Anda di halaman 1dari 13

PENUNTUN PRAKTIKUM

HIDROLOGI TEKNIK

Dosen Pengampu:

Nazif Ichwan

Delima Nasution

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PRAKTIKUM I : PERHITUNGAN CURAH HUJAN RATA – RATA WILAYAH

I. TUJUAN:

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan curah hujan rata-rata dalam

suatu wilayah (DAS) sebagai masukan dalam analisis hidrologi.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat tulis, kertas milimeter, dan penggaris.

III. CARA KERJA

1. Metode rata-rata Aljabar

1. Semua data curah hujan pada setiap stasiun meteorologi pada peta diakumulasi

2. Setelah curah hujan diakumulasi, dibagi dengan jumlah data curah hujan pada

setiap stasiun meteorologi pada peta

3. Diperoleh rata-rata curah hujan wilayah.

2. Metode Polygon Thiessen

1. Stasiun penakar hujan pada peta yang telah tersedia diplot.

2. Tiap stasiun dihubungkan dengan stasiun paling dekat dengan garis

3. Titik tengah dari setiap garis penghubung antar stasiun dicari kemudian ditarik

garis tegak lurus terhadap garis penghubung pada titik tengah yang diperoleh.

4. Garis tegak lurus yang diperoleh dan saling berpotongan ditebalkan untuk

menjadi batas dari masing-masing daerah stasiun hujan.

5. Gambar peta yang sudah memiliki batas daerah stasiun hujan masing-masing

yang berbentuk polygon dihitung luasnya menggunakan planimeter.

6. Setelah didapat luas wilayah masing-masing daerah dimasukkan rumus, curah

hujan dihitung.

3. Metode Isohyet

1. Masing-masing stasiun terdekat dihubungkan dengan garis lurus.


2. Garis isohyet dibuat dengan cara mengukur garis penghubung antar titik

kemudian membaginya dengan skala 1:5 untuk tiap tingkat curah hujan yang

berbeda. Garis penghubung antar stasiun sesuai isohyet yang dibuat sehingga

diperoleh titik-titik interpolasi yang merupakan titik dengan ketinggian hujan

tertentu.

3. Titik yang mempunyai ketinggian hujan yang sama dihubungkan.

4. Tebal hujan rata-rata antara dua isohyet yang berurutan dihitung.

5. Setelah didapat luas wilayah masing-masing daerah dimasukkan rumus, curah

hujan dihitung
PRAKTIKUM II: MENGHITUNG EVAPOTRANSPIRASI MENGGUNAKAN

RUMUS EMPIRIS

I. TUJUAN :

Untuk menghitung besarnya evapotranspirasi yang terjadi pada suatu DAS

berdasarkan anasir iklim menggunakan Metode Radiasi

II. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Alat tulis

b. Kertas

c. Kalkulator

d. Penggaris

2. Bahan

a. Tabel data anasir cuaca ( temperatur maksimum dan minimum, kelembaban udara,

kecepatan angin, lama penyinaran, dan evaporasi ) bulanan tahun 1987 di

Kabupaten Denpasar

b. Tabel 1, Mean Daily Percentage (P)

c. Tabel 2, Extra Terretrial Radiation (Ra)

d. Tabel 3, Mean Daily Duration of maximum Possible Sunshine Hours (N)

e. Tabel 4, Values of Weighting Factor (W)

f. Grafik prediksi evapotranspirasi berdasarkan RHmean, Uday, dan W*Rs untuk

metode radiasi
C. Analisa Data

1. Metode Radiasi

Rumus Perhitungan

T max +T min
a. Tmean = 2

b. Membaca nilai Ra dengan interpolasi dari Tabel 2

c. Mencari Rs=(0,25 + 0,5 n/N) Ra

d. Inetrpolasi Tabel 4 3 kali untuk nilai W

e. WxRs

f. Estimasi RH :

< 40% low

40%-50% low-medium

50%-70% medium-high

> 70% high

g. Konversi Uday= km/hari*1000/86400 m/s

h. ETo dilihat berdasarkan dengan menarik garis horizontal untuk nilai f tertentu pada

grafik

2. Pembuatan grafik untuk membandingkan ET(0) BC dengan Epan dan ET(0) Rad dengan

Epan dimana Epan = 0.75 x Evap.


PRAKTIKUM III

Anda mungkin juga menyukai