Anda di halaman 1dari 2

Franciisella Tularensi

1. Morfologi
bakteri Gram negatif (bakteri Gram negative terdiri dari outermembran dengan
peptidoglikan, tidak seperti bakteri Gram positif yang mempunyai dinding sel yang tebal dan
tidak mempunyai outermembran. Kebanyakan bakteri Gram negatif bersifat patogen),
dengan phili pada permukaan.nonmotil, aerob, dan tidak berspora.

2. Factor virulensi
F. tularensis , in vitro , meregulasi respon imun dari sel yang terinfeksi, sebuah taktik
yang digunakan oleh sejumlah besar organisme patogen untuk memastikan replikasi mereka
(walaupun sebentar) tidak dihalangi oleh sistem imun inang dengan memblokir sinyal
peringatan dari sel yang terinfeksi. Modulasi turun dari respon imun ini membutuhkan protein
IglC, meskipun sekali lagi kontribusi IglC dan gen lain tidak jelas. Beberapa gen virulensi yang
diduga ada, tetapi belum dikarakterisasi fungsinya dalam patogenisitas F. tularensis

3. Transmisi
Ditanggung oleh vector oleh arthropoda, hewan liar atau domestic yg terinveksi burung atau
hewan peliharaan rumah.

4. Mekanisme infeksi
Bakteri menginfeksi manusia melalui kulit, selaput mukosa, paru-paru dan saluran
pencernaan. Selain itu menkonsumsi daging atau jaringan binatang yang terinfeksi yang
tidak dimasak dengan sempurna. Minum air yang terkontaminasi. Mengkonsumsi daging
atau jaringan binatang yang terinfeksi yang tidak dimasak dengan sempurna.

5. Gejala Klinis
 Hewan.
Penyakit Tularemia lebih rentan pada domba-domba muda dibanding pada
domba dewasa. Kejadian ini dapat terlihat ketika domba muda berada pada kumpulan
domba dewasa, maka domba muda sering tertinggal sewaktu digiring, gerakan kakinya
terlihat kaku cenderung untuk rebah dan kehilangan berat badan. Kepala sering terangkat
ketika berjalan, suhu rectum meningkat ada pembengkakan pada limfe dan anoreksia.
 Manusia.
Penyakit tularemia pada manusia diawali dengan demam tinggi, nyeri kepala dan
mual-mual yang sering muncul tiba-tiba. Kulit sering ditemukan ulkus (tukak).

6. Pemeriksaan
 Prosedur pemeriksaan
Diagnosis pneumonia tularemia dilakukan menggunakan kultur dengan medium
yang diperkaya zat-zat tertentu (enriched medium). Selain kultur, diagnosis tularemia
dapat dilakukan dengan pewarnaan imunofluoresens, uji serologi, dan PCR. Karena
tularemia bersifat infeksius, maka pekerja laboratorium wajib menggunakan alat
pelindung diri (proper biosafety conditions). Foto toraks pasien pneumonia tularemia
menunjukkan gejala yang tidak khas. Pemberian aminoglikosida, seperti gentamisin dan
streptomisin, selama 10 hari dapat digunakan sebagai tata laksana tularemia.
 Hasil Pemeriksaan
Perawatan biasanya berlangsung 10 hingga 21 hari tergantung pada stadium
penyakit dan obat yang digunakan. Meskipun gejala dapat berlangsung selama beberapa
minggu, kebanyakan pasien sembuh total.

Anda mungkin juga menyukai