PROGRAM SARJANA S1
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan ridhanya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan, tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kemudian sholawat
beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. yang kita nantikan syafaatnya diyaumul akhir.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pilihan kata .............................................................................
6
2.2 Syarat-syarat Ketepatan Diksi...................................................................
2
2.3 fungsi diksi
2.4 Makna Kata .......................................................................................
2.5 Kata Konkret dan Kata Abstrak................................................................
4
2.6 Sinonim……………………………………………………….................. 4
2.7 Pembentukan Kata……………………………………………….............
5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Diksi adalah pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat untuk
menyampaikan pesan atau gagasan oleh penulis atau pembicara kepda
pembaca atau pendengar yang sesuai dengan kondisi dan rasa bahasa
tertentu serta berteruma.
Diksi atau tata cara pemilihan kata sering sekali menjadi masalah
yang sangat umum di masyarakat. Hal ini terjadi karena masih banyak
penggunaan kata yang digunakan hanya saat melakukan percakapan.
Sehingga menimbulkan kita memilih kata yang sebenarnya kurang
pantas untuk digunakan.
PEMBAHASAN
Diksi ialah pilihan kata. Diksi adalah kemampuan untuk secara tepat
membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin
disampaikan. Diksi juga dapat berarti memilih kata atau bentuk yang
sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar atau pembaca .
1
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika pressindo
Contoh :
Dengan adanya diksi, maka kata menjadi lebih jelas, sehingga kata tersebut
terasa tepat yang sesuai pada penggunaannya. Selain itu, ketepatan
pemilihan kata atau (diksi) bertujuan untuk tak menimbulkan interpretasi
ataupun tafsiran yang beda antara penulis dan pembaca. Disamping itu,
memiliki tujuan dalam memperindah kalimat, sehingga pengarang dapat
membuat cerita tersebut menjadi lebih runtut.
2
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika pressindo
B. Menjadikan komunikasi menjadi lebih efektif serta lebih efisien.
C. Mampu menggambarkan ekspresi terhadap gagasan sebuah cerita.
D. Membentuk suatu gagasasan yang tepat dari suatu cerita.
3
Arifin, Zainal dan Tasai Amran.2017.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika pressindo
gambaran tertentu. Contoh kata dengan makna denotatif dan
konotatif adalah:
Makan hati “makan hati lembu atau ayam” (denotatif)
Makan hati “susah karena perbuatan orang lain” (konotatif)
c. Makna konstektual
Makna konstektual adalah makna yang ditentukan oleh konteks
pemakaiannya. Contoh:
Dian sedang belajar. (sedang melakukan kegiatan)
Kehidupan mereka sedang saja. (berkecukupan)
Dia mendapat nilai sedang. (tidak terlalu bagus ataupun jelek)
2.6 Sinonim
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari
luar bahasa indonesia. Dari dalam bahasa indonesia terbentuk
4
Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991.
Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari
luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.
Tata daya
Bank wisata
Kredit santai
Kata-kata pungut adalah kata yang di ambil dari kata-kata asing. Hal
ini di sebabkan oleh kebutuhan kita terhadap penanaman benda atau
situasi tertentu yang belum dimiliki oleh bahasa indonesia.
1). Kita mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa
indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah
2). Kita mengambil kata dan menyesuaikan kata itu dengan ejaan
bahasa indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah
Subject Subjek
University universitas
3). Kita menerjemahkan dan memadankan istilah-istilah asing ke
dalam bahasa indonesia. Yang tergolong ke dalam bentuk ini
adalah
Up to date mutahir
4). Kita mengambil istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat ke
universalnya. Yang termasuk golongan ini ialah
De facto
Cum laude
Configuration konfigurasi
Airport bandara
a). Kata yang lazim di pakai dalam bahasa tutur atau bahasa
setempat
Misalnya: nongkrong
raun
Contoh:
Lugas kelola
Heboh pamrih
Contoh:
Tunanetra buta
Tunarungu tuli
c). Kata yang tidak lazim di pakai di hindari, kecuali kalau sudah di
pakai oleh masyarakat.
Contoh:
Konon puspa
Bayu lepau
Di bawah ini ada beberapa penerapan pilihan kata. Sebuah kata yang
di katakan baik kalau tepat arti dan tempatnya, saksama dalam
pengungkapan,lazim,dan sesuai dengan kaidah ejaan.
a). Kata raya tidak dapat disamakan dengan kata besar, agung.
Contoh:
Misalnya:
bentuk yang salah: dalam ruang itu kita dapat menemukan barang-
barang ; meja, kursi dll.
bentuk yeng benar: dalam ruang itu kita menemukan meja, kursi ,dll.
d). Pemakaian kata pukul dan jam harus di lakukan secara tepat. Kata
pukul menunjukkan waktu, sedangkan kata jam menunjukkan
jangka waktu.
Misalnya:
Contoh:
f). Kata dari dan daripada tidak sama pemakaiannya. Kata dari di
pakai untuk menunjukkan asal sesuatu, baik bahan maupun arah.
Contoh:
g). Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata
di mana tersebut harus diubah menjadi yang, bahwa, tempat, dan
sebagainya.5
5
Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan