Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN

IMAN KRISTEN
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kajian ke 7

BUDAYA
BUDAYA

BUDAYA (CULTURE) ADALAH


HAL YANG MEMBUAT SEKELOMPOK
MANUSIA,
SATU TEMPAT DAN WAKTU ….
BERSEPAKAT UNTUK SEJUMLAH
NILAI-NILAI, AGAR
MEREKA BOLEH BERDAMPINGAN
DENGAN BAIK, DAN MAMPU
SURVIVE

---Farid Elashmawi---
BUDAYA

 Mahasiswa harus memiliki konsep


budaya berpikir dan bertindak kritis
dalam mengatasi masalh-masal.
 Mahasiswa mampu mengembangkan
budaya kerja keras untuk mengubah
keadaan ekonomi demi kesejahteraan
masyarakat, bangsa dan negara.
 Mahasiswa mampu mewujudkan
langkah-langkah konkrit budaya kerja
keras sebagai suatu bukti pencerahan
iman Kristen bagi upaya pengentasan
kemiskinan masyarakat.
BUDAYA

UPAYAH PENGENTASAN KEMISKINAN


 Kemiskinan itu bersangkut paut dengan
hilangnya martabat manusia dan
merupakan kejahatan terhadap
kemanusia.
 Cara memerangi kemiskinan:
BUDAYA

1. Teologi Pembebasan
 Suatu usaha kontekstual ajaran-ajaran
dan nilai-nilai keagamaan pada
masalah kongkret di sekitarnya.
 Dikenal sebgai teologi yang radikal dan
berbahaya bagi kemapanan politik
tertentu karena sulit diinterpensi oleh
kekuatan politik.
 Teologi ini masih tetap relevan untuk
menjawab berbagai masalah
kemanusiaan masa kini.
BUDAYA

 Teologi Pembebasan
mengembangkan pemahaman
dan penghayatan bahwa iman
pada dirinya memiliki kemampuan
melahirkan kekuatan batin (inner
force) untuk mengatasi masalah-
masalah kemiskinan yang
dihadapinya.
BUDAYA

 Teologi Pembebasan mengajarkan


bahwa teologi itu tidaklah hanya
menyangkut masalah-masalah
peribadahan saja, tetapi juga
keterlibatan dalam kehidupan
seperti memberi latihan-latihan
keterampilan, advokasi kaum
lemah, bantuan kesehatan,
bantuan terhadap pengungsi,
rehabilitasi sarana di wilayah
konflik, dll.
BUDAYA

2. Peranan Pekabaran Injil (PI) dalam


Mewujudkan Perubahan
Kebudayaan
 Masuknya Injil ke dalam suatu
kebudayaan dapat mengubah
dan memperbaharui peradaban
masyarakat dan sekaligus
menghadirkan nilai-nilai baru yang
memberi perubahan dalam
struktur kehidupan masyarakat.
BUDAYA

 PI dapat membawa perubahan


terhadap kebudyaan karena:
a) Kebudayaan memiliki keindahan
dan kebaikan, namun karena
manusia telah jatuh dalam dosa,
maka seluruh kebudayaan-nya
dinodai oleh dosa dan sebagian lagi
dikuasai oleh roh jahat.
b) Injil menilai kebudayaan menurut
ukuran kebenaran dan keadilannya
sendiri, dan menuntut moral yang
tinggi dalam setiap kebudayaan.
BUDAYA

c) Badan-badan Pekabaran Injil dan


Gereja kadang kala lebih terkait
pada kebudayaan dari pada
Alkitab. Mereka seharusnya
berusaha mengubah dan
memperkaya kebudayaan demi
kemulian Allah.
d) PI tidak boleh disempitkan hanya
pada pelayanan verbal, ia juga
harus meliputi pelayanan lintas
budaya yang kontekstual.
BUDAYA

 Gereja harus mengaadakan


perubahan pandangan mengenai
budaya, agar setiap orang beriman
menjadi lebih dekat dengan semua
problematika kehidupan masyarakat.
 Setiap manusia harus memiliki
komitmen, kemauan dan kemampuan
untuk mengubah perubahan itu.
BUDAYA

3. Revitalisasi Moralitas Gereja.


 Dalam sejarah PI ada muncul sikap
abstein atau sikap tidak peduli
dengan kebudayaan (Pietisme).
 Pietisme adalah paham teologi
yang menjauhkan diri dari dunia,
karena mereka memiliki
pandangan yang negatif
terhadap dunia.
BUDAYA

 Pietisme ini menganggap bahwa


dunia penuh dosa, jadi perhatiaan
mereka sepenuhnya tertuju
kepada keabadiaan hidup di
surga nanti.
 Pietisme ini memberi batas yang
sangat tegas untuk menjauhi
kebudayaan asli karena dianggap
tidak selaras dengan iman Kristen.
BUDAYA

KASUS-KASUS

Anda mungkin juga menyukai