Anda di halaman 1dari 20

PERAN FUNGSI BIDAN & PRAKTIK PROFESIONAL

BIDAN DI MASYARAKAT ( BPM, PUSKESMAS, RS )

Disusun Oleh :

Nama: Ardelia Nur Shahsabilla Mahendra

NIM: Bd.DH.2020.001

Dosen Pembimbing :

Ibu Siti Komariyah, S.SiT.M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Jl.Penanggungan No.41A Kediri, Kode Pos 64114

Telp.(0354) 772628

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih
sayang-Nya, dan karena izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Konsep
Kebidanan mengenai Peran Fungsi Bidan dan Praktik Profesional Bidan di
Masyarakat.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,


karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, apabila ada
kekurangan atau kesalahan dalam makalah ini, penulis sangat mengarapkan kritik
dan saran untuk kami lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya
untuk kita semua.

Kediri, 23 Oktober 2020

Penulis

Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Peran Bidan di BPM(Bidan Praktik Mandiri) .................................... 2

2.2 Peran Bidan di Puskesmas ..................................................................... 6

2.3 Peran Bidan di Rumah Sakit ............................................................... 10

2.4 Fungsi Bidan ......................................................................................... 11

2.5 Praktik Professional Bidan di Masyarakat ........................................ 13

2.5.1 Bidan suatu Profesi ......................................................................... 13

2.5.2 Arti dan Ciri Jabatan Profesional .................................................... 13

2.5.3 Bidan suatu Jabatan Profesional...................................................... 15

BAB III ................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................ 16

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 16

3.2 Saran ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

Page | ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung jawab yang berkerja
sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan
dan saran selama kehamilan, periode persalinan dan post partum dan melakukan
pertolongan persalinan. Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir
sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam
melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang
sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta
menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik.

Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena
tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib
memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.

Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang
mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran-
perannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peran bidan di BPM, puskesmas dan rumah sakit?
2. Apa fungsi bidan?
3. Apa yang dimaksud praktik professional bidan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui peran bidan di BPM, puskesmas dan rumah sakit
2. Untuk mengetahui fungsi bidan
3. Untuk mengetahui praktik professional bidan

Page | 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Bidan di BPM(Bidan Praktik Mandiri)


Peran bidan adalah Perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki
oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat

Peran bidan yang diharapkan adalah:


1. Sebagai pelaksana,
a. Tugas Mandiri/ Primer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan
sesuai kewenangannya, meliputi:
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang diberikan.
2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan
melibatkan mereka sebagai klien
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien atau keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien atau keluarga.
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan
nifas.

b. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan

Page | 2
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
dengan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan meliatkan klien dan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk


Tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan
ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun
vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi rujukan keterlibatan klien dan
keluarga

Page | 3
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan
melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan
rujukan dengan melibatkan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi
dan rujukan dengan melibatkan

2. Peran sebagai pengelola


Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas
pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi
dalam tim.

a. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan


Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus
dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien
meliputi :
1. Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta
mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama
masyarakat

Page | 4
3. Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB
sesuai dengan rencana.
4. Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun
atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/
kegiatan pelayanan KIA/KB
5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber
yang ada pada program dan sektor terkait.
6. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat
serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi
yang ada
7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan
praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan
kegiatan dalam kelompok profesi
8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

b. Berpartisipasi dalam tim


Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan
tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
1. Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota
tim dalam memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi,
rujukan dan tindak lanjut
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan,
PLKB dan masyarakat
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader
dan petugas kesehatan lain
4. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5. Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan.

Page | 5
3. Peran sebagai pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik
dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
- Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
individu, keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan
masalah kesehatan khususnya KIA/KB
- Melatih dan membimbing kader termasuk siswa
bidan/keperawatan serta membina dukun di wilayah
kerjanya.

4. Peran sebagai peneliti


Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun kelompok.
- Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian
- Menyusun rencana kerja
- Melaksanakan investigasi
- Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
- Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
- Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

2.2 Peran Bidan di Puskesmas

1. Sebagai pelaksana

a. Tugas Mandiri

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya dengan menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang diberikan meliputi:

1. Pelayanan KIA meliputi: pemeriksaan ibu hamil normal, pemberian


imunisasi TT pada ibu hamil dan imunisasi dasar pada bayi,
pemeriksaan caten

Page | 6
2. Pelayanan KB meliputi : suntik KB, pemasangan IUD dan implant
3. Pelayanan ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir di ruang bersalin.
dengan melibatkan klien /keluarga, meliputi:persalinan normal,
amniotomi, episitomi dan luka penjahitan perineum tingkat I dan II,
pemberian suntikan uterotonika, tindakan manual atau digital pada
retensio plasenta/sisa plasenta, manajemen atonia uteri (termasuk
KBE/KBI), pertolongan persalinanan dengan vaccum ekstraksi pada
preskep di H IV, perawatan tali pusat, resusitasi pada BBL dengan
asfixia ringan
4. Di IGD: pertolongan pertama kegawatdaruratan kebidanan pada ibu dan
anak ( tugas mandiri& kolaborasi)
5. Di Rawat inap: perawatan bumil dengan penyulit misalnya hiperemesis
gravidarum, perdarahan ante natal, perdarahan postpartum, perawatan
bayi asfiksi ringan-sedang, perawatan BBL, BBLR dll (mandiri dan
kolaborasi)
6. Di posyandu; pemeriksaan ibu hamil normal, pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil dan imunisasi dasar pada bayi, pelayanan pada lansia.

b. Tugas Kolaborasi

Tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan
pelayanan kesehatan, kolaborasi dilakukan dengan:

1. Dokter pada pemberian terapi pada klien dengan dengan resiko tinggi
dan kegawatdaruratan baik di rawat jalan maupun di rawat inap
2. dokter/perawat gigi untuk pemeriksaan kesehatan gigi
3. analis untuk pemeriksaan laboratorium; Hb, urine protein
4. nutrisionis untuk konsultasi gizi
5. PLKB untuk pengadaan alat kontrasepsi bagi aksetor jamkesmas dll

Page | 7
c. Tugas Ketergantungan / Merujuk

Tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan
yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sewaktu menerima rujukan dari bidan desa baik dari dalam maupun luar wilayah
bahkan dari bidan puskesmas lain.

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
klien dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan misalnya pada
penderita PEB/Eklamsi, Kala II lama, presbo dll dengan melibatkan
klien dan keluarga
3. menerima rujukan dari bidan desa dan bidan puskesmas lain

2. Peran sebagai pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas


pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

a. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama


pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :

1. Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu


dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan
pemuka masyarakat.
2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat
3. Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai
dengan rencana.
4. Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan
pelayanan KIA/KB

Page | 8
5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada
program dan sektor terkait. misalnya P4K, pemasangan poster dan
leaflet di ruang pemeriksaan dan ruang tunggu dll
6. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada
misalnya lewat posyandu, desa siaga dll
7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
professional

b. Berpartisipasi dalam tim

Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan


sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga
kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :

1. Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim


dalam memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan &
tindak lanjut
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB
dan masyarakat
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain
4. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5. Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan

3. Peran sebagai pendidik

Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik


dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada


individu, keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan
masalah kesehatan khususnya KIA/KB

Page | 9
b. Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan
c. membina dukun
d. membina kader di desa binaannya masing-masing

4. Peran sebagai peneliti

Peran bidan puskesmas sebagai peneliti dengan melakukan


investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun kelompok.

2.3 Peran Bidan di Rumah Sakit

Peran dan fungsi bidan di RB tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi bidan
praktek swasta pada umumnya yaitu :
Peran Bidan di Rumah Sakit
1. Peran sebagai Pelaksana
a. Tugas Mandiri, meliputi :

- Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien


sesuai kewenangannya.
- Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan.
- Melakukan dokumentasi kegiatan pelayanan.

b. Tugas Kolaborasi
- Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
- Melakukan dokumentasi kegiatan pelayanan.

Page | 10
2. Peran Sebagai Pengelola
Rumah Sakit merupakan tanggung jawab bidan, biasanya selain sebagai
pelaksana bidan juga menjadi pengelola Rumah Sakit tersebut, meliputi :
a. Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana.
b. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan
dengan memanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
c. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi
d. Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

3. Peran Sebagai pendidik


a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien
dan keluarga tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA
dan KB.
b. Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang
melakukan Praktek kerja lapangan di Rumah Sakit tersebut.
c. Membina dukun yang melakukan rujukan ke Rumah Sakit tersebut.

4. Peran sebagai peneliti


Bidan di Rumah Sakit juga dapat melakukan investigasi atau penelitian terapan
dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
b. Menyusun rencana kerja pelatihan.
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.

2.4 Fungsi Bidan


1. Fungsi Pelaksana
- Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

Page | 11
- Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil
- Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
- Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

2. Fungsi Pengelola
- Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi
masyarakat.
- Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan
unit kerjanya.
- Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
- Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
- Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan
kebidanan.

3. Fungsi Pendidik
- Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
- Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan.
- Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat
- Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan bidang keahliannya.

4. Fungsi Peneliti
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang
dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan
kebidanan.

Page | 12
- Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga

2.5 Praktik Professional Bidan di Masyarakat


2.5.1 Bidan suatu Profesi

Dalam menjalankan tugas dan praktiknya, bidan bekerja


berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja,
standar praktik pelayanan, serta kode etik profesi yang di milikinya.

Ciri Profesi Bidan :

- Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusnya dapat


melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara
professional.
- Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan
profesinya yaitu Standar Pelayanan Kebidanan, Kode Etik, dan Etika
Kebidanan.
- Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam
menjalankan profesinya.
- Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
- Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
- Bidan memiliki organisasi profesi.
- Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta
dibutuhkan masyarakat.
- Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama
penghidupan.

2.5.2 Arti dan Ciri Jabatan Profesional

Seorang pekerja profesional menurut bahasa keseharian adalah


seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya meskipun
keterampilan atau kecakapan tersebut merupakan hasil minat dan belajar
dari kebiasaan. Pengertian jabatan profesional perlu dibedakan dengan
predikat profesional yang diperoleh dari jenis pekerjaan hasil pembiasaan

Page | 13
melakukan keterampilan tertentu (melalui magang/keterlibatan langsung
dalam situasi kerja tertentu dan mendapatkan keterampilan kerja sebagai
warisan orang tuanya atau pendahulunya).

Secara lebih rinci, ciri-ciri jabatan profesional adalah sebagai berikut:

- Pelakunya secara nyata (de facto) dituntut memiliki kecakapan kerja


(keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis
jabatannya (spesialisasi).
- Kecakapan atau keahlian seorang pekerja profesional bukan sekedar
hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi harus
didasari oleh wawasan keilmuwan yang mantap. Jabatan profesional
juga menuntut pendidikan formal. Jabatan yang terprogram secara
relevan dan berbobot akan terselenggara secara efektif, efisien, serta
memiliki tolak ukur evaluasi yang terstandardisasi.
- Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas sehingga
pilihan jabatan serta kerjanya didasarkan pada kerangka nilai
tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, serta
memiliki motivasi dan upaya untuk berkarya sebaik-baiknya. Hal ini
mendorong pekerja profesional yang bersangkutan untuk selalu
meningkatkan (menyempurnakan) diri serra karyanya. Orang
tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
- Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari
maryarakat atau negara. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat
serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya. Hal ini
menjamin kepantasan berkarya dan merupakan tanggung jawab
sosial profesional tersebut.

Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu dibahas


bahwa bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua
aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional.

- Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur
berjenjang dalam suatu organisasi

Page | 14
- Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari
aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan negara.

2.5.3 Bidan suatu Jabatan Profesional

Bidan merupakan jabatan professional. Persyaratan dari bidan


sebagai jabatan professional telah dimiliki oleh bidan tersebut.

Persyaratan tersebut adalah :

- Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus


atau spesialis.
- Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga
professional.
- Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
- Memiliki kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh
pemerintah.
- Memiliki peran dan fungsi yang jelas.
- Memiliki peran dan fungsi yang jelas.
- Memiliki kompetensi yang jelas dan terukur
- Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
- Memiliki kode etik kebidanan.
- Memiliki standar pelayanan.
- Memiliki standar praktek.
- Memiliki standar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan
profesi sesuai kebutuhan pelayanan.
- Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi.

Page | 15
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melaksanakan tugasnya bidan memiliki peran dan fungsi. Peran dan
fungsinya sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Peran pelaksana
yaitu terdiri dari tugas mandiri, tugas kolaborasi, tugas ketergantungan. Peran
sebagai pengelola yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, berpartisipasi
dalam tim. Peran sebagai pendidik yaitu memberi pendidikan dan penyuluhan
kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Dan peran sebagai peneliti
baik secara mandiri maupun kelompok dalam melakukan investigasi atau penelitian
terapan dalam bidang kesehatan. Sedangkan fungsi Bidan sebagai pelaksana
diantaranya melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta
masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan. Fungsi pengelola
yaitu salah satunya mengembangkan pelayanan kebidanan bagi individu, kelompok
masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang
didukung oleh partisipasi masyarakat. Fungsi pendidik yaitu memberi penyuluhan
kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan
kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana. Dan fungsi peneliti
yakni melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
Bidan adalah sebuah jabatan profesional karena pelakunya nyata, memiliki
kecakapan dalam melaksanakan tugas-tugas, berwawasan sosial yang luas, serta
memiliki atau mendapat pengesahan dari masyarakat, dan/ atau negara.

3.2 Saran
Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Kepada calon
bidan atau bidan baru agar dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
Dapat menjadi bidan professional serta menjaga kehormatan bidan yang telah
diraih oleh bidan-bidan sebelumnya.

Page | 16
DAFTAR PUSTAKA

Soepardan, Suryani.2008.Konsep Kebidanan.Jakarta: EGC.

Estiwidani Dwana. 2008. Konsep Kebidanan.fitramaya. Yogyakarta

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/

Nulifahrita. 2013.Konsep Kebidanan. Jakarta Selatan.Salembamedika

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai