METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif.
Creswell,2014:32 mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah
pendekatan yang dilakukan untuk menguji teori objektif dengan memeriksa hubungan
antar variabel. Variabel ini dapat diukur pada instrumen ukur, sehingga data dapat
dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik.
2) Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah eksperimental. “eksperimen
adalah suatu usaha atau cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan
kausal) antara dua faktor yang sengaja di timbulkan oleh peneliti dengan
menyisihkan, mengeliminasi, atau mengurangi faktor-faktor yana lain yang bisa
mengganggu “ Arikunto 2002 : 3 dalam (Irawan, 2013, p. 68)
Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab akibat yang
pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara:
a) Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (yang
tidak diberikan perlakuan): atau
b) Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.
Dalam penelitian eskperimental terbagi menjadi tiga bagian yaitu pre
eksperimental Design, True Eksperimental Design dan quasi eksperimenral design.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pre Eksperimental Design tipe One
group Pretest-Posttest yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok
saja tanpa kelompok pembanding.
Desain one-group pretes-postest itu sendiri, adalah salah satu jenis desain
penelitian Pre-Experimental Design. Chistensen (dalam Swniati,dkk,2005, hlm.118)
“ Desain one-group pretes-postest disebut juga before-after design. Pada penelitian
dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat yang telah memiliki subjek. Setelah
diberikan manipulasi, dilakukan kembali pengukuran terhadap variabel terikat
dengan alat ukur yang sama.
one-group pretes-postest Design (Rancangan pra dan posttest pada kelompok
tunggal) Menurut Suherman (2013,hlm.52) merupakan:
1) Rancangan yang hanya memiliki satu kelompok saja yang diberikan pra dan pos
uji.
2) Terlebih dahulu melakukan pengetesan awal, dilanjutkan dengan pemberian
perlakuan dan dilakukan pos tes.
3) Selisih antara hasil pos tes dengan hasil pre tes dinilai sebagai efek perlakuan
eksperimen.
(Arikunto, 2002:78)
Keterangan :
Bentuk
No Aspek Penilaian Indikator
instrument
1 Aspek Kebenaran Kesesuaian materi dengan kurikulum yang ada Checklist
Konsep Kesesuaian media dengan standar dengan Checklist
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2 Aspek kedalaman dan Penjabaran materi membantu siswa untuk Checklist
kesesuaian materi mencapai kompetensi yang ada
3 Aspek bahasa dan Penggunaan bahasa yang baku Checklist
kejelasan kalimat Bahasa yang digunakan komunikatif dan
interaktif
Kalimat tidak menimbulkan makna ganda
Kalimat mudah dipahami
4 Aspek penyajian Sistematika pengoperasian materi baik dan Checklist
sesuai
Tampilan warna jelas dan tidak mengacaukan
layar
Tampilan tidak terlalu rumit
Tata letak tombol pada tampilan sudah baik
Kesesuaian warna dengan tulisan sudah baik
5 Aspek kegrafisan Desain baik Checklist
Gambar dan animasi jelas
Gambar dan animasi yang disajikan membantu
pemahaman materi
6 Aspek keterlaksanaan Media pembelajaran mudah dioperasikan Checklist
Perintah dalam program bersifat sederhana dan
mudah dipahami
7 Aspek evaluasi Petunjuk evaluasi tepat, jelas dan mudah Checklist
dipahami. Media evaluasi tes sesuai dengan
materi yang disajikan.
Sumber : (Tanzeh & Arikunto, 2004)
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner (Angket) Respon Siswa
Bentuk
No Aspek Indikator
instrument
1 Pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Checklist
Materi mudah dipahami
Kebenaran konsep
Kesesuaian contoh yang digunakan dalam materi
Materi mengandung nilai-nilai karakter
Penyajian materi familiar dengan siswa
2 Aspek Penggunaan ejaan yang benar Checklist
bahasa dan Penggunaan kalimat benar
kejelasan Kebenaran penggunaan istilah
kalimat
3 Tampilan Kesesuaian proposi gambar dengan bahasa paparan Checklist
Keterbacaan teks atau tulisan
Kesesuaian teks atau tulisan
Kesesuaian ukuran gambar
Kesesuaian warna gambar
Memilih sampel
Studi Literatur atau identifikasi masalah
Kelas Ekperimen
Persiapan alat/media
Pre-Test
Penyusunan pembelajaran
Post-Test
Uji Hipotesis
Setelah data dari pr-test diperoleh, kemudian dilakukan teknik pengolahan data dan
analisis data menggunakan bantuan program SPSS 16.0. adapun langkah-langkah dalam
mengolah dan menganalisis data kuenatitatif adalah :
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang menjadi
syarat untuk menentukan jenis statistic apa yang harus digunakan untuk langkah analisis
selanjutnya. Hipotesis yang duji adalah :
H0 = Distribusi normal
H1 = Distribusi tidak normal
Perhitungan uji normalitas ini menggunakan bantuan dari software SPSS 16.0
melalui uji Lilliefors ( Kolmogrov- Smirnov) .
Kriteria pengujian dengan taraf signifikasi 5 %. Taraf Signifikasi yaitu ( a = 0,05)
jika P- value (sig) ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan jika P- value (sig) > 0,05 maka H0
diterima.
H0 = Data berasal dari sampel berdistribusi normal
H1 = data berasal dari sampel berdistribusi tidak normal
2. Uji Homogenitas
Setelah itu, dilanjutkan dengan uji statistic untuk mengukur homogenitas dilakukan
dengan cara:
a. Jika data berdistribusi normal, maka untuk uji statistiknya menggunakan ujji leven’s
dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0
b. Jika berdistribusi tidak normal, maka untuk uji statistiknya menggunakan uji chi-
squere dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0
Dan untuk kriteria pengujian hipotesis itu sendiri dengan taraf signifikasi ( α = 0,05)
adalah sebagai berikut :
3. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau asumasi mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal tersebut dan peneliti dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Sugiyono (2014:93) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang disusun biasanya dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian belum dijawab secara empirik. (Egziabher & Edwards, 2013a)
Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesisi dimulai dengan menentukan
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
a) Uji t (signifikasi Parsial)
Uji statistik t disebut juga dengan uji signifikasi individual. Uji ini menunjukan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) H0 : b1 = 0, artinya independensi tidak berpengaruh terhadap kualiatas audit.
Ha : b1 ≠ 0 artimya independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
2) H0 : b2 = 0, artinya kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit
Ha : b2 ≠ 0 , artinya kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS
agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Hasil hipotesis thitung > ttabel dengan
kriteria uji sebagai berikut:
- Jika t hitung > t tabel pada α = 5% atau –thitung < ttabel atau P value (sig) < α maka H0 ditolak
dan H1 diterima (berpengaruh).
- Jika t hitung < t tabel pada α = 5% atau –thitung > ttabel atau P value (sig) < α maka H0
diterima dan H1 ditolak (berpengaruh).