LBM 1 SGD 7 Tumbang
LBM 1 SGD 7 Tumbang
STEP 1
1. Skor ballard dan dubowitz : penilaian neurologis (postur, square window, arm recoil, sudut
popliteal, scarf sign, dan heel to ear maneuver) dan fisik (kulit, lanugo/rambut hallus yg
menutupi fetus, permukaan plantar, payudara, mata/telinga, genitalia) dari neonates, biasanya
dilakukan sebelum melakukan perwatan bayi.
2. APGAR score : Appearance, pulse, grimance, activity, respiratory. Tujuannya untuk menentukan
dengan cepat apakah bayi membutuhkan penanganan medis segera, menilai apakah bayi afiksi
atau tidak. 7-10 N, 4-6 asfiksi sedang, 0-3 asfiksi berat.
3. Resusitasi : suatu prosedur pada bayi baru lahir Karena bayi tidak dapat bernafas secara
spontan/ teratur beberapa saat setelah lahir.
4. Asfiksi : keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas dengan spontan/ teratur,biasanya ditandai
dengan 3 tanda khas hipoksemia, hiperkadiac/hiperapneu, asidosis.
5. Kurva Lubschenko dan Nelhuse : kurva pertumbuhan dalam bentuk table yg digunakan untuk
merawat bayi baru lahir batas normal apabila dalam percentile 10-90 (Lubschenko), penilaian
pakai tabel untuk referensi untuk mengukur lingkar kepala bayi (Nelhause).
6. Hyaline membrane disease : penyakit pernafasan akut yg disebabkan defisiensi surfaktan pada
bayi yg lahir kurang dari 30 mg karena alveolinya kolaps, biasanya ditandai dengan sukar
bernafas, retraksi dada, sianosis, membrane hialin yg melapisi alveolus.
STEP 2
STEP 3
BBLR akibat dari defisiensi surfaktan atelektasis perfusi alveoli tanpa venitilasi
Hipoksemia
Meknaisme: Atelektasis bertambah berat paru susah berkembang komplience paru
menurun O2 di paru menurun kompensasi meningkatkan pernafasan retraksi dinding
dada hiperkapneu asidosis respiratorik fase kontriksi dan merusak endotel n epitel
paru kebocoran eksudat timbunan hyaline membrane