Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

2016

MODUL 1
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Matakuliah : Bahasa Indonesia


Kode Matakuliah : ABPK 03
Semester : II (dua)
SKS dan Jumlah Jam : 3 SKS dan 3 jam/minggu
Pendukung Matakuliah : Tata Tulis Laporan
Minggu : 1-2
1. Unit Kompetensi : Memahami sejarah perkembangan bahasa Indonesia.
2. Elemen Kompetensi : 1. Memahami sejarah bahasa Indonesia
2. Memahami kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara dan persatuan.
3. Memahami fungsi dan peran bahasa Indonesia.
3. Kriteria Unjuk Kerja : 1. Mampu menjelaskan sejarah bahasa Indonesia
2. Mampu menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa Negara dan bahasa persatuan.
3. Mampu menjelaskan fungsi dan peran bahasa Indonesia.

1.1 BAHASA MELAYU SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia yang sekarang berstatus sebagai bahasa Persatuan dan bahasa
Negara ini secara historis berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang merupakan salah
satu dari sekitar tiga ratus bahasa daerah di wilayah kepulauan Nusantara ini semula dipakai
oleh para penuturnya di daerah Riau dan sekitarnya. Pemakaian bahasa Melayu selanjutnya
meluas ke seluruh pelosok Nusantara. Meluasnya bahasa Melayu ke seluruh pelosok
Nusantara ini selain disebabkan oleh status bahasa yang pada zaman dan para pelaut yang
menggunakan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi antarsuku, antarbudaya, dan
antarpulau. Dengan kata lain sejak itu bahasa Melayu telah menjadi Lingua Franca.
Berdasarkan jumlah penuturnya, sebenarnya bahasa Jawalah yang paling banyak, yaitu
sekitar 50% dari seluruh penutur bahasa daerah di kepulauan Nusantara ini. Mengapa bukan
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 1
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

bahasa Jawa yang dipakai sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia ? Jawabnya ialah,
karena penutur bahasa Jawa hanya terkonsentrasi di pulau Jawa saja. Berbeda halnya dengan
bahasa Melayu, namun tersebar pemakaiannya sampai ke seluruh pelosok nusantara, terutama
di daerah pantai yang berdekatan dengan kota pelabuhan/bandar. Dengan dipilihnya bahasa
Melayu sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia, maka upaya untuk menasionalkan
bahasa Melayu tersebut menjadi lebih praktis dan lebih mudah.
Pertimbangan lain mengapa bahasa Melayu yang dipilih sebagai dasar pembentukan
bahasa Indonesia juga disebabkan oleh sifat kedemokratisan bahasa tersebut, yang antara lain
ditandai oleh tidak adanya tingkatan sosial seperti yang terdapat di dalam bahasa Jawa.
Selain dua pertimbangan di atas, pemilihan bahasa Melayu sebagai dasar pembentukan
bahasa Indonesia, karena bahasa Melayu sangat terbuka dan mudah disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan pengaruh dari luar.

1.2 BAHASA – BAHASA YANG MEMENGARUHI BAHASA MELAYU


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahasa ini banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lainnya. Seperti daftar di bawah ini :

No Asal Bahasa Jumlah kata


1. Belanda 3.280 kata
2. Inggris 1.610 kata
3. Arab 1.495 kata
Sansekerta – Jawa
4. 677 kata
kuna
5. Cina 290 kata
6. Portugis 131 kata
7. Tamil 83 kata
8. Parsi 63 kata
9. Hindi 7 kata

a. BAHASA BELANDA
Masuknya bahasa Belanda bersamaan dengan masuknya bangsa Belanda ke Indonesia,
yang di mulai pada awal abad ke-17. Kedatangan mereka yang semula sebagai pedagang
rempah – rempah kemudian meluas sebagai pemegang monopoli perdagangan berbagai
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 2
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

komoditi, dan akhirnya menguasai wilayah kita sebagai daerah jajahan. Beberapa contoh kosa
kata bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Belanda antara lain : atlet, asisten, amtenar,
advokad, arsip, abonemen, gubernur, residen, provinsi, kondektur, masinis, sopir, sepur, rel,
tromol, kopling, klakson, persneling, bensin, dasi, jas, beranda, balkon, saku, bangku, lampu,
buku, sekolah, resep, wesel, eksemplar, rusak, sakelar, bolam, prangko, blangko, koper, tas,
handuk, potlot, vulpen, grip, skrip, kir, formil, informil, strukturil, konseptuil, aktuil.

b. BAHASA INGGRIS
Pengaruh bahasa Inggris baru terjadi setelah bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia.
Pada saat masih bernama bahasa Melayu pengaruh itu hampir tak terjadi karena boleh
dikatakan bahwa bangsa Inggris tidak pernah berkuasa di Indonesia, terkecuali di daerah
Bengkulu, itu pun tidak terlalu lama. Berbeda dengan bahasa Sanskerta, bahasa Arab, dan
bahasa Belanda yang masuk ke bahasa Melayu lewat jalur kontak budaya, agama, politik
penjajahan, maka bahasa Inggris tersebut antara lain : analisis, tesis, tim, riset, kaset,
fotokopi, bisnis, pensil, standard, manajemen, ankuntan, abstrak, komplemen, studi,
akselerasi, kontrasepsi, eskalator, elevator, proposal, bolpoin, paper.

c. BAHASA ARAB
Masuknya bahasa Arab bersamaan dengan masuknya budaya dan agama Islam yang
dibawa oleh para pedagang bangsa Arab, baik yang berasal dari Hadramaut maupun yang
berasal dari Parsi kurang lebih pada akhir abad ke-15. Kosa kata bahasa Melayu yang berasal
dari bahasa Arab tersebut kebanyakan berkisar pada hal – hal yang berkaitan dengan
kehidupan keagamaan (Islam). Beberapa contoh di antaranya ialah : akhlak, akhir, amal,
azab, akhir, akhirat, alam, ayat, arwah, ilmu, ibadah, izin, insyaf, infak, iman, iamam, khilaf,
kuliah, khotbah, kitab, kalam, katam, khitan, khabar, maaf, makmur, makmum, maklum,
rahmat, rohani, dunia, doa, zaman, zakat, zina, zakar.

d. BAHASA SANSEKERTA
Bahasa Sansekerta masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya budaya dan
agama Hindu ke Indonesia. Diperkirakan peristiwa itu sudah terjadi mulai abad ke-5, dan
mencapai puncak kejayaannya pada sekitar abad ke-7. Kosa kata bahasa Indonesia yang
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 3
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

berasal dari bahasa Sansekerta kebanyakan mengenai hal – hal yang berkenaan dengan
agama, budaya, nama – nama yang bersifat monumental, semboyan, ajaran, dan sebagainya.
Beberapa contoh di antaranya negara, raja, bangsa, permaisuri, singgasana, agama, dewa,
pujangga, sorga, neraka, karma, sengsara, pahala, dusta, sanggama, sempurna, cerita,
sasana, sarana, marga, suara, aneka, cara, wisata, boga, busana, sastra, jaya, dahaga,
bahagia, anugerah, pancasila, bhineka tunggal ika, binagraha, saptamarga, dwiwarna,
pancakrida, ekaprasetya pancakarsa, jalesveva jayamahe, jalesu bumyamsca jayamahe.
Pengaruh bahasa Sansekerta yang sampai sekarang masih berlaku ialah penggunaan
akhiran –wan, -man, dan –wati. Contoh : budayawan, wartawan, sastrawan, karyawan,
seniman, budiman, karyawati, seniwati, wartawati.

e. BAHASA – BAHASA ASING LAIN


Bahasa – bahasa asing lain yang ikut memengaruhi perkembangan bahasa Melayu
antara lain bahasa Portugis, bahasa Spanyol, bahasa Tamil, bahasa Perancis, bahasa Parsi,
bahasa China, dan bahasa Jepang. Beberapa contoh kata – kata bahasa Melayu yang berasal
dari bahasa – bahasa tersebut antara lain :
a. Bahasa Portugis : lentera, bendera, jendela, boneka, botol, kampung, kemeja, mandor,
nona, nyonya, sepatu, celana, palsu, pesta, renda, roda, saku, sepatu, dll.
b. Bahasa Hindi : kunci, madu, sambal, acar, candu, cempaka, dll.
c. Bahasa Tamil : logam, mempelam, pualam, gembala.
d. Bahasa Parsi : pasar, kenduri, peduli, anggur, biadab, gandum, firman, domba, firasat,
kawin, kaya, penjara, pesona, rebana, serban, sabun, dll.
e. Bahasa China : bakmi, bakso, bakwan, gincu, tahu, taoco, taoge, encang, encing, the, teko,
dll.

f. BAHASA – BAHASA DAERAH


Kata – kata bahasa daerah pada umumnya ikut memperkaya setelah bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia. Beberapa contoh kata – kata bahasa Indonesia yang berasal dari
bahasa – bahasa daerah tersebut antara lain :
a. Bahasa Jawa : bisa, lestari, rampung, lugu, tempe, mepet.
b. Bahasa Sunda : dari, nyahok, oncom.
c. Bahasa Banjar : gambut.
d. Bahasa Daerah Irian : koteka.
e. Bahasa Batak : horas.
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 4
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

f. Bahasa Minang : rendang, inang, datuk.


g. Bahasa Palembang : mpek – mpek

1.3 KELAHIRAN BAHASA INDONESIA SECARA POLITIS


Bahasa Melayu yang semakin lama semakin kaya dengan adanya pengaruh bahasa –
bahasa lain tersebut sampai dengan menjelang akhir tahun 1928 secara resmi masih tetap
bernama bahasa Melayu, walaupun dilihat dari segi fungsinya sudah tidak lagi mencerminkan
sebagai bahasa daerah. Atas kesadaran para pemuda sebagai pemersatu bangsa, maka pada
Kongres Pemuda di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928 yang tergabung dalam pencetusan ikrar
tersebut antara lain : jong java, jong Soematera, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong
Batakse Bond, Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Pemoeda Kaoem Betawi, Perhimpoenan
Peladjar – peladjar Indonesia. Bunyi ikrar tersebut adalah sebagai berikut :
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa yang satoe bangsa Indonesia;
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertanah air yang satu tanah air Indonesia;
Kami poetera dan poeteri Indonesia, menjoenjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia.
Sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda tersebut berarti secara resmi bahasa Indonesia
telah lahir. Namun demikian, karena kelahiran itu terwujud dalam rangka ikrar politis, maka
kelahiran tersebut juga disebut kelahiran secara politis. Secara formal pemerintah yang
berkuasa saat itu (Pemerintah Hindia Belanda) tetap menyatakan bahwa bahasa yang dipakai
oleh pribumi (sebutan orang Indonesia saat itu) adalah bahasa Melayu.
Walaupun pemerintah Hindia Belanda belum mengakui bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan bagi rakyat Indonesia, namun dampaknya semakin terasa. Dampak tersebut
berupa semakin menggebunya semangat persatuan para pemuda. Persatuan tersebut disadari
sepenuhnya sebagai modal dasar untuk mengusir penjajah.

1.4 KELAHIRAN BAHASA INDONESIA SECARA YURIDIS


Upaya para pemuda untuk mengusir penjajah dengan modal dasar semangat persatuan
tersebut akhirnya membuahkan hasil berupa kemerdekaan bangsa Indonesia yang
diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta (atas nama bangsa Indonesia) pada tanggal
17 Agustus 1945. Sehari kemudian, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Salah satu dari pasal – pasal yang
terdapat pada UUD 1945 tersebut, yakni Bab XV Pasal 36 berbunyi : Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia. Dengan demikian, berarti bahasa Indonesia secara resmi, secara yuridis,
telah dinyatakan sebagai bahasa Negara atau bahasa Resmi.
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 5
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

Secara skematis sejarah perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia


tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut :

BAHASA
MELAYU

Bahasa
Sansekerta
Bahasa Arab
Bahasa Belanda
Bahasa Inggris
Bahasa - Bahasa Asing Lain
Bahasa - Bahasa Daerah

Politis

BAHASA INDONESIA
Bahasa Persatuan
Bahasa Nasional

28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda

Yuridis

BAHASA INDONESIA
Bahasa Negara
Bahasa Resmi

18 Agustus 1945 UUD 45 Pasal 36

1.5 STATUS DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA


Semenjak kelahiran bahasa Indonesia baik secara politis tanggal 28 Oktober 1928,
maupun kelahiran secara yuridis tanggal 18 Agustus 1945, maka status bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 6
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

adalah sebagai bahasa Persatuan (bahasa Nasional) dan sebagai bahasa Negara (bahasa
Resmi).
1. Dalam statusnya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
a. Lambang kebanggaan bangsa,
b. Lambang identitas bangsa,
c. Alat pemersatu masyarakat yang berbeda – beda latar belakang sosial dan budayanya,
d. Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
2. Dalam statusnya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
a. Bahasa resmi kenegaraan,
b. Bahasa pengantar resmi di semua lembaga pendidikan,
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
pemerintahan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan,
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.

1.6 Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku


Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Kemantapan yang dinamis
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku,
bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati.
b) Cendekia
Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi.
Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini dimungkinkan
oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui jalur
pendidikan formal (sekolah).

c) Seragam
Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa ialah
proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian
titik-titik keseragaman.
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 7
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

1.7 Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Kebakuan suatu kata sudah menunjukkan masalah “benar” suatu kata itu. Walaupun
demikian, masalah “baik” tentu tidak sampai pada sifat kebakuan suatu kalimat, tetapi sifat
efektifnya suatu kalimat.
Pengertian “benar” pada satu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang
diarahkan dari segi kaidah bahasa. Sebuah kalimat atau sebuah pembentukan kata dianggap
benar apabila bentuk itu mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
Pengertian baik pada suatu kata (bentukan) atau kalimat adalah pandangan yang
diarahkan dari pilihan kata (diksi). Dalam suatu pertemuan kita dapat memakai kata yang
sesuai dengan pertemuan itu sehingga kata-kata yang keluar atau dituliskan itu tidak akan
menimbulkan nilai rasa yang tidak pada tempatnya. Pemilihan kata yang akan dipergunakan
dalam suatu untaian kalimat sangat berpengaruh terhadap makna kalimat yang dipaparkan itu.
Pada suatu ketika kita menggunakan kata menugasi, tetapi pada waktu lain kita menggunakan
kata memerintahkan, meminta bantuan, memercayakan, dan sebagainya.
Sebagai simpulan, yang dimaksud dengan bahasa yang benar adalah bahasa yang
menerapkan kaidah dengan konsisten, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa yang baik
adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakainya.

Ringkasan :
1. Bahasa melayu dijadikan akar bahasa Indonesia karena tiga hal yaitu, 1) Bahasa
Melayu mudah dipahami/dimengerti, 2) Bahasa Melayu tidak memiliki tingkatan
sosial seperti pada bahasa Jawa, dan 3) Bahasa Melayu sudah menjadi lingua franca
(bahasa perhubungan untuk perdagangan).
2. Bahasa Indonesia masih dipengaruhi beberapa bahasa asing yaitu bahasa Belanda,
Inggris, Arab, serta bahasa Sansekerta. Selebihnya diserap dari bahasa daerah.
3. Bahasa Indonesia memiliki status dan fungsinya sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara.
4. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dalam penggunaannya.
5. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri
yang menyimpang dari norma ragam baku.
Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 8
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2016

6. Bahasa yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
7. Bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai
dengan situasi pemakainya.

Materi Latihan :
1. Cobalah Anda buat suatu uraian mengenai sejarah serta perkembangan bahasa
Indonesia ?
2. Bagaimana sikap pemakai bahasa Indonesia dalam kenyataannya sekarang ini ketika
memakai bahasa Indonesia ? Bagaimana mengatasi hal yang negatif seperti itu ?
3. Coba Anda Jelaskan status bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa
Negara !
4. Bagaimana pendapat Anda tentang bahasa baku dan tidak baku yang digunakan oleh
penutur bahasa Indonesia !
5. Jelaskan bentuk bahasa Indonesia yang baik dan benar !

Bahasa Indonesia Prodi. D3 Administrasi Bisnis Page 9

Anda mungkin juga menyukai