Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TERAPI MODALITAS

MANFAAT RUMPUT MINJANGAN (CHROMOLAENA ORDORATA)

OLEH:

KELOMPOK 11

ISHAK DAHLAN (201810420322054)

RUSDIYANTO (201810420322056)

SALMAH (201810420311093)

AFRIANI NURWATI (201810420322099)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Manfaat Rumput
Minjangan”

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 29 Maretl 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Definisi.....................................................................................................................6
2.2 Cara pengolahan beserta kandungannya...............Error! Bookmark not defined.
2.3 Manfaat dari rumput minjangan............................Error! Bookmark not defined.
2.4 Contoh produk........................................................................................................9
BAB IV........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia dikenal sebagai negara mega biodiversitas karena memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi dari tumbuh-tumbuhan. Sejumlah penelitian dilakukan untuk menyelidiki
potensi tumbuh-tumbuhan di Indonesia sebagai bahan baku obat. Ada sekitar 7000 spesies
tumbuhan termasuk tumbuhan obat dari ± 28.000 spesies tumbuhan yang dapat ditemukan di
Indonesia. Tumbuhan obat adalah kelompok tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat.
Pemanfaatan tumbuhan obat biasanya dalam bentuk simplisia dari bagian tanaman seperti
akar, batang, daun, dan buah atau biji (Fatmawati, 2008).
Tumbuhan obat adalah pemanfaatan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita,
baik tumbuhan yang dibudidayakan atapun tumbuhan liar. Sejak nenek moyang, tumbuhan
sudah digunakan sebagai obat tradisional. Perlu diingat bahwa biaya pengobatan yang tidak
dapat dijangkau oleh semua orang, maka tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif yang
terjangkau bagi masyarakat (Bangun, 2012) dan seiring dengan meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap efek samping yang ditimbulkan tidaklah berbahaya (Afifurrahman,
2014).
Tumbuhan dengan nama latin Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H. Rob. atau yang
dikenal dengan nama rumput minjangan merupakan salah satu tumbuhan gulma yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan dari suku Compositae atau Asteraceae ini telah
digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai diuretik, koagulan, antimalaria, antidiare,
antispasmodik, antipiretik, astringen, antiinflamasi, antiprotozoa, antijamur, dan antibakteri.
Bagian daun dari tumbuhan kerinyuh sering digunakan untuk perawatan luka ringan, luka
bakar, dan infeksi pada kulit (Odutayo dkk., 2017; Michael dkk., 2015; Agrawal dkk., 2014).
Oleh karena itu kelompok kami mengambil judul makalah ini, untuk memaparkan
manfaat dari rumput minjangan sebagai pengobatan tradisional.
1.2 Rumusan Masalah
1. manfaat dari rumput minjangan?
2. Bagaimana pengolahan dan kandungan rumput minjangan sehingga menjadi obat?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui manfaat dari rumput minjangan.
2. Untuk mengetahui pengolahan dan kandungan rumput minjangan sehingga menjadi
obat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Rumput minjangan (Chromolaena odorata L) merupakan spesies berbunga semak dalam
keluarga bunga matahari. Tumbuhan ini asli Amerika Utara, dari Florida dan Texas termasuk
Meksiko dan Karibia, telah dikenal luas di Asia, Afrika barat, dan sebagian daerah di
Australia. Tumbuhan ini telah digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Rumput
minjangan merupakan tumbuhan yang hidup di daerah tropis maupun sub tropis, yang
tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan baik dan apabila mendapat cahaya matahari yang
cukup maka akan tumbuh lebih baik lagi. Organ utama yang paling banyak digunakan
sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit adalah bagian daun.
Daun kering C. odorata mengandung senyawa saponin, flavonoid, fenol. Daun segar
C.odorata positif mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, fenol dan tanin.
Pengolahannya sendiri yaitu dengan merubus daun kering dan menumbuk daun segar
dijadikan obat oles/ salep pada kulit yang terluka. Daun C. odorata menghasilkan minyak
essensial yang mengandung cadinena, α-pinena, β-cariofillena, camphora, dan isomer
candinol, serta daun C. odorata mengandung beberapa senyawa utama seperti saponin, fenol,
tanin, steroid dan flavonoid. .) mengandung senyawa yang dapat membunuh bakteri pada
jerawat. Hal ini diperkuat dengan adanya laporan penelitian dari Srisuda (2016) bahwa
ekstrak daun Chromolaena odorata L. memiliki aktivitas untuk menghambat bakteri Bacillus
cereus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Strepthococcus pyogenes,
Propionibacterium acnes, Eschericia coli dan Pseudomonas aeriginosa. Pada kondisi normal
dikulit terdapat Propionibacterium acne, Propionibacterium granulosum, Staphylococcus
epidermidis, dan Malassezia furfur, yang akan berproliferasi secara cepat selama masa
pubertas dan seringkali menyebabkan timbulnya jerawat (Chomnawang dkk, 2005: 101).

 Tumbuhan Rumput minjangan memiliki ciri:


 tumbuhan herbal bertahun
 semak abadi
 tinggi 1,5-2,0 m, kadang-kadang mencapai ketinggian maksimum 6 m (sebagai
pemanjat tanaman lain),
 batang lurus,
 rapuh dan mudah bercabang,
 memiliki tiga daun,
 daun berbentuk segitiga bulat telur,
 dan memiliki akar pendek yang dangkal,
B. Manfaat Chromolaena odorata L sebagai berikut :
1. Alkaloid berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun
di dalam tubuh.
2. Flavanoid berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan
mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kandungan kolestrol serta mengurangi penimbunan lemak pada diding
pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner,
mengandung antiinflamasi dan berfungsi sebagai anti oksidan.
3. Saponin Berfungsi untuk sumber anti bakteri dan antivirus, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gulam
dalam darah dan mengurangi pengumpulan daran.
4. Polifenol berfungsi sebagai antihistamin (antialergi)
5. Tanin memiliki manfaat seperti mempercepat pembekuan darah, menurunkan
tekanan darah, menurunkan kadar lipit serum dan memodulasi respon imun.

C. Cara pengolahannya

1. Uji alkaloid Sekitar 1 gram masing-masing daun kering dan daun segar C.
odorata dihancurkan lalu ditambahkan 1 mL amonia. Selanjutnya dimasukkan
10 mL kloroform, kemudian dihancurkan dan disaring. Filtrat ditambahkan 10
mL asam sulfat 2N, dikocok kuat-kuat, dibiarkan selama satu menit sampai
larutan asam sulfat dan kloroform dipisahkan. Lapisan asam sulfat diambil dan
dibagi menjadi tiga tabung reaksi dan setiap tabung reaksi diuji dengan
pereaksi Meyer, Dragendorff, dan Wagner untuk menentukan keberadaan
alkaloid. Penambahan reagen Meyer membentuk endapan putih, reagen
Dragendorff menyebabkan endapan kemerahan, dan reagen Wagner
menghasilkan endapan kuning. Hasil tersebut menunjukkan adanya alkaloid.
2. Uji Terpenoid, Steroid, dan Saponin Masing-masing sebanyak 1 gram daun
kering dan daun segar C. odorata ditumbuk halus,kemudian diekstraksi dengan
metanol panas. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator
untuk menghasilkan ekstrak metanol. Ekstrak metanol dipartisi dengan
heksana. Ekstrak yang larut dalam heksana diuji dengan reagen Liberman-
Bourchard. Warna biru atau hijau menunjukkan adanya steroid dan warna
merah untuk terpenoid. Residu yang tidak larut dalam heksana ditambahkan
air dan dikocok dengan kuat. Apabila ada busa stabil selama 30 menit
menunjukkan adanya saponin, jika positif untuk saponin, larutan kemudian
dihidrolisis dengan HCl dan diuji dengan pereaksi LibermanBourchard. Warna
hijau atau biru menunjukkan adanya saponin steroid dan warna ungu atau
merah menunjukkan adanya saponin terpenoid.
3. Uji Flavonoid Daun kering dan daun segar C. Odorata sebanyak 1 gram
diekstraksi dengan metanol dan dipekatkan. Ekstrak metanol pekat dipartisi
dengan heksana. Residu diekstraksi dengan 10 mL etanol 80%, kemudian
ditambahkan 0,5 mg serbuk magnesium dan HCl 0,5 M. Warna merah muda
atau ungu menunjukkan adanya flavonoid.
4. Uji Fenol Ekstrak metanol masing-masing sampel diuji dengan FeCl3.
Tambahkan 3 - 4 tetes larutan FeCl3 ke dalam ekstrak, pembentukan warna
hitam kebiruan menunjukkan senyawa fenol.
5. Uji Tanin Sebanyak 1 gram ekstrak metanol sampel direbus dalam 10 mL air
dalam tabung reaksi kemudian disaring. Tambahkan beberapa tetes FeCl3
0,1%. Pembentukan warna hijau kecoklatan atau hitam kebiruan menunjukkan
adanya tanin.
D. Contoh produk
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rumput minjangan (Chromolaena odorata L) merupakan spesies berbunga
semak dalam keluarga bunga matahari, Daun segar C.odorata positif
mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, fenol dan tanin.
Pengolahannya sendiri yaitu dengan merubus daun kering dan menumbuk daun
segar dijadikan obat oles/ salep pada kulit yang terluka.
B. Saran
Sarannya agar lebih sering menggunakan obat alami karena terbukti banyak
kandungannya dan harus mengelolah sesuai dengan kebutuhan berobat.
DAFTAR PUSTAKA

Bayu Andika. 2020. Analisis Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Gulma Siam
(Chromolaena odorata L.) di Kota Langsa, Aceh. Jurnal kimia sains terapan. Volume 2, nomor 2.

Elvi Yanti.2019. Mudah Menanam Terung: Kiat, Manfaat, dan Budi Daya. Penerbit Bhuana Ilmu
Populer. Jakarta.

Nengah Kancana Putra. 2020. Subtansi Nutrasetikal Sumber dan Manfaat Kesehatan. CV Budi Utama.
Yogyakarta

Nur Dyah. 2010. Mahkota Dewa dan Manfaatnya. CV Ganeka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai