Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif.
Creswell,2014:32 mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah
pendekatan yang dilakukan untuk menguji teori objektif dengan memeriksa hubungan
antar variabel. Variabel ini dapat diukur pada instrumen ukur, sehingga data dapat
dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik.
2) Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah eksperimental. “eksperimen
adalah suatu usaha atau cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan
kausal) antara dua faktor yang sengaja di timbulkan oleh peneliti dengan
menyisihkan, mengeliminasi, atau mengurangi faktor-faktor yana lain yang bisa
mengganggu “ Arikunto 2002 : 3 dalam (Irawan, 2013, p. 68)
Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab akibat yang
pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara:
a) Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (yang
tidak diberikan perlakuan): atau
b) Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.
Dalam penelitian eskperimental terbagi menjadi tiga bagian yaitu pre
eksperimental Design, True Eksperimental Design dan quasi eksperimenral design.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pre Eksperimental Design tipe One
group Pretest-Posttest yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok
saja tanpa kelompok pembanding.
Desain one-group pretes-postest itu sendiri, adalah salah satu jenis desain
penelitian Pre-Experimental Design. Chistensen (dalam Swniati,dkk,2005, hlm.118)
“ Desain one-group pretes-postest disebut juga before-after design. Pada penelitian
dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat yang telah memiliki subjek. Setelah
diberikan manipulasi, dilakukan kembali pengukuran terhadap variabel terikat
dengan alat ukur yang sama.
one-group pretes-postest Design (Rancangan pra dan posttest pada kelompok
tunggal) Menurut Suherman (2013,hlm.52) merupakan:
1) Rancangan yang hanya memiliki satu kelompok saja yang diberikan pra dan pos
uji.
2) Terlebih dahulu melakukan pengetesan awal, dilanjutkan dengan pemberian
perlakuan dan dilakukan pos tes.
3) Selisih antara hasil pos tes dengan hasil pre tes dinilai sebagai efek perlakuan
eksperimen.

Alasan digunakannya desain satu kelompok dalam penelitian Eksperimen


dengan bentuk desain “Pre-Experimental Design” dengan desain one-group pretes-
postest Design adalah karena tidak ditemuakannya kelompok lain yang memiliki
fasilitas yang sama dengan jenjang kelas yang sama dan penggunaan desain penelitian
ini lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest


O1 X O2

(Arikunto, 2002:78)

Keterangan :

01 : pretest (pengukuran/observasi pertama, konsep diri sebelum diberi layanan


bimbingan kelompok )

X : Perlakuan (Pemberian Pembelajaran menggunakan media pembelajaran


berbasis multimedia interaktif pada siswa kelas V SDN 39 Kendari)

02 : Postest/kondisi setelah perlakuan

B. Variabel dan Definisi operasional Penelitian


Dalam peneltian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel bebas dengan simbol X
dan variabel terikat dengan simbol Y.
1) Variabel Bebas
Variabel bebas/ independen (variabel perlakuan/eksperimen) merupakan
variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat/dependen atau
variabel dampak. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan media
pembelajaran berbasis multimedia interkatif. Association for education and
Communication Technology (AECT) mendifinisikan media sebagai segala bentuk
yang digunakan untuk penyaluran informasi. Selain itu menurut Oemar Hamalik
media pembelajaran merupakan metode,alat, dan teknik yang digunakan dalam
rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru dalam proses
pengajaran dan pendidikan di sekolah. (Arsyad, 2011)
Sedangkan multimedia interaktif menurut Soenarti : 2009 multimedia
interaktif merupakan suatu proses pemberdayaan siswa untuk mengendalikan
lingkungan belajar. Klasifikasi interaktif dalam multimedia pembelajaran mengacu
pada karakteristik siswa dalam merespon rangsangan yang ditampilkan oleh layar
monitor komputer. (Istiqlal, 2017)
Adapun software yang biasa digunakan dalam membuat media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif yaitu Macromedia Flash, Adobe Animate CC 2018,
Adobe Flash CS 6, Microsoft Power Point dan sebagainya. dalam penelitian ini
peneliti menggunakan software SMART APSS CREATOR.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat/dependen (variabel dampak) merupakan variabel
hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/ perlakuan. Variabel terikat umumnya
menjadi tujuan penelitian, sumber masalah, yang ini ditingkatkan kualitasnya. Maka
pada penelitian ini variabel terikanya adalah kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas V.
akhadiah,dkk. (1992: 3) mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan
bagian pokok bahasan dari membaca lanjutan dengan tujuan agar siswa mampu
memahami, menghayati dan menafsirkan isi bacaan. (Maiti & Bidinger, 2019)

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1) Populasi
Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
39 Kendari dengan jumlah siswa dimana siswa laki-laki berjumlah dan siswa
perempuan berjumlah. Adapun objek penelitiannya adalah keefektifan penggunaan
media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas Va SD Negeri 39 Kendari.
2) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Populasi ini misalnya suatu penduduk
diwilayah tertentu, jumlah guru dan murid disekolah tertentu dan sebagainya. Adapun
sampel dalam penelitian ini adalah

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 39 Kendari yang beralamat Jl.
Soeprapto, kelurahan Tobuuha Kecamatan Puuwatu pada semester genap tahun
2020/2021. Adapun alasan pertimbangan pemilihan SD Negeri 39 Kendari dengan
pertimbangan tempat adalah sebagai berikut:
a) Lokasi SD Negeri 39 Kendari yang terjangkau dengan tempat tinggal saya.
b) Kesediaan pihak sekolah terutama bagi kepala sekolah dan guru-guru yang ada di SD
Negeri 39 Kendari khusunya guru kelas V yang telah bersedia untuk dijadikan
sampel penelitian yang akan dilakukan.
c) Kelas VA yang dijadikan tempat penelitian memiliki sarana yang memadai untuk
dilakukannya penelitian ini.
2) Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun 2020/2021
E. Teknik Pengumpulan Data
Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan Sumber Sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Untuk selanjutnya.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket),
observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.
a) Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab oleh responden. Kuesioner juga merupakan teknik yang efisien bila peneliti
mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
oleh responden.
Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner (Angket) Respon Guru

Bentuk
No Aspek Penilaian Indikator
instrument
1 Aspek Kebenaran Kesesuaian materi dengan kurikulum yang ada Checklist
Konsep Kesesuaian media dengan standar dengan Checklist
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2 Aspek kedalaman dan Penjabaran materi membantu siswa untuk Checklist
kesesuaian materi mencapai kompetensi yang ada
3 Aspek bahasa dan Penggunaan bahasa yang baku Checklist
kejelasan kalimat Bahasa yang digunakan komunikatif dan
interaktif
Kalimat tidak menimbulkan makna ganda
Kalimat mudah dipahami
4 Aspek penyajian Sistematika pengoperasian materi baik dan Checklist
sesuai
Tampilan warna jelas dan tidak mengacaukan
layar
Tampilan tidak terlalu rumit
Tata letak tombol pada tampilan sudah baik
Kesesuaian warna dengan tulisan sudah baik
5 Aspek kegrafisan Desain baik Checklist
Gambar dan animasi jelas
Gambar dan animasi yang disajikan membantu
pemahaman materi
6 Aspek keterlaksanaan Media pembelajaran mudah dioperasikan Checklist
Perintah dalam program bersifat sederhana dan
mudah dipahami
7 Aspek evaluasi Petunjuk evaluasi tepat, jelas dan mudah Checklist
dipahami. Media evaluasi tes sesuai dengan
materi yang disajikan.
Sumber : (Tanzeh & Arikunto, 2004)
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner (Angket) Respon Siswa

Bentuk
No Aspek Indikator
instrument
1 Pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Checklist
Materi mudah dipahami
Kebenaran konsep
Kesesuaian contoh yang digunakan dalam materi
Materi mengandung nilai-nilai karakter
Penyajian materi familiar dengan siswa
2 Aspek Penggunaan ejaan yang benar Checklist
bahasa dan Penggunaan kalimat benar
kejelasan Kebenaran penggunaan istilah
kalimat
3 Tampilan Kesesuaian proposi gambar dengan bahasa paparan Checklist
Keterbacaan teks atau tulisan
Kesesuaian teks atau tulisan
Kesesuaian ukuran gambar
Kesesuaian warna gambar

Kesesuaian bentuk gambar

Kesesuaian ukuan gambar

Sumber : (Tanzeh & Arikunto, 2004)


b) Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi meupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikologis dan yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (buku
metode penelitian)
c) Tes
Arikunto (2013) menjelaskan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
kemampuan atau bakat, intelegensi yang dimiliki individu ataupun kelompok.
(Egziabher & Edwards, 2013a)
Dalam penelitian ini tes dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif untuk mengetahui dan mengukur apakah media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 39 Kendari. Keefektifan penggunaan
multimedia interaktif diketahui dengan cara membandingkan nilai Pretest dan
Posttest.bentuk soal Pretest dan Posttest adalah pilihan ganda atau essai. Soal
Pretest dan Posttest diberikan dalam lembar kerja evaluasi yang diberikan kepada
siswa.
Tabel 3.4
(Kisi-Kisi Soal Pretest Dan Posttest)
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi :
Kelas/ Semester : V (Lima)/II (Dua)
Peneliti : Zumar Khairun Nisa
Indikator Pemahaman Nomor Jumlah Bentuk
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Bacaan Soal Soal Soal
3.4 menganalisis informasi yang Siswa dapat memilih butir- menentukan informasi yang disampaikan Pilihan
disampaikan paparan iklan dan butir penting. melalui paparan iklan dam media cetak 1 1 ganda

media cetak dan elektronik .


Dapat menduga makna dan Menyebutkan makna kalimat yang terdapat
2 1
meramalkan dampak-dampak dalam teks
Dapat memperoleh informasi Memahami maksud dari bacaan 3 1
Dapat membedakan antara Menganalisis kata/kalimat yang merupakan
4 1
fakta dan opini fakta atau opini
4.4 memeragakan kembali informasi Menarik kesimpulan Memeragakan informasi dan menarik Esai
yang disampaikan paparan iklan dari kesimpulan yang disampaikan paparan iklan
dari media.
media cetak atau elektronik dengan 5 1
bantuan lisan, tulis dan visual.
F. Uji Instrumen Penelitian
a) Uji Validitas
Validitas instrument mempermasalahkan sejauh mana pengukuran tepat dalam
mengukur apa yang hendak diukur. (Yusup, 2018).
Pada penelitian ini peneliti memilih validitas konten atau validitas ini Karena
validitas isi fokus memberikan bukti pada elemen-elemen yang ada pada alat ukur yang
akan diproses secara analisis rasional. Validitas konten ini akan dinilai oleh ahli. Setelah
dilakukan uji validitas konten kepada ahli, maka instrument akan direvisi sesuai dengan
saran ahli. Ahli bebas memberikan penilaian apakah konten ini valid atau tidak. Setelah
konten dianalisi tanpa revisi maka konten akan diujicobakan di siswa kelas Va SDN 39
kendari. (Yusup, 2018)
Dalam pengujian validitas instrument pengumpulan data yaitu dengan program SPSS
dengan rumus korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Person). Uji validitas ini
dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing akor item dengan skor total dari
instrumen yang ada. Pengujian uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05 memiliki kriteria
pengujian:
Jika r hitung ≥ r table ( uji dua sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrument atau
item pertanyaan berkorelasi signifikasi terhadap skor total dan sinyatakan valid jika r
hitung < r table (uji dua sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrument atau item
pertanyaan tidak berkorelasi dengan signifikasi terhadapat skor total dan dinyatakan tidak
valid. (Hidayat, 2021)
b) Uji Reliabilitas
Wiersma (1986:288) menjelaskan pengertian reliabilitas merupakan konsistensi dari
suatu instrument untuk mengukur sesuatu yang hendak diukur. Gronlund (1982: 132)
juga menyatakan bahwa reliabilitas merupakan konsistensi skor instrument, yaitu
seberapa jauh konsistensi skor itu dari satu pengukuran kepengukuran yang lain.
Berdasarkan pengertian diatas maka, reliabilitas merupakan koefisin yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat instrument pengukur itu dapat dipercaya, artinya
jika instrument digunakan secara berulang-ulang untuk mengukur sesuatu yang sama,
maka hasilnya relatif stabil atau konsisten. Pengujian reliabilitas menggunakan uji Alfa
Cronbach dilakukan untuk instrument yang memiliki jawaban benar lebih dari satu
(Adamson dan Prion, 2013). Instrumen tersebut berbentuk esai, angket, atau kuesioner.
Perhitungan uji alfa cronbach dilakukan pada aplikasi software SPSS 16.0
G. Prosedur Penelitian
Berikut ini merupakan gambar mengenai siklus penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif menurut Arikunto : 2012

TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELAKSANAAN

Memilih sampel
Studi Literatur atau identifikasi masalah

Kelas Ekperimen
Persiapan alat/media

Pre-Test
Penyusunan pembelajaran

Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

Post-Test

PENGOLAHAN DATA (TAHAP AKHIR)

Uji Hipotesis

Penafsiran dan Kesimpulan


Gambar 3.2
Siklus Prosedur Kegiatan Penelitian
Sumber : (Egziabher & Edwards, 2013a)
1) Pra Penelitian
Prosedur penelitian diawali dengan menentukan atau memilih masalah, setelah penulis
menentukan masalah, setelah penulis menentukan masalah, selanjutnya penulis
melakukan studi pustaka terhadap sumber-sumber yang dapat mendukung penelitian.
Rumusan masalah ditentukan, maka peneliti melakukan rumusan anggapan berupa
hipotesis yang kemudian dengan rumusan ini menentukan pendekatan mana yang lebih
tepat digunakan penulis dalam penelitin yang akan dilaksanakan.
Selanjutnya peneliti menentukan sumber data mengenai variabel dalam unsur
penelitian. Setelah setiap variabel telah ditentukan maka selanjutnya menentukan dan
menyusun instrument untuk mengumpulkan data.
2) Penelitian
Adapun langkah-langkah yang digunakan dengan metode One- Group- Pretest-Posttest
Design adalah sebagai berikut:
a. Peneliti mengadakan Pretest untuk mengukur kemampuan siswa dalaam
menganalisis kaidah kebahasaan sebelum diberikan perlakuan (treatment).
b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa penerapan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif.
c. Mengadakan Posttest untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran
pemahaman bacaan.(arikunto, 2013)
3) Evaluasi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi dan pemberian nilai terhadap media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif . evaluasi dalam hal ini meliputi penialain
terhadap pemahaman bacaan siswa dan kepraktisan media oleh guru dan siswa.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah langkah yang digunakan untuk menyederhanakan data
yang sudah dikumpulkan secara akurat. Data yang didapat dari hasil penelitian yaitu data
yang berupa angka (data kuantitatif). Data kuantitatif ini didapat dari hasil pre test dan post
–test, yang kemudian akan diidentifikasi terlebih dahulu, lalu kemudian akan dianalisis.
Selanjutnya setelah diperoleh data pre test dan post- test, dilakukan perhitungan rata-rata
pre test dan post-test pada kelas eksperimen. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui rata-
rata kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eskperimen. Setelah itu dilakukan
uji dengan menggunakan uji normalitas, homogenitas dan perbedaan dua rata-rata.

Setelah data dari pr-test diperoleh, kemudian dilakukan teknik pengolahan data dan
analisis data menggunakan bantuan program SPSS 16.0. adapun langkah-langkah dalam
mengolah dan menganalisis data kuenatitatif adalah :

1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang menjadi
syarat untuk menentukan jenis statistic apa yang harus digunakan untuk langkah analisis
selanjutnya. Hipotesis yang duji adalah :
H0 = Distribusi normal
H1 = Distribusi tidak normal
Perhitungan uji normalitas ini menggunakan bantuan dari software SPSS 16.0
melalui uji Lilliefors ( Kolmogrov- Smirnov) .
Kriteria pengujian dengan taraf signifikasi 5 %. Taraf Signifikasi yaitu ( a = 0,05)
jika P- value (sig) ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan jika P- value (sig) > 0,05 maka H0
diterima.
H0 = Data berasal dari sampel berdistribusi normal
H1 = data berasal dari sampel berdistribusi tidak normal
2. Uji Homogenitas
Setelah itu, dilanjutkan dengan uji statistic untuk mengukur homogenitas dilakukan
dengan cara:
a. Jika data berdistribusi normal, maka untuk uji statistiknya menggunakan ujji leven’s
dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0
b. Jika berdistribusi tidak normal, maka untuk uji statistiknya menggunakan uji chi-
squere dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0

Dan untuk kriteria pengujian hipotesis itu sendiri dengan taraf signifikasi ( α = 0,05)
adalah sebagai berikut :

a) Jika sig < (α= 0,05 ), maka H0 ditolak


b) Jika sig ≥ ( α = 0,05 ) maka H0 diterima.

H0 = tidak terda[at perbedaan variansi antara pretest dan posttest .

H1 = terdapat perbedaan variansi antara pretest dan posttest .

3. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau asumasi mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal tersebut dan peneliti dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Sugiyono (2014:93) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang disusun biasanya dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian belum dijawab secara empirik. (Egziabher & Edwards, 2013a)
Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesisi dimulai dengan menentukan
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
a) Uji t (signifikasi Parsial)
Uji statistik t disebut juga dengan uji signifikasi individual. Uji ini menunjukan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) H0 : b1 = 0, artinya independensi tidak berpengaruh terhadap kualiatas audit.
Ha : b1 ≠ 0 artimya independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
2) H0 : b2 = 0, artinya kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit
Ha : b2 ≠ 0 , artinya kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS
agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Hasil hipotesis thitung > ttabel dengan
kriteria uji sebagai berikut:

- Jika t hitung > t tabel pada α = 5% atau –thitung < ttabel atau P value (sig) < α maka H0 ditolak
dan H1 diterima (berpengaruh).
- Jika t hitung < t tabel pada α = 5% atau –thitung > ttabel atau P value (sig) < α maka H0
diterima dan H1 ditolak (berpengaruh).

Anda mungkin juga menyukai