Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Studi Kasus

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

yang berbentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang meliputi: Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,

Perencanaan, Implementasi, Evaluasi (Nursalam, 2015).

B. Subjek Studi Kasus

Yang menjadi subjek penelitian adalah Ny.X dengan Insomnia dalam

upaya meningkatkan kualitas tidur dengan teknik sleep hygiene.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu. Dalam riset, variabel dikarekteristikan sebagai derajat,

jumlah dan perbedaan. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat

kongret dan secara langsung bisa diukur. Sesuatu yang kongret tersebut bisa

diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian (Nursalam, 2015).Variabel

yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel indipenden dan dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur

untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain.

Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan stimulus


atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk

memengaruhi tingkah laku klien (Nursalam, 2015). Yang termasuk dalam

variabel ini adalah proses keperawatan yang mencakup lima tahap antara

lain: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah

laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenal stimulus. Dengan

kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas

(Nursalam, 2015). yang menjadi variabel dependent dalam penelitian ini

adalah pasien yang menderita penyakit insomnia dalam upaya

meningkatkan kualitas tidur dengan teknin sleep hygiene .

D. Defenisi Operasional

1. Asuhan keperawatan adalah suatu pelayanan yang diberikan dari peneliti

berdasarkan ilmu dan konsep lansia pada Ny.X dengan insomnia untuk

mencapai derajat kesehatan seoptimal mungkin yang meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan implementasi dan evaluasi.

2. Pengkajian adalah proses awal dalam mendapatkan data dan status

kesehatan pada Ny.X dengan Insomnia dalam upaya meningkatkan

kualitas tidur dengan teknik sleep hygiene.


3. Diagnosa adalah pernyataan tertulis yang tegas dan jelas pada Ny.X

dengan insomnia dalam upaya meningkatkan kualitas tidur dengan

teknik sleep hygiene .

4. Perencanaan adalah langkah yang dilakukan peneliti untuk

merencanakan tindakan keperawatan pada Ny.X dengan insomnia

dalam upaya meningkatkan kualitas tidur dengan teknik sleep

hygiene .

5. Impelementasi adalah peneliti melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan untuk menyelesaikan masalah Pada Ny.X dengan

insomnia dalam upaya meningkatkan kualitas tidur dengan teknik

sleep hygiene agar lebih terarah efektif dan efisien.

6. Evaluasi adalah bagian terakhir dari proses keperawatan dimana

peneliti menilai berhasil tidaknya tujuan yang dicapai dalam

meningkatkan kualitas tidur dengan teknik sleep hygiene.

7. Lansia adalah seseorang yang telah mengalami proses penuaan dan

mengalami kemunduran fisik,mentral dan social.

8. sleep hygiene adalah suatu latihan atau kebiasaan yang dapat

mempengaruhi tidur. Sleep hygiene yang baik dapat mencegah

berkembangnya gangguan tidur. Gangguan tidur yang dialami

seseorang menandakan adanya sleep hygiene yang buruk.

9. Insomnia adalah gangguan tidur yang sering dikeluhkan lansia yang

ditandai dengan kesulitan untuk tidur dan mempertahankan tidur.


E. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi atau tempat penelitian adalah panti tresna werda

inna-kaka Ambon.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada Tanggal 17- 20

Maret 2021.

F. Teknik Pengumpulan Dan Sumber Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ada beberapa teknik pengumpulan data yang

dipergunakan antara lain :

a. Wawancara/Anamnesa

Yaitu peneliti akan melakukan tanya jawab secara langsung kepada

pasien guna mendapatkan data yang akurat.

b. Observasi

Peneliti akan mengadakan pengamatan langsung pada pasien guna

mengetahui keadaan pasien.

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang akan dilakukan meliputi inspeksi, palpasi,

perkusi, dan auskultasi.


2. Sumber Data

Yang menjadi sumber data dalam penulisan ini adalah pasien, petugas

kesehatan dan dokumen serta catatan lain yang dapat di jadikan sumber

data dari Pasien Ny.X

G. Instrumen penelitian

Instrumen penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah format

pengkajian keperawatan Gerontik dan format dokumentasi keperawatan.

Instrumen pemeriksaan fisik antara lain : Stetoskop, spignomanometer, dan

sop demonstrasi.

H. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian mendapatkan rekomendasi dari Akper

Rumkit TK III Dr.J.A latumeten Ambon, penilitian dilaksanakan dengan

berpedoman pada masalah etik dan penelitian dilaksanakan dengan

berpedoman pada masalah etik dan penelitian yang meliputi :

1) Respect for humandignitiy

Memiliki kebebasan berkehendak atau memilih dan bertanggung jawab

secara pribadi terhadap keputusan sendiri. Perhatian responden sangat

diprioritaskan selama prioritaskan selama pengumpulan data. Jika calon

responden bersedia mengikuti penelitian maka dapat menandatangani

infomet concet. Subjek peneliti adalah seseorang yang menderita insomnia

subjek peneliti mampu bekerja sama dan menalarkan pemelihan teknik sleep

hygiene untuk terus atau menghentikan secara sepihak dalam proses


pengumpulan data, peneliti juga memberikan perlindungan terhadap subjek,

selama proses pengumpulan data peneliti yang dilakukan penambah subjek.

2) Beneficienci and nonmalaficence

Peneliti mengupayakan semaksimal mungkin manfaat sebagai subjek dan

kerugian yang menimal, agar tujuan penelitan tercapai. Penelitian juga

memperhatikan berbagai hal itu :

a. Menimalkan resiko penilitian, agar tujuan sebanding dengan manfaat

yang diterima adalah hal ini pemberian teknik sleep hygiene dan peneliti

menjamin pada proses pengambilan data yang dilakukan tidak

menimbulkan kondisi yang berisiko bagi subyek karena dilakukan oleh

petugas yang professional

b. Desain penelitian telah dirancang sedemikian rupa dengan mematuhi

persyaratan ilmiah dan berdasarkan referensi terkait.

c. Peneliti memperhatikan kesehatan subyek selama pengambilan data dan

menghentikan jika terjadi hal yang menggangu kesejahtraan subyek,

seperti subyek merasa lelah dan membutuhkan waktu untuk istirahat.

d. Peneliti memberikan kesempatan subyek untuk memutuskan apakah

melanjutkan dalam proses pengambilan data atau menunda.

3. Otonomy and Predom

Peneliti menghormati harkat martabat manusia sebagai pribadi yang

memiliki kebebasan berkehendak atau memilih dan bertanggung jawab

secara pribadi terhadap keputusan sendiri, Otonomi responden bersedia


mengikuti peneliti maka dapat menandatangani informet concet dan tidak

memaksa subyek.

4. Veracity and fidelitiy

Prinsip veracity peneliti berhubungan dengan kemampuan seseorang

untuk mengatakan kebenaran. Kebenaran adalah dasar dalam membangung

hubungan saling percaya. Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-

benarnya tentang kondisi kesehatan dan proses pelaksanaan intervensi kepada

subyek sehingga hubungan antara peneliti dan responden yang dapat terbina

dengan hak dan peneliti dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan

penelitian.serta pengungjung tinggi komitmen yang telah di sepakati bersama

dengan subyek terkait dengan proses perlakuan baik waktu pelaksanaan

intervensi pemberian teknik sleep hygiene.

5. Confidentislitiy

Aturan dalam prinsip keberhasilan ini adalah bahaya informasi tentang

subyek harus dijaga privasinya, peneliti harus bisa menjaga keberhasilan data

yang diperoleh dari responden dan tidak menyampaikan kepada orang lain.

identitas responden tidak di ketahui oleh orang lain. semua data di simpan

selama 5 tahun setelah itu di hancurkan.

6. Justice

Keterlibatan subyek dalam penelitian ini berdasarkan pemelihan yang

sesuai dengan kritaria inklusi dan semua subyek diperlukan sama,dan adil

pada setiap tahapan penelitian. penelitian memenuhi hak subyek mendapat

perlakuan yang sama dan adil, begitu juga yang termasuk subyek intervensi
mempunyai hak yang sama untuk ikut atau tidak menjadi subyek penelitian

tanpa ada sangsi apapun.

Anda mungkin juga menyukai