Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUHU DAN KALOR

Disusun Oleh :
Nama : Angga Fernanda
Kelas : XII TMI 1

SMK NEGERI 1 ANYER


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Suhu...........................................................................................................2
2.1.1 Suhu dan Termometer...................................................................2
2.1.2 Skala Termometer.........................................................................4
2.1.3 Zat Pengisi Termometer................................................................4
2.2 Kalor..........................................................................................................5
2.2.1 Asas black......................................................................................5
2.2.2 Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor....................................................6
2.2.3 Perubahan Wujud Zat....................................................................6
2.2.4 Kalor dan Perubahan Wujud.........................................................6
2.2.5 Pemuaian.......................................................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bias terlepas dari yang
namanya suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjidak kalor
sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalm menjalankan kehidupanya
di muka bumio ini. Dialam modernisasi seperti ini aplikasi kalor dibidang
teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga mungkin terdapat
dirumah anda,yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya mengubah suatu air
menjadi es.aplikasi perpindahan kalor dialamanda jumpai pada sirkuilasi udara di
pantai. Pada siang hari bertiup angin dari laut menuju darat, disebut angin laut.
Begitu pula sebaliknya pada malam hari bertiup angin dari darat menuju
laut..Bagaimana air biasa menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan
angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal tersebut merupakan bagian-bagian
daripada suhu dan kalor.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Suhu ?
 Apa yang dimkasud dengan Skala Termometer ?
 Apa yang dimaksud dengan Kalor ?
 Apa yang dimaksud dengan Pemuaian ?

1.3 Tujuan
 Menambah wawasan dibidang fisika khusus nya tentang Suhu dan Kalor
 Mengerti pemaham atau pengertian dari Suhu dan Kalor itu sendiri
 Mengetahui perbedaan Suhu dan Kalor
 Memahami perubahan suhu dan kalor pada pengaplikasian dalam kehiduipan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Suhu
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi
kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan
menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggisuhu
suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu
menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom  dalam suatu
benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentukperpindahan maupun
gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi atom-atom penyusun
benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panasdinginnya
suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yangtinggi, sedangkan
benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Padahakikatnya, suhu adalah
ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki olehmolekul-molekul sebuah benda.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka
akan terjadi proses pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air
sampai pada suhu dibawah nol derajat maka airtersebut akan membeku. Sifat-
sifat benda yang bisa berubah akibatadanya perubahan suhu disebut sifat
termometrik.

2.1.1 Suhu dan Termometer


Suhu benda dapat diukur menggunakan termometer berbagai jenis
Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik zat sifat termometrik
zat diantaranya pemuaian zat padat pemuaian zat cair pemuaian gas,
tekanan zat cair tekanan udara tegangan zat padat sampaikan zat terhadap
arus listrik dan identitas cahaya radiasi benda beberapa macam
termometer yang biasa digunakan sebagai berikut.
a. Termometer raksa dan termometer alcohol
Termometer raksa dan termometer alkohol bekerja
berdasarkan pemuaian zat cair. raksa atau alkohol dimasukkan ke
dalam ruang muai termometer untuk menunjukan skala perubahan
suhu benda yang diukur.
Contoh termometer jenis ini yaitu termometer badan dan
termometer laboratorium.
b. Termometer bimetal
Termometer bimetal adalah termometer yang dibuat dari
bimetal bimetal adalah dua buah logam yang berbeda dikeling
menjadi satu. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip  bahwa bimetal
jika dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien
muainya lebih kecil.
c. Termometer hambatan
Termometer hambatan bekerja berdasarkan prinsip bahwa
apabila seutas kawat logam dipanaskan hambatan listriknya akan
bertambah
d. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang biasa digunakan untuk
mengukur suhu tinggi. Prinsip kerja termokopel adalah mengubah
perbedaan suhu dalam benda yang diukur menjadi perubahan
tegangan listrik.
e. Termometer gas
Termometer gas adalah termometer yang memanfaatkan
perubahan volume atau tekanan gas untuk mengukur suhu suatu
zat. Apabila sejumlah gas dipanaskan dan volumenya dijaga agar
selalu tetap tekanannya akan bertambah.
f. Pirometer
Pirometermerupakan alat pengukur suhu benda yang memiliki
suhu sangat tinggi (500°C sampai 3000°C).
Untuk mengukur suhu benda instrumen pirometer tidak perlu
menyentuh benda tersebut sehingga suhu yang sangat tinggi akan
merusak atau membakar pirometer. Keunggulan pirometer sebagai
berikut.
1) Dapat mengukur suhu tanpa menyentuhnya
2) Aman dari pengaruh suhu benda yang diukur
Kalau makan pirometer sebagai berikut
1) Harganya mahal
2) Tidak setiap benda dapat diukur suhunya dengan pirometer

2.1.2 Skala Termometer
Skala termometer adalah garis-garis atau titik-titik berderet-deret
yang jaraknya sama dan digunakan sebagai acuan hasil pengukuran skala
suhu pada termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua suhu
tertentu adalah suhu tersebut harus memenuhi dua syarat yaitu tidak
berubah-rubah nilainya serta mudah diadakan setiap saat kedua suhu
tersebut dinamakan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
- Skala Celcius
- Skala Kelvin
- Skala farenheit
- Skala Reamur

2.1.3 Zat Pengisi Termometer


Nilai suhu benda yang diukur menggunakan termometer
ditunjukkan oleh Termometer yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu Termometer yang berisi alkohol dan termometer berisi
raksa.
Kelebihan
- Cepat mengambil kalor dari benda yang diukur.
- Memiliki jangkauan pengukuran yang besar.
- Tidak membasahi dinding tabung
- Pemuaian raksa teratur (linear) terhadap kenaikan suhu.
- Mengilap sehingga mudha dilihat.
Kelebihan alkohol
- Mengambil kalor dari benda  yang diukur walaupun tidak secepat
raksa.
- Jangkauan pengukuran suhu yang besar.
- Pemuaian alkohol bersifat teratur.
Kelemahan alkohol
- Titik didih alkohol rendah yaitu 78°C
- Alkohol membasahi dinding tabung
- Alkohol tidak berwarna

2.2 Kalor
Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke bendalain
secara konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian
suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph blackmembedakan kedua
pengertian ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur padatermometer, dan kalor
adalah sesuatu yang mengalir dari benda yangpanas ke benda yang dingin untuk
mencapai keadaan termal.
Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson
menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakanseorang
anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada
kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, thompson
menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha
yang dilakukan oleh kerja mekanismisalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan
sebagai banyaknya kalor yangdiperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1°C.

2.2.1 Asas black


Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampurkan akan terjadi
perpindahan kalor dari zat bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah. Dalam
peristiwa ini pada zat yang melepas dan menyerap kalor. Besar  kalor
yang dilepas sama dengan kalor yang diserap. Konsep nilai kalor yang
dilepas dan diserap ini tertuang dalam asas black berikut ini.
Asas black digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat
dengan kalorimeter apabila kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat
lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.
2.2.2 Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat
untuk menaikkan suhu sebesar 1°C atau 1 K. Selain itu, kapasitas kalor
juga didefinisikan sebagai Kemampuan suatu benda untuk menerima atau
melepas kalor sehingga dapat menaikkan atau menurunkan suhu benda
sebesar 1°C atau 1 K.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor yang terlibat dalam suatu perubahan suatu reaksi kimia. Alat ini
bisa digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.

2.2.3 Perubahan Wujud Zat


Perubahan suhu yang terjadi pada suatu zat dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan wujud zat.
Perubahan wujud gas menjadi cair disebut mengembun contoh
peristiwa mengembun adalah tetesan air pada tutup gelas.
- Perpindahan kalor
Perpindahan kalor dari suatu benda ke benda lain dapat melalui tiga
cara.
- Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan
partikel penghantarnya.
- Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan
partikel-partikel zat.
- Radiasi
Radiasi merupakan peristiwa memancarnya panas dari suatu benda
dalam bentuk gelombang elektromagnetik contoh peristiwa radiasi
adalah pancaran panas api unggun

2.2.4 Kalor dan Perubahan Wujud


Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda
bersentuhan. Suhu adalah ukuran rata -rata energi kinetik partikel dalam
suatu benda. Kalor yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan
untuk 2 cara, yaitu untuk merubah wujud benda atau untuk menaikkan
suhu benda itu. Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang
digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
 Massa benda
 Kalor jenis benda
 Perbedaan suhu kedua benda
Secara matematis persamaan dapat ditulis dengan :Q = m.c.Δt
Sedangkan bila kalor yang diberikan digunakan untuk merubah wujud
zat/benda, maka kalor yang diberikan tergantung pada massa benda saja,
sesuai dengan per samaan : Q = m. L.
Setiap benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu
padat, cair dan gas. Perubahan wujud yang terjadi pad ketiga bentuk
benda itu adalah : membeku, melebur, mencair, mengembun,
menyublim, deposisi dan menguap seperti gambar di bawa h ini.
Sedangkan di bawah digambarkan diagram fase pada air.
Beberapa zat tidak selalu memuai ketika dipanaskan, contohnya air
pada suhu 0ºC - 4ºC. Pada suhu tersebut air akan menyusut ketika
dipanaskan dan men capai volume minimum pada suhu 4ºC. Sehingga
pada suhu tersebut es mencapai massa jenis maksimum. Di atas 4ºC, air
akan memuai lagi bila dipanaskan. Peristiwa sifat pemauaian air yang
tidak teratur ini disebut dengan peristiwa anomali air.  Zat lain yang
mempunyai sifat seperti ini adalah parafin dan bismuth.

2.2.5 Pemuaian
Pemuaian merupakan contoh pengaruh suhu terhadap benda
apabila suatu benda menyerap kalor benda tersebut akan memulai besar
pemuaian tergantung dari jenis benda ukur semula dan perubahan
suhunya
1) Pemuaian pada zat padat
a. Muai Panjang
Pemuaian panjang didefinisikan sebagai pertambahan panjang
benda satu satuan panjang dengan kenaikan suhu satuan suhu.
b. Muai Luas
Didefinisikan sebagai pertambahan luas terhadap luas awal
perkenalkan suhu.
c. Muai volume
Koefisien volume adalah bilangan yang menunjukkan
bertambahnya volume benda setiap terjadi kenaikan suhu.
2) Pemuaian pada zat cair
Volume zat cair bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan akan
menyusut jika mengalami penurunan suhu.
3) Pemuaian pada zat gas
Balon udara dapat terbang menggunakan prinsip pemuaian pada zat
gas. Pada saat udara dipanaskan, udara di dalam balon memuai. Hal
ini menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon
berkurang sehingga menjadi lebih ringan daripada udara di
sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan balon dapat mengudara dan
mengangkat beban yang dibawanya. Pemuaian yang terjadi pada zat
gas sama halnya dengan pemuaian yang terjadi pada zat cair, yaitu
hanya mengalami muai ruang saja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang
tinggi, sedangakan benda yang diinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalora dalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika dua benda bersentuhan. Besar kalor
yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu
tergantung pada :
1) Massa benda
2) Kalor jenis benda
3) Perbedaan suhu kedua benda
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, pada
zat gas.

3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya,
sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di dunia ini.dan semoga kita lebih kritis
lagi dalam membedakan suhu dan kalor.

Anda mungkin juga menyukai