Anda di halaman 1dari 7

AKADEMI TEKNIK KUPANG

Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

PERTEMUAN 4 dan 5

KAPASITAS “DAYA DUKUNG UJUNG”


PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL

1. KAPASITAS DUKUNG TIANG.


Kapasitas daya dukung tiang dibedakan oleh “daya dukung ujung tiang”
dan “daya dukung sisi”. Apabila kedua daya dukung tersebut termobilisasi
maka dapat ditulis sebagai berikut :

Qu = Qp + Qs

Dimana : Qp = daya dukung ujung tiang.


Qs = daya dukung sisi tiang.
Sedangkan daya daya dukung izin tiang adalah :

Qu
QIZIN =
SF

Dimana : SF = faktor keamanan (safety factor).

2. KAPASITAS DUKUNG UJUNG TIANG, Qp.


a) MEYERHOFF.
a.1) Untuk tanah berbutir halus (c - soils)
Menurut Meyerhoff kapasitas daya dukung ujung apabila
kategori tanahnya adalah berbutir halus, maka dapat digunakan
Persamaan berikut :
Qp = Ap  c  Nc’

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


1
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

Dimana : Qp = daya dukung ujung tiang.


Ap = luas penampang tiang.
c = nilai kohesi tanah yang didapat dari ujung tiang
pancang. Sebaikanya di dapat dari UU-TEST. UU-
TEST merupakan unconsolidated undrained test
(salah satu jenis tes triaxial).
Nc’ = faktor daya dukung yang telah disesuaikan
(adjusted bearing capacity) untuk tanah
dibawah ujung tiang.
a.2) Untuk berpasir.
Kapasitas daya dukung ujung pondasi tiang yang bagian
ujungnya ditanam dalam lapisan tanah pasir (dominan pasir)
didapati oleh Mayerhof (1976) meningkat dengan pertambahan
kedalaman penanaman (penetrasi) namun tidak mengalami
pertambahan setelah mencapai kedalaman tertentu.

Gambar 1. Nilai ratio Lb/B dengan  untuk pondasi tiang.

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


2
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

Dengan berdasarkan ketentuan tersebut maka dibuat grafik


untuk menentukan rasio kedalaman penanaman (Lb) dengan
diameter (B) terhadap sudut geser dalam tanah. Untuk
menentukan kedalaman penanaman, harus diperhatikan
Gambar 1 dengan seksama. Dapat dilihat bahwa untuk tanah
yang tidak homogen nilainya ditentukan dari dasar (ujung) tiang
ke bagian atas dari lapisan tanah pasir dimana ujung tersebut
ditanamkan (Gambar 1.a). Sedangkan untuk tanah yang
homogen, nilai panjang penanaman (Lb) sama dengan panjang
tiang itu sendiri (L) (Gambar 1.b).

Menurut Meyerhof, nilai faktor kapasitas daya dukung meningkat


sejalan dengan meningkatnya nilai rasio kedalaman penanaman
dan diameter pondasi (Lb/B) dan mencapai nilai maksimum
pada nilai rasio (Lb/B) sekitar 0.5(Lb/B)kritis. Dalam kasus-kasus
praktis, nilai dari (Lb/B) pada kebanyakan pondasi tiang lebih
besar dari 0.5(Lb/B)kritis. Untuk itu, perlu dilakukan penyesuaian
(pembuatan kurva) nilai maksimum faktor kapasitas daya dukung
Nc* dan Nq* yang oleh Meyerhof diberikan seperti pada
Gambar 2.

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


3
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

Gambar 2 Nilai maksimum faktor daya dukung Meyerhof,


Nq* dan Nc*.

Rangkuman dari tori kapasitas daya dukung Meyerhof untuk


tanah pasir dapat dituliskan dalam bentuk formula berikut :

Qp = Ap  qp = Ap  (q*  Nq*)

Dengan nilai batasannya adalah :

Dimana : Nq* = faktor daya dukung untuk


qp < 50 Nq* tan  tanah dibawah ujung tiang.

q* = tegangan efektif tanah.

Persamaan diatas mempunyai arti bahwa nilai yang digunakan


untuk mengestimasi daya dukung ujung pondasi tiang pada
tanah pasir adalah nilai terkecil.

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


4
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

Sering dijumpai pada keadaan sebenarnya, pondasi tiang


ditanamkan dengan menembus pada lapisan pasir lepas menuju
ke lapisan padat dibawahnya namun ditanamkan kurang dari
kedalaman yang mencukupi ( kurang dari 10 kali diameternya).

Gambar 3. Pondasi tiang pada tanah berlapis.

Untuk kondisi yang seperti itu, maka perkiraan kapasitas daya


dukung ujung dapat ditentukan dengan menggunakan rumusan
berikut :

* 50Nq2 * tan ϕ2 - 50Nq1 * tan ϕ1 Lb


qp = 50Nq1 tan ϕ1+ ×
10 B

dengan nilai batasan daya dukung ujung untuk kasus ini adalah
sebesar :
qp= 50Nq2 * tan ϕ2

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


5
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

Nq1* dan Nq2* adalah nilai maksimum faktor daya dukung untuk
tanah lapisan ke-1 (di atas) dan ke-2 (di bawah) yang ditentukan
berdasarkan 1 dan 2 .
1 dan 2 adalah sudut geser dalam lapisan tanah ke-1 dan
lapisan ke-2.
Lb adalah kedalaman penanaman pondasi pada lapisan ke-2

b) TERZAGHI.
b.1) Tanah butiran halus.
Menurut Terzaghi berpendapat bahwa untuk kategori tanah
berbutir halus, maka kapasitas daya dukung ujung dapat
digunakan Persamaan berikut :
̅  Nq )
Qp = Ap  ( 1,3  c  Nc + q
Dimana : Qp = daya dukung ujung tiang.
Ap = luas penampang tiang.
c = nilai kohesi tanah yang didapat dari ujung tiang
pancang.
Sebaikanya di dapat dari UU-TEST. UU-TEST
merupakan unconsolidated undrained test (salah
satu jenis tes triaxial).
Nc’& Nq’ = faktor daya dukung yang telah disesuaikan (adjusted
bearing capacity) untuk tanah dibawah ujung tiang.
̅
q = effective overburden pressure =  (i  ht).
i = banyak lapisan tanah.
b.2) Tanah butiran kasar.
Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berkarakter berbutir
kasa menurut terzaghi adalah sebagai berikut :
̅  Nq  ap +   B  N  a )
Qp = Ap  ( q
Dimana :  = berat isi tanah dibawah ujung tiang.
ap = faktor penampang.

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


6
AKADEMI TEKNIK KUPANG
Program Studi Diploma Tiga (D3) – Teknik Sipil Teknik Pondasi 2

q = faktor penampang.
Nilai aq dan a bisa diambil sebagai berikut :
 Untuk penampang bulat dan persegi aq = 1,0
 Untuk penampang persegi a = 0,4
 Untuk penampang bulat a = 0,3

b.3) Tanah pada umumnya.


̅  Nq +   B  N  a )
Qp = Ap  (1,3  c  Nc + q

c) TOMLINSON.
Menurut Tomlinson kapasitas daya dukung ujung dapat digunakan
Persamaan berikut :
Qe = Ap   c  Nc
Dimana : Qe = daya dukung ujung tiang.
Ap = luas penampang tiang.
c = nilai kohesi tanah yang didapat dari ujung tiang
pancang.
Sebaikanya di dapat dari UU-TEST. UU-TEST merupakan
unconsolidated undrained test (salah satu jenis tes
triaxial).
Nc’ = faktor daya dukung yang telah disesuaikan (adjusted
bearing capacity) untuk tanah dibawah ujung tiang.
Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berkarakter berbutir kasar
menurut tomlinson adalah sebagai berikut :
̅  Nq untuk tanah berbutir kasar
Qe = Ap  q

ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT., MT


7

Anda mungkin juga menyukai