Putri Nabila Surya - 195001516046 - Praktikum 1 FISTAN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 1

KURVA SIGMOID PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

DISUSUN OLEH :
PUTRI NABILA SURYA
NPM 195001516046

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL 2020

Jl. Sawo Manila, RT.14/RW.3, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
I.PENDAHULUAN

Tumbuh-tumbuhan atau tanaman akan mengalami proses tumbuh dan juga


dapat bertambah banyak. Keadaan tersebut merupakan salah satu ciri dari tanaman
yang hidup. Secara umum dapat dikatakan bahwa ‘’tumbuh’’ didefinisikan sebagai
kenaikan volume yang tidak dapat balik. Dalam arti sempit ‘’pertumbuhan’’ berate
pembelahan sel atau peningkatan jumlah dan perbesaran sel atau peningkatan
ukuran. Pengertian pertumbuhan dapat dilihat dari berbagai sisi. Para ahli
menyebut bahwa pertumbuhan adalah merupakan proses pembelahan dan
pemanjangan serta diferensiasi sel namun ahli tanah menyatakan bahwa
pertumbuhan tanaman adalah sebagai peningkatan bahan kering. Pertumbuhan
bermacam ragam bentuk dan mengagumkan, namun itu semua merupakan hasil
dari 3 peristiwa yang sederhana (paling tidak itulah wujudnya dalam tingkat sel).
Pada Tumbuhan, pada beberapa organnya memiliki pola tumbuh yang berbeda.
Untuk beberapa daerah program, pola pertumbuhannya terbatas, sebaliknya pada
bagian organ yang lain tumbuh secara tidak terbatas, sebaliknya pada bagian organ
yang lain tumbuh secara tak terbatas, selama tumbuhan masih hidup. Parameter
perubahan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran, volume atau berat. Melalui
percobaan ini, diharapkan dapat mengungkap kurva tumbuh beberapa organ
tumbuhan. Pertama adalah pembelahan sel : satu sel dewasa membelah menjadi
dua sel yang terpisah yang tidak selalu serupa antara satu dengan yang lain. Yang
kedua adalah pembesaran sel : salah satu atau kedua sel anak tersebut membesar
volumenya. Ketiga adalah differensiasi sel, sel yang barangkali sudah mencapai
volume akhirnya menjadi terspesialisasi dengan cara tertentu yang meghasilkan
berbagai jenis jaringan dan organ tumbuhan dan banyak jenis tumbuhan (Salisbury
and Ross, 1995).
II.TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui laju tumbuh bagian-bagian tanaman (daun, petiole, dan


akar) sejak embrio dalam biji hingga tanaman berumur 2 minggu pada tanaman
jagung (Zea mays)

III.METODE PELAKSANAAN

A. ALAT DAN BAHAN


-Pot tanaman
-Air
-Meteran
-Penggaris
-Label nama
-Pisau
-Oven
-Timbangan
-Buku dan alat tulis

B. CARA KERJA
1. Media tanah yang telah disiapkan diisi ke dalam pot, setiap pot diberi
label. Sementara biji jagung yang hendak ditanam direndam terlebih
dahulu agar proses perkecambahannya lebih cepat.
2. Biji jagung ditanam sebanyak 5-9 biji pada setiap pot yang telah berisi
media tanah. Kemudian disiram secukupnya.
3. Pot tersebut diletakkan pada lapangan terbuka. Pertumbuhan dicek
setiap minggu dengan cara destruktif / nondestruktif. Diukur tinggi
tanaman, luas daun, jumlah daun, berat basah,berat kering dari bagian
atas (batang dan daun) dan bagian bawah akar setelah dibersihkan
terlebih dahulu.
4. Berat kering didapatkan dengan menimbang berat tanaman yang telah
dikeringkan dengan oven pada suhu 80ᵒC dimana berat tidak berubah
lagi minimal 3 hari. Dicatat temperatur tanah dan udara, kelembaban
relatif dan curah hujan sebagai data pendukung setiap hari.
5. Dibuat tabel pengamatan untuk pertumbuhan dan faktor iklim. Setelah
pengamatan selesai, dibuat grafik rerata  dari pertumbuhan tanaman dan
faktor iklim dengan waktu sebagai absisa. Estimasi pertumbuhan dibuat
dengan regresi
IV. PEMBAHASAN

PENCATATAN HASIL PENGAMATAN


Hasil Pengamatan dicatat dalam tabel seperti contoh berikut.
Tinggi Daun Akar Bagian Atas
Minggu
tanaman Luas BB BK BB
ke- Jumlah BK (gr)
(cm) (cm2) (gr) (gr) (gr)
1 5,19 2 16 0,19 0,04 0,23 0,06
2 22,68 3 74,12 0,35 0,21 1,23 0,72
3 35,21 4 126 0,58 0,27 2,18 0,93
172,7
4 59,69 5 1,51 1,02 3,54 2,16
1
202,2
5 75,73 6 2,07 1,37 7,78 4,27
3
337,1
6 89,96 6 2,51 1,41 8,69 5,12
8
10,7
7 97,13 7 365,2 2,67 1,43 5,83
2
393,7 13,3
8 101,21 7 3,89 1,72 6,12
2 4
Tinggi Tanaman
AKAR
120 6

100 5
4 BAGIANluas
ATAS
BERAT (GR)
80
3
450 25
60 2
cm

400
40 1 20
0 350

BERAT (GR)
20 1 2 3 4 5 6 7 8 15
300
0 250 10
1 2 3 4 5 6 7 8

cm
200
5
150
0
100 1 2 3 4 5 6 7 8
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Jagung (Destruktif Non Pupuk)
Cura
Tinggi Jumlah Luas Suhu Suhu h Wet
Minggu Kelembapan Dry
Tanama Daun Daun Tana Udara Huja Evaporasi Temperature
ke- (%) (o)
n (cm) (lembar) (cm2) h (o) (o) n (o)
(mm)

1 4.85 2 14 31.59 30.93 60 5.14 3.91 30.86 29.43

2 11.39 3 10 31.84 32.14 59 33.90 1.91 29.86 28.86

3 17.15 4 62 30.72 29.43 72 3.57 3.83 26.29 28.79

4 22.54 5 92 29.77 30.71 67 10.43 5.07 28.57 28.71

5 24.83 6 260 30.1 34.57 40 23.43 9.51 30.86 29.43

6 36.08 4 134 31.21 30.86 48 0.14 7.13 30.43 28.79

7 45.15 5 209 32 35.14 48 0.23 8.71 31.37 28.72

8 50.15 6 243 31 32.49 52 0s 7.53 28.42 29.94

Jumlah dan Luas Daun


Tinggi tanaman
60 300
50 250
Tinggi Jumlah Daun
40 200 Tanama (lembar)
150 n (cm) Luas Daun (cm2)
30
20 100

10 50

0 0
0 1 2 3 0 41 2 5 3 46 5 76 78 8 99
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Jagung Non Destruktif Pupuk

Cura
Tinggi Jumlah Luas Suhu Suhu h
Minggu Kelembapan Dry Wet
Tanama Daun Daun Tanah Udar Huja Evaporasi
ke- (%) (oC) (oC)
n (cm) (Lembar) (cm2) (oC) a (oC) n
(mm)

30.8
1. 35.5 10 740 28.98 30.92 59.85 5.14 3.91 29.42
5

29.8
2. 45.5 23 1680 32.38 32.38 58.71 33.9 3.11 28.85
5

23.1
3. 63.38 30 4220 31.71 29.42 71.71 3,57 3.64 28.78
4

4. 85.9 37 5960 27.94 30.71 67.28 12.16 5.21 28.5 29

5. 98.4 40 348 33.28 34.6 40.3 23.4 9.5 30.9 29.4

6. 116.2 43 890 31.12 31.47 50 1 10 29.5 27

7. 117.41 43 730 31.63 35.14 47.5 0 8.7 31 28

8. 118.53 42 1240 31.56 32.49 51.6 0 7.5 28 29

LUAS DAUN
7000
6000
Tinggi Tanaman (cm)
140
5000
120 LUAS DAUN
4000
100
3000 Tinggi Tanaman
80 (cm)
2000
60
1000
40
20 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8

Percobaan kurva sigmoid pertumbuhan ini menggunakan jagung (Zea


mays) yang bertujuan untuk mengukur laju tumbuh tanaman jagung. Laju  pertumbuhan
jagung nantinya akan digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju tumbuh ordinat dan
waktu pada absis maka grafik tersebut a kan membentuk suatu kurva berbentuk S yang
disebut kurva sigmoid. Kurva sigmoid hanya dapat berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian-
bagian atau sel-selnya, dan jagung memenuhi syarat itu.Tanaman jagung (Zea mays) ditanam
selama 2 bulan sampai menunggu organ generatifnya berkembang. Dilakukan 2 macam
perlakuan pada pengamatan laju pertumbuhannya yakni dengan cara nondekstruktif dan
destruktif. secara nondekstruktif, tumbuhan jagung dilakukan pengukuran suhu tanah, suhu
udara, kelembaban, dry, wet, evaporasi, tinggi tanaman, dan jumlah daun. Sedangkan pada
destruktif , tumbuhan jagung diukur pertumbuhannya dengan mengambil organ tanaman
secara lengkap, kemudian mengukur berat basah dan berat kering dari tajuk tanaman (batang
dan daun) serta akar.disediakan. dengan adanya pencabutan tanaman pada perlakuan
destruktif membuat tanaman yang lainnya lebih cepat tumbuh dibandingkan pertumbuhan
tanaman secara nondestruktif. Hal ini dikarenakan saat tanaman dicabut dari pot, maka akan
mengurangi persaingan tanaman dalam menyerap zat hara yang ada dalam pot.
Berdasarkan pengamatan tinggi tanaman, jagung yang diberi pupuk
memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dan batang yang lebih kokok dibandingkan dengan
tanaman yang tidak diberi pupuk. karena pupuk memberikan tambahan nutrisi bagi tanaman
untuk mengalami pertumbuhan. Diperoleh juga tinggi tanaman pada pengamatan kurva
sigmoid mulai minggu pertama sampai minggu kesembilan pertumbuhan tunggi tanamannya
logaritmik. Belum terjadi fase linier dan fase penuaan pada tahap ini. Tanaman belum
menghasilkan buah. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1996), Kurva
pertumbuhan berbentuk S (Sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan oleh banyak tumbuhan
setahun dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan setahun maupun bertahun, dengan
mengambil contoh tanaman jagung. Tiga fase utama biasanya mudah dikenali: fase
logaritmik, fase linear, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik laju pertumbuhan lambat pada
awalnya, tapi kemudian meingkat terus. Pada fase linier pertambahan ukuran berlangsung
konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah
mencapai kematangan.
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan laju pertumbuhan tanaman jagung terus


meningkat dari mulai perkecambahan hingga menjadi tanaman dewasa. Dalam proses
pertumbuhan tersebut melalui 3 fase yaitu fase logaritmik dimana pada awalnya laju
pertumbuhan tanaman jagung berjalan lambat pada awal minggu pertama hingga awal
minggu ke 2, kemudian memasuki fase linear dimana laju pertumbuhan tanaman jagung teus
meningkat dan relative konstan yang berangsur memasuki fase penuaan laju pertumbuhan
mulai menurun, fase-fase tersebut dapat terlihat pada gambaran laju pertumbuhan tanaman
jagung dalam grafik yang membentuk huruf S atau sering disebut kurva sigmoid
pertumbuhan. Bentuk kurva sigmoid ini juga dipengaruhi faktor eksternal atau lingkungan
dan faktor internal, dalam pengamatan pengaruh eksternal yang dapat terlihat dampaknya
pada laju pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays) adalah pengamatan yang dilakukan
secara dekstruktif dan nondekstruktif dimana tanaman yang diukur secara dekstruktif
memiliki ukuran akhir tinggi tanaman dan luas daun yang lebih besar daripada tanaman yang
diukur secara nondekstrutif.
DAFTAR PUSTAKA

- Salisbury F.B.; C.W. Ross. 1991. Plant Physiology. Wadsworth Publishing


Company Belmont. California
- Rawiniwati, Wayan. 2019. Penuntun Praktikum Fisiologi Tanaman, Universitas
Nasional Jakarta
- https://www.academia.edu/30813307/kurva_sigmoid_docx?auto=download
- https://www.academia.edu/9506643/10_LAPORAN_PRAKTIKUM_Kurva_Sigm
oid_Pertumbuhan
- http://hebalaporan.blogspot.com/2014/11/kurva-sigmoid.html

Anda mungkin juga menyukai