KLOMATOLOGI PERTANIAN
ACARA 1
PENGENALAN STATIUN METROROLOGI PERTANIAN KHUSUS &
PERALATAN PENGAMATAN CUACA
Disusun oleh :
LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
DEPARTEMEN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA 1
PENGENALAM STASIUN METEOROLOGI PERTANIAN KHUSUS &
PERLALATAN PENGAMATAN CUACA
1.
Gambar 1. Ombrometer
Gambar 2. Ombograf
3.
Gambar 3. Higrograf
5.
Gambar 5. Termohigrometer
Nama alat : termohigrometer
Deskripsi :
• Fungsi : Pengukur suhu sekaligus kelembaban nisbi udara.
• Bagian-bagian utama : spiral dwi logam / bimetal, spiral benda higroskopis, jarum
penunjuk skala suku, jarum penunjuk skala kelembaban, dan ventilasi.
• Prinsip kerja : - Thermometer : muai dwi logam
- Higrometer : muai panjang rambut dimana rambut akan
memanjang ketika kelembaban udara bertambah (Putera &
Toruan, 2016)
• Cara kerja ;
Cara kerja alat ini yaitu mengetahui setiap perubahan suhu yang terjadi. Alat ini
digantung dan dibiarkan dengan interval tertentu. Jarum yang menunjukkan skala
kelembaban merupakan kelembaban dan jarum yang menunjukkan suhu merupakan
suhu.
• Cara pemasangan :
Dijinjing (portable) atau dipasang pada sangkat meteo.
• Cara penggunaan :
a) Pada saat dilakukan pengamatan, alat harus terhindar dari sinar matahari
secara langsung dan tidak boleh terkena tetesan air.
b) Suhu udara ( ᵒC ) dan kelembaban udara (%) dapat dibaca secara langsung
pada alat tersebut.
• Kelebihan :
a) Cukup peka untuk menangkap atau memantulkan radiasi panas karena
menggunakan sensor dwi logam untuk pengukuran suhunya.
b) Praktis karena dapat melihat kelembaban udara dan suhu secara bersamaan
pada alat tersebut.
• Kekurangan :
a) Tidak boleh terkena tetesan air hujan dan sinar matahari langsung sehingga
tidak bisa diletakkan di ruang terbuka (Ariastuti & Wida, 2018).
b) Data yang diperoleh pada hari itu hanya bisa dilihat hari itu juga.
6.
7.
8.
10.
11.