Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan teknik-teknik peramalan baik kualitatif?

Jawab :

Teknik kualitatif merupakan peramalan berdasarkan pendapat suatu pihak dan datanya tidak bisa
dibuat dalam angka. Teknik peramalan tersebut, misalnya peramalan pendapat (Judgment Forecast) dan
peramalan dengan menggunakan survei.

Teknik peramalan baik kualitatif, antara lain :

1. Survey Pembeli (survey of buyers intentions). Teknik ini bertujuan untuk mengetahui
kecenderungan yang akan dilakukan oleh para pembeli dalam menghadapi keadaan tertentu.
Untuk mengukur kecenderungan membeli barang konsumsi dengan menggunakan skala
kemungkinan pembeli termasuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan ekonomi calon pembeli,
tingkat ketidaksenangan serta tingkat kesenangan terhadap produk yang ditawarkan.

2. Peramalan berdasarkan pendapat tenaga pemasaran (composite of salesforce


opinions). Jika survei pembeli secara langsung tidak bisa dijalankan, perusahaan dapat
menggunakan tenaga pemasaran sebagai sumber informasi untuk mengadakan peramalan,
tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu terlalu optimis atau pesimisnya peramalan oleh
tenaga pemasaran tersebut sehingga dapat menyebabkan peramalan yang terlalu tinggi atau
sebaliknya.

3. Pendapat para ahli (expert opinion) Para ahli yang dilibatkan dalam peramalan di sini meliputi
dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi dagang.

4. Tes pasar (market test) Teknik ini dilakukan untuk mempelajari reaksi konsumen dan dealers
dalam menangani, menggunakan, dan membeli ulang produk produk secara nyata dan untuk
mengetahui luas permintaan.

2. Usaha mengembangkan gagasan dapat dilakukan dengan mengembangkan kebutuhan.


Sebutkan dan jelaskan  beberapa cara untuk mengembangkan gagasan dengan mencari
alternatif kebutuhan!

Jawab :

Terdapat beberapa cara untuk mengembangkan gagasan dengan mencari alternatif kebutuhan
seperti berikut ini:

a.  Mempelajari industri yang ada.


Informasi industri (nama, alamat, waktu pendirian, kantor pusat, produk yang dibuat, jumlah
tenaga kerja dan informasi lain tentasng industru), baik di Indonesia maupun dinegara lain,
memberikan gambaran tentang:

Kebutuhan yang dipenuhi bukan oleh industri lokal atau produk yang masih diimpor

Mengapa produk tersebut tidak diproduksi didalam negeri, dan ini berarti ada kesempatan
untuk memenuhi permintaan;

Berapa besar kesempatan pasar yang masih ada atau pemenuhan kebutuhan, seperti sub
kontrak komponen, peralatan, suku cadang, dan jasa yang mungkin dapat dipenuhi dengan
harga yang lebih rendah.

b.  Menganalisis kebutuhan input dan output  industri yang sudah ada.

Bagi para pemimpin perusahaan, dapat mencari peluang usaha dengan mempelajari berbagai
input yang diperlukan oleh industri-industri yang sudah ada. Dari studi semacam ini akan diperoleh
beberapa peluang, seperti:

 Memproduksi jenis-jenis bahan baku, komponen-komponen yang diperlukan oleh berbagai


usaha, tetapi selama ini belum dapat dipenuhi;
 Mendirikan usaha dengan spesialisasi pada pembuatan komponen untuk beberapa industri
karena dengan demikian terbuka kesempatan untuk dapat memproduksi dengan biaya yang
rendah karena skala produksi yang ekonomis.

    Selanjutnya, dengan mempelajari input-output, dapat diketahui keterkaitan antarsektor di


dalam perekonomian suatu negara. mengetahui bagaimana output  suatu sektor didistribusikan ke
sektor lain sebagai input. Inofrmasi ini akan memberi arah adanya kesempatan usaha karena
keterkaitan input-output   dalam industri tersebut.

c. pertumbuhan penduduk dan data demografi.

   Kebutuhan bermacam-macam produk, sangat erat kaitannya dengan proyeksi jumlah dan
pertumbuhan serta demografi penduduk. Misalnya, baby boom  pada tahun 1950-an mendorong
pertubuhan pasar anak-anak, seperti mainan, kebutuhan sekolah, pakaian anaka-anak. Di Indonesia
tingkat pertumbuhan rata-rata 2,16% per -tahun memberi indikasi akan permintaan kebutuhan anak-
anak yangmeningkat sekitar 2%. Selain itu, dengan mengetahui demografi penduduk, dapat dilakukan
pembagian pasar (segmentasi pasar) yang heterogen ke dalam pasar yang lebih homogeny sebagai
target yang ingin dikuasai. Pembagian seperti itu dapat dilakukan atas dasar jenis kelamin, kelompok
umur, tingkat pendapatan atau letak geografisnya. Hal itu berkaitan erat dengan jenis (spesifikasi)
produk yang akan ditawarkan.

d. Studi rencana pengembangan wilayah.


    Organisasi pengembangan industri di semua negara/ wilayah berusaha merencanakan dan
mempercepat pembangunan industri dan pertumbuhan ekonomi. Organisasi tersebut melakukan
analisis terhadap sumber daya yang tersedia, dan kelemahan setiap wilayah untuk pengembangan
industri serta mengidentifikasi kesempatan usaha yang mungkin dapat dilaksanakan.

e. Analisis perubahan sosial.

    Masyarakat selalu mengalami perubahan yang mengakibatkan perubahan nilai sosial, sedangkan
nilai dan sistem nilai itu sendiri bersifat dinamis. Sebagai contoh, perubahan strata masyarakat dari
golongan bawah ke golongan menengah atas, akan mempengaruhi kebutuhan mereka, seperti rekreasi,
barang-barang status. Ini merupakan tanda adanya pasar akan produk tersebut.

f. Studi dapak undang-undang baru.

Pengendalian oleh pemerintah kerapkali berpengaruh terhadap usaha dan tidak jarang
menumbuhkan kesempatan-kesempatan usaha baru. Sebagai contoh, dengan adanya debirokrasi dan
regulasi sektor perbankan, menghasruskan setiap lembaga keuangan beroperasi secara efisien.
diberlakukannya undang-undang keselamatan kerja memebrikan peluang bagi kebutuhan sarana
keselamatan kerja. Selain itu, undang-undang hak cipta juga memberikan kesempatan baru karena
adanya jaminan atas hasil karya seseorang.

SUMBER :

BMP EKMA 4311 / Studi Kelayakan Bisnis / Modul 2 / Hal 2.40 - 2.42

BMP EKMA 4311 / Studi Kelayakan Bisnis / Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai