Penentuan Harga Pelayanan Publik
Penentuan Harga Pelayanan Publik
Tugas ini bertujuan untuk memenuhi penilaian dalam perkuliahan Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Dr. Wahyu Widarjo, S.E., M.Si.
Disusun oleh :
Pelayanan
Publik
Nonpemerintah :
Swasta, Voluntary, LSM, Gabungan (kontrak dan kerjasama)
2. Efisiensi ekonomi
Ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang atau jasa yang
mereka ingin konsumsi, mekanisme harga memiliki peran penting dalam
mengalokasikan sumber daya melalui:
a. pendistribusian permintaan
b. pemberian insentif untuk menghindari pemborosan
c. pemberian intensif pada suplier Indonesia berkaitan dengan sekala
produksi
d. penyediaan sumber daya pada suplier untuk mempertahankan dan
meningkatkan penyediaan jasa
Tanpa adanya suatu mekanisme harga, permintaan dan penawaran tidak
mungkin menuju titik keseimbangan sehingga alokasi sumber daya menjadi tidak
efisien. Akan tetapi pada kenyataannya pasar sering kali tidak sempurna. Dalam
banyak hal pemerintah mungkin menjadi suplier namun tidak boleh memanfaatkan
situasi ini untuk memaksimalkan keuntungan, seperti penyediaan air dan obat-
obatan. Tetapi dalam kondisi tertentu ketika barang dan jasamengandung sifat
public goods pemerintah lebih baik menetapkan harga dibawah harga normalnya
atau bahkan dipugut biaya. Mekanisme pembebanan tarif pelayanan merupakan
salah satu cara untuk menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan publik.
3. Prinsip keuntungan
Pembebanan tarif pelayanan publik pada dasarnya juga menguntungkan
pemerintah karena dapat digunakan sebagai salah satu sumber penerimaan
pemerintah. Hanya saja pemerintah tidak boleh melakukan maksimasi keuntungan,
bahkan lebih baik harga dibawah full cost, memberikan subsidi, atau
memberikannya secara gratis. Charging for service berbeda dengan fee. Fee adalah
biaya atas perijinan atau lisensi yang diberikan pemerintah.