MEDICATION ERROR
1. Definisi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1027/MENKES/SK/IX/2004 Tentang
Standar Pelayan Kefarmasian di Apotek, Medication Error (ME; kesalahan pengobatan) adalah
kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga
kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
Menurut National Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention
(NCC MERP), Medication Error didefinisikan sebagai setiap kejadian yang dapat dicegah yang
dapat menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau membahayakan
pasien saat pengobatan berada dalam kendali profesional perawatan kesehatan, pasien, atau
konsumen (Food and Drug Administration, fda.gov).
2. Faktor Risiko
Kesalahan dapat terjadi pada beberapa langkah, dimulai dari pemberian resep sampai
penyediaan akhir obat ke pasien. Penyebab umum kesalahan medikasi meliputi diagnosis yang
tidak tepat, kesalahan pemberian resep, kekeliruan dalam penghitungan dosis, praktek distribusi
obat yang buruk, masalah terkait obat dan perangkatnya, pemberian obat yang tidak tepat,
adanya kegagalan komunikasi antar tenaga kesehatan dan kurangnya edukasi pasien (AMCP,
2010).
Menurut American Society of Hospital Pharmacists (ASHP) tahun 1993 dalam Guideline
on Preventing Medication Errors in Hospitals, penyebab-penyebab umum yang memicu
terjadinya medication error, yaitu diantaranya:
1. Adanya ambigu pada penunjukkan di label atau di dalam pengemasan.
2. Nomenklatur produk obat Look-Alike-Sound-Alike (LASA), penggunaan huruf atau
nomor prefiks dan sufiks dalam nama obat
3. Adanya kegagalan atau kerusakan pada alat kesehatan
4. Resep yang tak terbaca
5. Transkripsi yang tidak tepat
6. Perhitungan dosis yang tak tepat
7. Personil yang tidak cukup terlatih
8. Menggunakan singkatan yang tidak dimengerti dalam resep
9. Kesalahan dalam pelabelan
10. Beban kerja yang berlebihan
11. Penyimpangan dalam kerja individu
12. Tidak tersedianya obat.
Tabel 1. Penyebab umum Medication Error (ASHP, 1993).
Tipe Keterangan
Prescribing error Kesalahan pemilihan obat (berdasarkan indikasi, kontraindikasi,
(kesalahan perecepan) alergi yang telah diketahui, terapi obat yang sedang berlangsung,
dan faktor lainnya), dosis, bentuk sediaan obat, kuantitas, rute,
konsentrasi, kecepatan pemberian, atau instruksi untuk
penggunaan obat, penulisan resep yang tidak jelas, dan lain-lain
yang menyebabkan terjadinya kesalahan pemberian obat kepada
pasien.
Omission error Kegagalan memberikan dosis obat kepada pasien sampai pada
jadwal berikutnya.
Wrong time error Memberikan obat di luar waktu dari interval waktu yang telah
ditentukan.
Unauthorized drug error Memberikan obat yang tidak diinstruksikan oleh dokter.
Wrong patient Memberikan obat kepada pasien yang salah.
Improper dose error Memberikan dosis obat kepada pasien lebih besar atau lebih kecil
daripada dosis yang diinstruksikan oleh dokter, atau memberikan
dosis duplikasi
Wrong dosage form error Memberikan obat dengan bentuk sediaan yang tidak sesuai
Wrong drug preparation error Mempersiapkan obat dengan cara yang salah sebelum diberikan
ke pasien
Wrong administration Prosedur atau tehnik yang tidak layak atau tidak benar saat
technique error memberikan obat
Deteriorated drug error Memberikan obat yang telah kedaluarsa atau yang lebih
mengalami penurunan integritas fisik atau kimia
Monitoring error Kegagalan untuk memantau kelayakan dan deteksi problem dari
regimen yang diresepkan, atau kegagalan untuk menggunakan
data klinis atau laboratorium untuk asesmen respons pasien
terhadap terapi obat yang diresepkan
Compliance error Sikap pasien yang tidak layak berkaitan dengan ketaatan
penggunaan obat yang diresepkan
Other medication error Kesalahan pengobatan lainnya di luar tipe di atas
Tabel 2. Tipe Medication Error secara umum (ASHP, 1993).