NIM : B.231.15.0262
Mata Kuliah : Seminar Aplikasi Riset
Hari / Jam : Senin / 17:00
1. Karena penelitian kuantitatif adalah jenis data yang berbentuk numerik atau sistem
angka. Selain itu juga berbentuk statistik yaitu data yang sudah dikelompokkan
sehingga dapat memberikan informasi mengenai suatu masalah atau gejala.
2. Peranan teori dalam akuntansi cenderung dikembangkan atas dasar pertimbangan nilai
(value judgment), yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di tempat akuntansi
dipraktekkan. Hubungan antara teori akuntansi dan praktek akuntansi dapat dilihat
dari hasil prakteknya di lapangan. Akuntan dapat mengubah praktek relatif lebih
mudah dibandingkan dengan mereka yang berfokus di bidang bahasa, meteorologi
atau kimia. Sehingga dapat dikatakan bahwa, masalah yang sebenarnya dihadapi oleh
akuntan adalah mengetahui bagaimana praktek akuntansi seharusnya dikembangkan
di masa mendatang. Sanksi yang berkaitan dengan implementasi kebijakan akuntansi
menjadi sangat penting dalam memahami bidang akuntansi dikarenakan dalam
prakteknya, praktek akuntansi memungkinkan untuk diubah agar sesuai (cocok)
dengan teori.
3. Akuntansi sebagai seni.
Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebagai kerajinan (seni)
karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan akuntansi harus
terjun langsung dalam dunia praktik dan mengerjakan magang pada praktisi.
Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang,
serta menafsirkan hasil-hasilnya.
b. Variabel Independen
Variabel independen bebas disebut juga dengan variabel prediktor, stimulus,
eksogen, yakni merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi
sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Contoh: “kebersihan toilet di mall”
dapat mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung mall”.
Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel independen.
Variabel Moderat
Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau
dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung.
Variabel Kontrol
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh
peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya, dan merupakan variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan.
6. Pada umumnya, teori ekonomi lebih tertarik untuk membahas hubungan
keseimbangan dan meliput variabel-variabel ekonomi dalam suatu model ekonomi
teoritis. Namun demikian dia tidak membahas secara spesifik bentuk fungsi hubungan
antar variabel ekonomi terkait dan tidak menyarankan variabel-variabel apa saja yang
dicakup dalam model ekonomi empirik. Oleh karena itu pemilihan model dalam studi
empirik menjadi salah satu langkah yang penting dalam ekonometrika, terlebih lagi
dalam analisis data runtun waktu atau analisis dinamik.
Kriteria model ekonometrika yang baik sudah banyak dibahas. Namun secara umum
dapat dikemukakan bahwa model yang baik adalah (Gujarati, 1995):
a. Sederhana (parsimony)
Model ekonometrika yang baik hanya memasukkan variabel-variabel yang
dianggap penting dan dipilih berdasarkan teori ekonomi serta fenomena yang ada
dalam dunia nyata. Model dibangun agar dapat dipakai sebagai panduan bagi
peneliti dalam mengestimasi atau memprediksi parameter atau perilaku ekonomi
yang sedang diamati.
b. Memiliki adminisibilitas dengan data (data admisibility)
Model ekonometri yang baik hendaknya tidak mempunyai kemampuan untuk
memprediksi besar-besaran ekonomi yang menyimpang dari kendala atau definisi
ekonomi.
c. Koheren dengan data (data coherency)
Model yang baik adalah model yang mampu menjelaskan data yang ada. Biasanya
kriteria ini dikaji melalui uji keserasian atau goodness of fit. Salah satu ukuran
yang sering digunakan untuk mendukung kriteria ini adalah koefisien determinasi
(R2) khususnya bila peneliti menggunakan analisis regresi linier.
d. Parameter yang diestimasi harus konstan (constant parameter)
Dalam arti bahwa parameter model yang baik adalah besaran statistik yang
deterministik, bukan stokastik.
e. Konsisten dengan teori ekonomika yang dipilih atau teori pesaingnya (theoretical
consistency). Cara sederhana untuk mengetahui apakah hasil estimasi mempunyai
indikasi konsisten dengan teori adalah melihat tanda koefisien regresi terkait.
Misalnya, jika yang akan diestimasi adalah pengeluaran konsumsi riil sebagai
fungsi dari tingkat pendapatan riil, maka hasil estimasi dapat dikatakan konsisten
dengan teori ekonomi jika hasrat mengkonsumsi marginal (MPC) positip atau
terletak antara 0 dengan 1. Hasil estimasi akan lebih meyakinkan bila secara
statistik signifikan. Bagaimana jika hasil estimasi menunjukkan bahwa MPC < 0
atau MPC > 1. Dua estimasi yang disebut terakhir tentu saja tidak konsisten
dengan teori. Dalam analisis data runtun waktu untuk menguji apakah hasil
estimasi konsisten dengan teori dapat dilakukan dengan pendekatan kointegrasi
dan model koreksi kesalahan (ECM).
f. Mampu mengungguli (encompassing) model pesaingnya. Cara yang biasa
dilakukan untuk mendukung regresi ini adalah dengan melakukan uji yang
disarangkan (nested test) atau uji yang tidak disarangkan (non nested test).
7. Triangulasi adalah metode yang dilakukan dengan cara membandingkan informasi
atau data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan
metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi
yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa
menggunakan metode wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek
kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda
untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika
data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan
kebenarannya.
8. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai
metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation),
dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi
dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau
data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang
berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan
melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.