Anda di halaman 1dari 25

METODE EULER DAN RUNGE-

KUTTA SERTA APPLIKASI

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222 1
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
• Persamaan Differensial Biasa
• Persamaan Differensial Parsial

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA
• Persamaan differensial biasa dengan ordo n, merupakan persamaan
dengan satu perubah (variabel) yang dapat dituliskan dalam bentuk:

dengan y = f(x)
• Penyelesaian persamaan differensial ordo satu dapat lebih dari satu, sehingga
untuk mencari penyelesaian yang unik atau khusus memerlukan informasi tambahan
berupa syarat batas.
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Metode untuk penyelesaian Persamaan differensial biasa:
• Metode Euler h2 h3
f x  h   f x   f x h  f x   f x    Deret Taylor
• Deret taylor orde 1 2! 3!
• Sangat sensitif terhadap besarnya “h”

dengan : xn = nilai x yang ditanya nilai fungsinya


x0 = nilai xawal
n = bilangan bulat

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Metode untuk penyelesaian Persamaan differensial biasa:
• Metode Modified Euler
• Mengurangi kesalahan akibat pemilihan “h”

yn(k) = yn-1 + h. f ( xn-1, yn-1)


dengan :
k = 0,1,2,…
n = 1,2, 3, ……

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Metode untuk penyelesaian Persamaan differensial biasa:
• Metode Runge-Kutta 2
h3
f x  h   f x   f x h  f x   f x    Deret Taylor
• Deret taylor orde 4 h
• Lebih teliti 2! 3!

dengan :
k1 = f (xn,yn)
k2 = f (xn+ 0,5h, yn+ 0,5 h . k1)
k3 = f (xn+ 0,5h, yn+ 0,5 h . k2)
k4 = f (xn + h,yn+ h. k3)
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
ATAU

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
CONTOH

Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified Euler dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
METODE EULER
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified Euler dan
Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified Euler dan
Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified
Euler dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified
Euler dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified
Euler dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified
METODE RUNGE-KUTTA Euler dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

dengan :

k1 = f (xn,yn)
k2 = f (xn+ 0,5h, yn+ 0,5 h. k1)
k3 = f (xn+ 0,5h, yn+ 0,5 h. k2)
k4 = f (xn + h,yn+ h. k3)
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
METODE RUNGE-KUTTA Cari nilai y (1,2) dengan Metode Euler, Modified Euler
dan Runge Kutta (pakai h = 0,1)

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
CONTOH APPLIKASI METODE EULER
• Sebagai contoh diberikan 2 buah
tangki untuk dipecahkan masalah
laju perubahan tinggi muka air per
satuan waktu dalam tangki tersebut.
Kondisi pemakaian 2 tangki ini
misalnya didalam penggunaan 2
aquarium ikan di rumah, sehingga
kita ingin tahu laju perubahan tinggi
2 aquarium yang kita pasang secara
terkoneksi. Dua buah tangki
(aquarium) diperlihatkan pada
Diagram aliran air dalam tiga buah tangki
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Solusi
1. Langkah 1 yang harus dilakukan ada pembuatan model laju perubahan
tinggi muka air. Jika modelnya sebagai berikut:

2. Langkah 2 yang harus ditentukan adalah menentukan nilai koefisien-


koefisiennya. Misalnya untuk kasus pada ini diberikan nilai c1 = 0,55, c2
= 0,55, c3 =0,5, serta tinggi air di awal atau h1(0) = h2(0) = 100 satuan
panjang.
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
3. Langkah 3 adalah memasukkan nilai-nilai koefisien yang ada
untuk menentukan laju h1(t) dan h2(t) dengan metode Numerik
Euler. Solusinya adalah sebagai berikut : Dari Persamaan tersebut
didapat :

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
4. Langkah 4 adalah menyelesaikan Persamaan 3.5 dan 3.6 dengan
metode Numerik Euler sebagai berikut :

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
5. Langkah 5 memasukkan nilai awal h1(0) = h2(0) = 100 ke
Persamaan 3.8 dan 3.10 dan dengan menggunakan bantuan
Microsoft Exel, maka didapat nilai-nilai h1(i+1) dan h2(i+1) seperti
ditunjukkan pada Tabel 1.

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Runge-Kutta Application

Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222
Riswanti Sigalingging, STP, M.Si, Ph.D Teknik Simulasi dan Pemodelan CODE :TEP 4 222

Anda mungkin juga menyukai