Anda di halaman 1dari 23

Makalah Ke-7 Matematika Terapan

Materi Pembelajaran Pertemuan 9

( SISTEM PERSAMAAN LINEAR )

Disusun oleh : Kelompok 2


(Mhd. Fikri Saragih) (NIM : 5202151001)
(Utari Mawaddah) (NIM : 5202151002)
PTIK Kelas A 2020

Dosen Pengampu : Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom.

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem persamaan
linear” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Dosen matakuliah Matematika Terapan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sistem persamaan linear matematika di Indonesia bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Amirhud Dalimunthe,
S.T.,M.Kom. selaku dosen dari matakuliah Matematika Terapan yang telah memberikan
tugas makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Senin , 22 Maret 2021

Kelompok 2
Bagian I
KAJIAN TEORI
Sistem persamaan linear
Di mana persamaan linier ini merupakan suatu sistem hitung dalam biang ilmu
matematika yang dapat digambarkan dengan menggunakan bentuk garis lurus pada suatu
gambar grafik. Dan sistem persamaan linier ini juga disebut sebagai sistem persamaan
garis. Namun, sebelum kita mempeljari bagaimana metode atau cara dalam menyelesaikan
sistem persamaan linier.
 Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka merupakan suatu kalimat yang mempunyai variabel atau memuat variabel
di dalamnya.
 Persamaan
Persamaan merupakan suatu kalimat terbuka yang menyebutkan mengenai hubungan sama
dengan (=).
 Persamaan Linier
Persamaan persamaan linier sendiri merupakan suatu persamaan yang mana pada setiap
sukunya mengandung konstanta dengan variabelnya yang berderajat satu atau tunggal.
Serta persamaan ini, dapat kita gambarkan dengan menggunakan suatu gambar grafik
dalam sistem koordinat kartesius. Dan sebuah persamaan akan tetap bernilai benar
atau EKWICALENT (< = >), sehingga ruas yang kiri dan ruas yang kanan ditambah
maupun dikurang dengan bilangan yang sama.
 Rumus Persamaan Linier
Adapun rumus umum pada persamaan linier, yaitu:
y = mx + b
Sebagai contoh bentuk dari persamaan linier:
y = -x+5
y = -05x+2
1. Bentuk Sistem Persamaan Linier

 Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV)

Sistem persamaan linier satu variabel merupakan suatu konsep matematika dalam
menyelesaikan kasus pada kehidupan sehari-hari yang hanya mempunyai satu variabel.
Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV) merupakan suatu kalimat terbuka yang
dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) serta hanya memiliki satu variabel berpangkat
satu. Adapun bentuk umum dari persamaan linier satu variabel yaitu:

ax + b = 0 (Keterangan: dengan a serta b bilangan bulat bukan nol.)

 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel atau yang biasa kita sebut sebagai
SPLDV merupakan dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan
diantara keduanya serta mempunyai satu penyelesaian.

Bentuk umum dari sistem persamaan linear dua variabel yaitu:


ax + by = c

px + qy = d

Keterangan:

 x dan y disebut sebagai variabel

 a, b, p dan q disebut sebagai koefisien

 c dan r disebut sebagai konstanta

Adapun beberapa langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah dengan memakai


SPLDV, antara lain:

1. Mengganti setiap besaran yang terdapat dalam masalah tersebut dengan variabel
(biasanya dilambangkan dengan huruf atau simbol).

2. Membuat model Matematika dari masalah tersebut. Model Matematika ini


kemudian dirumuskan dan mengikuti bentuk umum SPLDV.
3. Mencari solusi dari model permasalahan tersebut dengan cara memakai metode
penyelesaian SPLDV.

Cara Penyelesaian SPLDV

 Metode Eliminasi

Pada metode eliminasi digunakan guna menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel.

Contoh:

Dengan metode eliminasi, tentukanlah himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y =


6 dan x – y = 3 !

Penyelesaian: 

2x + 3y = 6 dan x – y = 3

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah eliminasi variabel y.

Untuk mengeliminasi variabel y, maka koefisien y harus sama, sehingga persamaannya


yakni: 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan

x – y = 3 dikalikan dengan 3.

2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y  = 6

x – y = 3 × 3 3x – 3y = 9

5x = 15

x = 15/5

x=3

Langkah kedua yang harus kita lakukan adalah eliminasi variabel x.


Sama halnya pada langkah pertama, untuk mengeliminasi variabel x, maka koefisien pada
x harus sama, sehingga persamaan yang kita dapat adalah 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan
x – y = 3 dikalikan 2.

2x + 3y = 6 ×1 2x + 3y = 6

x – y = 3 ×2 2x – 2y = 6

5y = 0

y = 0/5

y=0

Sehingga, himpunan penyelesaiannya yaitu {(3,0)}.

 Metode Substitusi

Metode Substitusi merupakan sebuah metode untuk menyelesaikan suatu sistem


persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. Yang mana kita akan
menggunakan cara menyebutkan terlebih dahulu variabel yang satu ke dalam variabel yang
lain dari suatu persamaan. Kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel tersebt ke
dalam persamaan yang lainnya.

Contoh:

Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut 2x +3y
= 6 dan x – y = 3.

Penyelesaiannya:

Persamaan x – y = 3 merupakan ekuivalen dengan x = y + 3.

Dengan menyubstitusi persamaan x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 maka bisa kita


dapatkan data sebagai berikut:
2x + 3y = 6

ó 2 (y + 3) + 3y = 6

ó     2y + 6 + 3y = 6

ó             5y + 6 = 6

ó      5y + 6 – 6 = 6 – 6

ó                  5y = 0

ó                    y = 0

Lalu untuk mendapatkan nilai x, maka substitusikan nilai y ke persamaan x = y + 3,


sehingga akan kita peroleh:

x = y + 3ó x = 0 + 3

óx=3

Sehingga, himpunan penyelesaiaanya yaitu {(3,0)}

 Metode Gabungan

Metode gabungan merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan sistem persamaan linear
dua variabel dengan metode gabungan. Di mana kita akan menggabungkan metode
eliminasi dan substitusi.

Contoh:

Dengan menggunakan metode gabungan di atas, tentukan himpunan penyelesaian dari


sistem persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 !

Penyelesaiannya:
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menerapkan metode eliminasi,
sehingga akan kita peroleh:

2x – 5y = 2 ×1 2x – 5y = 2

x + 5y = 6 ×2 2x +10y = 12

-15y = -10

y = (-10)/(-15)

y = 2/3

Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga akan kita peroleh:


x + 5y = 6

ó x + 5 (2/3) = 6

ó   x + 10/15 = 6

ó                 x = 6 – 10/15

ó                 x = 22/3

Sehingga, himpunan penyelesaiaanya yaitu {(2 2/3,2/3)}

 Metode Grafik

Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik dilakukan dengan cara


menentukan koordinat titik potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan
linear.Namun, sebelum menggunakan metode grafik ini, kalian perlu belajar bagaimana
cara untuk menggambar garis pada persamaan linear terlebih dahulu.

Berikut adalah beberapa langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan


metode eliminasi:
1) Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius.

2)  Menentukan titik potong dari kedua grafik tersebut.

3) Penyelesaiannya merupakan titik pada (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:

 Persamaan pertama: 2x + 3y = 8

 Persamaan Kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode grafik.

Langkah 1: menggambar kedua grafik

Menentukan titik potong pada kedua sumbu x dan y dari kedua persamaan tersebut.
Reperesentasi kedua persamaan dalam bidang kartesius.

Langkah 2: menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.

Langkah 3: peyelesaiannya adalah (x, y)

Berdasarkan gambar bisa kita ketahui bahwa titik potongnya berada pada x = 1 dan y = 2

Maka daerah penyelesaiannya yaitu (1, 2).


 Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel merupakan bentuk perluasan dari sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV). Yang mana, pada sistem persamaan linear
tiga variabel terdiri dari tiga persamaan yang masing-masing persamaan memiliki
tiga variabel (misal x, y dan z).

Dengan begitu, bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dalam x, y, dan
z dapat dituliskan seperti berikut ini:

Dengan a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, dan l atau a1, b1, c1, d1, a2, b2, c2, d2, a3, b3, c3, dan
d3 adalah bilangan-bilangan real.

Keterangan:

 a, e, I, a1, a2, a3 = koefisien dari x

 b, f, j, b1, b2, b3 = koefisien dari y

 c, g, k, c1, c2, c3 = koefisien dari z

 d, h, i, d1, d2, d3 = konstanta

 x, y, z = variabel atau peubah


Ciri–ciri SPLTV

Sebuah persamaan disebut sebagai sistem persamaan linear tiga variabel jika persamaan
tersebut mempunyai karakteristik seperti berikut ini:

 Memakai relasi tanda sama dengan (=)

 Mempunyai tiga variabel

 Ketiga variabel tersebut mempunyai derajat satu (berpangkat satu)

Syarat SPLTV mempunyai Satu Penyelesaian

Sebuah sistem persamaan linier 3 variabel akan tepat mempunyai suatu penyelesaian atau
satu himpunan penyelesaian apabila dapat memenuhi syarat atau ketentuan seperti di
bawah ini:

Terdapat lebih dari satu atau ada tiga persamaan linier tiga variabel yang sejenis.

Contoh:

 x+y+z=5

 x + 2y + 3z = 6

 2x + 4y + 5z = 9

Persamaan Linier Tiga Variabel yang membentuk Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel,
bukan merupakan Persamaan Linier Tiga Variabel yang sama.

Contoh:

 2x − 3y + z = −5

 2x + z − 3y + 5 = 0
 4x – 6y + 2z = −10

Ketiga persamaan di atas adalah sistem persamaan linear tiga variabel yang sama sehingga
tidak mempunyai tepat satu himpunan penyelesaian.

Cara Penyelesaian SPLTV

Bentuk umum dari sistem persamaan linear tiga variabel bisa kita tuliskan seperti di bawah
ini:

Apabila nilai x = x0, y = y0, dan z = z0, ditulis dengan pasangan terurut (x0, y0, z0),
memenuhi SPLTV di atas, maka haruslah berlaku hubungan sebagai berikut.
Dalam hal yang seperti itu, (x0, y0, z0) disebut sebagai penyelesaian sistem persamaan
linear tersebut serta himpunan penyelesaiannya ditulis sebagai {(x0, y0, z0)}.

2. Operasi Baris Elementer

Pada dasarnya untuk memecahkan sebuah sistem persamaan linear yaitu dengan
merubahnya menjadi sistem persamaan linear baru yang mempunyai himpunan
penyelesaian yang sama (tidak mengubah fundamental sistem awal), yang pastinya lebih
mudah untuk dipecahkan.

Contoh Penggunaan Operasi Baris Elementer

Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :

Jika sistem persamaan linear tersebut direpresentasikan kedalam bentuk matriks, maka :

Perintah :

1. Operasikan matriks tersebut dengan operasi (1) semisal dengan notasi R_{1}


\leftrightarrow R_{3}R1↔R3
2. Operasikan matriks tersebut dengan operasi (2) semisal dengan notasi 2R_{1}
\rightarrow R_{1}2R1→R1
3. Operasikan matriks tersebut dengan operasi (3) semisal dengan notasi -2R_{2} +
R_{3} \leftrightarrow R_{3}−2R2+R3↔R3
Penyelesaian :

1. Jika dikenakan dengan operasi R_{1} \leftrightarrow R_{3}R1↔R3, maka matriks


akan berubah menjadi :

2. Jika dikenakan dengan operasi 2R_{1} \rightarrow R_{1}2R1→R1, maka matriks


akan berubah menjadi 

3. Jika dikenakan dengan operasi -2R_{2} + R_{3} \rightarrow R_{3}−2R2


+R3→R3, maka matriks akan berubah menjadi :
3. Metode Eliminasi Gauss
langkah-langkah yang dilakukan dapat dibedakan menjadi   macam, yaitu :

1. menukar letak dua persamaan;

2. mengalikan suatu persamaan dengan skalar tak nol;

3. menambah suatu persamaan dengan kelipatan persamaan yang lain.

Langkah-langkah tersebut berpengaruh pada matriks yang diperluas   yang

selanjutnya dikenal dengan sebutan operasi baris elementer yang dibagi menjadi 3, yaitu :

1. menukar letak dua baris;

2. mengalikan suatu baris dengan skalar tak nol;

3. menambah suatu baris dengan kelipatan baris yang lain.

Operasi-operasi baris elementer tersebut mempunyai tujuan membawa matriks yang

diperluas menjadi matriks dengan bentuk lebih sederhana, atau lebih tepatnya dibawa

ke bentuk eselon baris  Proses menghasilkan bentuk eselon baris ini disebut eliminasi

Gauss. Jika matriks yang dihasilkan merupakan matriks bentuk eselon baris

tereduksi, prosesnya disebut eliminasi Gauss-Jordan.

 
Bagian II
CONTOH SOAL

1. Contoh Soal SPLSV

Zaidan dan Laras merupakan kakak beradik. Hari ini Laras tengah berulang tahun yang ke
6. Saat ini usia Zaidan 10 tahun lebih tua daripada umur Laras. Berapakah usia Zaidan saat
ini?
Untuk menjawab kasus di atas, kita dapat menggunakan prinsip persamaan linier satu
variabel.

Pembahasan!

Perlu diketahui jika usia Zaidan 10 lebih tua dari Laras adiknya. Usia Laras saat ini adalah
6 tahun. Sehingga, kita misalkan usia Ziadan saat ini ayitu x tahun, sehingga kita dapatkan
hasilnya adalah:

Diketahui:

X           = usia Zaidan saat ini

X – 10   = usia Laras saat ini

6            = usia Laras saat ini

Maka, penyelesaiannya adalah seperti berikut ini:

X – 10 = 6 (setiap ruas di tambah 10)

X – 10 + 10    = 6 + 10

X                    = 16

Sehingga, usia Zaidan saat ini adalah 16 tahun.

2. Contoh Soal SPLDV

Di dalam kandang terdapat kambing dan ayam sebanyak 13 ekor. Jika jumlah kaki hewan
tersebut 32 2kor, maka jumlah kambing dan ayam masing-masing adalah….

Jawab:

Misalkan:
Kambing = x dan ayam = y

Jumlah kaki kambing = 4 dan kaki ayam = 2

Ditanyakan: Jumlah kambing dan ayam = …?

Model matematika:

x +   y = 13  ……(1)

4x + 2y = 32  ……(2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2) akan kita dapatkan:

x +   y = 13 | x4 | 4x + 4y = 52

4x + 2y = 32 | x1 | 4x + 2y = 32 –

⟺ 2y = 20

⟺ y = 20/2

⟺ y = 10

Subtitusi nilai y = 10 ke salah satu persamaan:

x + y = 13

⟺ x + 10 = 13

⟺ x = 13 –  10

⟺ x = 3

Sehingga, jumlah kambing = 3 ekor dan ayam = 10 ekor.

3. Sebagai contoh, adanya SPLTV seperti di bawah ini:

 2x + y + z = 12

 x + 2y – z = 3

 3x – y + z = 11

SPLTV di atas memiliki penyelesaian (3, 2, 4) dengan himpunan penyelesaiannya yaitu


{(2, 3, 4)}.
Untuk membuktikan kebenaran bahwa (3, 2, 4) adalah penyelesaian dari SPLTV tersebut,
maka subtitusikanlah nilai dari x = 3, y = 2 dan z = 4 ke dalam persamaan 2x + y + z = 12,
x + 2y– z = 3 dan 3x – y + z = 11, sehingga akan kita dapatkan:

⇔ 2(3) + 2 + 4 = 6 + 2 + 4 = 12, benar

⇔ 3 + 2(2) – 4 = 3 + 4 – 4 = 3, benar

⇔ 3(3) – 2 + 4 = 9 – 2 + 4 = 11, benar

4. Contoh soal SPL:

Tentukan nilai a,b,c,d yang memenuhi sistem persamaan berikut dengan menggunakan

metode eleminasi Gauss.

Penyelesaian :
Matriks perluasan dari SPL di atas adalah  

Selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan metode eleminasi Gauss.


Diperoleh  sistem persamaan baru

Dengan mensubstitusikan nilai d = -3 ke persamaan ke-2 dan ke-3,

diperoleh nilai b = 2 dan c = 3.

Selanjutnya, dengan mensubstitusikan nilai b = 2, c = 3 dan d = -3 ke persamaan ke-1,

diperoleh nilai a = 1
Jadi penyelesian dari SPL

adalah  a= 1, b = 2, c = 3 dan d = -3
Bagian III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Persamaan linier ini merupakan suatu sistem hitung dalam biang ilmu matematika
yang dapat digambarkan dengan menggunakan bentuk garis lurus pada suatu gambar
grafik. Dan sistem persamaan linier ini juga disebut sebagai sistem persamaan garis.
Persamaan persamaan linier sendiri merupakan suatu persamaan yang mana pada setiap
sukunya mengandung konstanta dengan variabelnya yang berderajat satu atau tunggal.
Bentuk-bentuk Sistem Persamaan Linier, yaitu:
 Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV)
Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV) merupakan suatu kalimat terbuka yang
dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) serta hanya memiliki satu variabel
berpangkat satu.
 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel atau yang biasa kita sebut sebagai SPLDV
merupakan dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan diantara
keduanya serta mempunyai satu penyelesaian.
 Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel merupakan bentuk perluasan dari sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV). Yang mana, pada sistem persamaan linear
tiga variabel terdiri dari tiga persamaan yang masing-masing persamaan memiliki tiga
variabel (misal x, y dan z).

 SARAN

Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu
banyak kekurangan.Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah
ini  kita semua dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang
Sistem persamaan Linear Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat
dalam belajar khususnya matematika.
DAFTAR PUSTAKA
 YUKSINAU - Sistem Persamaan Linier https://www.yuksinau.id/sistem-persamaan-

linier/ (diakes 22 Maret 2021)

 https://www.profematika.com/pengenalan-operasi-baris-elementer/ (diakses 22 Maret

2021)

 by  Iwan.ernanto - Sistem Persamaan Linier

https://aljabarlinear.mipa.ugm.ac.id/matriks/sistem-persmaan-linear/eleminasi-gauss/

(diakses 22 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai