Anda di halaman 1dari 18

E-Book Pesan Semesta Nomor 1#

Silahkan men-share e-book ini secara gartis. Kami mohon untuk pihak manapun
dengan ketulusan agar tidak memperjual belikan isi e-book ini dalam bentuk
apapun. FREE DOWNLOAD E-BOOK ini adalah persembahan Pesan Semesta untuk
kemakmuran bersama. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menyebarkan
pengetahuan, bukan lagi menjual pengetahuan. Terimakasih telah mengunggah
e-book ini, semoga membawa pencerahan dan manfaat. SALAM SEMESTA 

Web : www.PesanSemesta.com IG : @PesanSemesta.ig FB : PesanSemesta.7


Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com . IG : @PesanSemesta.ig . FB: PesanSemesta.7
SANG PENCIPTA menghidupkan kita untuk menjadi khalifah. Khalifah
artinya pemimpin. Pemimpin untuk siapa? Pemimpin untuk diri sendiri.
Kita adalah pimpinannya, dan pimpinan selalu menentukan arah.
Pimpinan selalu melakukan yang terbaik. Pimpinan selalu mampu
melihat kekurangan dan memperbaikinya. Pimipinan selalu melihat
kedepan bukan ke belakang.
Jadi satu-satunya orang yang berhak kita tunjuk untuk menjadikan dan
merubah diri kita menjadi versi terbaiknya adalah diri kita sendiri. Anda
harus bertanya kepada diri sendiri “Seperti apa versi terbaik diri saya,
menurut saya sendiri?”
Kita tidak bisa menjadi versi terbaik dimata orang lain. Masing-masing
orang memiliki penilaian tersendiri tentang versi terbaik Anda. Versi
terbaik Anda menurut ibu Anda pasti berbeda dari versi ayah Anda. Kalau
Anda memiliki tujuh sahabat, versi terbaik Anda menurut mereka pasti
berbeda-beda untuk ke tiap tujuh sahabat Anda. Anda memiliki
pasangan? Tanyakan kepadanya tentang versi terbaik diri Anda, dan
pasti jawabannya akan berbeda dengan jawaban adik Anda.
Bagaimana versi terbaik diri Anda menurut diri Anda sendiri adalah yang
terpenting. Kitalah penilai utama
dalam hidup kita sendiri, bukan orang
tua kita, bukan pasangan kita, bukan Versi terbaik diri kedepan,
anak kita, bukan pula sahabat kita. hasilnya sangat tergantung
Jangan sampai salah menilai, karena dari bagaimana sekarang
versi terbaik diri kedepan, hasilnya Anda menilai diri sendiri.
sangat tergantung dari bagaimana
sekarang Anda menilai diri sendiri.
Kita menilai diri sendiri bukan untuk membandingkannya dengan orang
lain. Namun untuk melihat batasan yang telah kita capai. Masing-masing
kita memiliki batasan tersendiri dalam hidupnya. Batasan-batasan diri
bukan untuk dibandingkan, tapi untuk dilampaui. Alasan kita
melampauinya pun bukan karena ingin dinilai lebih unggul dari yang lain.
Tapi karena ini yang terbaik menurut penilaian diri kita sendiri.
Kalau kita sangat peduli dengan hidup kita. Maka kita akan bangun dan
memilih untuk menjadi versi terbaik diri menurut penilaian diri kita
sendiri. Bukan menurut penilaian orang lain. Siapapun mereka. Karena
saat kita membiarkan penilaian orang lain sebagai prioritas hidup, kita
telah sukses menghilangkan hidup kita sendiri, dan memberikan hidup
secara rela kepada para penilai.
Inilah kenapa hidup tidak pernah menjadi membahagiakan. Karena
secara sadar kita tidak sedang bekerja keras menjadi versi terbaik diri
kita, tapi kita sedang bekerja keras menjadi versi terbaik orang lain.
Meskipun penilaian itu datang dari orang tua atau orang yang paling kita
cintai sekalipun. Tetap, jangan membiarkan mereka membentuk versi
terbaik diri Anda.
Akibat dari membiarkan hidup kita terbentuk dari penilaian orang lain
adalah : Kita tidak pernah puas dengan hidup kita sendiri. Karena kita
kehilangan nilai diri kita sendiri. Kita tidak bisa lagi melihat diri sebagai
versi terbaik, kecuali kita berhasil menerima nilai positif dari luar diri
sendiri. Kita kehilangan cara, bagaimana menilai diri sendiri. Bagian
terparahnya adalah, kita jadi tidak mampu memulai langkah tanpa aba-
aba dari penilai, bahkan untuk mengetahui apa yang kita inginkan. Jadi,
kita sudah benar-benar kehilangan control
diri kita sendiri, dan sukses memberikan
AKIBAT DARI MEMBIARKAN
hidup secara rela untuk mereka yang HIDUP KITA TERBENTUK DARI
diluar diri. PENILAIAN ORANG LAIN
ADALAH: KITA TIDAK
Dipoint ini, dengan berhasil kita PERNAH PUAS DENGAN
melupakan fitrah kita, keunikan kita, tugas HIDUP KITA SENDIRI.
kita dan janji awal kita kepada SANG
PENCIPTA. Sekarang lah saatnya. Inilah saatnya kita menyadari diri,
bangkit dari segala bentuk versi ketidak sempurnaan diri. Lalu
bertransformasi menjadi diri kita sendiri. Fitrah kita sebagai makhluk
SANG PENCIPTA yang unik apa adanya dan sempurna
Jadi, sekarang prioritas kita adalah tentang bagaimana menjadi versi
terbaik dari diri sendiri. Tidak ada yang bilang menjadi versi terbaik diri
sendiri adalah proses yang mudah. Memang tidak pernah ada jalan
pintas. Selalu ada proses dan dalam proses itupun banyak perenungan
serta aksi-aksi yang harus kita lakukan untuk diri sendiri.
Pada kesempatan ini kami ingin membagikan 10 tips bagi Anda untuk
menjadi versi terbaik diri sendiri :

1# LUPAKANLAH KESEMPURNAAN

Kita dihadirkan ke dalam hidup ini bukan untuk menjadi


sempurna, tapi untuk menjadi otentik. Lupakanlah
kesempurnaan, jadilah diri sendiri. JANGAN TERUS-TERUSAN MENG-
EDIT HIDUP HANYA AGAR KITA TAMPIL SEMPURNA DIMATA ORANG LAIN.
Kita sudah sempurna dengan ketidak sempurnaan kita.
Senyum Anda adalah senyum Anda! Jangan mengubah gaya
senyum itu hanya karena mereka tidak suka. Jangan mengubah
gaya bicara Anda hanya karena menurut mereka itu tidak enak
didengar. Katakan dengan jelas kepada diri sendiri : Ini adalah
gaya saya, ini adalah kesempurnaan saya. Ini akan saya lakukan
karena saya, dan akan saya rubah juga karena saya. Saya
menghargai kesempurnaan diri saya sendiri, karena saya juga
ingin orang lain menghargai kesempurnaan dirinya.
Versi terbaik diri kita tidak akan pernah terbentuk sempurna,
selama kita masih dengan sengaja memasukkan versi-versi
terbaik diri orang lain didalamnya.
KESEMPURNAAN ADALAH KENYAMANAN MENERIMA DIRI SENDIRI, APA
ADANYA. Masing-masing kita adalah sempurna. Mulai sekarang
jangan mencari-cari ketidak sempurnaan. Carilah
kesempurnaan, lalu tanyakan : Apakah ini adalah murni
kesempurnaan diri saya, atau kesempurnaan orang lain yang
dengan sengaja masih saya lakukan untuk mereka?
Memang ini terdengar sangat egois, namun memang
seharusnya begitu dasar segalanya. Karena tiap kita diciptakan
unik. Untuk menemukan keunikan itu kita harus benar-benar
mampu melihat kedalam diri sendiri, bukan keluar diri. Anda
tidak bisa mencocokan diri Anda dengan diri orang lain, selama
Anda masih melakukan hal itu, selama itulah Anda akan susah
menemukan keunikan diri Anda.
Lalu untuk apa keunikan itu ditemukan? Keunikan tiap manusia
itu adalah sebuah gift yang mana dengannya kita akan berperan
dan saling memegang tugas masing-masing. Sehingga tercipta
kemakmuran yang harmonis. Bukan kemakmuran yang saling
berkompetisi. Bukankah itu sebuah kesempurnaan? Rumah
yang sempurna bukan rumah yang hanya tersusun dari beton
cor semua, namun rumah yang memiliki komponen-komponen
lainnya juga seperti jendela, pintu, batu bata, semen, ubin dan
lainnya. Menandakan bahwa kesempurnaan itu memang
terletak dari keanekaragaman yang mampu diselaraskan.
2# HARUS BERANI ACAK-ACAKAN

Memangnya salah kalau mereka melihat Anda acak-acakan?


Apakah itu masalah, bila mereka harus melihat Anda tanpa
make up atau tanpa dasi? Apakah masalah, bila mereka harus
melihat Anda sedang berkotor-kotor didapur atau berada
dikolong mobil? Apakah masalah, bila mereka melihat Anda
memakai baju tidur longgar atau kaos oblong?
Bagaimana pun penampilan Anda, itu adalah penampilan Anda.
Freedom of expression. Anda bebas meng-ekspresikan diri Anda
seperti apa, tanpa mengkhawatirkan penilaian mereka.
Berhentilah untuk selalu memaksakan diri tampil rapih dan
tertata dimata orang lain. Tunjukkan kepada mereka siapa diri
Anda. Hapus make up itu! Biarkan mereka melihat Anda menari-
nari di dapur dengan sendal jepit dan baju tidur longgar itu.
KALAU MEREKA MENILAI, BIARKAN SAJA! ANDA LEBIH BERNILAI DARI
SEMUA PENILAIAN ITU.

Anda ingin menjadi ratu semur jengkol, maka jadilah ratus


semur jengkol. Jangan berhenti hanya karena mereka menilai itu
tidak bagus.
Anda ingin menjadi montir, maka jadilah montir. Jangan
berhenti hanya karena mereka menilai itu kotor.
Inti sebenarnya adalah, berhentilah melakukan apapun hanya
dengan tujuan untuk dinilai oleh orang lain. Berhentilah
menempatkan diri dikotak kaca transparant, dan
mempersilahkan siapapun untuk lewat dan menilai isinya.
Untuk menjadi versi terbaik diri. Kita harus menutup tirai-tirai
kaca itu, agar kita bisa melihat penilaian diri kedalam dirinya
sendiri. Semua prioritas ini adalah tentang bagaiamana diri
sendiri menilai kepantasan dirinya sendiri. Bukan mereka yang
diluar diri. JANGAN BERHENTI MENJADI VERSI TERBAIK DIRI SENDIRI
HANYA KARENA ANDA TAKUT TERLIHAT ACAK-ACAKAN DIDEPAN ORANG
LAIN.

Beranilah untuk tampil apa adanya, untuk tampil tanpa rasa


khawatir tentang apa pemikiran mereka tentang Anda. Kita tidak
bisa terus-terusan menyenangkan mata pihak lain, sambil terus
membuat diri kita terluka.
Faktanya, setiap orang hanya akan memuji apa yang mereka
anggap pantas dipuji, begitu pun dengan Anda. Itulah kenapa
kita tidak bisa melihat kedua bola mata kita sendiri tanpa
melihat kaca bukan? Jadi sutu keharusan memang kita untuk
menghargai tiap pilihan orang lain. Apabila menurut Anda
pilihan mereka tidak pantas dan harus dirubah, maka rubahlah
itu untuk kebaikannya, bukan untuk ego Anda sendiri.
HIDUP INI TERLALU SINGKAT UNTUK TERUS-TERUSAN MENYENANGKAN
MATA ORANG LAIN. Mulai sekarang hargailah pilihan Anda sendiri
dan pilihan-pilihan orang-orang diluar diri Anda. Mulailah
dengan anak-anak Anda, suami Anda, adik dan sanak family
Anda. Memang Anda mencintai mereka, namun mereka pun
harus belajar mencintai diri mereka sendiri. Memenuhi pilihan
hidup sendiri adalah bagian dari mencintai diri sendiri. Begitu
pun dengan Anda, sudahkan Anda mencintai diri sendiri?
3# BERTANGGUNG JAWAB. TITIK!

Jangan mengaku sudah menjadi versi terbaik diri. Kecuali kalau


kita sudah berani menanggung tanggung jawab untuk semua
sebab-akibat pilihan.
Betul memang kita memilih dalam hidup ini. Namun bukan
berati kita bebas memilih dan pergi begitu saja. Hidup ini adalah
akibat dari pikiran dan aksi-aksi kita sendiri, lalu kenapa masih
berlari dan meminta perlindungan kepada orang lain?
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT DIRI KITA, ADALAH PROSES
PEMBELAJARAN UNTUK MENJADI VERSI TERBAIK DIRI. JANGAN
MELIMPAHKAN MASALAH-MASALAH ITU KE ORANG LAIN. Mulai sekarang
belajarlah untuk bertanggung jawab pada apapun yang terjadi di
hidup kita, meskipun hasilnya tidak sempurna. Waktu yang
paling tepat untuk mulai meminta pertolongan adalah
dipenghujung aksi, itu pun hanya kalau diperlukan.
Bukankah kita harus saling tolong menolong? Betul, memang
iya. Tapi ada waktu kita juga harus menolong diri kita sendiri
untuk menjadi versi terbaik dirinya. Dengan cara menanggung
tanggung jawabnya sendiri. Agar diri bisa tersenyum bangga, ini
saya, dengan versi terbaik diri saya sendiri.
Kita tidak akan menjadi sombong atau belagu hanya karena
tidak mau meminta pertolongan lalu berhasil menyelesaikan
masalah secara pribadi. Kita hanya sedang mencoba berpacu
untuk melampaui keterbatasan, dan mengajarkan diri bahwa
sebab akibat itu selalu ada. SEBAIK-BAIKNYA MANUSIA ADALAH YANG
BERANI MENERIMA HUKUM SEBAB AKIBAT DARI ULAHNYA SENDIRI. LALU
MEMPERBAIKINYA.
4# MENYERAHLAH !

Anda meminta kami menyerah??? Iya sahabatku betul, saya


meminta Anda menyerah untuk menjalani hidup yang tidak
sesuai dengan diri Anda sendiri. Kebanyakan orang setiap hari
menjalani hidup dengan sifat menerima yang salah. Mereka
berkata “Aku menerima hidup ini apa adanya” namun didalam
hati mereka tersiksa, benar-benar tersiksa karena hidup yang
mereka jalani bukanlah keinginan mereka, namun keinginan
orang lain.
Waktu berumur 15 tahun saya sangat mencintai dunia
programming, dan begitu antusias dengan kode-kode program
komputer. Entah kenapa dan itu saya lakukan tanpa paksaan
dari sudut manapun. Sampai suatu hari saya mendatangi ibu
saya, dan berkata “Mama, aku mau berhenti sekolah, aku mau
belajar programming… disekolah belum ada pelajaran
programming dan itu membosankan”. Karena ibu saya belum
mengerti arti menjadi versi terbaik diri, ibu saya langsung
menolak permintaan saya. Dengan kecewa lalu saya memutar
otak, agar saya bisa memiiki banyak waktu untuk melakukan hal
yang saya suka. Pada saat itu, ibu saya belum mengizinkan saya
untuk bergadang. Sementara saya harus bersekolah dan
mengikuti berbagai les sampai sore hari. Waktu untuk
melakukan hal yang saya suka, sangat sedikit.
Baiklah, posisi saya memang terjepit. Tapi saya memilih untuk
menyerah dengan sekolah, meski tidak sepenuhnya saya
menyerah. Pada saat itu, saya cukup senang karena memilih
hanya bersekolah sebanyak 2 atau 3 hari per-minggunya, dan
berhenti mengikuti semua les setelah jam sekolah. Itu semua
saya lakukan hanya untuk memiliki banyak waktu membuat
program, sesuatu yang sangat saya suka.
Membolos terus saya lakukan sampai suatu hari surat panggilan
sekolah datang, absensi saya menurun. Hanya absensi bukan
nilai mata pelajaran. Saya masih belajar, demi agar nilai saya
tidak anjlok. Tapi penilaian guru saya adalah, saya murid yang
tidak rajin, dan harus kembali menjadi rajin. Apakah surat
panggilan itu membuat saya menjadi rajin ke sekolah? Tidak!
Bahkan akhirnya saya harus diberhentikan dari sekolah. Pada
posisi itu saya senang, tapi tidak dengan ibu saya.
Apakah saya dimarahi? Iya betul. Apakah saya dinilai? Iya betul.
Apakah saya menyerah dengan apa yang saya suka? Tidak! Saya
terus mempelajari hal yang saya suka itu. Sampai akhirnya saya
mampu membuat aplikasi program sendiri dan menjualnya. Ibu
saya heran, karena diusia saya waktu itu, saya sudah
mengantongi uang jutaan rupiah hanya dari rumah. Barulah saat
itu dia menyadari apa yang sedang dilakukan anaknya.
DALAM HIDUP INI KADANG MEMANG KITA HARUS MENYERAH DENGAN
HAL-HAL YANG MENYIKSA DIRI. MENYERAH DENGAN MEREKA YANG
MERENGGUT HIDUP KITA DAN MENCOBA MENDIKTENYA. KITA MENYERAH,
KARENA KITA INGIN MEMULAI KEMBALI HIDUP YANG MEMBERI ARTI UNTUK
DIRI SENDIRI. BUKAN HIDUP YANG TERUS MENERUS DIDIKTE OLEH ORANG
LAIN.

Inilah kekuatan versi terbaik diri yang sebenarnya, yaitu kita


berani mengatakan “STOP! Ini bukan hidup yang saya mau untuk
diri saya, dan saya menyerah untuk menjalaninya lagi. Karena
mulai hari ini, saya hanya tidak akan menyerah menjalani hidup
yang sesuai dengan diri saya sendiri”.
Saya tidak sedang mengajak Anda untuk bertindak radikal. Saya
hanya ingin Anda mencari nilai-nilai diri Anda yang hilang karena
harus terus menerus mengikuti dikte-an orang lain.
Coba pikirkan kembali : Bagaimana kita bisa menjadi versi
terbaik diri, kalaulah kita belum bisa membedakan, ini yang saya
mau, dan ini yang mereka mau? Kalau memang yang mereka
mau adalah yang Anda mau, maka lakukanlah! Berarti itu adalah
sinkronisasi yang telah DIA atur. Kalau memang berbeda, maka
pikirkanlah kembali.
SAHABATKU HIDUP ADALAH PILIHAN, KITA BISA MEMILIH REALITA SEPERTI
APA YANG INGIN KITA JALANI. HANYA SAJA KITA SENDIRILAH YANG TAKUT
UNTUK MENYERAH, DAN TERUS MENJALANI REALITA YANG TIDAK SESUAI.

Jangan pernah takut untuk membuat realita Anda sendiri,


meskipun mereka sama sekali tidak mengerti, meskipun mereka
sama sekali tidak mendukung, meskipun mereka sama sekali
tidak peduli. Berdirilah tegak dengan pilihan hidup Anda sendiri.
Teriakan didalam diri : Inilah saya! Saya akan memulai langkah
menuju puncak hidup saya sendirian. Suatu hari saya akan
meneriaki mereka dari ujung puncak itu.
Begitulah hidup sahabatku. Hidup adalah perjalanan menuju
puncak. Jangan menyerah hanya karena mereka sedang menarik
Anda menuju puncak-puncak yang lain. Tariklah tangan yang
menarik Anda itu dengan lembut, katakan padanya “Aku tahu
kau sangat peduli denganku. Terimakasih untuk kepedulianmu,
namun aku hendak menuju puncakku sendiri. Mari bersama-
sama kita daki puncak kita masing-masing.”
5# TERUS BERSEMANGAT

Apa Anda bersemangat hari ini? Selalu, selalu dan selalu


mendekati diri dengan sesuatu yang membuat kita
bersemangat. Hadirkan selalu semangat yang menggelora di
dada Anda. WOW! Rasakan energinya, sangat hidup. YEY!
Buatlah hidup Anda hidup.
Bagaimana caranya? Lakukanlah passion Anda, yaitu apa yang
Anda sukai, apa yang Anda cintai, lakukanlah apa saja yang
sesuai dengan hasrat hati Anda. SESEORANG PASTI AKAN
BERSEMANGAT APABILA MELAKUKAN HAL-HAL YANG MEREKA CINTAI.
Lakukanlah! Apabila Anda selalu dekat dengan sesuatu yang
membuat diri Anda tersenyum, maka secara otomatis Anda
telah menjadi versi terbaik diri Anda.
Kita melihat sekumpulan anak-anak yang tersenyum dan
tertawa, lalu kita bingung apa yang membuat mereka begitu
senang. Itu tidak lain karena mereka hanya melakukan hal yang
mereka suka. Mereka berlari, melompat, berputar, mengambil
mainan. Mereka melakukan itu semua bukan karena beban, tapi
karena suka.
Saya tidak sedang mengajak Anda untuk kembali bersikap
kekanak-kanakan, hanya saja saya mengajak Anda untuk tidak
selalu merasa bersalah saat melakukan hal yang disuka. Do it for
fun!
Percayalah… Dibalik semangat Anda itu, Anda akan menemukan
ide-ide tentang kemakmuran bersama. Kalaulah belum ketemu,
maka carilah! Carilah sesuatu yang menyenangkan dan
memakmurkan.
6# JADILAH PENDENGAR YANG BURUK

Jangan mendengar para pengkritik! Saya tahu Anda adalah


pendengar yang baik, tapi jangan pakai kebiasaan itu untuk
mendengar para pengkritik berbicara. Saat para pengkritik
berbicara, mereka tidak benar-benar menilai kita dari sisi kita
yang paling dalam. Tapi mereka sedang menilai kita dari sisi
mereka. Apa yang terbaik menurut mereka dari kita, itulah yang
akan mereka katakan. Apa yang terburuk menurut mereka dari
kita, itulah yang akan mereka katakan.
Seberapa sering kita di kritik dan membiarkan diri
menerimanya? MULAI SEKARANG TUTUP TELINGA ANDA UNTUK TIDAK
MENDENGAR PARA PENGKRITIK, APABILA ANDA BERENCANA MENJADI
VERSI TERBAIK DIRI SENDIRI. Buka telinga Anda untuk mendengar
para pengkritik, apabila Anda berencana menjadi versi terbaik
dimata orang lain.
Sekali lagi, ini adalah hidup kita, dan kitalah yang merespon dan
mengendalikannya. Jadi jangan membiarkan suara-suara itu
mengacaukannya.
Tapi ingat! Saat Anda tidak mau mendengar yang diluar, berarti
Anda harus mendengar yang didalam. Yang didalam jiwa tidak
akan pernah salah, kita lah yang kadang salah mendengar,
karena selalu men-turut sertakan ego saat mendengarNYA.
7# JANGAN BERTERIAK

Kita belum bisa menjadi versi terbaik diri, sebelum kita bisa
mengendalikan diri untuk tidak menjadi narsis didepan orang
lain. Berhenti menjelaskan ke semua orang tentang kebaikan-
kebaikan itu, prestasi-prestasi itu, perasaan-perasaan itu,
rencana-rencana itu. Kita tidak perlu meneriaki isi hidup kita
didepan orang lain.
INI ADALAH KABAR BAIKNYA. JADI, MULAI SEKARANG KITA TIDAK PERLU
MENGHABISKAN WAKTU BERPULUH-PULUH MENIT UNTUK BERFOTO SELFI,
MENGUNGGAHNYA DAN MEMBIARKAN DUNIA MENGETAHUINYA. Kita
bisa memakai waktu-waktu itu untuk melakukan prestasi-
prestasi lain yang mendekat kita menjadi versi terbaik diri.
Percayalah! Mereka akan menyadari sendiri setelah kita menjadi
versi terbaik diri, tanpa kita harus repot-repot berteriak didepan
mereka. Kita menjadi versi terbaik diri bukan buat orang lain,
tapi untuk diri kita sendiri. Kita sedang dalam proses
menyenangkan diri sendiri, bukan orang lain.
Lalu kenapa kita masih terus berteriak? Itu tidak perlu lagi,
karena kita akan kehabisan energi dan tamatlah kita kalau
begitu. Kita masih memerlukan energi-energi itu untuk menjadi
versi terbaik diri.
Berhentilah terlalu sibuk memposting tentang diri Anda di
facebook dan di Instagram Anda kalau Anda memang berencana
menjadi versi terbaik diri.
8# AMBIL KESEMPATAN ITU

Anda harus siap dengan semua kesempatan yang datang.


Kenyataannya, kesempatan selalu datang diwaktu yang kita
sendiri ragu untuk mengambilnya. Tapi, mulai sekarang, Anda
harus mengambilnya. Baiklah, kesempatan kedua memang
selalu ada. Tapi, mereka tidak akan datang dengan wujud yang
sama. Jangan dilewati kesempatan apapun, karena itu adalah
jalan-jalan dariNYA.
CARA TERBAIK DALAM MENGHADAPI SEBUAH KESEMPATAN ADALAH
DENGAN CARA MERUBAH MINDSET DIRI. Katakan kepada diri Anda
“Kesempatan ini hadir bukan untuk menunggu saya siap. Tapi
untuk membuat saya siap”.
Anda mengerti point utamanya bukan? Yes, tidak perlu
menunggu diri benar-benar siap. Lakukanlah saja, selangkah
demi selangkah lalu kita akan kaget, ternyata kita memang
sudah sesiap ini menerimanya.
Kadang kita mengartikan kesiapan sebagai suatu syarat yang
diluar diri. Padahal kesiapan itu sebenarnya terletak didalam
diri. Anda bisa siap kapanpun Anda mau siap. Fokuskan selalu
pikiran dan perasaan Anda untuk membuat kesiapan itu.
Membuat kesiapan bukan dari kesiapan itu sendiri, melainkan
dari ketidaksiapan diri. Karena memang sebenarnya
kesempatan itu hadir dari kesiapan Anda menerimanya. Lalu
siapakah yang paling mengetahui kesiapan Anda kalau bukan
DIA? Karena itu jangan takut untuk menerima kesempatan yang
DIA tawarkan.
9# STOP MENILAI

Mungkin saat ini Anda adalah ‘komentator’ yang paling baik


sedunia. Tidak ada apapun yang luput dari penilaian Anda.
Bahkan untuk melihat setitik debu dilantai Anda mampu.
Namun tolong, mulai sekarang jangan lakukan itu, kecuali itu
diminta dan diperlukan. Jangan biarkan energi Anda terkuras
untuk mengurusi urusan-urusan yang bukan urusan Anda. Kita
tidak selalu harus menilai, kecuali menilai kedalam diri sendiri.
Kita saat ini dalam tahap menjadi versi terbaik diri. Jadi mulai
sekarang, hal terpenting yang harus kita nilai adalah diri kita
sendiri. JANGAN MERUSAK KECERDASAN OTAK KITA UNTUK SELALU
MENUNJUK DAN MENILAI YANG DILUAR DIRI.

10# BE HEALTHY !

Didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa dan akal yang sehat
juga. Menjadi versi terbaik dari diri. Bukan hanya tentang karir
atau pencapaian diri. Ini juga tentang tubuh yang sehat. Mulai
sekarang perhatikan apa yang Anda makan, apa yang Anda
minum. Perhatikan siklus hidup Anda, udara yang Anda hirup,
gaya tidur Anda, kebersihan diri Anda. Apapun itu yang
berhubungan dengan kesehatan jasmani dan rohani Anda.
Pastikan kita benar-benar mencintai tubuh kita dengan
menghindari hal-hal yang merusak kesehatan diri sendiri. SEGALA
SESUATU HARUS BER-OPERASI DENGAN BAIK DAN BENAR, TERMASUK JASAD
KITA SENDIRI.
Sahabatku… Semoga 10 tips diatas bisa membantu kita untuk menjadi
versi terbaik diri. Ingat! Versi diri sendiri, bukan versi orang lain. Kita
adalah pemimpin diri sendiri.
Kalau kita tidak berhasil memimpin diri ini menuju versi terbaik dirinya.
Bagaimana mungkin kita bisa memimpin yang diluar diri? Bagaimana
mungkin kita bisa memimpin bumi ini dan merubahnya menjadi planet
yang harmonis?
Bumi ini akan dipimpin oleh kita-kita yang telah berhasil menjadi
pemimpin buat dirinya sendiri. Para pemimpin ini akan berkumpul, untuk
saling melengkapi satu sama lain menuju terciptanya keharmonisan
hidup diplanet bumi, dan inilah tujuan akhir kita menjadi versi terbaik
diri. Sangat mulia bukan?

Kita tidak menjadi versi terbaik diri untuk kesombongan hidup belaka.
Apalagi untuk memenangkan ego pribadi. Tapi ada tugas mulia yang
sedang menunggu. Bumi ini butuh pemimpin, masing-masing kita adalah
pemimpin buat planet bumi ini. Jadilah pemimpin yang terbaik !

PesanSemesta

Salam Semesta

Copyright 2019 © www.pesansemesta.com

Anda mungkin juga menyukai