Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Inspiraton, Volume 7, Nomor 2, Desember 2017: 126-130

Model Pembelajaran Blended Sebagai Alternatif Pengembangan Mata


Kuliah Praktikum
(Studi Kasus Praktikum Routing dan Switching)
Irmawati1
Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang
Email: irmawati@poliupg.ac.id1

ABSTRAK
Mata kuliah praktikum yang dilaksanakan pada umumnya menggunakan model pembelajaran
sinkron dengan tatap muka langsung pada laboratorium dengan sumber belajar yang
disediakan.Pada praktikum Routing dan Switching, memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia pada sistem e-learning, namun ini tidak memiliki alur pembelajaran yang dapat
menuntun mahasiswa untuk mempelajari semua konten yang tersedia. Penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan rancangan pembelajaran blendedpada Praktikum Routing dan Switching
dengan memanfaatkan modul lesson pada sistem e-learning. Metode yang digunakan
menggunakan model prosedural dimulai dari mereview capaian pembelajaran mata kuliah,
merancang pembelajaran blended dan alur pembelajaran pada sistem e-learning. Penelitian
ini menghasilkan rancangan model pembelajaran blended dengan kombinasi pembelajaran
asinkron dengan sinkron tatap muka 75% dan menghasilkan alur pembelajaran
memanfaatkan modul lesson pada sistem e-learning.
Kata Kunci:Model Blendel, Praktikum, Asinkron, Sinkron Tatap Muka, e-learning

ABSTRACT
The practicum courses carried out in general use a synchronous learning model with face-to-
face the laboratory with the learning resources provided. On practicum Routing and
Switching, making use of the learning resources available on e-learning systems, but this
lacks a learning path that can guide students for all available content. This research is
intended to produce. In e-learning learning. The method used using the procedural model
starts from reviewing the achievement of subject learning, learning assemblies. This study
resulted in blended learning model with combination of asynchronous learning with 75%
syncronization and resulted learning module learning flow in e-learning system.

Keywords:Blendel Model, Practicum, Asynchronous, Sync Face-Down, e-learning

1. Pendahuluan menata lingkungan dilakukan dengan


Kata pembelajaran, sekarang ini, lebih menyediakan sumber-sumber
banyak digunakan untuk mengganti kata belajar,misalnya: guru, buku teks, bahan
pengajaran.Padahal, pembelajaran memiliki pembelajaran, narasumber, televisi, VCD,
makna yang berbeda dibandingkan dengan radio-kaset, majalah, koran, internet, CDROM,
pengajaran.Pembelajaran merujuk ke lingkungan dan bahkan juga temannya sendiri.
memfasilitasi belajar, sedangkan pengajaran Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah
merujuk ke arah mengajar (interaksi dengan proses terjadinya interaksi. Bukan terletak
pengajar sebagai sumber belajar utama). pada pengajar yang menyampaikan informasi
Pembelajaran adalah upaya menata (mengajar).Dengan demikian, rekayasa
lingkungan sebagai sumber belajar agar terjadi pembelajaran yang utama adalah penyediaan
proses belajar pada diri si pembelajar. Upaya sumber-sumber belajar.Pengajar bukan satu-

126
Irmawati, Model Pembelajaran Blended sebagai Alternatif Pengembangan Mata Kuliah Praktikum

satunya sumber belajar, ia hanya salah satu pengajar, sesama pembelajar, serta interaksi
bagian dari sumber belajar. dengan konten dan sumberbelajar lainnya.
Teknologi dan informasi komunikasi Program Studi Teknik Komputer dan
yang berkembang sangat pesat membawa Jaringan (TKJ) telah menerapkan
dampak terhadap kebutuhan konsep dan pembelajaran melalui teknologi internet.
mekanisme belajar mengajar berbasis Fasilitas e-learning pada situs
teknologi informasi. Konsep e-learning https://elearning.poliupg.ac.id
membawa pengaruh terhadapproses diimplementasikan untuk memfasilitasi kuliah
transformasi pendidikan konvensional ke tatap muka dengan memposting materi kuliah,
dalam bentuk digital, baik secara konten pemberian tugas dan ujian melalui elearning.
maupun sistemnya. Esensi pembelajaran Penggunaan e-learning ini masih pada tahap
daring adalah menciptakan pengalaman awal baru pada tataran sebagai suplemen dari
belajar seoptimal mungkin dengan pembelajaran/kuliah tatap muka,
memanfaatkan teknologi daring secara dimanaproporsi online pada beberapa mata
kuliah Prodi TKJ ini masih terbilang kurang,
tepat dan seoptimal mungkin (Chaeruman,
sekitar kurang lebih 30%.
2017).
Mata kuliah praktikum yang
Blended learning merupakan bentuk
dilaksanakan pada umumnya menggunakan
baru dari pembelajaran berbasis e-learning,
model pembelajaran sinkron dengan tatap
merupakan istilah yang sekarang ini banyak
muka langsung pada laboratorium dengan
digunakan padamodel pembelajaran dimana
sumber belajar yang disediakan. Mata kuliah
implementasi pembelajaran dilakukan melalui
praktikum ini mengadopsi kurikulum Cisco
kombinasi antara pembelajaran konvensional
Academy dengan memanfaatkan sumber
dan pembelajaran dengan menggunakan
belajar aplikasi simulasi Packet Tracer dan
bantuan teknologi informasi dan komunikasi
menggunakan perangkat router dan switch di
(Thorne, 2003).
laboratorium program studi. Sumber belajar
Blended learning dipandang sebagai
disediakan pada sistem e-learning, namun ini
pendekatan pedagogis yang menerapkan
tidak memiliki alur pembelajaran yang dapat
berbagai pendekatan pembelajaran ketimbang
menuntun mahasiswa untuk mempelajari
dilihat dari seberapa besar delivery
semua konten yang tersedia
system antara face-to-face dibandingkan
Penelitian ini bertujuan untuk
dengan secara online. Melalui blended
menghasilkan rancangan pembelajaran
learning semua sumber belajar yang dapat
blended pada Praktikum Routing dan
memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang
Switching dengan memanfaatkan modul lesson
yang belajar dikembangkan.
pada sistem e-learning.
Blended learning mengkombinasikan
secara arif, relevan dan tepat antara potensi
face-to facedengan potensi teknologi informasi 2. Metode Penelitian
dan komunikasi yang demikian pesat Langkah-langkah penelitian meliputi
berkembang saat inisehingga memungkinkan: pengumpulan informasi, melakukan
1. Terjadinya pergeseran paradigma perencanaan dengan menganalisis capaian
pembelajaran dari yang dulunya lebih pembelajaran mata kuliah, pengembangan
berpusat pada pengajar menuju paradigma bentuk awal produk berupa rancangan
baru yang berpusat pada pembelajar pembelajaran hingga alur pembelajaran.
(student-centered elarning). Langkah-langkah ini ditunjukkan pada gambar
2. Terjadinya peningkatan interaksi atau 1.Pengumpulan informasi berupa informasi
interaktifitas antara pembelajar dengan capaian dan peta kompetensipembelajaran
mata kuliah Praktikum Routing dan Switching.

127
Jurnal Inspiraton, Volume 7, Nomor 2, Desember 2017: 126-130

Melakukan perencanaan dengan menganalisis moodle.Dirancang sebagai serangkaian


kebutuhan pada mata kuliah ini sampai pada kegiatan mahasiswa dengan memasukkan
pokok bahasan serta pokok materi. sebagai unsur penilaian.
Pengembangan bentuk awal produk berupa Model pembelajaran sinkron tatap
perancangan seting pembelajaran sinkron dan
muka dapat dilakukan apabila mahasiswa
asinkron berdasarkan pokok materi,
telah melakukan serangkaian kegiatan
perancangan media dan asesmen yang
dibutuhkan.
pada pembelajaran asinkron mandiri dan
kolaboratif.
Pengumpulan
Informasi 3. Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan
Perancangan
capaian pembelajaran yang berisi peta
kompetensi mata kuliah, rancangan
Pengembangan pembelajaran blended dengan
mengkombinasikan pembelajaran asinkron
dan sinkron tatap muka serta alur
Gambar 1. Langkah-langkah penelitian pembelajaran.
Capaian pembelajaran mata kuliah Mata kuliah praktikum menuntut
ini mencakup 3 ranah kemampuan adanya pertemuan antara pengajar dan
intelektual, yaitu kognitif, afektif dan mahasiswa sehingga desain pembelajaran
psikomotorik.Kompetensi yang ingin dirancang dengan porsi pembelajaran
dicapai dirancang hingga level C4 sinkron tatap muka dengan kombinasi
(analyzing) untuk ranah kognitif, P3 dengan pembelajaran sinkron. Model
(precision)untuk ranah psikomotorik, dan blended yang dirancang
A3 (valuing) untuk ranah afektif.Untuk mengkombinasikan antara pembelajaran
pencapaian ranah psikomotorik, didesain sinkron tatap muka dengan asinkron
dua model pembelajaran yaitu model dengan menyediakan sumber
pembelajaran sinkron tatap muka dengan belajar.Sumber belajar ini mendukung
didahului model pembelajaran asinkron untuk semua pencapaian baik kognitif,
mandiri dan kolaboratif.Model afektif maupun psikomotorik.
pembelajaran asinkron mandiri disediakan Setting belajar dan aktivitas
sumber belajar dari berbagai media, pembelajaran yang dirancang seperti pada
mahasiswa dapat menambah pengetahuan tabel 1.
dengan mengakses sumber belajar yang Tabel 1. Setting belajar dan aktivitas
disediakan.Model pembelajaran pembelaran
kolaboratif didesain untuk memberikan Sinkron Tatap Asinkron Mandiri
ruang diskusi pada mahasiswa untuk Muka Langsung dan Kolaboratif
mengajukan pertanyaan maupun - Ceramah -Membaca
pernyataan terkait pokok - Diskusi -Menonton video
bahasan.Implementasi model pembelajaran - Praktek Simulasi -Simulasi
asinkron ini pada sistem e-learning - Praktek Lab -Mengerjakan tugas
memanfaatkan modul lesson pada LMS -Partisipasi dalam
forum online

128
Irmawati, Model Pembelajaran Blended sebagai Alternatif Pengembangan Mata Kuliah Praktikum

Implementasi pada sistem e-learning


Pada gambar 2 terlihat alur moodle memanfaat beberapa modul dan
pembelajaran yang dirancang sumber daya (gambar 3).Pada halaman
secarameliputi apa saja yang dilakukan awal mata kuliah, ditampilkan beberapa
oleh pengajar ataupun sistem e-learning, gambaran visual kepada mahasiswa untuk
dan apa saja yang dilakukan oleh memberikan pengenalan awal tentang mata
mahasiswa.Dosen pengampuh kuliah ini.
menyediakan sumber belajar pada sistem
e-learning. Sumber belajar berupa modul
yang akan diakses oleh mahasiswa dan
dipelajari sebelum tatap muka dengan tutor
mata kuliah ini. Sehingga pada saat tatap
muka, mahasiswa memiliki pengetahuan
dasar tentang materi atau langkah-langkah
apa saja yang akan dilakukan pada sesi
tatap muka di laboratorium. Setelah tatap
muka, pembelajaran diakhiri dengan
setting evaluasi pembelajaran yang
disimpan pada sistem e-learning.
Pada sistem e-learning ini
memanfaatkan beberapa
modul/aktivitas.Modul lesson, quiz, forum
dan beberapa resource untuk menampilkan
sumber belajar yang dibutuhkan untuk Gambar 3. Implementasi dan sistem e-
mencapai tujuan pembelajaran pada setiap learning
pokok bahasan. Modul lesson merupakan salah satu modul
yang memiliki banyak fitur yang sesuai
MahasiswaMe dengan hasil rancangan alur pembelajaran
mpelajariModul mata kuliah ini.Pada gambar 4
menunjukkan aktivitas pada modul
lesson.Lesson ditujukan agar dosen
mampu membuat aktivitas yang menarik
MahasiswaMelaku
kanTatapMuka/Asi dan fleksibel.Lesson terbagi menjadi
nkron beberapa halaman dan diakhir setiap
halaman bisa ditambahkan pertanyaan
yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban
EvaluasiHasilPe yang dipilih mahasiswaakan menentukan
mbelajaran halaman mana yang akan diaksesnya.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Blended

129
Jurnal Inspiraton, Volume 7, Nomor 2, Desember 2017: 126-130

Gambar 6. Format penilaian sistem e-


learning
Gambar 4. Penggunaan modul lesson
4. Kesimpulan
Aktivitas yang dilakukan pada sistem e- Penelitian ini memberikan alternative
learning ini dapat dipantau secara realtime pembelajaran bagi mata kuliah praktikum
melalui fasilitas report seperti pada gambar dengan memanfaatkan model blended.
5. Dengan memanfaatkan fitur pada sistem e-
learning dapat membantu penerapan hasil
perancangan dan alur pembelajaran.

Daftar Pustaka

[1] Thorne, Kaye. 2003.Blended


Learning: How to Integrate Online
and Traditional Learning.ACM
Gambar 5. Aktivitas pada modul lesson Digital Library.
sistem e-learning [2] Chaeruman, Uwes Anis. 2017.
PEDATI, Model Desain Sistem
Sistem e-learning menyediakan sistem Pembelajaran Blended. Direktorat
penilaian yang terhubung dengan semua Pembelajaran Kementrian Riset,
aktivitas pembelajaran.Setiap aktivitas Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
pada modul lesson dapat menjadi unsur
nilai pada sistem e-learning.Sistem
penilaian ini dapat disetting sesuai dengan
daftar pemberian nilai akhir
mahasiswa.Pada gambar 6, unsur penilaian
ujian tengah semester, ujian akhir semester
dan nilai praktikum menjadi unsur
pemberian nilai akhir.Nilai praktikum
terdiri dari beberapa unsur sesuai dengan
hasil perancangan pmbelajaran.Terdiri atas
aktifitas pada lesson, nilai observasi
terhadap mahasiswa dan nilai quiz.

130

Anda mungkin juga menyukai