Anda di halaman 1dari 4

Nama : David Pernando S Dosen : Mohammad Iqbal, MIB, DBA

NIM : 206030202111011 Tugas Study Case


Progam : Magister Ilmu Adm Bisnis Mata Kuliah : Kewirausahaan Stratejik

NESTLE CASE STUDY


1. What were the issues that affected the company’s operational conduct?
Lingkungan adalah subjek utama yang mempengaruhi operasional perusahaan.
Perlindungan lingkungan dan gerakan menuju pembangunan berkelanjutan tetap menjadi
tanggung jawab yang harus dibagi antara publik, pemerintah, dan sektor swasta.
Pembangunan berkelanjutan berkaitan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi di
samping perlindungan lingkungan dan juga pada saat yang sama memastikan bahwa
manfaat ekonomi dan lingkungan ini tersedia untuk semua orang. Ketiga aspek ini -
ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi dasar dari konsep pembangunan berkelanjutan.
2. Why should the company refer to Agenda 21?
Agenda 21 merupakan konferensi PBB mengenai lingkungan hidup. Agenda 21, adalah
merupakan sebuah rancangan tentang tata cara mengupayakan pembangunan
berkelanjutan dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Konferensi tersebut
menandai dimulainya kerjasama global yang diperlukan untuk menangani banyak
masalah, termasuk kepedulian terhadap lingkungan. Agenda 21 menyatakan bahwa bisnis
yang bertanggung jawab harus memainkan peran utama dalam meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya. Hal ini dapat meminimalkan limbah dan melindungi kesehatan
manusia dan kualitas lingkungan. Agar bisnis menjadi ramah lingkungan, perusahaan
harus memulai dengan sadar lingkungan dari dalam. Seluruh etika dan budaya organisasi
harus mencerminkan pembangunan berkelanjutan. Ini termasuk apa yang dilakukan
perusahaan, bagaimana memperlakukan pekerjanya, bagaimana berurusan dengan
organisasi lain, bagaimana manajer bertindak dan pesan apa yang dikirimkan oleh
tindakan ini. Pembangunan Berkelanjutan adalah pendekatan terintegrasi yang mencakup
aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Oleh karena itu ketiganya harus ditempatkan pada
tingkat prioritas yang saling melengkapi, masing-masing mempertimbangkan efek dari
komponen lainnya.
3. What were the strategies conducted to sustain the company’s vision?
Strategi yang dilakukan perusahaan dalam prkatik bisnis berkelanjutan yang berkaitan
dengan visi perusahaan terhadap lingkungan:
 Pengemasan
Pengemasan sangat penting untuk menjaga kualitas produk yang tinggi.
Perusahaan terus meninjau kemasan dan, jika memungkinkan, mengurangi jumlah
yang digunakan. Ini menghasilkan penghematan bahan seperti kaca dan plastik.
Perusahaan juga memainkan perannya dalam memenuhi target nasional untuk
pemulihan dan daur ulang limbah kemasan. Perusahaan telah menetapkan
serangkaian kriteria untuk mengevaluasi pengemasan, diantaranya adalah:
- Apakah kemasannya sesuai untuk produk?
- Apakah ukuran kemasan dapat dibenarkan?
- Apakah ada komponen yang tidak perlu di dalam kemasan?
- Bisakah salah satu komponen dikurangi berat atau ketebalannya?
- Bisakah pembuatan dan konstruksi kemasan luar dibuat lebih sederhana?
- Apakah bahan tersebut dapat digunakan kembali atau didaur ulang?

 Manajemen Energi
Sebagai bagian terintegrasi dari kebijakan lingkungannya, perusahaan
berkomitmen pada pengelolaan energi yang bertanggung jawab dan berupaya
menggunakan energi seefisien mungkin. Ini dilakukan untuk: meningkatkan
efektivitas biaya, produktivitas dan kondisi kerja memperpanjang masa manfaat
bahan bakar fosil hindari pengeluaran yang tidak perlu mencegah emisi yang
terkait dengan lingkungan. Ini melibatkan upaya untuk membeli bahan bakar
dengan biaya paling ekonomis dan kemudian menggunakannya seefisien
mungkin. Ini juga berarti pengurangan polusi, dan berkurangnya ketergantungan
pada sumber daya tak terbarukan. Dalam jangka pendek, hal ini melibatkan
kontrol yang lebih baik atas konsumsi energi.
4. What implications might have been obtained by the company, should they did not
comply and adapted their strategy?
Implikasi yang akan ditimbulkan apabila perusahaan tidak peduli terhadap lingkungan.
Dalam berbagai kasus yang menyangkut masalah lingkungan, biasanya perusahaan
merupakan subyek paling dominan sebagai dalang yang menyebabkan terjadinya
penurunan mutu lingkungan hidup di suatu wilayah atau lingkungan masyarakat
tertentu. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan perusahaan yang mengeksploitasi sumber
daya alam dalam jumlah besar sebagai salah satu faktor produksi untuk menunjang
operasional yang secara langsung atau tidak langsung yang dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini bisa menjadi pemicu
timbulnya sengketa Antara perusahaan dan masyarakat dalam kasus lingkungan.
Pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan korporasi hanya berorientasi/motif
ekonomi, dan ternyata kondisi ini sangat merusak lingkungan hidup, bahkan
mengabaikan hak-hak makhluk hidup lainnya, seperti hak hidup manusia, hewan dan
tumbuhan. Pencemaran lingkungan hidup, bukan hanya akan berdampak buruk bagi
kehidupan masyarakat yang ada sekarang, namun juga mengancam pada kelangsungan
hidup generasi mendatang.
5. What types of external environmental changes have contributed to the growing
needs of strategy re-assessment?
Pemerintah dunia semakin menyadari tanggung jawab mereka untuk mengembangkan
dan menerapkan solusi bersama untuk masalah lingkungan secara global. Dan pada saat
yang sama, perusahaan yang bertanggung jawab seperti Nestlé mengambil peran
kepemimpinan dan ikut serta dalam setiap tanggung jawab yang hendak dikerjakan dalam
menjalankan visi perusahaan tentang kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini harus
mendorong perubahan dalam kebijakan dan praktik yang akan membantu semua elemen
dalam menikmati masa depan yang berkelanjutan.

AGFA Case Study


1. What did the company see was changing?
Teknologi digital adalah perubahan yang dilihat oleh perusahaan AGFA. Dimana laju
perubahan teknologi digital ini sangat cepat. Semua ini membuat saat-saat menarik
dalam perusahaan, bagi produsen dan juga bagi konsumen, yang juga harus melakukan
penyesuaian. Laju perubahan menuntut perusahaan untuk meninggalkan praktik lama dan
membangun cara kerja baru dikarenakan teknologi baru membutuhkan keterampilan
baru, sikap baru, dan pendekatan baru baik dari produsen maupun konsumen.
2. What was the resolution to coupe and adapt to changes?
Resolusi yang dilakukan untuk mengatasi perubahan teknologi dan mampu beradaptasi
dengannya adalah:
- PENILAIAN INVESTASI
Setiap proyek yang diusulkan menjalani penilaian investasi. Prosedur ini
menetapkan apakah proyek tertentu layak untuk dilanjutkan.
- INVESTASI SKALA BESAR
Agfa harus mempertimbangkan faktor-faktor ini karena
mempertimbangkan investasi skala besar dalam teknologi baru berbasis
digital.
- TEKNOLOGI PASAR FOTOGRAFI
Teknologi digital mengubah cara orang mengambil, memproses, dan
menggunakan gambar. Proses baru memungkinkan pelanggan untuk
bekerja dengan gambar dengan cepat dan efisien, tanpa memerlukan
keahlian dan pengetahuan yang luas.
- TEKNOLOGI GAMBAR ANALOG
Kemajuan teknologi memang memiliki sisi negatif, karena permintaan
akan produk baru memengaruhi penjualan produk lama. Sebagai pasar,
fotografi analog hampir mencapai kematangan. Ukurannya masih
signifikan dengan hampir 70% dari pasar. Namun, dengan banyak ruang
untuk pengembangan produk lebih lanjut dan untuk bisnis yang berulang.
- TEKNOLOGI GAMBAR DIGITAL
Agfa menyadari kebutuhan konsumen dan bisnis tambahan ini dan terus
berupaya untuk memenuhinya.
- MELAYANI KEBUTUHAN PELANGGAN DI SETIAP PASAR
Industri pencitraan sekarang memiliki dua pasar produk utama: analog dan
digital. Setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang
kepentingannya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kebutuhan
pelanggan.
3. What would happen should they had not adapt to the changing trends?
Di dalam lingkungan industri, setiap perusahaan seharusnya selalu dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang sedang terjadi di pasar. Setiap orang dalam perusahaan
harus dapat mengembangkan potensi perusahaan, dan melakukan observasi secara
berkelanjutan untuk mencapai hasil yang terbaik bagi perusahaannya. Jika hal ini tidak
dilakukan oleh perusahaan, maka perusahaan tidak dapat mengembangkan
potensi yang ada. Perusahaan akan kehilangan potensinya untuk dapat menciptakan
produk-produk baru yang memiliki tingkat inovasi lebih tinggi dalam hal menghadapi
perubahan teknologi yang sedang berkembang. Perusahaan juga tentunya tidak dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya akan membuat pelanggan pergi dan
tidak lagi menggunakan ataupun membeli produk mereka. Dengan kerugian atau
penurunan penjualan produknya tidak menutup kemungkinan perusahaan akan
mengalami pailit ataupun kebangkrutan.

**Terimakasih**

Anda mungkin juga menyukai