Anda di halaman 1dari 16

Gambar Teknik Dengan CATIA

Abdurrahman Asysyukur
43114210025

Universitas Mercu Buana


Fakultas Ekonomi Bisnis
Manajemen S1
Bekasi
2016
BAB IV
DESAIN KONSEP

4.1 Landasan Teori


Landasan teori merupakan teori yang relevan yang
digunakan untuk menjelaskan tentang variable yang akan diteliti
dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan
instrument penelitian. Berikut landasan teori tentang desain
konsep.
CATIA adalah suatu program komputer untuk menggambar
suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin
digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol
yang memiliki makna tertentu. CATIA bisa berupa gambar 2 dimensi
dan gambar 3 dimensi. Software ini tidak hanya digunakan untuk
menggambar 2D dan 3D saja, dikarenakan
CATIA merupakan multi-platform software. hal ini dapat
digunakan untuk perencanaan dan perancangan proses
pemesinan dari suatu product, membuat simulasinya, serta
menganalisa karakteristik dari product. CATIA dibuat pada akhir
tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an untuk mengembangkan
jet tempur Dassault Mirage, yang kemudian diadopsi dalam
aerospace, automotive, perkapalan, dan industri – industri
lainnya.
Computer Aided Three Dimensional Interactive Application
(CATIA) merupakan program komputer yang dibuat dengan
mendasarkan pada teori yang terdapat dalam perumusan metode
elemen-elemen. Program CATIA yang mempunyai kemampuan
lebih luas membuka wawasan baru bagi peneliti untuk

IV-1
IV-2

menyelesaikan permasalahan lebih cepat. Tampilan prototype nya


bisa ditampilkan pada layar komputer, sehingga dapat
memahami dengan mudah (library.binus.ac.id.2016).
CATIA melayani tugas-tugas desain dasar dengan
menyediakan workbenches berbeda. Langkah-langkah dalam
memulai program CATIA V5 antara lain:
Proses yang pertama yaitu memilih start kemudian pilih
program CATIA V5, maka akan muncul gambar berikut ini.

Gambar 4.1 Tampilan Awal CATIA


Sketcher workbench merupakan suatu dasar awal untuk
membuat dan mengedit desain 2D. Menampilkan sketcher
memiliki 2 cara yaitu menggunakan menu bar start dan
menggunakan menu bar file.
Proses menggunakan menu bar start yaitu memilih start
kemudian memilih mechanical design lalu memilih sketcher.
Memilih reference plane pada specification tree untuk memulai
proses desain.
Proses menggunakan menu bar file prosesnya yaitu
memilih file kemudian memilih new dari menu bar. Memilih part
dari kotak dialog new kemudian memilih ok. Tampilan akan
muncul seperti gambar berikut ini.
IV-3

Gambar 4.2 Tampilan Sketcher


Proses pembuatan gambar 3D dengan part desain yaitu
memilih reference plane pada specification tree. Specification tree
terdapat sumbu XY plane yang berfungsi untuk membuat gambar
posisi bawah atau alas, sumbu YZ plane yang berfungsi untuk
membuat gambar posisi samping kiri atau kanan, dan sumbu ZX
plane yang berfungsi untuk membuat gambar posisi depan dan
belakang. Tampilan specification tree pada gambar berikut ini.

Gambar 4.3 Tampilan Specification Tree


Setelah memilih salah satu dari salah satu sumbu pada
specification tree, memilih icon sketch pada toolbar untuk keluar
dari tampilan part design. Tampilan toolbar seperti pada gambar
berikut ini.

Gambar 4.4 Icon Sketch


IV-4

Memulai proses gambar desain 2D dengan perintah


perintah standard pada toolbar prof ile. Toolbar profile terdiri dari
perintah profile yang digunakan untuk membuat sketch bebas
dengan bantuan garis dan busur, rectangle yang digunakan untuk
membuat sketch berbentuk persegi panjang, circle yang digunakan
untuk membuat sketch lingkaran, spline yang digunakan untuk
menghubungkan titik-titik yang telah ditentukan dengan garis
lengkung, ellipse yang digunakan untuk membuat sketch
berbentuk elips, line yang digunakan untuk membuat sketch garis,
axis yang digunakan untuk membuat sebuah sumbu bantu, dan
point by clicking yang digunakan untuk membuat titik bantu.
Tampilan toolbar seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4.5 Profile Toolbar


Membuat keterangan dimensi dengan menggunakan toolbar
constrain. Toolbar constrain terdiri dari perintah constraint defined
in dialog box yang digunakan untuk menggambar objek-objek agar
saling berhubungan satu dengan lainnya sesuai dengan yang
diinginkan, constaint yang digunakan untuk memberikan ukuran
pada objek yang dipilih, dan contact constraint yang digunakan
untuk mmenggambar dua buah objek saling ketemu. Tampilan
toolbar seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6 Constraint Toolbar


IV-5

Memilih icon pada toolbar sketch-based features untuk


membuat dan mengedit suatu desain model 3D. Toolbar sketch-
based features terdiri dari perintah pad yang digunakan untuk
memberi ketebalan, pocket yang digunakan untuk memotong atau
melubangi material dari feature sebelumnya, shaft yamng
merupakan dasar solid yang dilakukan dengan cara memutar
profile 2D terhadap sumbunya sehingga lintasannya membentuk
objek 3D, groove yang digunakan untuk memotong objek tiga
dimensi dengan cara memutar sketch pada gambar terhadap
sumbu putar yang dipilih sehingga lintasannya memotong objek
3D yang dilaluinya, hole yang digunakan untuk melubangi objek
3D pada bidang yang dipilih secara langsung, rib yang digunakan
untuk membuat sketch menjadi sebuah objek 3D, dan slot yang
digunakan untuk membuat sketch menjadi pemotong bagi objek
3D. Tampilan toolbar seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4.7 Sketch-Based Features Toolbar


Gambar masing-masing komponen yang telah dibuat
kemudian disimpan dalam folder, kemudian untuk dilakukan
proses penggabungan dengan menggunakan assembly design.

Langkah-langkah dalam penggabungan komponen atau


assembly design pada program CATIA V5 antara lain, Memilih
start kemudian memilih mechanical design lalu memilih assembly
design. Tampilan akan muncul seperti gambar dibawah ini.
IV-6

Gambar 4.8 Tampilan Assembly Design


Menampilkan masing-masing komponen yang telah dibuat
tadi untuk dilakukan penggabungan, dengan memilih insert
kemudian memilih existing component memilih komponen yang
akan digabungkan dan memblok semua komponen untuk
membuka keseluruhan komponen. Tampilan akan muncul seperti
gambar dibawah ini.

Gambar 4.9 Tampilan Existing Component


Melakukan pemisahan dan pemindahan komponen
untuk memudahkan perkaitan komponen dengan menggunakan
toolbar move. Toolbar move terdiri dari perintah manipulation yang
digunakan untuk melakukan perpindahan kompone secara bebas
dengan menggunakan mouse dan explode untuk memisahkan
komponen yang tergabung secara keseluruhan. Tampilan toolbar
seperti pada gambar berikut ini:
IV-7

Gambar 4.10 Move Toolbar


Melakukan proses perakitan komponen-komponen dengan
mengunakan toolbar constraints. Toolbar constraint terdiri dari
perintah coincidence constraint yang digunakan untuk melakukan
constraint antara sisi dari dua muka, contact constraint yang
digunakan untuk melakukan penggabungan yang terdiri dari dua
muka, offset constraint yang digunakan untuk melakukan offset
constraint antara dua muka, angle constraint yang digunakan
untuk mengatur suatu sudut antara dua plane, dan fix component
untuk menentukan komponen utama sebagai komponen yang
paling banyak untuk dilakukan penggabungan. Tampilan toolbar
seperti pada gambar berikut ini (gunadarma.2016)

Gambar 4.11 Constraints Toolbar

4.2 Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan adalah suatu hasil yang didapatkan
ketika di dalam lab atas hasil pengerjaan kelompok. Berikut adalah
Hasil dan pembahasan modul Desain konsep adalah:
Langkah awal pembuatan draft produk adalah dengan
membuat draft part setiap komponen utama produk. Selanjutnya
semua draft part dirakit menjadi sebuah gambar utuh dari
produk. Untuk mempermudah pendeskripsian produk maka
dibuatlah tampilan dua dimensi, tampilan tersebut menampilkan
pandangan yang mampu merepresentasikan bentuk produk
secara keseluruhan.
IV-8

4.2.1 Deskripsi Produk Terpilih


Konsep yang terpilih adalah Konsep D yang memiliki
jumlah komponen sebanyak 5 komponen yang terdiri dari 1
papan alas bagian atas dan 1 bagian bawah 1 papan bagian
samping kiri dan kanan, 1 papan alas bagian belakang,1 papan
pintu bagian atas dan bagian bawah, dan 1 papan pintu samping
kiri dan samping kanan.
Produk pada konsep terpilih ini menggunakan bahan yang
berbeda dari produk referensi yaitu kayu Plywood dengan tebal
setiap komponen adalah 1 cm dengan berat lemari kunci sebesar
600 gram. Produk ini berbentuk persegi panjang yang memiliki
ukuran bagian dalam dengan panjang 19 cm, lebar 11 cm dan
tinggi 28 cm. ukuran dari bagian luarnya memiliki ukuran
panjang 23 cm, lebar 13 cm dan tinggi 30 cm. Ukuran tersebut
merupakan ukuran yang lebih besar dari produk referensi yang
merupakan kelebihan yang diinginkan pelanggan. Produk lemari
kunci memiliki pintu yang dilengkapi dengan komponen
tambahan yaitu kaca dengan ukuran (10 × 20) cm dengan tebal 3
mm untuk mempermudah melihat kunci pada lemari kunci itu
sendiri tampa harus membukanya terlebih dahulu.
Produk pada konsep terpilih ini juga dilengkapi dengan
ganggang pada bagian pintu dan kunci engsel untuk menjaga
keamanan kunci yang disimpan merupakan kelebihan yang juga
diharapkan pelanggan yang jika dibandingkan dengan produk
referensi hanya menggunakan kunci slot. Komponen tambahan
lainnya yang sangat penting yaitu terdapatnya 6 buah gantungan
cekung, merupakan kelebihan dibandingkan produk referensi
yang hanya memiliki 4 gantungan dan hanya menggunakan paku
biasa.
IV-9

4.2.2 Desain Konsep Produk Terpilih

Gambar 4.12 Lemari Kunci 3D


IV-10
IV-11
Gambar 4.14 Drafting 2D Komponen Papan Belakang
IV-12
Gambar 4.15 Drafting 2D Komponen Papan Kanan dan Kiri
IV-13
Gambar 4.16 Drafting 2D Komponen Papan Atas dan Bawah
IV-14
Gambar 4.17 Drafting 2D Komponen Papan Pintu Kanan dan Kiri
IV-15
Gambar 4.18 Drafting 2D Komponen Papan Pintu Atas dan Bawah

Anda mungkin juga menyukai