Cover Fistan 2020 - Rissa
Cover Fistan 2020 - Rissa
Cover Fistan 2020 - Rissa
NPM : 195001516034
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
2.1 PENDAHULUAN
3.II TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan dari praktikum ini yaitu untuk meneliti laju
tumbuh daun mulai dari embrio dalam biji sampai daun mencapai ukuran tetap pada tanaman
kacang merah (Phaseolus vulgaris).
4.III METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu
diadakan pada:
Hari/tanggal : Senin,1 Agustus 2016- Senin, 15 Agustus 2016
Waktu : 10.00 (menanam biji kacang merah)- selesai → 2 minggu
Tempat : Taman depan kelas XII IPA 2
SMA Negeri 1 Jakenan
1. Kertas millimeter
2. Label nama sebagai penanda
3. Pisau / cutter
4. Pot / polibag yang diisi dengan humus , pasir, dan kompos sebagai media tanam dengan
perbandingan 2 : 1 : 1
5. Air untuk menyiram tanaman
6. Bayfolan sebagai pupuk daun untuk tanaman
7. Biji kacang kedelai merah ( phaseolus vulgaris)
D. Cara Kerja :
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
Menyiapkan biji kacang merah yang baik dan berukuran seragam sebanyak 18 biji.
Merendam biji kacang merah Phaseolus vulgaris di dalam air kurang lebih selama 1-2 jam.
Mengupas 3 biji dan membuka kotiledonnya, mengukur panjang daun pada embrionya
dengan kertas milimeter, penggaris, kemudian menghitung nilai rata-ratanya. Menanam
15 biji dalam polybag yang terbagi dalam 5 pot ( polibag) , setiap pot terdiri dari 3 biji.
Menyiram dengan air secukupnya.
Memelihara selama 2 minggu dengan menyiramnya secara rutin setiap pagi.
Mengamati tinggi tanaman dan jumlah daun sebagai berikut :
a. Mengukur panjang daun pertamanya pada umur 1-14 hari. Karena ada 5 pot ,
maka tiap umur pengamatan berasal dari satu pot dengan 3 ulangan.
b. Mengukur daun pada umur 3 dan 5 hari yang dilakukan dengan menggali tanah,
tiap pengukuran dilakukan tanpa memotong kecambah.
c. Mengukur selanjutnya dilakukan tanpa menggali biji atau memotong daun. Tiap
tanaman diberi tanda dengan kertas label.
d. Membuat grafik dengan panjang rata-rata daun dan waktu pangukuran sebagai
absisa.
5.IV PEMBAHASAN
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
1
4 - - - -
5 - - - -
Rata-Rata Hari ke-1 -
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
2
4 - - - -
5 - - - -
Rata-Rata Hari ke-1 -
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 1,5 1,7 2 1,7
2 1,5 2 2 1,8
3 2,5 2,5 3,5 2,8
3
4 1 1,5 1,9 1,4
5 2,6 2,8 3 2,8
Rata-Rata Hari ke-3 2,1
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 2,1 2,2 2,4 2,2
2 2,2 2,5 2,7 2,4
3 3 3,5 3,7 3,4
4
4 1,6 1,9 3 2,1
5 3,5 3,7 3,9 3,7
Rata-Rata Hari ke-4 2,7
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 3,1 3,3 3,9 3,4
2 4,1 4 3,8 3,9
3 4 5 5,5 4,8
5
4 3,1 3,3 3,8 3,4
5 4,5 4,5 4,5 4,5
Rata-Rata Hari ke-5 4,0
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Polyba Rata
ke- g Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 3,2 3,5 3,9 3,5
2 4,1 4 3,8 3,9
3 4,5 5,2 6 5,2
6
4 3,4 3,2 4,5 3,7
5 5,5 5,5 5,2 5,4
Rata-Rata Hari ke-6 4,3
Rata-
Panjang Daun (cm)
Hari Rata
Polybag
ke- Tanaman Tanaman Tanaman
1 2 3
1 3,7 4,1 4,4 4,0
8 2 4,3 4,3 4,5 4,3
3 5,7 5,9 6,3 5,9
4 4 4,5 5 4,5
5 5,5 5,7 5,7 5,6
Rata-Rata Hari ke-8 4,9
Dimana titik awal pengukuran dari daun tersebut diawali pada tangkai dasar dari daun.
Setiap pengukuran panjang daun dari 3 biji selanjutnya dirata-ratakan untuk kemudian
dimasukkan dalam sebuah grafik. Jadi, untuk setiap grafik pengukuran terdiri atas nilai rata-rata
dari panjang daun 3 biji untuk pengukuran sebanyak 12 kali dalam waktu 14 hari.
Dimana titik awal pengukuran dari daun tersebut diawali pada tangkai dasar dari daun.
Setiap pengukuran panjang daun dari 3 biji selanjutnya dirata-ratakan untuk kemudian
dimasukkan dalam sebuah grafik. Jadi, untuk setiap grafik pengukuran terdiri atas nilai rata-rata
dari panjang daun 3 biji untuk pengukuran sebanyak 12 kali dalam waktu 14 hari.
Pengamatan untuk pengukuran panjang daun dari polybag 1, biji 1, 2 dan 3 diperoleh
pada hari ke-1 dan ke-2 belum tumbuh. Untuk hari ke-3, diperoleh panjang rata-rata 1,7 cm.
Pada hari ke-4, diperoleh panjang rata-rata 2,2 cm. Panjang rata-rata pada hari ke-
5 adalah 3,4 cm. Pada hari ke-6, diperoleh panjang rata-rata 3,5 cm. Pada hari ke-8, diperoleh
panjang rata-rata 4 cm. Pada hari ke-9, diperoleh panjang rata-rata 4,3 cm. Pada hari ke-10,
diperoleh panjang rata-rata 4,5 cm. Pada hari ke-11, diperoleh panjang rata-rata 4,7 cm. Pada
hari ke-12, diperoleh panjang rata-rata 4,8 cm. Kemudian, untuk hari ke14- diperoleh panjang
rata-rata 5 cm.
Percobaan ini juga mengacu pada teori mengenai kurva sigmoid, namun berdasarkan
pengamatan yang telah digambarkan dalam bentuk grafik, tidak nampak pembentukan kurva
sigmoid. Hal ini, disebabkan karena waktu pengamatan yang relatif singkat, pengamatan hanya
sampai ketika pertumbuhan mencapai fase linier, dimana pertumbuhan bertambah seiring dengan
berjalannnya waktu. Kemudian, pengamatan pada hari terakhir pertumbuhan belum mengalami
fase penuaan, dikarenakan nutrisi pada tempat tumbuhnya belum mengalami kekurangan.
Dikatakan kurva sigmoid apabila fase pertumbuhannya lengkap, seperti fase logaritmit,
fase linear, dan fase penuaan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh tidak terlihat laju
pertumbuhan panjang daun pada kacang hijau yang membentuk kurva sigmoid yang bentuknya
seperti huruf S. Hal ini disebabkan karena adanya faktor eksternal seperti kekurangan air, dimana
pada saat pengamatan selama 2 minggu kurangnya pasokan air yang diberikan pada tanaman
kacang hijau tersebut, selain itu lingkungan yang kurang mendukung untuk melakukan
pertumbuhan dengan baik. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen
dan hormon, dan faktor eksternal, seperti cahaya, nutrisi, air, kelembaban, dan sebagainya.
a. Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung
gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
b. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Faktor Eksternal
a. Air
Fungsi air antara lain :
1. Untuk Fotosintesis
2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
3. Membantu proses perkecambahan biji
4. Menjaga (mempertahankan) kelembapan
5. Untuk transpirasi
6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
7. Menghilangkan asam asbisat
2. Faktor Dalam
a. Faktor hereditas
Faktor gen/hereditas juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman. Apabila gen induk bagus maka anakan yang dihasilkan juga
akan bagus, dan apabila gen induk tidak bagus maka anakan yang dihasilkan
juga tidak bagus.
b. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan
sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon
etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Hipotesis
Tanaman memiliki laju tumbuh sejak dari embrio dalam biji, stadia vegetative dan stadia
generatif . Ditandai dengan pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun.Tinggi tanaman
dan jumlah daun mengalami 3 fase perumbuhan, yaitu fase logaritmik, fase linear, dan
fase penuaan. Pada praktikum pengamatan pertumbuhan tanaman kacang merah itu selam
2 minggu akan terjadi linier.
5.V Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa laju tumbuh
daun sejak embrio dalam biji kacang merah Phaseolus vulgaris, bentuk grafik, tidak nampak
pembentukan kurva sigmoid. Hal ini, disebabkan karena waktu pengamatan yang relatif singkat,
pengamatan hanya sampai ketika pertumbuhan baru mencapai fase linier, dimana pertumbuhan
bertambah seiring dengan berjalannnya waktu. Kemudian, pengamatan pada hari terakhir
pertumbuhan belum mengalami fase penuaan, dikarenakan nutrisi pada tempat tumbuhnya belum
mengalami kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA