LANDASAN TEORI
A. PENDEKATAN KONTEKSTUAL
yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari
1
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
kencana, 2009), h.255
7
8
dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat
dari konsep ini di harapkan hasil pembelajaran akan lebih bermakna. Proses
siswa bekerja dan mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru
2) Menemukan (Inquiry).
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik merupakan proses
menemukan (Inquiry) terhadap sejumlah pengetahuan ketrampilan.
3) Bertanya ( Questioning)
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik diawali dengan proses
bertanya. Proses bertanya yang dilakukan peserta didik dalam rangka
memecahkan masalah dalam kehidupannya.
5) Pemodelan (Modelling)
Proses pembelajaran akan lebih berarti jika didukung dengan adanya
pemodelan yang dapat ditiru, baik yang bersifat kejiwaan (identifikasi)
maupun yang bersifat fisik (imitasi) yang berkaitan dengan cara untuk
mengoprasikan sesuatu aktifitas, cara untuk menguasai pengetahuan atau
ketrampilan tertentu.
6) Refleksi (Reflection)
Refleksi dalam pembelajaran adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajarinya atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan atau dipelajarinya di masa lalu. Refleksi pembelajaran
merupakan respons terhadap aktivitas atau pengetahuan dan ketrampilan
yang baru diterima dari proses pembelajaran.
3
Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Rafika Aditama,
2009), h. 73-75
10
berfikir kritis dan kreatif, menghargai orang lain, mencapai standar tinggi,
4
Depdiknas, Ditjen, Pendidikan Dasar dan Menengah Lanjutan Pertama, (Jakarta:
Depdiknas, 2002), h. 10
11
Berdasarkan data penelitian yang telah penulis lakukan yaitu data tes
formatif dan data legger hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama
dengan kata lain penerapan metode CTL yang baik dilakukan seorang
Learning (CTL)
a. Kegiatan Pendahuluan:
1.) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat
dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang
akan dipelajari.
2.) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:
Siswa dibagi kedalam bebrapa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa;
Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan
observasi, misalnya kelompok 1 dan 2 melakukan observasi
ke pasar tradisional, dan kelompok 3 dan 4 melakukan
observasi ke pasar swalayan;
12
a. Kegiatan Inti:
Di Lapangan
1.) Guru membentuk atau membagi kelompok menjadi 5
kelompok dan memberikan tugas tentang Aqidah dan Akhlak.
2.) Siswa melakukan observasi di lingkungan sekolah sesuai
dengan pembagian tugas kelompok.
3.) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di lingkungan
sekolah sesuai dengan alat/instrumen observasi yang telah
mereka tentukan sebelumnya.
Di dalam kelas
1.) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai gengan
kelompoknya masing-masing.
2.) Siswa melaporkan hasil diskusi.
3.) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok yang lain.
Penutup
1.) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil
observasi sekitar masalah pasar sesuai dengan indikator hasil
belajar yang sicapai.
2.) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang
pengalaman belajar mereka dengan tema “pasar”.5
B. HASIL BELAJAR
5
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 124-125
13
oleh siswa”.7
atau wawasan dalam suatu kegiatan belajar yang berupa prestasi nilai,
perubahan, sikap dan ketrampilan. Dimana hasil belajar siswa oleh faktor
8
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 177-202
15
atau pun lingkungan luar sekolah yang dialami langsung oleh siswa.
Islam ini anak akan mendapatkan bimbingan dan pembinaan tata cara
9
Zakiyah Darajat, Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-8, h.
27
10
Zakiyah Darajat, Dkk, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), Cet. Ke-4, h. 61
16
materi Aqidah dan Akhlak. Hal ini berdasarkan Kurikulum dan silabus
keadaan yang alami sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya
Zaman , bahwa:
12
Depdiknas, Pengembangan Silabus PAI, (Jakarta: Dinas Pendidikan nasional, 2006), h.
26
13
Rusyan Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2001) h. 152
18
Dari uraian tersebut di atas, dapat difahami bahwa bagi siswa cara belajar
yang lebih efektif adalah cara belajar dengan menggunakan alam lingkungan dari
keterkaitannya dengan mata pelajaran yang disajikan kepada siswa, karena tidak
semua materi yang disampaikan atau disajikan kepada siswa itu sesuai dengan
yang dilakukan di dalam kelas karena kelas juga merupakan bagian yang tidak
kalah pentingnya dengan lingkungan sekolah atau alam. Ada dua solusi primer
untuk dilema ini, yakni menurut pendpat Hamzah B. Uno, yaitu: “Pertama, perlu
Kedua, perlu menghadirkan alam dan dunianya ke lingkungan kelas atau sekolah
di sekolah.”15
Setiap usaha kegiatan dan tindakan yang disengaja oleh guru dalam
tempat berpijak. Oleh karena itu Pendidikan Islam sebagai suatu usaha
14
Badru Zaman, dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),
h.304.
15
Hamzah B. Uno, Op. Cit, 154
19
SWT berfirman:
akan diajarkan atau disampaikan kepda siswa. Seperti halnya pendapat di atas
adalah sebagai slah satu contoh materi Akidah Akhlak yang dapat menggunakan
memiliki tingkat sosial budaya yang bernka rgam dan sangat berpengaruh
Artinya : “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai
manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami
17
Abdul Aziz Albone, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme,
(Jakarta: balai penelitian dan Pengembangan Agama, 2006), h. 75
18
Departemen Agama RI, Op. Cit, 595
21
Ayat di atas jelas lah bahwa pengajaran yang diberikan dengan melalui