Dhea Rahmayenti
Dhea Rahmayenti
DISUSUN OLEH.
DHEA RAHMAYENTI
2013201036
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ Sistem Endokrin “.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung maupun tidak langsung akan tetapi, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Namun penulis
menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ...................................................................................................................17
2. Saran ............................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar
paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar
endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.
1
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem endokrin
adalah suatu
sistem yang
bekerja dengan
perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya
langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa
melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler
darah. Hasil sekresinya disebut hormon. Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh
oleh organ yang memiliki efek regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang
disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk
mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran. Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-
kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf, mempunyai pranan penting dalam
pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat
disebut hormon.
3
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam
aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa
hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya
diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang
membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik
mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan
kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki
fungsi utama untuk mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran
yang kecil sekitar 1, 3 cm dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis
sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars intermedia
dan hipofisis posterior.
2. 2. 2. Kelenjar Tiroid
2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar
suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2
bagian utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah
sebagai berikut:
2. 2. 5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting
dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam
mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar
seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali
ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan
berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak
akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:
2. 2. 6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak
kita. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana
reproduksi hormon ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan
penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit
melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.
10
2. 2. 7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin
yang bertugas untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang
mengalami kekurangan insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut
menjadi rentan terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas
ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing, sel tersebut
adalah :
11
2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )
Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar
yang bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum,
kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada
laki laki dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon
testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan hormon progresteron
dan estrogen.
Fungsi kelenjar kelamin
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga
metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu
jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria.
Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan
sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi
kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada
payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk
meningkatkan anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan
tulang.
12
Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol
pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk memproduksi hormon
yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol
keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.
13
Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang
digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala
sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.
2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan
banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.
14
2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis
ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,
amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.
2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa
menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring
bertambhnya usia.
15
16
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan
inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. 2 Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia
Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC
Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html
http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia
https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN
18