Keterampilan Menyimak Dan Berbicara
Keterampilan Menyimak Dan Berbicara
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Anggota :
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Keterampilan Menyimak
dan Berbicara BI ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Murahim, M.pd. pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Keterampilan Menyimak dan Berbicara BI bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Murahim, M.pd., selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun
juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup
bersama. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan
alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dengan demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat penting dalam
proses belajar mengajar, oleh karena itu kami akan mencoba menyusun kajian
keterampilan menyimak dan berbicara.
B. Perumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini kami akan memfokuskan pada beberapa masalah di
bawah ini:
C. Batasan Masalah
Dalam batasan masalah ini kami akan membatasi masalah dalam makalah yang kami buat
tentang ruang lingkup kajian keterampilan menyimak dan berbicara
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimak
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak
(panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
B. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta
gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan
menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
C. Jenis-Jenis Menyimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai
berikut:
a) Menyimak sosial
Menyimak sosial (social listening)atau menyimak konversasional (conversational
listening) ataupun menyimak sopan (courtens listening) biasanya berlangsung dalam
situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang mrenarik perhatian
semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respons-repons
yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memerhatikan perhatian yang
wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan.Dengan
perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling sedikit mencakup
dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan penuh perhatian
percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud. Dan
kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam
proses komunikasi tersebut.
b) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder (secondary listening)adalah sejenis kegiatan menyimak
secara kebetulan dan secara ekstensif (casual listening dan extensive listening)
misalnya, menyimak pada musik yang mengirimi tarian-tarian rakyat terdengar secara
sayup-sayup sementara kita menulis surat pada teman di rumah atau menikmati musik
sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti menulis,
pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan latihan menulis dengan tulisan
tangan.
c) Menyimak estetik
Menyimak intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih
diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu.Dalam hal ini harus diadakan suatu
pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai bagian dari program
pengajaran bahasa atau pada pemahaman serta pengertian umum.Jelas bahwa dalam
kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum sudah diketahui oleh para murid.
a) Menyimak kritis
Menyimak kritis (critical listening)adalah sejenis kegiatan menyimak yang di
dalamnya sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran
prasangka serta ketidaktelitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar
mendengarkan, menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran.
b) Menyimak introgatif
Menyimak introgatif (introgative listening)adalah sejenis menyimak intensif
yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan
pemilihan, karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam
kegiatan menyimak interogatif ini si penyimak mempersempit serta mengarahkan
perhatiannya pada pemerolehan informasi atau mengenai jalur khusus.
c) Menyimak penyelidikan
Menyimak penyelidikan (exploratory listening)adalah sejenis menyimak
intensif dengan maksud dan yang agak lebih singkat.Dalam kegiatan menyimak
seperti ini si penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menemukan hal-hal baru
yang menarik perhatian dan informasi tambahan mengenai suatu topik atau suatu
pergunjingan yang menarik.
d) Menyimak kreatif
Menyimak kreatif (Creative listening)adalah jenis menyimak yang
mengakibatkan dalam pembentukan atau rekonstruksi seorang anak secara
imaginatif kesenangan-kesenangan akan bunyi, visual atau penglihatan, gerakan,
serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa didengarnya.
e) Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif (consentrative listening) sering juga disebut study-type
listening atau menyimak yang merupakan jenis telaah. Kegiatan-kegiatan tercakup
dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk mengikuti petunjuk-
petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting, dan sebab akibat.
f) Menyimak selektif
Menyimak selektif (selective listening)berhubungan erat dengan menyimak
pasif.Betapapun efektifnya menyimak pasif itu tetapi biasanya tidak dianggap
sebagai kegiatan yang memuaskan.Oleh karena itu menyimak sangat
dibutuhkan.Namun demikian, menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan
menyimak pasif, tetapi justru melengkapinya.Penyimak harus memanfaatkan kedua
teknik tersebut.Dengan demikian, berarti mengimbangi isolasi kultural kita dari
masyarakat bahasa asing itu dan tendensi kita untuk menginterpretasikan.
a) Menyimak sederhana
Terjadi dalam percakapan dengan teman atau percakapan melalui telepon.
b) Menyimak diskriminatif
Untuk membedakan suara atau perubahan suara. Contoh : orang yang marah
mengeluarkan nada suara yang berbeda dengan orang yang sedang bergembira.
c) Menyimak santai
Untuk tujuan kesenangan. Contoh : menyimak film, drama, komedi, dan sebagainya.
d) Menyimak informative
Untuk mencari informasi. Contoh : menyimak siaran berita, menyimak
pengumuman, dan sebagainya.
e) Menyimak literature
Untuk mengorganisasikan gagasan. Contoh : membahas hasil penemuan.
f) Menyimak kritis
Untuk menganalisis tujuan pembicara. Contoh : dalam debat terbuka, ada dua pihak
yang saling meminta kebenaran atas topik yang dibahas.
1. Unsur Pembicara
2. Unsur Materi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
a. Berkonsentrasi
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak
b. Penyimak harus bermotivasi
Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat
c. Penyimak harus menyimak secara menyeluruh
Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu
d. Penyimak harus menghargai pembicara
e. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti
f. Penyimak harus sungguh-sungguh
g. Penyimak tidak mudah terganggu
h. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
i. Penyimak harus kenal arah pembicaraan
j. Penyimak harus kontak dengan pembicara
k. Merangkum
l. Menilai
m. Merespon
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan
untuk menyampaikan pesan.
a. Pembicara
Yang dimaksudkan dengan pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan
yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Dalam komunikasi lisan,
pembicara ialah narasumber pembawa pesan, sedang lawan bicara ialah orang yang
menerima pesan (penyimak). Dalam Aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan
kegiatan menulis dengan mencatat hal-hal penting selama melakukan kegiatan
menyimak. Catatan tersebut merupakan pokok-pokok pesanyang disampaikan
pembicara kepada penyimak.
b. Isi pembicaraan
Bahan simakan merupakan unsure terpenting dalam komunikasi lisan, terutaman
dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan isi pembicaraan ialah pesan yang
disampaikan pembicara kepada penyimak. Isi pembicaraan itu dapat berupa konsep,
gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan
dengan baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan
terjadinya kegagalan dalam komunikasi.
c. Penyimak, dan
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang
banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu
penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan
intensif. Penyimak seperti itu akan selalu mendapatkan pesan pembicara secara tepat.
Hal itu akan lebih sempurna jikaia ditunjang oleh pengetahuan dan pengalamannya.
d. Tanggapan penyimak
Tanggapan penyimak adalah respon yang diberikan oleh penyimak setelah
mendengarkan informasi yg diberikan oleh pembicara.
Pada hakekatnya menyimak adalah proses decoding oleh penerima pesan, yaitu
proses memaknai bentuk-bentuk bahasa terlulis sehingga pesan yang disampaikan dapat
diterima secara utuh. Seseorang dapat dikatakan memiliki ketrampilan menyimak apabila
yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa yang di
dengar.kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang di sengaja untuk untuk dapat
memahami suatu informasi yang disampaikan.
Berbicara adalah proses penyampaian pesan secara langsung dalam bentuk symbol-
simbol yang berfunsi menyampaikan informasi pada orang lain (proses according).
Sehingga orang yang mendengar dan memahami simbolsimbol tersebut dapat memahami
informasi yang di sampaikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Hakekat dari ilmu menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai dan merealisasi
atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
Jadi menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang
terdapat pada materi atau bahasa simakan. Keterampilan menyimak sangatlah penting, baik di
luar maupun di sekolah,
Kita tahu bahwa kegiatan menyimak sangat banyak dilakukan di sekolah maupun di
luar sekolah, namun kenyataannya masih jarang sekali orang-orang yang berminat
mengadakan penelitian di bidang menyimak.
Selain itu perlu ditekankan bahwa keterampilan menyimak erat kaitannya dengan
keterampilan berbicara pada siswa .
Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan tersebut
diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis supaya lebih efisien
dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. Tanpa Tahun. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
_____. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
https://www.gurupendidikan.co.id/menyimak-adalah/
https://www.slideshare.net/AgnesiaGrace94/menyimak-bahasa-indonesia#:~:text=15.-
,1.,dengan%20orang%20yang%20sedang%20bergembira.