Anda di halaman 1dari 7

Sarkoma

Sarkoma adalah tumor yang berkembang pada jaringan ikat seperti : tulang,
kartilago ataupun otot. Sarkoma dapat dibedakan menjadi jinak (nonkanker) ataupun
ganas (kanker). Tatalaksana untuk sarkoma dapat dibedakan menjadi tatalaksana
bedah, radiasi, kemoterapi ataupun ablasi termal.
Sarkoma yang ganas sangat jarang ditemukan (sekitar 1% dari seluruh keganasan
pada dewasa dan sekitar 15% dari keganasan pada anak-anak). Sekitar 14.000 hingga
15.000 sarkoma didiagnosis setiap tahunnya di Amerika Serikat (3000 sarkoma tulang
dan sekitar 11-12.000 sarkoma jaringan lunak).
Sarkoma timbul di tubuh dengan presentasi sebagai berikut:
 40% muncul di ekstremitas bawah
 15% pada ekstremitas atas
 30% pada dada/abdomen
 15% pada daerah kepala leher

Kondisi-kondisi yang dapat menyerupai tumor


Banyak kondisi yang dapat dicurigai sebagai suatu tumor, semua orang memiliki
beberapa benjolan di tubuhnya dan penting untuk dapat membedakan benjolan
tersebut sebagai kanker, maupun karena cedera, akibat perkembangan kongenital,
ataupun proses penuaan normal. Sebagai contohnya, pada tulang, kondisi stress
fracture, infeksi kronis maupun tumor tulang jinak dapat memberikan gambaran mirip
dengan sarkoma ganas.
Apa saja tipe-tipe Sarkoma?
 Tumor tulang
Tumor Tulang Jinak
Tumor tulang yang jinak lebih sering ditemukan dibandingkan dengan tumor
ganas pada sistem muskuloskeletal. Jenis-jenis yang sering ditemukan adalah:
 Osteochondroma.
 Kista Tulang Aneurisma
 Kista Tulang Simpel
 Fibrous dysplasia.
 Langerhans Cell Histiocytosis.
 Non-ossifying fibromas.
Selain itu, tumor tulang jinak juga dapat dihubungkan dengan kondisi familial
ataupun sindrom, seperti Multiple Hereditary Exostosis (MHE) ,Ollier’s Disease,
Maffucci’s Disease atau sindrom McCune-Albright
Tumor tulang jinak yang bersifat agresif seperti Giant Cell Tumor atau
chondromyxoid fibroma biasanya memerlukan tatalaksana pembedahan. Dalam kasus-
kasus seperti ini, teknik seperti pemberian bone graft sintesis digunakan untuk
membentuk kembali tulang. Obat-obatan seperti denosumab atau doksisiklin digunakan
untuk mentatalaksana tumor-tumor spesifik.

Tumor Tulang Ganas


Meskipun tumor tulang merupakan tipe keganasan yang cukup jarang ditemukan (3000
kasus diperkirakan terdiagnosa pertahunnya di Amerika Serikat), terdapat banyak tipe
tumor tulang yang ditemukan.
Contoh tumor tulang ganas yang ditemukan adalah;
 Osteosarcoma (Sarkoma Osteogenik).
 Ewing's sarcoma.
 Fibrosarcoma.
 Chondrosarcoma.
 Multiplemyeloma.

Lebih dari sepertiga dari tumor tulang ganas didiagnosa pada pasien dengan usia
dibawah 35tahun, dan banyak diantaranya merupakan pasien anak-anak.

Tumor Tulang Metastasis


Berlainan dengan tumor tulang ganas primer (kanker yang muncul dari tulang),
kanker metastasis tulang merupakan kanker yang berasal dari lokasi lain tubuh dan
berkembang di tulang. Kanker ini muncul dari berbagai sumber, seperti tiroid, paru,
ginjal, payudara atau prostat.
Saat kanker dari organ lain berkembang di tulang, dapat terjadi masalah struktural pada
tulang yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan berkurangnya fungsi tulang.

Tumor Jaringan Lunak


Tumor Jaringan Lunak Jinak
Tumor jinak dari jaringan lunak sering ditemukan dengan angka keganasan yang
rendah (kurang dari 5 % dari seluruh benjolan yang ditemukan adalah jaringan ganas).
Banyak dari jenis tumor ini dapat diobservasi reguler saja, namun beberapa harus
dilakukan pengangkatan dengan pembedahan. Beberapa tumor jinak, seperti tumor
desmoid dapat memerlukan terapi dari onkologi medis, radiasi, maupun radiologi
intervensi.
Beberapa jenis tumor jaringan lunak jinak yang sering ditemukan adalah;
 Tumor Desmoid.
 Malformasi arteri-vena
 Lipoma
 Pigmented villonodular synovitis.
 Schwannomas
 Synovial chondromatosis.

Tumor jaringan lunak Ganas


Tumor ganas jaringan lunak dapat muncul dari jaringan ikat maupun otot . Tidak
seperti tumor tulang, kebanyakan dari tumor jaringan lunak muncul pada usia dewasa,
walau beberapa tipe seperti rhabdomiosarkoma biasa ditemukan pada usia anak-anak.
Beberapa jenis tumor jaringan lunak ganas yang sering ditemukan adalah;
 Desmoplastic small round cell tumors.
 Gastrointestinal stromal tumor (GIST)
 Leiomyosarcoma.
 Liposarcoma.
 Malignant peripheral nerve sheath tumor.
 Rhabdomyosarcoma.
 Synovial sarcoma.
 Undifferentiated pleomorphic sarcoma.

Sarkoma jaringan Genitourinarius


Kanker pada jaringan genitourinarius merupakan temuan yang jarang ada, dengan
jumlah <5% dari seluruh keganasan. Kanker ini lebih sering ditemukan pada anak-anak
dibandingkan dewasa. Kanker ini biasanya berkembang pada daerah:
 Kandung kemih
 Ginjal
 Ureter
 Uretra
 Saluran reproduksi pria ( penis, testis dan prostat)
 Vagina
Secara umum, terdapat 14.000 kasus baru dari sarkoma yang didiagnosis di
Amerika Serikat setiap tahunnya. Tidak ada studi yang menunjukkan berapa banyak
dari jumlah kasus tersebut yang termasuk dalam kanker jaringan genitourinarius.
Namun, jumlah kanker genitourinarius yang tersering adalah kanker pada kandung
kemih.
Sarkoma kandung kemih sering terbentuk pada daerah sekitar pembukaan ureter
dan uretra, namun kanker ini sendiri dapat terbentuk di seluruh area kandung kemih.
Seperti sarkoma yang lain, penyebab utama dari sarkoma genitourinarius masih
belum jelas. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan risiko munculnya
sarkoma secara umum adalah:
 Paparan terhadap bahan kimia tertentu
 Paparan terhadap radiasi dosis tinggi
 Infeksi kandung kemih yang lama
 Penggunaan obat nyeri tertentu untuk waktu yang lama
 Gangguan familial dan mutasi kromosom seperti sindrom Hippel-linau dan
Neurofibromatosis
 Merokok
Tidak ada gejala khas yang muncul pada sarkoma genitourinarius pada stadium
awal. Namun kadang teraba benjolan yang tidak nyeri pada perabaan. Saat benjolan
terasa semakin membesar dan menekan saraf sekitar, akan mulai terasa gejala nyeri.
Gejala dari sarkoma genitourinarius yang besar termasuk;
 Darah pada air kemih (hematuria)
 Sariawan, ulkus, keluar cairan maupun perubahan kulit pada daerah genital –
daerah kemih.
Dari seluruh sarkoma genitourinarius, sarkoma kandung kemih memiliki angka
kesembuhan yang lebih baik. Dengan adanya darah pada air kemih, deteksi dari
sarkoma kandung kemih lebih dapat dikenali. Tingkat survival rate dari pasien dengan
jenis sarkoma apapun akan tergantung dari tipe, lokasi, ukuran dan stadium tumor.

Gejala dan Penyebab Sarkoma


Gejala sarkoma dapat muncul bermacam-macam. Misalnya, pada tahap awal,
beberapa sarkoma mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata. Sarkoma mungkin
muncul sebagai benjolan tanpa nyeri di bawah kulit. Sarkoma lain dapat terbentuk di
perut, dan mungkin tidak menimbulkan gejala sampai tumbuh sangat besar dan
menekan organ.
Sarkoma lain dapat muncul sebagai nyeri tulang yang berlangsung lama atau
bengkak di lengan atau tungkai yang semakin parah di malam hari, atau penurunan
mobilitas.
Gejala sarkoma yang harus diteliti adalah perkembangan dari benjolan. Perlu
diperhatikan dengan lebih baik terutama benjolan yang lebih besar dari 5 sentimeter
maupun benjolan yang terasa nyeri.
Dalam kasus anak-anak, pasien yang mengalami nyeri tulang yang tidak
membaik dengan sendirinya dan yang tidak terjadi bersamaan dengan cedera, harus
menjalani pemeriksaan radiologi untuk menyelidiki penyebabnya.
Bagaimana sarkoma didiagnosis?
Diagnosis sarkoma bisa jadi menantang. Seringkali, tes khusus dilakukan pada
sampel jaringan untuk memahami jenis sarkoma yang tepat, karena ada lebih dari 50
subtipe sarkoma yang diketahui — banyak di antaranya memerlukan variasi
pengobatan khusus.
Untuk mendiagnosis sarkoma, dokter akan memulai dengan menggali anamnesa
secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tambahan juga
diperlukan untuk menegakkan diagnosa, seperti:

X-ray: X-ray akan diambil untuk mencari pertumbuhan abnormal pada tulang.
Computed tomography (CT): CT menggunakan komputer untuk menggabungkan
banyak gambar sinar-X menjadi tampilan penampang bagian dalam tubuh.
Magnetic Resonance Imaging (MRI): MRI menggunakan magnet besar, gelombang
radio, dan komputer untuk mendapatkan gambaran tubuh yang jelas. Ini mungkin
dipesan untuk gambar yang lebih jelas jika X-ray tidak normal.
Bone Scan: Tes ini menggunakan sejumlah kecil bahan radioaktif yang disuntikkan ke
dalam tubuh untuk mengidentifikasi kelainan tulang.
Pemindaian PET: Tes ini menggunakan pelacak glukosa khusus dan dapat mendeteksi
kanker dengan cara mmelihat bagian mana dari tubuh yang mengambil glukosa secara
tinggi dan abnormal.
Biopsi: Ini adalah prosedur di mana sepotong jaringan dari area yang terkena diangkat
sehingga sel kanker dapat dipelajari di bawah mikroskop.

Apa tahapan sarkoma?


Salah satu kekhawatiran terbesar tentang diagnosis kanker adalah apakah
kanker telah menyebar di luar lokasi aslinya (metastasis). Diagnosis kanker juga dapat
dibedakan berdasarkan stadiumnya.
Kriteria stadium berikut merupakan stadium untuk sarkoma tulang dan jaringan
lunak.

Stadium sarkoma jaringan lunak:


 Stadium 1: Stadium 1 dibagi menjadi stadium 1A (lebih kecil dari lima sentimeter)
dan 1B (lebih besar dari lima sentimeter).
 Stadium 2: Stadium 2 dibagi menjadi stadium 2A (lebih kecil dari lima sentimeter)
dan 2B (lebih besar dari lima sentimeter) untuk sarkoma jaringan lunak kepala
dan leher, ekstremitas (lengan dan tungkai), saluran cerna dan retroperitoneum.
 Stadium 3: Stadium 3 dibagi menjadi 3A atau 3B berdasarkan ukuran tumor,
keterlibatan atau derajat kelenjar getah bening (berdasarkan jenis sarkoma
jaringan lunak).
 Stadium 4 (metastasis): Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening di
ekstremitas atau ke bagian tubuh lain (misalnya, paru-paru).

Stadium sarkoma tulang:


 Stadium 1: Stadium 1 dibagi menjadi stadium 1A (lebih kecil dari delapan
sentimeter) dan 1B (lebih besar dari delapan sentimeter).
 Stadium 2: Stadium 2 dibagi menjadi stadium 2A (lebih kecil dari delapan
sentimeter) dan 2B (lebih besar dari delapan sentimeter) untuk sarkoma kepala
dan leher, ekstremitas (lengan dan tungkai), saluran cerna dan retroperitoneum
(bagian tubuh di belakang perut).
 Stadium 3: Stadium 3 dibagi menjadi 3A atau 3B berdasarkan ukuran tumor,
keterlibatan atau derajat kelenjar getah bening (berdasarkan jenis sarkoma
tulang).
 Stadium 4 (metastasis): Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening di
ekstremitas atau ke bagian tubuh lainnya seperti paru

Bagaimana cara mengobati sarkoma?


Sarkoma dirawat oleh dokter spesialis, tergantung di mana sarkoma itu berada.
Di pusat medis yang lebih besar, sarkoma dirawat oleh tim medis, termasuk ahli bedah,
ahli radiologi, ahli onkologi medis, ahli onkologi radiasi, ahli patologi, spesialis pediatrik
(untuk kanker pada anak-anak), psikolog dan pekerja sosial.
Bentuk pengobatan yang paling umum untuk sarkoma adalah pembedahan,
radiasi, dan kemoterapi.

Pengobatan Kanker
Operasi
Kebanyakan tumor diangkat dengan operasi. Perawatan ini sering kali
dikombinasikan dengan terapi radiasi untuk membantu mencegah rekurensi dari
sarkoma.
Pembedahan untuk mengangkat tumor bertujuan untuk meminimalkan risiko
sarkoma kembali di lokasi yang sama atau menyebar. Dalam hal ini ini, ahli bedah akan
mengangkat tumor dengan eksisi lokal yang luas, dan meninggalkan tepi jaringan sehat
("negatif") di tepinya - yang berarti semua tumor diangkat tanpa meninggalkan jaringan
tumor secara makroskopis atau mikroskopis.
Tujuan pembedahan ini adalah untuk mempertahankan anatomi senormal
mungkin. Terkadang, implan atau tulang buatan yang diambil dari bagian tubuh lain
atau jaringan donor dapat digunakan untuk menggantikan tulang yang telah diangkat
selama operasi.
Pembedahan Limb Salvage
Meskipun mengangkat tumor sepenuhnya sangat penting, membangun kembali
area yang kosong setelah pembedahan juga merupakan hal yang penting. Limb
salvage (menyelamatkan / mempertahankan lengan atau tungkai) dalam situasi tumor
yang kompleks dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan termasuk teknik seperti
menggunakan penggantian logam untuk rekonstruksi sendi, tulang donor untuk
merekonstruksi cacat tulang, atau bahkan tulang yang diambil dari bagian lain dari
tubuh untuk menggantikan tulang yang telah diangkat selama operasi.
Meskipun sekarang terdapat peningkatan kemampuan dokter untuk melakukan
operasi limb salvage, terkadang pilihan teraman atau terbaik adalah mengamputasi
anggota tubuh yang terkena, walaupun hal itu merupakan keputusan yang sangat sulit.

Radiasi
Terapi radiasi adalah bentuk pengobatan kanker yang menggunakan sinar-X
berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker namun sekaligus meminimalkan
kerusakan pada sel sehat. Terapi radiasi dapat bersifat internal (ditanamkan di dalam
tubuh) atau eksternal (diberikan oleh mesin di luar tubuh). Radiasi dosis tinggi
ditargetkan ke area berisiko, sementara dosis ke jaringan normal diminimalkan untuk
mengurangi risiko efek samping.
Dalam kasus tertentu yang belum menyebar, jenis radiasi lain, yang disebut
brachytherapy, dapat digunakan. Brachytherapy dapat diberikan dengan dua cara:
radioterapi intra-operatif (selama pembedahan), dan brachytherapy interstitial, yang
diberikan melalui serangkaian kateter (tabung plastik) setelah pembedahan. Radiasi
juga dapat digunakan untuk penderita sarkoma yang telah menyebar (penyakit
metastasis).
Efek samping dari terapi radiasi meliputi:
 Kelelahan.
 Diare.
 Mual dan muntah.
 Perubahan pada kulit.
 Iritasi pada kandung kemih.
 Edema (bengkak) di kaki.
 Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh atau memperlambat


pertumbuhan sel kanker yang berkembang biak dengan cepat. Obat-obatan ini sering
diberikan secara intravena dan dapat memiliki efek samping yang besar. Kemoterapi
sering diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor.
Efek samping kemoterapi meliputi:
 Mual dan muntah.
 Rambut rontok.
 Kehilangan selera makan.
 Anemia
 Kelelahan.
 Sariawan.
 Ablasi termal
Kadang-kadang tumor tulang jinak (misalnya, osteoid osteoma) atau sarkoma dapat
dipanaskan atau dibekukan untuk menghancurkan tumor. Seorang ahli radiologi
intervensi melakukan prosedur ini menggunakan pencitraan terpandu (misalnya,
menempatkan probe untuk membekukan jaringan menggunakan CT scan).

Anda mungkin juga menyukai