Anda di halaman 1dari 7

Re: Diskusi.

oleh MAI SURYANTI 530044312 - Jumat, 30 April 2021, 20:54


DISKUSI 6

MPDR 5300 STUDI MANDIRI DAN SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

Soal:

Menurut Anda, desain penelitian seperti apa yang paling tepat dilakukan dalam bidang
pendidikan dasar, pendekatan penelitian kuantitatif atau kualitatif?

Jawaban :

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Yth Bapak Dosen dan teman-teman yang seperjuangan dengan saya. Saya akan mencoba
memberikan tanggapan tentang diskusi 6 kali ini.

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian untuk menguji teori-teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antar variabel. Fokus utama strategi penelitian kuantitatif yaitu survei
dan eksperimen. Pendekatan kuantitatif memerlukan adanya variabel-variabel sebagai obyek
penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi
variabel masing-masing. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti
penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih
memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka.

Terdapat sejumlah kondisi yang mengharuskan kapan sebaiknya penelitian kuantitatif dipilih
sebagai pendekatan penelitian, yaitu:

1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah harus
ditunjukkan dengan data, baik hasil pangamatan sendiri maupun pencermatan
dokumen. Misalnya penelitian kuantitatif untuk menguji efektivitas pembelajaran
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, maka data prestasi belajar siswa sebagai
masalah harus ditunjukkan.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Penelitian
kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan infomasi yang luas tetapi tidak
mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian apat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Misalnya penelitian tentang disiplin kerja guru di
Kabupaten Sijunjung. Peneliti dapat mengambil sampel yang representatif, tidak
berarti harus semua guru di kabupaten Sijunjung menjadi sumber data penelitian.
3. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/ treatment terhadap subyek
tertentu. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya
penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-
visual terhadap prestasi belajar siswa.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian (asosiatif)
ataupun perbedaan skor variabel antar kelompok (hipotesis komparatif). Misalnya
peneliti ingin mengetahui perbedaan antara disiplin kerja guru laki-laki dengan guru
perempuan. Hipotesis komparatif yang guru perempuan”. Contoh lain misalnya
peneliti ingin mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru.
Hipotesis asosiatif motivasi kerja dengan kinerja guru”.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena sekolah
tertentu, maka dilakukan pengukuran melalui tes IQ terhadap guru-guru pada sekolah
yang bersangkutan.
6. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu. Misalnya peneliti ingin
mengetahun variabel yang lebih efektif apakah pembelajaran menggunakan metode
diskusi atau penugasan. Dalam hal ini, peneliti harus mengukur hasil belajar siswa
yang menggunakan metode diskusi dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
penugasan.

Pendekatan kualitatif adalah metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna


yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang orang dianggap berasal dari masalah
sosial atau kemanusiaan. Proses dalam penelitian kualitatif melibatkan upaya-upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang
spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema umum, dan
menafsirkan makna data.

Karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

2. Memiliki sifat deskriptif analitik

3. Tekanan pada proses bukan hasil

4. Bersifat induktif

5. Mengutamakan makna

Terdapat sejumlah kondisi yang mengharuskan kapan sebaiknya penelitian kualitatif dipilih
sebagai pendekatan penelitian, yaitu:

1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan pendekatan kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung masuk pada situasi, melakukan eksplorasi, sehingga
masalah ditemukan dengan jelas.
2. Bila peneliti ingin memahami makna di balik data yang tampak. Misalnya persepsi
guru tentang kepemimpinan kepala sekolah akan berbeda dengan persepsi kepala
sekolah. Data untuk mencari makna kepemimpinan kepala sekolah tersebut hanya
cocok diteliti dengan metode kualitatif misalnya melalui wawancara mendalam,
observasi, dan juga pencermatan dokumen.
3. Bila peneliti ingin memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan cara berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Misalnya pemahaman
terhadap kepemimpinan kepala sekolah hanya dapat dilakukan melalui kajian
mendalam bukan hanya pengukuran sepintas. Dengan demikian dapat ditemukan pola
hubungan yang jelas sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar
gejala. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau menjadi teori.
4. Bila peneliti ingin memastikan kebenaran data. Melalui berbagai teknik pengumpulan
data kualitatif, kepastian data akan lebih terjainin. Melalui pendekatan kualitatif data
yang diperoleh diuji kredibilitasnya, penelitian berakhir setelah data itu jenuh
sehingga kepastian data dapat diperoleh. Misalnya untuk mencari gaya kepemimpinan
seperti apa yang sebaiknya diterapkan kepala sekolah dalam membina guru, sebelum
ditemukan gaya yang tepat maka penelitian belum dinyatakan selesai.
5. Bila ingin meneliti tentang sejarah atau perkembangan. Sejarah atau perkembangan
kehidupan seseorang atau kelompok orang dapat dilacak melalui pendekatan
kualitatif. Misalnya sejarah perkembangan sekolah sehingga sekolah tersebut menjadi
sekolah favorit dalam padangan masyarakat dan orang tua siswa.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan apakah
pendekatan penelitian dalam bidang pendidikan menggunakan pendekatan kuantitatif atau
pendekatan kualitatif, tergantung pada situasi atau masalah yang ingin diteliti.

Demikian tanggapan dari saya, mohon maaf atas kekurangannya dan mohon bimbingan untuk
kedepannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Sumber:

Mahdiyah. (2016). Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah. (2008). Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian


Pendidikan. Diunduh 26 April 2021, dari situs World Wide Web:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131623017/pendidikan/PENELITIAN+PENDIDIKAN.pdf

Penilaian maksimum: -
PermalinkTampilkan indukTanggapi

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.6

oleh HELLENA ZEDDERITA 530044416 - Minggu, 2 Mei 2021, 19:34


DISKUSI 6 STUDI MANDIRI DAN SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN
Menurut Anda, desain penelitian seperti apa yang paling tepat dilakukan dalam bidang
pendidikan dasar, pendekatan penelitian kuantitatif atau kualitatif?
JAWABAN :
• Pada umumnya, banyak yang mengira bahwa penelitian kuantitatif adalah tentang angka,
sedangkan penelitian kualitatif adalah tentang kata.
Secara umum penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang menekankan pada aspek
pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat sebuah permasalahan.
Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung
menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.
Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Menurut Sugiyono
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan arti dari pada generalisasi.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan terhadap filsafat
positivisme. Metode ini digunakan dalam meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian,
teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan dengan acak atau random sampling.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian
yang dipakai. Analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.
2. Menurut Saryono
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menggambarkan,
menjelaskan, menemukan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat
dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Menurut Strauss dan Corbin
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari beberapa segi. Perlu kamu
ketahui bahwa kedua metode atau pendekatan penelitian tersebut tidak selamanya saling
bertentangan satu sama lain. Ada juga beberapa hal juga memiliki kesamaan atau kemiripan.
1. Desain Penelitian
• Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat
berkembang selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantatif
sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
3. Istilah Subjek Penelitian
• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
4. Cara Memandang Fakta
• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara
peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa
sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat dari
data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan
suatu teori yang menguatkan teori yang sudah ada.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek
penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di
lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh
hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-
dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan
oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi
spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan
kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan
oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
6. Representasi Data
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena,
sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil penghitungan
matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan
penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang
digunakan.
7. Implikasi Hasil Riset
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi
tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum
(generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
8. Macam Metode
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
9. Tujuan Penelitian
• Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripikan
realitas dan kompleksitas sosial.
• Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi
fenomena sosial yang diteliti.
10. Jenis Data
• Kualitatif: Deskriptif dan eksploratif
• Kuantitatif: Numerik dan statistik.
Masih banyak berbagai teknik analisis data yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif.
Teknik yang dipakai umumnya disesuaikan/diselaraskan dengan kajian atau permasalahan
apa yang akan/ sedang diteliti. Beberapa teknik analisis data tersebut di atas tidak semuanya
harus diterapkan bersama-bersama, tetapi bisa menggabungkan beberapa diantaranya. Sekali
lagi, yang jelas tergantung dari jenis kajian, permasalahan atau konteks penelitian sangat
menentukan ketepatan teknik analisis data. Oleh karena itulah, peneliti kualitatif tak perlu
ragu-ragu dalam menentukan teknik analisis data. Karena penerapan teknik analisis yang
logis yang tepat digunakan, dan biasanya peneliti sendiri yang lebih tahu.
Penggabungan jenis penelitian dengan teknis analisis data. Dalam hal ini satu jenis penelitian,
bisa menggunakan dua macam teknis analisis yakni analisis kuantitatif dan teknik analisis
kualitatif. Seperti penelitian kuantitatif, untuk memperkaya makna hasil analisis kuantitatif
(statistik) ditambah dengan analisis kualitatif sebagai upaya menggali makna di- balik data
statistik itu. Langkah yang ditempuh, pertama dengan menambah instrumen untuk
mengumpulkan data kualitatif, kemudian dianalisis untuk melengkapi data kuantitatif. Kedua
dengan menganalisis data kuantitatif dengan mengkaji teori, mengelompokkan, merangking
secara berjenjang dan sebagainya, kemudian memberi simbol pada masing-masing kategori,
kelompok atau jenjang itu dengan simbol-simbol kualitatif, seperti baik, sedang, buruk dan
semacamnya.
Jadi dalam penelitian kualitatif dan kuanlitatif tidak bisa di pisakan karena kedua metode
tersebut saling keterkaitan ,Pertimbangan dalam penggabungan penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif.
1. Logika triangulasi. Temuan-temuan dari satu jenis studi da- pat dicek pada temuan-temuan
yang diperoleh dari jenis studi yang lain.
2. Penelitian kuantatif membantu penelitian kualititatif. Penelitian kuantatif dapat membantu
memberikan informasi dasar tentang konteks dan subyek, berlaku sebagai sumber hipotesis
dan membantu konstruksi skala.
3. Penelitian kualitatif dapat membantu penelitian kuantitatif.
4. Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan yang
muncul dalam studi kualitatif.
5. Struktur dan proses. Penelitian kualitatif sangat efisien pada penyusunan ciri struktural
kehidupan sosial, sementara studi-studi kuantitatif biasanya lebih kuat dalam aspek-aspek
operasional.
6. Perspektif peneliti dan perspektif subyek. Penelitian kuantitatif biasanya dikemudikan oleh
perhatian peneliti, sementara penelitian kualitatif mengambil perspektif subyek penelitian
sebagai titik tolak.
7. Masalah pengeneralisasian. Kelebihan beberapa fakta kuantitatif dapat membantu
menyederhanakan fakta ketika seringkali tidak ada kemungkinan menggeneralisasikan
(dalam anti statistik) temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian kualitatif.
8. Penelitian kualitatif dapat membantu interpretasi hubungan antara ubahan-ubahan.
9. Hubungan antara tingkat makro dan mikro. Penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
dapat memberikan sarana untuk menjembatani kesenjangan makro-mikro. 10.Tahap-tahap
dalam proses penelitian. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif bisa menjadi selaras
untuk tahapan- tahapan yang berbeda dari satu studi longitudinal. 11.Cangkokan. Contoh
utama cenderung terjadi, apabila penelitian kualitatif dilakukan dalam desain
kuasiexperimental (penelitian kuantitatif). Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
memadukan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
• Penggabungan jenis penelitian dengan model logika sebagai pendekatan. Seperti
aliranrasionalistik dan realistik, secara ontologis menghendaki jenis penelitian kualitatif,
tetapi secara epistemologis menggunakan model logika positivistik sebagai pendekatan.
• Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
Penggabungan jenis penelitian dengan teknis analisis data. Dalam hal ini satu jenis penelitian,
bisa menggunakan dua macam teknis analisis yakni analisis kuantitatif dan teknik analisis
kualitatif.
• Penggabungan jenis penelitian dengan strategi penelitian. Dalam hal ini peneliti tetap
memilih salah satu jenis penelitian, tetapi karena data yang dibutuhkan, memerlukan strategi
penelitian dari jenis penelitian lain, maka peneliti bisa melaku- kan dua strategi sekaligus.
• Penggabungan jenis penelitian karena adanya faktor, seperti pentingnya data statistik dan
penjelasan logik terhadap data tersebut, adanya perbedaan waktu yang dperlukan untuk kajian
teoritik sebelum penelitian dilakukan, perlu peneliti yang lebih intensif untuk memperjelas
permasalahan setelah pe- nelitian dan faktor lain yang dipandang sangat urgen untuk
menggabung kedua jenis penelitian, akan tetapi tetap harus tetap berpangkal pada satu jenis
penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.
Jadi pendekatan tersebut lebih cendrung kepada pendekatan kuanlitatif sebab paling tepat
dilakukan dalam bidang pendidikan dasar.
Demikianlah tanggapan saya .Terima kasih.
Wassalamualikum..wr..wb....

Anda mungkin juga menyukai