Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa pandemi semua kalangan masyarakat merasakan dampak dimulai
dari usia remaja hingga dewasa, karyawan hingga pengusaha, siswa hingga
mahasiswa. Banyak kegiatan normal yang harus dibatasi oleh pemerintah
demi mencegah penularan virus Covid-19. Dengan begitu masyarakat juga
harus mampu beradaptasi agar dapat bertahan dalam kondisi pandemi
sekarang ini. Bagi seorang remaja yang sedang dalam masa perkembangan
secara mental dan kognitif sangatlah penting untuk dapat menggali
pengalaman, tugas-tugas perkembangan yang baru didalam lingkungan sosial
remaja. Santrock (2011) pada teori Piaget tentang masa perkembangan remaja
mengatakan, mereka mampu merekayasa menjadi seakan-akan benar-benar
terjadi, terhadap berbagai situasi atau peristiwa yang murni masih berupa
kemungkinan-kemungkinan hipotesis atau proposisi- proposisi abstrak, dan
mencoba bernalar secara logis terhadapnya.
Pembatasan aktivitas para remaja di situasi pandemi membuat hilangnya
momen-momen penting yang bisa didapatkan remaja sebagai pengalaman
mereka di masa perkembangan usia remaja. Oktari, R. (2020, Desember).
Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi COVID-19 [Halaman
Web]. Diakses dari http://indonesiabaik.id/infografis/perhatikan-kesehatan-
mental-remaja-saat-pandemi-covid-19, menurut analisis data yang
disampaikan Unicef, sebanyak 99 persen anak-anak dan remaja di bawah 18
tahun di seluruh dunia (2,34 miliar) tinggal di salah satu dari 186 negara
dengan beberapa bentuk pembatasan gerakan yang berlaku karena COVID-19.
Sebanyak 60 persen anak tinggal di salah satu dari 82 negara dengan
lockdown penuh (7 persen) atau sebagian (53 persen) – yang jumlahnya
mencakup 1,4 miliar jiwa muda. Menurut data survei Global Health Data
Exchange 2017, ada 27,3 juta orang di Indonesia mengalami masalah
kesehataan kejiwaan. Artinya, satu dari sepuluh orang di negara ini mengidap
gangguan kesehatan jiwa.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan upaya-upaya yang
diberlakukan demi mengatasi dan mengurangi penyebaran virus Covid-19
juga memiliki efek yang buruk bagi kesehatan mental remaja. Dengan
pengalaman seorang remaja yang kurang juga akan berdampak terhadap masa
depan remaja. Mereka tidak mampu menimbang hal yang menjadi keinginan
dan kenyataannya saat itu, bertanggung jawab atas perilakunya, mencari solusi
atas permasalahan yang dihadapi, serta menyusun skala prioritas.
(Dibagian ini tambahkan sedikit ulasan terkait dengan aplikasi konseling
yang ada. Apa kelemahan dari aplikasi tersebut yang bisa diarahkan pada
perlunya dibuat aplikasi konseling online baru).
Atas dasar tersebut kami merancang aplikasi konseling online berbasis
android dengan maksud agar aplikasi ini dapat diakses dan digunakan oleh
masyarakat Indonesia secara umum. Aplikasi konseling online ini
menggunakan pendekatan psikologi bernama CT/RT (Choice Theory / Reality
Theraphy). CTRT adalah sebuah konsep tentang psikologi manusia yang
bertujuan untuk membantu remaja agar dapat memutuskan pilihannya demi
masa depannya, menyusun skala prioritas, dan mampu bertanggung jawab atas
perilaku-perilakunya sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka
dirancanglah sebuah media aplikasi konseling online yang kami beri nama
“....”. Aplikasi konseling online ini akan berisi tentang proses mulai remaja
tersebut mendaftar di aplikasi, mengisi biodata singkat dan keluhan,
melakukan asesmen diri, melakukan proses konseling, melakukan asesmen
perkembangan diri hingga terminasi konseling. Melalui media ini diharapkan
masyarakat terutama remaja, dapat mengurangi permasalahan psikologis yang
dialami.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas maka masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana konseling online pendekatan CT/RT berbasis android dapat
mengatasi permalahan psikologis pada remaja?
1.3 Manfaat Program
Manfaat yang didapat dari program ini yaitu :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis program ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
memberikan edukasi kepada pengguna aplikasi dan berguna bagi keilmuan
psikologi khususnya dalam bidang konseling psikologi.
2. Manfaat praktis
a) Sebagai referensi dan pengembangan mahasiswa terkait pada
pembelajaran di bidang psikologi konseling.
b) Agar dapat dijadikan inovasi baru konseling dengan media online serta
sebagai pusat sumber belajar psikologi.
c) Bagi pengguna aplikasi dapat dijadikan media untuk mengurangi
permasalahan psikologis.
d) Bagi peneliti diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan referensi
untuk peneliti lain sebagai upaya pengembangan pada bidang
psikologi.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM-KC 2021, sebagai berikut :
1. Terciptanya aplikasi konseling online berbasis android yang dapat diakses
oleh masyarakat.
2. Melakukan publikasi ke masyarakat umum khususnya para remaja.
3. Mendaftarkan aplikasi ke HKI (Hak Kekayaan Intelektual) sebagai upaya
dalam meningkatkan pelayanan psikologi secara online.

Anda mungkin juga menyukai