1882 6398 1 PB
1882 6398 1 PB
ABSTRAK
Perilaku caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah
satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di ruang
rawat inap RSUD.dr. Rasidin Padang. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional study.Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai
Juli 2016.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 507 orang, sampel diambil secara purposive
sampling dengan batasan waktu 2 minggu sampel sebanyak 84 orang. Data dianalisis secara
distribusi frekuensi dan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil
penelitian didapatkan sebagian besar 39 (46,4%) perilaku caring perawat buruk, lebih dari
separuh 50 (59,5%) responden tidak puas dengan perilaku caring perawat, terdapat hubungan
bermakna antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pada pasien BPJS (p value =
0,002). Dapat disimpulkan bahwa semakin baik perilaku caring perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien maka tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan akan semakin baik juga. Disarankan bagi Intansi RSUD dr. Rasidin Padang untuk
meningkatkan perilaku caring perawat dengan mengadakan pelatihan atau seminar tentang
perilaku caring perawat sehingga perawat dapat menerapkan perilaku caring terhadap pasien.
ABSTRACT
Nurses caring behavior is critical in fulfilling patient satisfaction, it is becoming one of the
indicators of quality of care in a hospital. More than half of that 60% patients have
complained to the nurse caring behavior, said patients are not satisfied with the nurse caring
behaviors. The purpose of this study was to determine the relationship with the nurse caring
behavior BPJS level of patient satisfaction in inpatient of RSUD. dr. Rasidin Padang. This
research was conducted in August 2015 until July 2016. The population in this study were
507 people, samples were taken by purposive sampling with a 2 week time limit sample of 84
people. Data were analyzed using frequency distribution and chi-square test with a
significance level of 95%. The result showed most of the 39 (46.4%) nurses caring behavior
worse, more than half of the 50 (59.5%) of respondents are not satisfied with the nurse caring
behavior, there is a significant relationship between nurse caring behaviors with a level of
satisfaction in patients BPJS (p value = 0.002).Can be concluded that the better behavior of
caring nurse in giving nursing services to patients, the level of patient satisfaction with
nursing care will be better too.
dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap memenuhi harapannya. Sedangkan hasil
(p value= 0,000). Hasil penelitian tentang kinerja akan dipersepsikan oleh klien.
perilaku caring perawat ini didukung Simpulan yang dapat diambil dari beberapa
dengan teori keperawatan yang diterbitkan pengertian diatas terdapat kesamaan
oleh Watson(2009), The Phylosophy and pandangan bahwa kepuasan pelanggan atau
Science Of Caring, menyatakan bahwa klien merupakan ungkapan perasaan puas
caring adalah suatu karakteristik apabila menerima kenyataan atau
interpersonal yang tidak diturunkan dari pengalaman pelayanan memenuhi harapan
genetika, tetapi dipelajari melalui klien. Hal ini akan menciptakan loyalitas
pendidikan sebagai budaya profesi. atau citra yang tinggi.
Seorang perawat harus memiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan
perilaku caring dalam pelayanannya penelitian yang dilakukan oleh Andariyani
terhadap pasien , karena hubungan antara (2009), hubungan antara caring perawat
pemberi pelayanan kesehatan dengan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang
pasien merupakan faktor yang rawat inap RSUD Tugurejo semarang yang
mempengaruhi proses kepuasan dan menyatakan bahwa ada hubungan yang
kesembuhan pasien tersebut. Menurut bermakna antara caring perawat dengan
analisa peneliti didapatkan bahwa sebagian tingkat kepuasan pasien dengan p-value
besar responden mengatakan perawat 0,001 dimana sebagian besar perawat
memiliki perilaku caring buruk. Hal ini dalam memberikan pelayanan (caring)
terbukti dari jawaban responden terhadap terhadap pasien mayoritas rendah yaitu
kuisioner yang diberikan, responden yang sebanyak 191 responden (83,8%).
menyatakan bahwa perawat tidak merespon Hasil penelitian ini sejalan dengan
panggilan pasien dengan cepat 62%. penelitian yang dilakukan oleh Rice (2014)
sehingga pasien merasa tidak dilayani menunjukkan bahwa dari 74 orang
dengan baik. Responden mengatakan responden, terdapat 39 orang (52,7%)
perawat sering terlambat datang saat pasien responden mengatakan perawat tidak
memanggil. memiliki perilaku caring dan responden
Penelitian Laila (2011) di ruang tidak puas sebanyak 26 orang (66,7%).
penyakit dalam RSUD Pariaman Padang Hasil analisa bivariat yaitu dari statistik Chi
mengatakan bahwa 57% pasien Square menunjukkan p-value 0,021 ≤ 0,05
mengatakan tidak puas terhadap perilaku yang berarti ada hubungan mekanisme
caring perawat dan 66% pasien menilai perilaku caring perawat dengan tingkat
perilaku caring perawat kurang. Hasil kepuasan pasien BPJS di RSUD Pasaman
penelitian ini sejalan dengan penelitian Barat. Rafii (2007) juga menyampaikan
yang dilakukan oleh Ismar (2002) di RSUD dalam penelitiannya bahwa semakin baik
Anwar Malang tentang perilaku caring perilaku seorang perawat maka semakin
perawat dan hubungannya dengan tinggi pula kepuasaan pasien nya.
kepuasan klien, menunjukkan bahwa Caring adalah sentral praktik
48,3% pasien menilai perawat tidak caring keperawatan, yang merupakan suatu cara
dan 79,2% pasien mengatakan tidak puas . pendekatan yang dinamis, dimana perawat
Menurut Tjiptono (2006) bekerja untuk lebih meningkatkan
berpendapat bahwa kepuasan atau kepeduliannya terhadap pasien. Hal ini
ketidakpuasan merupakan respon klien adalah esensi dari keperawatan yang berarti
sebagai hasil dan evaluasi ketidaksesuaian juga pertanggungjawaban hubungan antara
kinerja atau tindakan yang dirasakan perawat-pasien, dimana perawat harus
sebagai akibat dari tidak terpenuhinya mampu mengetahui dan memahami tentang
harapan. Pada dasarnya harapan klien kebiasan manusia dan respon manusia
adalah perkiraan atau keyakinan klien terhadap masalah kesehatan yang sudah ada
tentang pelayanan yang diterimanya akan atau bepotensi akan timbul (Watson,2009).
Perilaku caring adalah suatu Mariotti, M., C., Carhalho, J., G., R. (2011).
tindakan yang didasari oleh kepedulian, Improving quality of life in
kasih sayang, keterampilan, empati, hemodialysis: impact of an
tanggung jawab, sensitive, dan dukungan. accupational therapy program.
Perilaku ini berfungsi untuk memperbaiki Scandinavian Journal of
atau meningkatkan kondisi dan cara hidup Occupational Therapy, 18, 172-
manusia yang menekankan pada aktivitas 179. DOI
yang sehat dan memampukan individu serta 10.3109/11038128.2010.488271
kelompok berdasarkan budaya (Watson, .
2009). Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian
Hasil analisa peneliti perilaku Keperawatan Dan Teknik Analisa
caring merupakan sentral praktik Data. Salemba Medika: Jakarta.
keperawatan, juga merupakan suatu cara Anderson, H. (2012). Hubungan Mutu
pendekatan yang dinamis, dimana perawat Asuhan Keperawatan Oleh
bekerja untuk lebih meningkatkan Perawat Pelaksana Dengan
kepuduliannya terhadap pasien, dapat Tingkat Kepuasan Pasien
dilihat bahwa semakin baik perilaku caring Jamkesmas Di Ruang Inap RSUP
perawat dalam memberikan pelayanan DR. M. Djamil Padang. Tidak
keperawatan kepada pasien maka tingkat dipublikasikan.
kepuasan pasien terhadap pelayanan Dapartement Kesehatan RI. (2008).
keperawatan akan semakin juga baik juga. Direktoral Bina Pelayanan
Hal ini terbukti dari hasil kuisioner tingkat Keperawatan. Direktoral Jendral
kepuasan responden menyatakan bahwa Bina Pelayanan Medik: Jakarta.
tanggung jawab perawat kurang 61% dalam Dapartement Kesehatan RI. (2014). Buku
memberikan pelayanan dan responden Pegangan Sosialisasi Jaminan
tidak puas dengan pelayanan perawat dan Kesehatan ( JKN ) Dalam Sistem
kuisioner perilaku caring perawat Jaminan Sosial Nasional.
responden yang menyatakan bahwaperawat Dapartemen Kesehatan RI;
tidak merespon panggilan pasien dengan Jakarta.
cepat 62%. sehingga pasien merasa tidak Simanungkalit, Febrina. (2014).
dilayani dengan baik. Responden Perbandingan Tingkat Kepuasan
mengatakan perawat sering terlambat Pasien Peserta JKN dan Non JKN
datang saat pasien memanggil. tentang Perilaku Caring Perawat
di ruang Rawat Inap RS.Paru
SIMPULAN dr.Ario Wirawan. Salatiga.
Semakin baik perilaku caring Gurusinga, Rahmad. (2013). Perilaku
perawat dalam memberikan pelayanan Caring Perawat Dan Kepuasan
keperawatan kepada pasien maka tingkat Pasien Rawat Inap. Jurnal Riset
kepuasan pasien terhadap pelayanan Keperawatan Indonesia (1) 32-38.
keperawatan akan semakin baik juga. Hidayati, Nurlaili. (2013). Hubungan
Perilaku Caring Perawat dengan
UCAPAN TERIMAKASIH Tingkat Kecemasan Pasien Rawat
Inap Di Rumah Sakit PKU
Trimakasih kepada direktur RSUD Dr.
Muhammadiyah Surakarta .
Rasidin Padang. Seluruh perawat dan
Indrastuti,Yani.(2010). Analisis Hubungan
pasien yang terlibat dalam penelitian ini.
Perilaku Caring dan Motovasi
DAFTAR PUSTAKA Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana Menerapkan Prinsip
Mansjoer, A. (2000). Kapita selekta
Etik Keperawatan Dalam Asuhan
kedokteran. Ed. 3. Media
aesculapius; Jakarta.