MAKALAH
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT x
Oleh:
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Praktik P3K dapat terselesaikan pada bulan
Desember 2019 ini.
Penyusunan Tugas Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas pengganti kuis
mata kuliah Praktik P3K di Program Studi Administrasi Rumah Sakit Program Vokasi
Universitas Indonesia. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput
dari kesalahan penulisan maupun ejaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik dari Ibu Novita Dwi Istanti S.K.M., M.A.R.S.. Agar kedepan-Nya penulis menjadi
lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………….………………………. i
Daftar Isi……...……………………………………………….……………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………….……………………………………...… 3
2.1 Pengertian……………………………………..………..………………….. 3
3.1 Kesimpulan……………………………………………...…………………… 8
3.2 Saran………………………………………………………...……………… 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu antara Fasilitas
kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga
sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Sejak tahun 2000 Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memadukan penanganan gawat darurat
mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan antara rumah sakit
dengan pendekatan lintas program dan multisektoral. Penanggulangan gawat darurat
menekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and Limb Saving.
Public Safety Care (PSC) sebagai ujung tombak safe community adalah sarana
publik/masyarakat yang merupakan perpaduan dari unsur pelayanan ambulans gawat darurat,
unsure pengamanan (kepolisian) dan unsur penyelamatan. PSC merupakan penanganan
pertama kegawatdaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra RS untuk menjamin
respons cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan, sebelum
dirujuk ke Rumah Sakit yang dituju.
Pelayanan di tingkat Rumah Sakit Pelayanan gawat darurat meliputi suatu system
terpadu yang dipersiapkan mulai dari IGD, HCU, ICU dan kamar jenazah serta rujukan antar
RS mengingat kemampuan tiap-tiap Rumah Sakit untuk penanganan efektif (pasca gawat
darurat) disesuaikan dengan Kelas Rumah Sakit.
Untuk meningkatkan kemampuan para pimpinan RS dalam manajemen
penanggulangan gawat darurat dan bencana, Kementerian Kesehatan bersama ikatan profesi
dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah mengembangkan pelatihan
HOPE (Hospital Preparedness for Emergency and Disaster) yang sampai saat ini telah diikuti
oleh 802 manajemen rumah sakit. Dengan pelatihan tersebut maka diharapkan semua
pimpinan RS dapat membuat dokumen perencanaan dalam penanggulangan bencana yang
biasa disebut Hospital Disaster Plan (Hosdip) baik bencana di dalam rumah sakit (internal
disaster) maupun bencana di luar rumah sakit (external disaster).
1
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu?
b) Apa saja macam-macam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu?
c) Apa saja hal-hal yang diatur khusus dalam Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT)?
1.3 Tujuan Penulisan
a) Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu.
b) Untuk mengetahui definisi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.
c) Untuk mengetahui macam-macam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian
SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur,
pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan
berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving , yang
melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi. Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat
Darurat yang terpadu antara Fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai
tambah dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus
Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di
wilayah Indonesia.
3
1. Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
2. Organisasi dan komunikasi
SPGDT-B (Bencana)SPGDT-B adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra Rumah Sakit dan
Rumah Sakit dalam bentuk pelayananan gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada
terjadinya korban massal yg memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan pelayanan sehari-
hari. Bertujuan umum untuk menyelamatkan korban sebanyak banyaknya.
Tujuan Khusus :
1. Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
4
Dan unit kesehatan lain (PMI)
3. Koordinasi
Kesehatan - non kesehatan
Antar ksehatan – ABRI, POLRI, swasta, pemerintah
Intra kesehatan – puskesmas – rumah sakit
a. Satgas Kesehatan
b. Satgas Pekerjaan Umum
c. Satgas Keamanan dan ketertiban Masyarakat
d. Satgas Sosial
5
Rescue – triage
Acute medical response
Emergency relief
Emergency rehabilitation
Dalam
hal ini rumah
sakit harus
sanggup
memberi
pelayanan
secara cepat,
tepat, cermat,
nyaman, dan
terjangkau
untuk
mencegah
kematian dan
kecacatan.
Berikut ini
label triage
dan keterangan
tindakan yang harus dilakukan:
2. Kuning (Boleh Ditangguhkan)
a. Keadaan tidak mengancam Jiwa
b. Segera ditangani bila yangmengancam Jiwa sudah teratasi
6
c. Usaha-usaha pertolongan amat sangat kecil keberhasilannya
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) merupakan penanganan awal dan
pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke Rumah Sakit dan mendapatkan penanganan
medis lanjutan, misalnya pada saat terjadi bencana alam. Salah satu hal penting yang perlu
ada pada saat terjadi bencana alam yaitu posko kesehatan, dimana penderita gawat darurat
atau korban dapat ditangani pada posko kesehatan ini.SPGDT terdiri dari unsur, pelayanan
pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit.
SPGDT dibagi atas SPGDT-S dan SPGDT-B. SPGDT bertujuan yang intinya untuk
mengurangi dan menyelamatkan korban bencana, sehingga diperlukan cara penanganan yang
jelas (efektif, efisien dan terstruktur).
3.2 Saran
Diharapkan semua orang akan mempunyai kesiapan dalam upaya penyelamatan dan
mengurangi dampak kesehatan yang buruk apabila terjadi bencana.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/5881/3/Koko%20Ginanjar%20Saputro%20BAB%20II.pdf