Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MPR
(Material Requirement Planning)
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
PENDAHULUAN
B. Tujuan MPR
Tujuan MRP Hasil penelitian I Nyoman Yuda, (2003). Secara umum, sistem
MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Meminimalkan persediaan. MRP menentukan berapa banyak dan kapan suatu
komponen diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksi (master
production schedule).
2. Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman. MRP
mengidentifikasi banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari
segi jumlah dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi
maupun pengadaan/pembelian komponen, sehingga memperkecil resiko tidak
tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya
rencana produksi.
3. Komitmen yang realistis. Dengan menggunakan MRP, jadwal produksi
diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen
terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. Hal ini
mendorong meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen.
4. Meningkatkan efisiensi. MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena
jumlah persediaan, waktu persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman
barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal induk produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Output MRP
Keluaran MRP adalah informasi yang dapat dgunakan untuk melakukan
pengendalian produksi. Keluaran pertama berupa rencana pemesanan yang disusun
berdasarkan waktu ancang dari setiap komponen / item. Dengan adanya rencana
pemesanan, maka kebutuhan bahan pada tingkat yang lebih rendah dapat diketahui.
Selain itu proyeksi kebutuhan kapasitas juga akan diketahui, yang selanjutnya akan
memberikan revisi atas perencanaan kapasitas yang dilakukan pada tahap
sebelumnya. Keluaran MRP lainnya adalah :
Memberikan catatan pesanan penjadwalan yang harus dilakukan/
direncanakan baik dari pabrik maupun dari pemasok.
Memberikan indikasi penjadwalan ulang.
Memberikan indikasi pembatalan pesanan.
Memberikan indikasi keadaan persediaan.
Dengan demikian, pada garis besarnya, MRP bukan hanya menyangkut
manajemen material dan persediaan saja, tetap juga mempengaruhi aktivitas
perencanaan dan pengendalian produksi sehari-hari di perusahaan.
Keuntungan MRP
A. KESIMPULAN
MPR merupakan suatu sistem pada yang dasarnya bertujuan untuk merancang suatu
sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat baik
berupa pembatalan pesanan, pesan ulang, atau penjadwalan ulang. Aksi ini sekaligus
merupakan suatu pegangan untuk melakukan pembelian dan/ atau produksi. Namun hal
tersebut tidak terlepas dari :
Tersedianya Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), yaitu suatu
rencana produksi yang menetapkan jumlah serta waktu suatu produk akhir harus
tersedia sesuai dengan jadwal yang harus diproduksi.
Setiap item persediaan harus mempunyai identifikasi yang khusus. Hal ini
disebabkan karena biasanya MRP bekerja secara komputerisasi dimana jumlah
komponen yang harus ditangani sangat banyak, maka pengklasifikasian atas bahan,
bagian atas bahan, bagian komponen, perakitan setengah jadi dan produk akhir
haruslah terdapat perbedaan yang jelas antara satu dengan yang lainnya.
Tersedianyastruktur produk pada saat perencanaan. Dalam hal ini tidak diperlukan
struktur produk yang memuat semua item yang terlibat dalam pembuatan suatu
produk apabila itemnya sangat banyak dan proses pembuatannya sangat komplek.
Walaupun demikian, yang penting struktur produk harus mampu menggambarkan
secara gamblang langkahlangkah suatu produk untuk dibuat, sejak dari bahan baku
sampai menjadi produk jadi.
tersedianya catatan tentang persediaan untuk semua item yang menyatakan status
persediaan sekarang dan yang akan datang.