Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Struktur
1) Tahan api
2) Kuat
1. Balok
a. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang
bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan
lebar badan yang dipilih.
2. Pelat Lantai
a. Pelat Kaku
b. Membran
c. Pelat flexibel
d. Pelat tebal
3.2 Beton
a. Beton berat
Berat volume beton ini > 2,4 ton/m³ dan dipakai untuk konstruksi
yang memiliki massa yang berat, beton ini tahan terhadap sinar
gamma. Agregat yang dipakai adalah butir besi, barite, magnetic,
dan lain sebagainya.
b. Beton Normal
Berat volume beton ini antara 1,8 - 2,4 ton/m³ dan dipakai untuk
konstruksi tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu pasir, kerikil,
koral, batu pecah dan lain sebagainya.
c. Beton ringan
Berat volume beton ini antara 0,6 - 1,8 ton/m³ dan dipakai untuk
pembuatan lapis penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah
expended clay, batu apung, vermi culete dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Metode Pelaksanaan
a. Beton Konvensional
Beton ini dibuat dalam keadaan plastis. Misalnya beton siap pakai
(ready mix concrete) dan beton dibuat di lapangan.
b. Beton Prestress
a. Beton Precast
2. Perlu ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi deviasi yang besar
antara elemen yang satu dengan elemen yang lain, sehingga tidak
menyulitkan dalam pemasangan di lapangan.
7. Pengiriman ke lapangan
3. Stabilitas pekerja
4. Pengendalian mutu juga dilakukan dengan pengujian slump dan kuat
tekan beton yang berguna sebagai spesifikasi dari kualitas beton itu
sendiri
3.4 Balok
Balok "L" merupakan balok yang berbentuk “L” dan balok "T"
berbentuk "T" bukan berbentuk persegi, sebagian pelat akan bekerja
sama dengan bagian atas balok untuk memikul beban tekanan.
1. Balok Induk
Balok induk adalah balok yang bertumpu pada kolom, balok ini
berguna untuk memperkecil tebal pelat dan mengurangi besaran
lendutan yang terjadi ( seperti pada gambar 3.7 ). Balok induk
direncanakan berdasarkan gaya maksimum yang bekerja pada balok
yang berdimensi sama. Balok induk juga merupakan penyangga
utama pada bangunanyang secara fisik mengikat kolom-kolom
utama bangunan secara rigid dan biasanya mempunyai bentang ± 3
meter. Untuk merencanakan balok induk beton bertulang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
-Beban Hidup
-Beban Angin
2. Balok Anak
Balok anak adalah balok yang bertumpu pada balok induk atau tidak
bertumpu langsung pada kolom, digunakan untuk memperkecil
petak-petak lantai disetiap ruangan dan biasanya mempunyai
bentang ± 2 meter.
1. Balok Kayu
Menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang
oleh balok induk (girder), kolom, atau dinding penopang beban.
3. Balok Beton
1. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang
bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan
lebar badan yang dipilih.
1. Terletak Bebas
Keadaan ini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja diatas balok, atau
antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat
dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut, (lihat gambar 3.9). pelat
yang ditumpu oleh tembok juga termasuk kategori terletak bebas.
2. Terjepit Elastis
3. Terjepit penuh
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara
monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu mencegah
terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar 3.9)
Pelat yang membentang dalam dua arah, yaitu yaitu menumpu pada
keempat tepinya (lihat gambar 3.14) dinamakan pelat dua arah
apabila panjang pelat dibagi lebar pelat kurang dari atau sama
dengan dua.
1. Luas tulangan pelat pada masing-masing arah dari system pelat dua
arah ditentukan dengan meninjau momen momen pada penampang.
2. Spasi tulangan pada penampang kritis tidak boleh lebih dari pada dua
kali tebal pelat kecuali untuk bagian pelat yang berada pada daerah
rongga atau rusuk. Pada bagian pelat diatas dacrah rongga.
5. Bila pelat tidak memiliki balok tepi atau dinding pada tepi tak-
menerus, atau pada pelat yang berbentuk kantilever pada tumpuan
maka pengangkuran tulangan harus dilakukan didalam pelat itu
sendiri.
1. Kuat
3. Mudah dibongkar
5. Rapi
6. Rapat
1. Perubahan Geometrik
1. Metode Tradisional
2. Semi system
3. Full system
a. Papan cetakan
Dapat digunakan papan sebagai dinding acuan. Apabila
digunakan papan maka penyambungan dapat dilakukan dalam
arah melebar ataupun memanjang, perlu diperhatikan dalam
penyambungan papan harus benar-benar rapat agar tidak ada air
yang keluar
b. Klam perangkai
Klam dapat terbuat dari papan seperti papan acuan, namun perlu
dipotong-potong sesuai ukuran yang dikehendaki atau cukup
menggunakan papan sisa yang masih cukup panjang dengan
lebar papan yang disambung
- Ukuran balok
- Ukuran penampang maupun panjang tiang penyangga itu sendiri
- Skur / pengaku
b. Gelagar
d. Landasan
2. Ladder Frame
3. Cross brace
4. U-Head
6. Pipe Support
8. Joint pin