Anda di halaman 1dari 17

PILIHAN KATA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Era Octafiona, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Sandi Mursidan Baldan (1911010429)

PROGRAM SARJANA S1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan ridhanya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan, tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kemudian sholawat
beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. yang kita nantikan syafaatnya diyaumul akhir.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang:


PILIHAN KATA yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Dan dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan. Atas tersusunnya makalah ini, saya ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu Ibu Era oktaviano, M.Pd.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas


kepada para pembaca, walaupun dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 20 Oktober 2019

Sandi Mursidan Baldan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pilihan kata .............................................................................
6
2.2 Syarat-syarat Ketepatan Diksi...................................................................
2
2.3 fungsi diksi
2.4 Makna Kata .......................................................................................
2.5 Kata Konkret dan Kata Abstrak................................................................
4
2.6 Sinonim……………………………………………………….................. 4
2.7 Pembentukan Kata……………………………………………….............
5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................ 7
B. Kritik dan Saran .....................................................................................
7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diksi adalah pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat untuk
menyampaikan pesan atau gagasan oleh penulis atau pembicara kepda
pembaca atau pendengar yang sesuai dengan kondisi dan rasa bahasa
tertentu serta berteruma.

Diksi atau tata cara pemilihan kata sering sekali menjadi masalah
yang sangat umum di masyarakat. Hal ini terjadi karena masih banyak
penggunaan kata yang digunakan hanya saat melakukan percakapan.
Sehingga menimbulkan kita memilih kata yang sebenarnya kurang
pantas untuk digunakan.

Penggunaan diksi sangat penting agar terciptanya komunikasi yang


efektif. Hal itu agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien
dan untuk menghindari kesalahpahaman saat berkomunikasi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan diksi?
b. Bagaimana persyaratan diksi?
c. Apa saja fungsi dari diksi?
d. Apa yang dimaksud makna kata?
e. Apa yang dimaksud kata konkret dan abstrak?
f. Apa yang dimaksud sinonim?
g. Unsur-unsur pembentukan kata
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian dari diksi
b. Mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam penggunaan diksi
c. Mengetahu fungsi-fungsi dari diksi
d. Mengetahui pengertian makna kata
e. Memahami penjelasan kata konkret dan abstrak
f. Mengetahui pengertian sinonim
g. Memahami pembentukan kata
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi

Diksi ialah pilihan kata. Diksi adalah kemampuan untuk secara tepat
membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin
disampaikan. Diksi juga dapat berarti memilih kata atau bentuk yang
sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar atau pembaca .

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa diksi adalah


pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat untuk menyampaikan
pesan atau gagasan oleh penulis atau pembicara kepada pembaca atau
pendengar yang sesuai dengan kondisi dan rasa bahasa tertentu serta
berterima.

2.2 Syarat-syarat ketepatan diksi

Menurut Keraf (2006), ketepatan diksi adalah kemampuan sebuah


kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca
atau pendengar. Adapun syarat-syarat ketepatan diksi:

a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi

Denotasi adalah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna


ganda, sedangkan konotasi adalah kata yang dapat menimbulkan
bermacam-macam makna. 1

1
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika pressindo
Contoh :

 Amplop putih itu milik Pak Alek. (Denotasi)


 Nurul Iimi adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)
b. Membedakan kata-kata yang hampir bersinonim dengan cermat.
 Siapa pengubah yang memberatkan pengusaha?
 Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah
peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.
c. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
 Intensif – insentif
 Karton – kartun
d. Membedakan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa
asing, seperti biologi – biologis
e. Membedakan kata depan secara idiomatik, seperti kata “ ingat “
(seharusnya ingat akan bukan ingat terhadap).
f. Membedakan kata umum dan kata khusus, seperti binatang
(umum)2

2.3 Fungsi Diksi

Didalam diksi juga mengandung fungsi diantaranya:

Dengan adanya diksi, maka kata menjadi lebih jelas, sehingga kata tersebut
terasa tepat yang sesuai pada penggunaannya. Selain itu, ketepatan
pemilihan kata atau (diksi) bertujuan untuk tak menimbulkan interpretasi
ataupun tafsiran yang beda antara penulis dan pembaca. Disamping itu,
memiliki tujuan dalam memperindah kalimat, sehingga pengarang dapat
membuat cerita tersebut menjadi lebih runtut.

Dibawah ini beberapa fungsi diksi lainnya yakni:

A. Diksi dapat membuat pembaca memahami yang disampaikan oleh


penulis ataupun pengarang.

2
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika pressindo
B. Menjadikan komunikasi menjadi lebih efektif serta lebih efisien.
C. Mampu menggambarkan ekspresi terhadap gagasan sebuah cerita.
D. Membentuk suatu gagasasan yang tepat dari suatu cerita.

2.4 Makna kata

Kata merupakan satuan terkecil mempunyai 2 aspek, yakni aspek


bentuk atau ekspresi dan aspek isi atau makna. Aspek bentuk atau
ekspresi adalah sesuatu yang dapat di cerna panca indra, aspek isi
atau makna adalah segi reaksi atau respon dalam pikiran
pendengar atau pembaca.3

Ada bermacam-macam makna, diantaranya:

a. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal


Makna leksikal adalah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan
kata lainnya didalam sebuah struktur bahasa ( frasa, klausa,
kalimat). Misalnya, kalimat “Rumah adalah bangunan untuk
tempat tinggal manusia”. Makna gramatikal adalah makna baru
yang timbul akibat terjadinya proses gramatika (pengimbuhan,
pengulangan). Misalnya
Berumah – mempunyai rumah
Rumah-rumah – banyak rumah
b. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang menunjuk langsung pada acuan
atau makna dasarnya. Sedangkan makna konotatif adalah makna
tambahan terhadap makna dasarnya yang berupa nilai rasa atau

3
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika pressindo
gambaran tertentu. Contoh kata dengan makna denotatif dan
konotatif adalah:
Makan hati “makan hati lembu atau ayam” (denotatif)
Makan hati “susah karena perbuatan orang lain” (konotatif)
c. Makna konstektual
Makna konstektual adalah makna yang ditentukan oleh konteks
pemakaiannya. Contoh:
Dian sedang belajar. (sedang melakukan kegiatan)
Kehidupan mereka sedang saja. (berkecukupan)
Dia mendapat nilai sedang. (tidak terlalu bagus ataupun jelek)

2.5 Kata Konkret dan Abstrak

Kata konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah di serap


pancaindra. Seperti, meja, rumah, mobil, air, wangi, suara.
Sedangkan kata yang tidak mudah di serap pancaindra di sebut
kata abstrak. Seperti, ide, gagasan, keinginan, angan-angan,
kehendak, dan perdamaian. Kata yang di gunakan untuk gagasan
rumit.

2.6 Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya


mempunyai makna yang sama, tetapi bentuk nya berlainan.
Contohnya kata cerdas dan cerdik. Kedua kata itu bersinonim,
tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.4

2.7 Pembentukan kata

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari
luar bahasa indonesia. Dari dalam bahasa indonesia terbentuk

4
Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991.
Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari
luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.

Dari dalam bahasa indonesia terbentuk kata baru, misalnya:

Tata daya

Tata rias daya tarik

Tata cara daya serap

Dari luar bahasa indonesia terbentuk kata-kata melalui penguat kata,


misalnya:

Bank wisata

Kredit santai

Kata-kata pungut adalah kata yang di ambil dari kata-kata asing. Hal
ini di sebabkan oleh kebutuhan kita terhadap penanaman benda atau
situasi tertentu yang belum dimiliki oleh bahasa indonesia.

Bentuk-bentuk serapan itu ada empat macam, yaitu:

1). Kita mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa
indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah

Bank,opname, dan golf

2). Kita mengambil kata dan menyesuaikan kata itu dengan ejaan
bahasa indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah

Subject Subjek

University universitas
3). Kita menerjemahkan dan memadankan istilah-istilah asing ke
dalam bahasa indonesia. Yang tergolong ke dalam bentuk ini
adalah

Starting titik tolak

Up to date mutahir

4). Kita mengambil istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat ke
universalnya. Yang termasuk golongan ini ialah

De facto

Cum laude

5). Kita dapat juga menyerap kata dari bahasa daerah.

6). Berikut di daftarkan beberapa kata serapan

Configuration konfigurasi

Airport bandara

Dalam menggunakan kata, terutama dalam situasi resmi, kita


perlu memperhatikan beberapa ukuran

a). Kata yang lazim di pakai dalam bahasa tutur atau bahasa
setempat

Misalnya: nongkrong

raun

Kata-kata itu dapat di pakai kalau sudah menjadi milik umum

Contoh:

Lugas kelola
Heboh pamrih

b). Kata yang mengandung nilai rasa hendaknya dipakai


secara hati-hati agar sesuai dengan tempat, suasana pembicaraan.

Contoh:

Tunanetra buta

Tunarungu tuli

c). Kata yang tidak lazim di pakai di hindari, kecuali kalau sudah di
pakai oleh masyarakat.

Contoh:

Konon puspa

Bayu lepau

Di bawah ini ada beberapa penerapan pilihan kata. Sebuah kata yang
di katakan baik kalau tepat arti dan tempatnya, saksama dalam
pengungkapan,lazim,dan sesuai dengan kaidah ejaan.

Beberapa contoh pemakaian kata di bawah ini dapat di lihat.

a). Kata raya tidak dapat disamakan dengan kata besar, agung.

Kata-kata itu tidak selalu dapat di pertukarkan.

Contoh:

Masjid raya,rumah besar,hakim agung

b). Kata masing-masing dan tiap-tiap tidak sama dalam


pemakaiannya.
Kata tiap-tiap harus diikuti oleh kata benda, sedangkan kata
masing-masing tidak boleh diikuti oleh kata benda.

Contoh yang benar:

1). Tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga puluh orang.

2). Para pemimpin negara APEC yang hadir di Jakarta masih-masing


di jaga ketat oleh pengawal kepresidenan Indonesia

c). Pemakaian kata dan lain-lain harus di pertimbangkan secara


cermat. Kata dan lain-lain sama kedudukannya dengan seperti,
antara lain, misalnya.

Misalnya:

bentuk yang salah: dalam ruang itu kita dapat menemukan barang-
barang ; meja, kursi dll.

bentuk yeng benar: dalam ruang itu kita menemukan meja, kursi ,dll.

d). Pemakaian kata pukul dan jam harus di lakukan secara tepat. Kata
pukul menunjukkan waktu, sedangkan kata jam menunjukkan
jangka waktu.

Misalnya:

Seminal tentang kardiologi di selenggarakan oleh Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia berlangsung selama 4 jam, yaitu
dari jam 8.00 s.d 12.00. (Salah).

Seminar tentang kardiologi di selenggarakan oleh Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia berlangsung selama 4 jam,yaitu
dari pukul 8.00 s.d pukul 12.00. (Benar).
e). Kata sesuatu dan suatu harus di pakai secara tepat. Kata sesuatu
tidak diikuti oleh kata benda, sedangkan kata suatu harus diikuti
oleh kata benda.

Contoh:

 Pada suatu waktu ia datang dengan wajah berseri-seri.

f). Kata dari dan daripada tidak sama pemakaiannya. Kata dari di
pakai untuk menunjukkan asal sesuatu, baik bahan maupun arah.

Contoh:

 Ia mendapat tugas dari atasannya


 Cincin itu terbuat dari emas
Kata daripada berfungsi membandingkan.
Contoh:
 Duduk lebih baik daripada berdiri
 Indonesia lebih luas daripada Malaysia.

g). Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata
di mana tersebut harus diubah menjadi yang, bahwa, tempat, dan
sebagainya.5

5
Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita pahami bahwa diksi ialah


kemampuan untuk secara tepat membedakan nuansa-nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan lalu ada pula syarat-syarat diksi:
Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi, Membedakan
kata-kata yang hampir bersinonim dengan cermat, Membedakan kata-
kata yang mirip ejaannya dll. Makna kata pula berkaitan pula dengan
aspek bentuk dan aspek ekspresi, serta aspek isi makna. Kata konkret
adalah kata yang acuannya semakin mudah di serap pancaindra.
Seperti, meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara.
Sedangkan kata yang tidak mudah di serap pancaindra di sebut kata
sinonim. Karena pada asasnya, kata sinonim adalah dua kata atau
lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuk
nya berlainan. Contohnya kata cerdas dan cerdik maka dapat kita
pahami jikalau maknanya sama tetapi bentuknya berlainan,
selanjutnya ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari
luar bahasa indonesia. Dari dalam bahasa indonesia terbentuk
kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar
terbentuk kata baru melalui unsur serapan.

B.Kritik dan Saran

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh


dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
penyusun butuhkan untuk perbaikan kedepannya. Penyusun berharap
makalah ini bermanfaat untuk penyusun sendiri khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Tasai Amran. 2017. Cermat Berbahasa Indonesia


Untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai