/nafkah yang disebabkan oleh kematian sang pencari nafkah, maupun
dirinya mencapai usia lanjut. Kematian sang pencari nafkah diartikan sebagai kematian
yang terjadi pada pencari nafkah pada saat masih bekerja dan mendapat penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itu,
kematiannya akan mengakibatkan kerugian finansial bagi keluarga yang ditinggalkan.
2) Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin
biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit
atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan
perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan
(out-patient treatment).
12 | P a g e
ADBI4331/MODUL 5 5.13
tersebut dapat dianggap merugikan pihak ketiga, seperti pabrik yang mengeluarkan
limbah yang mengotori lingkungan.
5) Asuransi Kredit (Credit Insurance)
Asuransi kredit merupakan bentuk pertanggungan yang khusus untuk melindungi
tertanggung terhadap kerugian akibat ketidakmampuan tertanggung untuk menagih
piutangnya dari debitur atau pembeli atau pelanggan. Pertanggungan ini biasanya dibatasi
dengan menggunakan deductible (ditanggung oleh tertanggung sendiri) sebesar cadangan
piutang ragu-ragu (reserve for bad debts), dan syarat bahwa tertanggung ikut
menanggung sebagian dari setiap kerugian dengan penanggung.
Pada umumnya asuransi kredit tidak menjamin:
(a) Asuransi hire purchase business atau yang lebih tepat adalah bisnis perbankan
(b) Pembelian kredit kepada individual members of the general public.