Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


tauhid
Konsep Iman, Kufur, Nifaq dan Syirik

Disusun Oleh :
Diki Juliantono
Mela Rosita
Ai Gina Latifah Musyarofah
Siwi Anjarwati

Prodi Ilmu Perpustakaan


Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun Ajaran 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat yang modern dengan arus globalisasi yang cenderung
pada materialism-hedonistik sering mendewa-dewakan harta, kedudukan dan
kemewahan tanpa menghiraukan norma-norma agama, dipengaruhi beberapa faktor,
baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga manusia
sering kehilangan pedoman hidup.
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan dan
sesuatu yang diamalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan
perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber
dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan
keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam islam merupakan dasar atau pondasi yang
diatasnya berdiri syariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus
menerus dipupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis
akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia
akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu syrik dan nifaq.
Iman, kufur dan nifaq termasuk hal yang dapat membatalkan tauhid seseorang
setidaknya mengurangu kesempurnaan keimanan seseorang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman, kufur, nifaq, dan syrik?
2. Apa perbedaan antara iman, kufur, nifaq dan syrik?
3. Sebutkan dalil tentang iman, kufur, nifaq dan syrik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu iman, kufur, nifaq dan syrik
2. Untuk mengetahui perbedaan antara iman, kufur, nifaq dan syrik
3.  Untuk mengetahui dalil tentang iman, kufur, nifaq dan syrik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Iman
1. Pengertian
Secara etimologi iman (‫ )إيمان‬berasal dari kata kerja 'aamana' (‫ )أمن‬-- yukminu'
(‫ )يؤمن‬yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'. Pengertian iman dari bahasa arab
yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan
(perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan
dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaanNya.
Al Qur-an mendefinisikan iman dengan ayat-ayat yang sangat jelas tentang ciri-
ciri orang-orang beriman. Jika kita cermati ayat-ayat ini selalu menghubungkan iman
sebagai aktifitas hati dengan  amal saleh (kerja yang baik atau amalan produktif)
sebagai aktifitas.
Firman Allah:

{ َ‫يَت ََو َّكلُون‬ ‫ َربِّ ِه ْم‬ ‫ َو َعلَ ٰى‬ ‫إِي َمانًا‬ ‫ َزا َد ْتهُ ْم‬ ُ‫آيَاتُه‬ ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬ ‫ت‬ ْ َ‫ َو ِجل‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫ ُذ ِك َر‬ ‫إِ َذا‬  َ‫الَّ ِذين‬  َ‫ ْال ُم ْؤ ِمنُون‬ ‫إِنَّ َما‬ -
ْ َ‫تُلِي‬ ‫ َوإِ َذا‬ ‫قُلُوبُهُ ْم‬ ‫ت‬
َّ ‫ال‬  َ‫يُقِي ُمون‬  َ‫الَّ ِذين‬
]3-2 : ‫[األنفال‬  َ‫يُنفِقُون‬ ‫ َر َز ْقنَاهُ ْم‬ ‫ َو ِم َّما‬ َ‫صاَل ة‬

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki
yang Kami berikan kepada mereka.” (Al-Anfaal: 2-3)
2. Dalil-dalil tentang iman

َّ ‫ال‬ ‫ ُه ُم‬  َ‫أُو ٰلَئِك‬  ِۚ ‫هَّللا‬ ‫سبِي ِل‬


‫صا‬ ِ ُ‫ َوأَنف‬ ‫ ِبأ َ ْم َوالِ ِه ْم‬ ‫ َو َجا َهدُوا‬ ‫يَ ْرتَابُوا‬ ‫لَ ْم‬ ‫ثُ َّم‬ ‫سولِ ِه‬
َ  ‫فِي‬ ‫س ِه ْم‬ ُ ‫ َو َر‬ ِ ‫ ِباهَّلل‬ ‫آ َمنُوا‬  َ‫الَّ ِذين‬  َ‫ا ْل ُمؤْ ِمنُون‬ ‫إِنَّ َما‬
]15 : ‫[الحجرات‬  َ‫ِدقُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya


(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar.” (Al Hujarat: 15)

ُ ‫ ُّر‬ ‫ ِّمن‬ ‫أَ َح ٍد‬  َ‫بَيْن‬ ‫ق‬


{ِ‫سل‬ ُ ‫ َو ُر‬ ‫ َو ُكتُبِ ِه‬ ‫ َو َماَل ئِ َكتِ ِه‬ ِ ‫بِاهَّلل‬  َ‫آ َمن‬ ‫ ُك ٌّل‬  ۚ َ‫ َوا ْل ُمؤْ ِمنُون‬ ‫ َّربِّ ِه‬ ‫ ِمن‬ ‫إِلَ ْي ِه‬ ‫أُن ِز َل‬ ‫بِ َما‬ ‫سو ُل‬
ُ ‫نُفَ ِّر‬  ‫اَل‬ ‫سلِ ِه‬ ُ ‫ال َّر‬  َ‫آ َمن‬
)285 : ‫(البقرة‬ - ‫صي ُر‬ ِ ‫ا ْل َم‬ ‫ َوإِلَ ْي َك‬ ‫ َربَّنَا‬  َ‫ ُغ ْف َرانَك‬  ۖ‫ َوأَطَ ْعنَا‬ ‫س ِم ْعنَا‬ َ  ‫ َوقَالُوا‬  ۚ‫ِه‬

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat."
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali." (Al Baqarah: 285).

B. Kufur
1. Pengertian Kufur
Kata kufur dalam bahasa arab berarti menyembunyikan atau menutup. Sedangkan
menurut syariat, kufur merupakan sebuah penolakann terhadap kebenaran dan
berbuat kufur karena kebodohannya. Sedangkan pengertian kufur secara hakiki
adalah menyimpang dan keluarnya seseorang dari landasan iman.
Persoalan persoalan kufur timbul dalam sejarah bermula dari tuduhan
kufurnya perbuatan sahabat-sahabat yang menerima arbitrasi  sebagai penyelesaian
perang Siffin. Selanjutnya persoalan hukum kafir ini bukan lagi hanya orang yang
tidak menentukan hukum dengan al-Quran, tetapi juga orang yang melakukan dosa
besar, yaitu murtakibal-kabair. Kufur bisa terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
a. Mendustakan atau tidak mempercayai sesuatu yang harus diyakini
dalamsyariat
b. Ragu terhadap sesuatu yang jelas dalam syariat
c. Berpaling dari agama Allah
d. Kemunafikan yakni menyembunyikan kekafiran dan
menampakkan keislaman
e. Sombong terhadap perintah Allah seperti yang dilakukan iblis
f. Tidak mau mengikrarkan kebenaran agama Allah bahkan dibarengi
dengan memeranginya, padahal hatinya yakin kalau itu benar.

2. Macam-macam Kufur
Kufur ditinjau dari berat tidaknya dosa ada dua macam yaitu :
a.  Kufur Besar
Kufur besar adalah kufur yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan
kufur besar ini ada lima macam :
1. Kufur karena mendustakan. Allah SWT berfirman:
”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang
kepadanya ? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang
kafir ?”  (QS. Al-‘Ankabut:68)
2. Kufur karena enggan dan sombong, padahal ia tahu dan membenarkannya.
Allah berfirman :
”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: ”Sujudlah kamu
kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah
ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah:34)
3. Kufur karena ragu. Allah SWT berfirman:
‘‘Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata
:”Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari
kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti
aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.’ (QS.
Al-Kahf:35-36)
Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap
dengannya : “Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang
sempurna”. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak
mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku”.  (QS. Al-Kahf:37-38)
4. Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman Allah swt :
‘‘Kami tiada m enciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-
orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.’(QS.
Al-‘Ahqaf:3)
5. Kufur karena nifaq, dalilnya firman Allah SWT:
‘‘Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak
dapat mengerti.’ (QS. Al-Munafiqun:3)

b. Kufur Kecil
Kufur kecil, adalah kufur yang tida k mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali adalah dosa-dosa yang disebut dalam al-Quran dan
as-sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.
Contohnya seperti kufur nikmat sebagaimana disebutka n dalam firman-Nya:
‘Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.’ (QS. An-Nahl:83).

Termasuk juga membunuh orang muslim, Rasulullah SAW bersabda :


”Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah
kekufuran”. Termasuk juga bersumpah dengan selain Allah, Rasulullah SAW
bersabda :”Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir
atau musyrik”. Para pelaku dosa-dosa tersebut bukan menjadi kafir, walaupun dalam
redaksi hadits disebut kafir, karena Allah SWT berfirman:
‘Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh.’ (QS. Baqarah:178)
Allah tidak mengeluarkan si pembunuh dari golongan orang-orang beriman,
bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali yang berhak melakukan qishosh,
lihatlah firman Allah SWT:
‘Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah
(yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik
(pula).’ (QS. Baqarah:178).
Bahkan dalam ayat lain, lebih jelas lagi Allah menyebut kelompok yang saling
bunuh dengan sebutan mukmin,“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min
berperang m aka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan
itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang
berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika
golongan itu telah kembali (kep ada perintah Allah), maka damaikanlah antara
keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil. (QS. Al-Hujurat:9). Sesungguhnya orang-orang mu’min
adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua sauda ramu dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat:10).

C. Nifaq
1. Pengertian Nifaq
Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa – yunaafiqu – nifaaqan wa
munaafaqan yang diambil dari kata an-naafiqaa’, yaitu salah satu lubang tempat
keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangannya, dimana jika ia dicari dari
lubang yang satu, maka ia akan keluar dari lubang yang lain. Dikatakan pula, ia
berasal dari kata an-nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut
syara’ yaitu menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran
dan kejahatan atau bisa disebut bahwa seseorang tersebut memperlihatkan sesuatu
baik berupa ucapan, tingkah laku yang berlainan dengan yang ada dihatinya.
Contoh, orang yang mengaku sebagai seorang mukmin padahal dihatinya atau
batinnya masih sebagai orang kafir. 
Orang-orang seperti ini biasa disebut dengan munafik, munafik adalah orang yang
berbuat nifaq. Tidaklah mudah mengetahui orang yang munafik sebab tindakan
orang-orang munafik tidak menampakkan sebenarnya secara terbuka melainkan
secara sembunyi-sembunyi, ibarat musuh adalah musuh dalam selimut.

Dalil Tentang Nifaq:

‫َوإِ ْذ يَقُو ُل ْال ُمنَافِقُونَ َوالَّ ِذينَ فِي قُلُوبِ ِه ْم َم َرضٌ َما َو َع َدنَا هَّللا ُ َو َرسُولُهُ إِاَّل ُغرُورًا‬

“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit


dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami
melainkan tipu daya".(Qs.Al-Ahzab 33:12)

ِ ‫ْض ۚ يَأْ ُمرُونَ بِ ْال ُم ْن َك ِر َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال َم ْعر‬


َ ‫ُوف َويَ ْقبِضُونَ أَ ْي ِديَهُ ْم ۚ نَسُوا هَّللا‬ ٍ ‫ضهُ ْم ِم ْن بَع‬ ُ َ‫ْال ُمنَافِقُونَ َو ْال ُمنَافِق‬
ُ ‫ات بَ ْع‬
َ‫فَنَ ِسيَهُ ْم ۗ إِ َّن ْال ُمنَافِقِينَ هُ ُم ْالفَا ِسقُون‬
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian
yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang
berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik
itu adalah orang-orang yang fasik."(Qs.At-Taubah 9:67)
2. Pembagian Nifaq

 Nifaq I'tiqodiy atau keyakinan, adalah nifaq besar, di mana pelakunya


menampakkan ke-Islaman, tetapi dalam hatinya tersimpan kekufuran dan
kebencian terhadap Islam. Jenis nifaq ini menyebabkan pelakunya murtad,
keluar dari agama dan khirat kelak ia akan berada dalam kerak Neraka.
a. Nifaq jenis ini ada empat macam :
1. Mendustakan Rasulullah SAW atau mendustakan sebagian dari apa yg
beliau bawa.
2. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang beliau
bawa.
3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Rasulullah SAW.
4. Tidak senang dengan kemenangan agama Rasulullah SAW.

 Nifaq Amaliah, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-


orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak
mengeluarkannya dari agama, namun merupakan washilah (perantara) kepada
yang demikian. Pelakunya berada dalam keadaan iman dan nifaq, dan jika
perbuatan nifaqnya lebih banyak maka hal itu bisa menjadi sebab
terjerumusnya dia ke dalam nifaq sesungguhnya.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“ada empat sifat, jika semuanya ada dalam diri seseorang maka ia seorang
munafik tulen. Barangsiapa dalam dirinya terdapat salah sifat itu, berarti dalam
dirinya ada satu sifat kemunafikan hingga ia meninggalkannya, yaitu jika dipercaya
ia berkhianat, jika ia berbicara ia berdusta, jika berbanji ia menyalahinya, dan jika
bertikai ia berkata kotor.” (HR Mutaffaq ‘Alaih).
D. Syirik
1. Pengertian Syirik

Syrik ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
seharusnya ditujukan khusus untuk Allah, seperti berdoa meminta kepada selain
Allah disamping berdoa memohon kepada Allah. Atau, memalingkan suatu ibadah
tertentu seperti dzabh (penyembelihan kurban), bernadzar, doa dan lain sebagainya
kepada selain Allah.
Adapun dari segi syara’, syirik adalah segala sesuatu  yang membatalkan 
tauhid atau mencemarinya, dari apa saja yang dinamakan syirik dalam al-Qur’an dan 
as-Sunnah. Dengan kata lain syirik adalah mempersekutukan Tuhan dengan
menjadikan  sesuatu selain diri-Nya sebagai sembahan, obyek pemujaan atau tempat
menggantungkan harapan dan  dambaan.
Allah tidak mengampuni orang musryik yang mati diatas kesyrikan. Allah
Ta’ala berfirman:
‫ك بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُدونَ ٰ َذلِكَ لِ َم ْن يَ َشا ُء‬
َ ‫ۚ إِ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر أَ ْن يُ ْش َر‬
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (Qs An-
Nisa:48)
Selain itu, surga juga diharamkan atas orang musryik. Allah ta’ala berfirman:
‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫إِنَّهُ َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّةَ َو َمأْ َواهُ النَّا ُر ۖ َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِم ْن أَ ْن‬
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (Qs.Al-Maidah:72)
Kesyrikan itu menghapus amal kebajikan. Allah ta’ala berfiman:
َ‫َولَوْ أَ ْش َر ُكوا لَ َحبِطَ َع ْنهُ ْم َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan." (Qs.Al-An'am : 88)
                        Jadi syirik merupakan dosa yang paling besar. Nabi bersabda,
“maukah kalian kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?’ para sahabat
menjawab ‘Ya, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘(Yaitu) menyekutukan Allah
dan durhaka kepada kedua orang tua.”

2. Macam-macam Syirik
a) Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya
kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat
daripadanya.Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain
Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau
syaitan, atau menghara p sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat
maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.
 Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah SWT, ia juga berdo'a
kepada selainNya,
 Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk
selain Allah Subhanahu wa Ta'ala,
  Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat
kepada Allah,
 Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan
Allah dalam hal kecintaan.
b) Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia
mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik Kecil Ada Dua Macam :

 Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain
Allah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya“Barangsiapa bersumpah
dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"
 Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti
riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan
lainnya.Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Sesungguhnya yang paling
aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat)
bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab Yaitu riya'.”
E. Perbedaan Iman, Kufur, Nifaq dan Syirik
Perbedan iman, kufur, nifaq dan syirk yaitu Iman ialah, beriktikad dalam hati dan
berikrar  dengan lidah serta menjauhkan diri dari segala dosa.
Nifaq ialah menampakkan keislaman dan kebaikan serta menyembunyikan
kekafiran dan keburukan. Lalu yang dimaksud dengan syrik ialah menyamakan selain
Allah dengan Allah dalam hal-hal yang seharusnya ditujukan khusus untuk Allah,
seperti berdoa meminta kepada selain Allah disamping berdoa memohon kepada
Allah. Masing-masing syrik, kufur dan nifaq masih terbagi menjadi dua, yaitu akbar
(besar) dan ashghar (kecil).
Perbedaan kufur, nifaq dan syirik yang akbar, semuanya mengeluarkan pelakunya
dari islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaaubat, maka ia kekal
selama-lamanya di neraka.
Sedangkan kufur, nifaq dan syirk ashgar/ kecil tidaklah sampai mengeluarkan
pelakunya dari islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat, maka ia
berada dibawah kehendak Allah, jika Allah berkehendak untuk mengampuninya,
maka Allah pun akan mengampuninya, namun jika tidak, Allah pun akan
menyiksanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian iman menurut, etimologi berarti pembenaran hati. Secara
terminologi iman berarti pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan
anggota badan.Pengertian iman menurut Khawarij ialah, beriktikad dalam hati
dan berikrar  dengan lidah serta menjauhkan diri dari segala dosa.
2. Kufur secara bahasa berarti menutupi.
3. Menurut syar’i, makna nifaq ialah menampakkan keislaman dan kebaikan
serta menyembunyikan kekafiran dan keburukan.
4. Syrik ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
seharusnya ditujukan khusus untuk Allah.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurarifah22.blogspot.com/2016/01/makalah-tauhid-imankufur-nifaq-
dan_34.html?m=1 diunduh pada 03 Maret 2020.

Muhammad bin Abdurrahman Al Khumayyis. Bayaan Asy Syafi’iyati ‘Inda ‘ulama


Asy Syaafi’iyati. Riyadh Saudi Arabia: Darul Wathan. 1413 H – 1993 M.

Anda mungkin juga menyukai