Ridho Mandala S.K - 01011381823157 - Tugas Kepemimpinan A-Kekuasaan Dan Politik
Ridho Mandala S.K - 01011381823157 - Tugas Kepemimpinan A-Kekuasaan Dan Politik
NIM : 01011381823157
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN A
KARIER
Sebelum menjadi pemimpin Korea Utara, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris
Pertama Partai Buruh Korea, Ketua Pertama Komisi Militer Sentral, Panglima Tertinggi
Tentara Rakyat Korea, dan anggota presidium Politbiro Partai Buruh Korea. Ia secara resmi
dinyatakan sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara setelah pemakaman kenegaraan ayahnya
pada tanggal 28 Desember 2011.[6] Kim Jong-un adalah putra ketiga sekaligus putra bungsu
Kim Jong-il dengan salah seorang istrinya, Ko Young-hee.[7] Sejak akhir 2010, ia dianggap
sebagai pewaris kepemimpinan Korea Utara, dan setelah kematian ayahnya, ia dinyatakan
sebagai "Penerus Agung" oleh stasiun televisi Korea Utara.[8] Setelah kematian Kim Jong-il,
Ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara, Kim Yong-nam, menyatakan bahwa "Kim
Jong-un adalah pemimpin tertinggi partai, militer, dan negara kita, yang mewarisi ideologi,
kepemimpinan, karakter, kebajikan, ketabahan, dan keberanian Kim Jong-il".[9] Pada tanggal
30 Desember 2011, Politbiro Partai Buruh Korea secara resmi menunjuk Kim Jong-un
sebagai Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea.[1] Pada 11 April 2012, Konferensi Partai
ke-4 memilihnya sebagai Sekretaris Pertama Partai Buruh Korea.
PENDIDIKAN
Menurut laporan yang dimuat dalam surat kabar Jepang, Kim pernah bersekolah di
Bern, Swiss. Laporan pertama mengklaim bahwa ia bersekolah di Sekolah Internasional
Bahasa Inggris swasta di Gümligen, di dekat Bern, dengan menggunakan nama "Chol-pak"
atau "Pak-chol", dari tahun 1993 sampai 1998. Saat bersekolah di Swiss, ia digambarkan
sebagai seorang siswa yang pemalu, baik, mudah bergaul dengan teman-temannya, dan
menggemari bola basket.Ia juga selalu didampingi oleh seorang siswa yang lebih tua, yang
diduga adalah pengawalnya.
Laporan berikutnya menyatakan bahwa Kim Jong-un melanjutkan pendidikannya ke
sekolah Liebefeld Steinhölzli di Köniz dari tahun 1998 sampai 2000. Di sana, ia terdaftar
dengan nama "Pak-un" atau "Un-pak" dan merupakan anak dari seorang pegawai Kedutaan
Korea Utara di Swiss. Pihak Köniz mengakui bahwa memang ada seorang siswa asal Korea
Utara anak pegawai kedutaan yang bersekolah di sana pada tahun 1998 sampai 2000, namun
tidak bersedia memberikan rincian identitasnya. "Pak-un" awalnya mengikuti kelas khusus
untuk anak-anak penutur bahasa asing, namun kemudian bergabung dengan kelas reguler
sejak kelas 6, 7, 8, dan tamat setelah menyelesaikan kelas 9 pada musim gugur tahun 2000. Ia
digambarkan sebagai seorang siswa yang ambisius, mudah bergaul, dan suka bermain
basketMeskipun demikian, rangking dan tingkat kehadirannya dilaporkan sangat buruk.Duta
besar Korea Utara untuk Swiss, Ri Tcheul, sangat dekat dengan Pak-un dan bertindak sebagai
mentornya. Salah seorang teman sekelas Pak-un mengungkapkan kepada wartawan bahwa
Pak-un pernah berkata kepadanya bahwa dirinya adalah putra pemimpin Korea
Utara.Menurut beberapa laporan, Pak-un digambarkan oleh teman-temannya sebagai anak
pemalu yang canggung bila berhadapan dengan gadis-gadis dan bersikap acuh tak acuh
terhadap isu-isu politik, namun memiliki kelebihan dalam bidang olahraga, terutama basket.
Ia dikabarkan mengidolakan pemain NBA Michael Jordan. Salah seorang temannya mengaku
bahwa ia diperlihatkan oleh Pak-un foto-fotonya sedang bersama pemain basket Kobe Bryant
dan Toni Kukoč yang diambil di lokasi-lokasi yang tidak diketahui.
Kim Jong-un secara terbuka dikukuhkan sebagai Panglima Tertinggi Tentara Rakyat
Korea pada tanggal 24 Desember 2011 dan dilantik secara resmi pada 30 Desember. Biro
Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea "dengan penuh hormat memproklamirkan dirinya
sebagai wakil ketua Komisi Militer Sentral Partai Buruh sekaligus panglima tertinggi Tentara
Rakyat Korea.37 Pada tanggal 26 Desember 2011 Surat Kabar Rodong Sinmun,
mengumumkan bahwa Kim Jong-un telah ditunjuk sebagai ketua Komisi Militer Sentral dan
pemimpin tertinggi negara setelah kematian ayahnya. Pada tanggal 9 Januari 2012, angkatan
bersenjata negara ini berkumpul di depan Kumsusan Memorial Palace untuk menghormati
dan menunjukkan kesetiaan mereka kepada Kim Jong-un. Pada tanggal 27 Maret 2012, Kim
Jong-un terpilih sebagai sekretaris pertama dalam Konferensi Keempat Partai Buruh Korea.
Jabatan sekretaris pertama ini baru diciptakan pada tanggal 11 April untuk menggantikan
jabatan sekretaris jenderal yang sebelumnya dijabat "secara abadi" oleh Kim Jongil.38 Dalam
konferensi tersebut, Kim Jong-un juga menggantikan ayahnya sebagai anggota Presidium
Politbiro dan Ketua Komisi Militer Sentral. Dalam pidatonya yang disampaikan sebelum
konferensi, Kim Jong-un menyatakan bahwa "mencekoki seluruh masyarakat dengan
Kimilsungisme-Kimjongilisme adalah program tertinggi partai kita". Pada 13 April 2012,
Sidang Majelis Rakyat Tertinggi ke-12 mengangkat Kim Jong-un sebagai Ketua I Komisi
Pertahanan Nasional. Pada tanggal 15 April 2012, dalam parade militer peringatan seratus
hari kematian Kim Il-sung, Kim Jong-un menyampaikan pidato publik pertamanya. Pada
bulan Agustus 2012, Kim Jong-un mengumumkan reformasi ekonomi yang serupa dengan
reformasi di Republik Rakyat Tiongkok. Tak lama berselang, Kim mulai dijuluki oleh media
pemerintah Korea Utara sebagai Pemimpin Agun" (chego ryongdoja). Pada November 2012,
foto-foto satelit memperlihatkan pesan propaganda sepanjang setengah kilometer yang diukir
di bukit di Provinsi Ryanggang. Pesan tersebut berbunyi: "Hidup Jenderal Kim Jong-un,
Matahari yang Bersinar.
D. Kekerasan Sistematis
Kekerasan sistematis dijalankan Kim Jong-Un untuk menyingkirkan pihak-pihak yang
diduga nantinya dapat menganggu jalannya pemerintahan di Korea Utara. Dengan kata lain,
Kim Jong-Un menjalankan tindakan kekerasan sistematis melalui untuk menciptkan
filterisasi pejabat-pejabat di Korea Utara agar loyal terhadap kepemimipinannya. Upaya ini
dijalankan dengan mendeskriditkan pihak-pihak yang berseberangan, pemenjaraan hingga
pembunuhan lawan-lawan politik sehingga tidak ada lagi figur/personalitas atau kelompok
yang akan menganggu eksistensi kepemimpinannya. Pembunuhan orang-orang yang
berseberangan dengan pemerintaan Kim Jong-Un juga beberapa kali terjadi sebagai bentuk
tindakan otoriter dan pelanggaran HAM berat. Beberapa kasus yang terjadi diantaranya :41 1.
Kasus pembunuhan Ri Yong-Jin. Kasus ini terjadi ketika Jin ketahuan tidur saat rapat
membuat pejabat senior di Kementerian Pertanian Korea Utara tewas. Koran Korea Selatan
melaporkan eksekusi tersebut dilakukan pada awal Agustus. Dua dieksekusi adalah mantan
menteri pertanian Hwang Min dan Ri Yong Jin, pejabat senior di Kementerian Pertanian
Korea Utara. Senjata anti-pesawat di sebuah akademi militer di Pyongyang menjadi alat
eksekusi mereka.
Melalui uraian di atas maka dapat difahami bahwa kepemimpinan di Korea Utara di
bawah Kim Jong-Un yang dijalankan secara otoriter ternyata memiliki maksut dan tujuan
yang secara eksplisit ditujukan untuk memenuhi pencapaian kepentingan dalam aspek
internal (domestic) ataupun kepentingan dalam konteks eksternal (luar negeri).