Anda di halaman 1dari 20

Keperawatan Komplementer

“IDENTIFIKASI PEMANFAATAN HERBAL DALAM DUNIA


KEPERAWATAN”
Dosen Pengampu :
Supriandi, SST, M.Kes
NIP. 19800513 200812 1 003

Disusun Oleh :
KELOMPOK V

Arminalia PO.62.20.1.19.004 (Reguler 22 A)


Cica PO.62.20.1.19.007 (Reguler 22 A)
Faisal PO.62.20.1.19.012 (Reguler 22 A)
Hafipuddin PO.62.20.1.19.014 (Reguler 22 A)
Nabila Yunila Sari PO.62.20.1.19.025 (Reguler 22 A)
Rezky Sya’ban PO.62.20.1.19.030 (Reguler 22 A)
Ayu Lestari PO.62.20.1.19.046 (Reguler 22 B)
Ilham Krisna Mukti PO.62.20.1.19.055 (Reguler 22 B)
Lola Angeli Octavian K. PO.62.20.1.19.059 (Reguler 22 B)
Oktaviani Eka Widyarini PO.62.20.1.19.068 (Reguler 22 B)
Sesi Fina Sari PO.62.20.1.19.075 (Reguler 22 B)
Waazi Virgina Indawati PO.62.20.1.19.078 (Reguler 22 B)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
2

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Makalah
1. Judul : Identifikasi Pemanfaatan Herbal dalam Dunia Keperawatan
2. Ketua pembuat makalah
a. Nama lengkap : Oktaviani Eka Widyarini
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Alamat email : oktavianiew24@gmail.com
3. Anggota kelompok makalah : 12 orang
4. Dosen pembimbing :
a. Nama lengkap dan Gelar : H. Barto Mansyah, S.Pd., MH
b. NIP : 19630817 198501 1 001
5. Alamat Rumah dan No Tel/HP : 08158263319

Palangka Raya, 10 Agustus 2020

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Makalah

H. Barto Mansyah, S.Pd., MH Oktaviani Eka Widyarini


NIP. 19630817 198501 1 001 NIM. PO.62.20.1.19.068

Dosen Mata Kuliah

Supriandi, SST, M.Kes


NIP. 19800513 200812 1 003
3

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “Identifikasi Pemanfaatan Herbal Dalam Dunia


Keperawatan” ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Komplementer di Jurusan Keperawatan D3 Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palangka Raya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya


masyarakat pada umumnya, dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat, dan pembaca.

Palangka Raya, 10 Agustus 2020

Penulis
4

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................2
Pengesahan...................................................................................................3
Daftar Isi.......................................................................................................4
BAB I Pendahuluan.....................................................................................5
1.1. Latar Belakang........................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................5
BAB II Tinjauan Teori................................................................................7
2.1. Herbal anti konstipasi..............................................................................7
2.2. Herbal anti obesitas.................................................................................7
2.3. Herbal anti gangguan keseimbangan cairan akibat mual muntah...........11
BAB III..........................................................................................................12
3.1. Jenis-jenis herbal dan cara pengolahan serta penyajian..........................12
BAB IV Jurnal ilmiah yang mendukung...................................................17
BAB V Penutup............................................................................................18
5.1. Kesimpulan.............................................................................................18
5.2. Saran........................................................................................................18
Daftar Pustaka.....................................................................................................19
Lampiran Jurnal.................................................................................................20
5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pemakaian herbal sebagai obat-obatan tradisional telah diterima di negara
maju maupun berkembang sejak dahulu kala. Bahkan dalam 20 tahun terakhir
perhatian dunia terhadap obat-obatan tradisional meningkat. Who
menyebutkan 65% penduduk negara maju menggunakan pengobatan
tradisional dan obat-obatan dari bahan alami (Kemenkes RI, 2007).
Di Indonesia tentunya, sebagai negara yg mempunyai kekayaan alam yang
melimpah. Salah satunya keanekaragaman hayati (tumbuhan) yang sangat
bermanfaat. Untuk membuat makanan hingga untuk dijadikan obat
tradisional. Obat tradisional yang terbuat dari bahan tumbuhan sudah sering
digunakan oleh tenaga medis sebagai obat pendamping kesembuhan pasien.
Selain murah dan mudah didapat, cara pengolahannya juga sangat mudah.
Disamping itu, kandungan yg ada pada tumbuhan tersebut juga sangat
banyak, dan juga mempunyai efek samping yg ringan.
Obat tradisional dari bahan-bahan tumbuhan ini sudah digunakan untuk
penyembuhan berbagai penyakit, dari penyakit ringan hingga berat. Seperti
konstipasi, obesitas, mual dan muntah, hingga penyakit berat seperti stroke
dan tekanan darah, dan masih banyak lagi.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas yang menjadi fokus pembahasan dari penulisan
makalah ini, yaitu :
1. Pengobatan herbal
2. Herbal anti konstipasi
3. Herbal anti obesitas
4. Herbal anti keseimbangan cairan (mual dan muntah)
5. Macam-macam herbal dan cara pengolahan serta penyajian
6

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
menjelaskan lebih detail lagi mengenai tugas dari mata kuliah
keperawatan komplementer khususnya pada pengobatan herbal anti
konstipasi, anti obesitas, anti keseimbangan cairan akibat mual dan
muntah, beserta kandungan zat dan mekanismenya, serta cara
pengolahannya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus antara lain :
1. Untuk mengetahui tentang pengobatan herbal anti
konstipasi dan kandungannya serta mekanismenya.
2. Untuk mengetahui tentang pengobatan herbal anti obesitas
dan kandungannya serta mekanismenya.
3. Untuk mengetahui tentang pengobatan herbal anti
keseimbangan cairan akibat mual dan muntah dan
kandungannya serta mekanismenya.
4. Untuk mengetahui tentang macam-macam herbal dan cara
pengolahan serta penyajiannya.
7

BAB II
Tinjauan Teori
2.1. Herbal anti konstipasi
Konstipasi adalah keadaan dimana terjadi suatu penurunan frekuensi
pergerakan usus yang disertai dengan perpanjangan waktu dan kesulitan defekasi.
Berikut adalah macam-macam terapi pengobatan herbal.
Lidah buaya
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang dapat mengatasi berbagai
masalah kesehatan salah satunya gangguan pada sistem pencernaan, yaitu
konstipasi. Tanaman lidah buaya tidak hanya bermanfaat sebagai penutrisi rambut
tetapi juga dapat digunakan sebagai anti radang, antitumor, antibakteri, dan efektif
dalam menurunkan kadar gula darah serta merangsang penyembuhan luka.
Penanganan alternatif konstipasi yaitu dengan menggunakan lidah buaya (Aloe
vera) yang memiliki efek laksan sama dengan laksansia golongan laksatif
stimulan. Lidah buaya (Aloe vera) mengandung aloin (pencahar) dan asam amino
esensial. Lidah buaya memiliki efek pencahar (laksatif) yang disebabkan
kandungannya, berupa 1,8 dihidroksiantrasenglukosida, aloin A dan B
(barbaloin). Setelah penggunaan aloin A dan B secara oral maka akan
menghasilkan aloe-emodin-antron (antrakinon) sebagai metabolitaktif. Antrakinon
pada saluran penceranaan memiliki fungsi sebagai stimulan dan mengiritasi
saluran pencernaan sehingga menimbulkan efek pencahar. Kerja lidah buaya
(Aloe vera) sama dengan laksansia golongan laksatif stimulan yaitu 6-12 jam
setelah pemberian. Pemberian daging lidah buaya (Aloe vera) dengan dosis
tertentu memiliki rata-rata frekuensi defekasi dan berat feses lebih tinggi
dibandingkan dengan pemberian obat laksansia sehingga efektivitas daging daun
lidah buaya (Aloe vera) juga lebih tinggi dibandingkan obat laksansia, karena
lidah buaya (Aloe vera) memiliki efek samping minimal.

2.2. Herbal anti obesitas

Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badan atau overwight, yang


disebabkan karena mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan.
Terutama makanan yang berkalori tinggi. Obesitas dapat disembuhkan dengan
8

mengonsumsi obat atau melakukan diet sehat. Tetapi ada alternatif lain untuk
menyembuhkan penyakit tersebut, yaitu dengan melakukan terapi pengobatan
herbal.

 Daun jati belanda


Kandungan utama pada daunnya dan kulit batang jati belanda adalah
alkaloid dan flavonoid, dengan kandungan utama pada daunnya adalah tannin,
lender, zatpahit, damar 0,2% kamferetin, kuersetin & kaemferol, daunnya
mengandung 0.09-0.14% alkaloid. Bunga segar jati belanda mengandung 0,2%
kamferetin, kuersetin dan kaemferol, daunnya mengandung 0,09-0,14% alkaloid,
lendir, dammar, mustilago, flavanoid, saponin dan tannin. Hasil analisis GC/MS
minyak atsiri daun menunjukkan adanya komponen utama prekosen I (56,0%), β-
kariofilen (13,7%), dan (2Z,6E)-farnesol (6,6%). Penggunaan tanaman jati
belanda secara tradisional adalah bagian daun sebagai pelangsing tubuh.
Mekanisme kerja zat dalam Daun Jati Belanda adalah Alkaloid
mempunyai struktur kimia yang mirip dengan Orlistat di mana keduanya
mengandung unsur Nitrogen (N), sehingga kemungkinan alkaloid memiliki efek
menghambat aktivitas enzim lipase seperti halnya mekanisme kerja dari Orlistat.
Kandungan tanin yang terdapat dalam ekstrak daun jati belanda juga memiliki
peranan selain dari penghambatan enzim lipase pankreas juga bekerja sebagai
astringen yang diduga dapat mengurangi daya penyerapan makanan.

 Teh Hijau
Dibandingkan teh jenis lainnya, teh hijau mengandung Epigalo Katekin
Galat (EGCG) yang memberi banyak antioksidan. Kadar EGCG yang tinggi dapat
meningkatkan laju kecepatan metabolisme pada tubuh sehingga efektif
menghancurkan obesitas. Teh hijau termasuk kedalam obat herbal dan tidak
memiliki efek amping.
Mekanisme kerja zat yang terdapat pada teh hijau yaitu Teh hijau dapat
membantu mempercepat proses metabolisme untuk mengurangi lemak tubuh yang
berakibat pada menurunnya berat badan dengan bantuan polyphenol yang
termasuk dalam senyawa antioksidan. Senyawa dari teh hijau yaitu kombinasi
caffein dan catechin, substansi tersebut bisa mempercepat metabolisme selama
9

2jam. Catechins ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara membakar
kalori dan mengurangi lemak tubuh.
 Temu Lawak
Temulawak bisa dijadikan obat penurun berat badan. Kandungan dalam
temulawak yang bernama latin Curcumin xanthorriza ini dapat membantu
menghancurkan lemak dalam tubuh. Selain itu, temulawak juga kaya akan
karbohidrat sehingga membuat perut terasa lebih kenyang.
Mekanisme zat yang terkandung dalam Temu Lawak Rimpang
temulawak mengandung senyawa flavonoid, fenol serta kurkumin yang berperan
sebagai antioksidan. Antioksidan intraselular, seperti glutation melindungi
mukosa lambung dari stres oksidatif akibat fagositosis. Apabila antioksidan
primer tidak bekerja secara maksimal maka radikal bebas akan menyebabkan
kerusakan sel, kerusakan oksidatif dan berujung pada kematian sel. Flavonoid,
kurkumin dan fenol bekerja dengan mengikat anion superoksida (O2.), radikal
hidroksil (OH.), peroksil (ROO.), dan alkoksil (RO.) yang terbentuk dari hasil
aktivitas fagositosis. Flavonoid membantu proses stabilisasi membran sel dan
mempengaruhi beberapa proses metabolisme yang dipercepat serta meng inhibisi
lipid peroksidase. Selain itu flavonoid juga dapat menstimulus eksresi
prostaglandin pada mukosa dan sekresi mukus di mukosa lambung dengan
menstimulus pembentukan enzim COX-1.
 Daun katuk
Daun katuk banyak mengandung flavonoid telah dilaporkan memiliki
efek antioksi dan, meningkatkan sistem imun atau imuno stimulan. Aktivitas
antioksidan dan imuno stimulan daun katuk sangat berkaitan sebagai anti obesitas
karena keadaan obesitas sering disertai dengan oksidasi stress dan rentan
mengalami berbagai penyakit degeneratif.
Daun katuk juga kaya akan saponin dan tannin, diduga sebagai suatu
senyawa yang berperan menurunkan bobot badan dan lemak tubuh.
Mekanisme kerja zat yang terkandung dalam daun katuk yaitu banyak
peneliti daun katuk mengandung saponin dan tanin yang memiliki efek sebagai
pelangsing atau antiobesitas. Jus daun katuk diyakini cukup efektif untuk
menurunkan bobot badan, obat tekanan darah tinggi, hiperlipidemia dan
konstipasi (Bunawandkk., 2015).
10

 Asam Jawa
Asam jawa mengandung flavonoid yang dapat mencegah penggumpalan
darah dalam tubuh, berperan sebagai antioksidan dalam tubuh, mencegah alergi
dan bahkan mencegah penuaan dini. Asam jawa juga dapat digunakan sebagai
bahan ramuan tradisional untuk menurunkan berat badan. Selain itu, asam jawa
juga mengandung serat yang dapat menimbulkan rasa kenyang yang cukup lama,
sehingga dapat menekan nafsu makan.
Mekanisme kerja zat yang terdapat pada asam jawa yang telah diteliti
menyebutkan bawa Asam jawa telah terbukti dapat mengatur metabolisme lipid
dan dapat menurunkan berat badan. Efek penurunan berat badan tidak akan terjadi
hanya dengan mengkonsumsi asam jawa saja, namun harus diimbangi dengan
olahraga, aktifitas fisik yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang sehat.

 Lada Hitam
Lada hitam mengandung piperine yang memberikan rasa pedas. Piperine
memiliki aktivitas pengurangan lemak dan penurun lemak yang dapat membantu
menurunkan berat badan.
Menurut Risfaheri  (2012), mekanisme zat yang terdapat pada lada
diantaranya adalah dapat mengontrol lemak dalam darah dan mempunyai efek anti
kanker. Lada mampu meningkatkan cairan pencernaan karena kandungan asam
klorida yang terkandung di dalamnya dengan cara memecah protein dalam
lambung. Kandungan antioksidan yang melimpah pada lada dipercaya dapat
menekan pertumbuhan bakteri terutama pada saluran usus. Kandungan piperin
dalam lada hitam dapat memblokir pembentukan sel-sel lemak baru. Piperin yang
terdapat pada lada berguna untuk mengganggu aktivitas gen yang mengontrol
pembentukan sel lemak baru, memicu reaksi metabolisme berantai yang
membantu menjaga lemak, dan dapat dimanfaatkan untuk pengobatan obesitas.

 Minyak Kelapa
Kandungan zat MCFA dalam minyak kelapa membuatnya menjadi obat
penurun berat badan yang efektif. Minyak ini menunjukkan efek kuat pada
metabolis metubuh manusia sehingga inilah salah satu cara utama untuk
menurunkan berat badan.
11

Mekanisme kerja zat dalam minyak kelapa dapat menjadi obat herbal anti
obesitas karena terdapat MCT yang membantu mengurangi berat badan selain itu
MCT dimetabolisme hati untuk memproduksi energi, tidak disimpan sebagai
jaringan lemak seperti LCT. Menyimpan kalori lebih rendah dari LCT. MCT
meningkatkan laju metabolisme dan cepat terbakar menjadi kalori.

2.3. Herbal anti gangguan keseimbangan cairan akibat mual muntah

 Jahe

Sejak zaman dahulu jahe dikenal sebagai obat untuk mengatasi mual
akibat masuk angin atau mual karena kehamilan. Salah satu fungsi farmakologi
jahe adalah antiemetic (anti muntah). Jahe merupakan stimulant aromatic yang
mengandung minyak astiri zingiberena (zingiroma), zingiberol, bisabilena,
kurkumen, gingerol, flandrena, vitamin A dan resin pahit yang dapat memblok
serotinin yang merupakan suatu neutrotransmitter disintesiskan pada neuron
serotonergis yang terdapat dalam sistem saraf pusat dan sel enterokromafin pada
saluran pencernaan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dalam perut yang
dapat mengatasi rasa mual muntah.
12

BAB III

3.1. Jenis2 herbal dan cara pengolahan serta penyajian

 Herbal anti konstipasi

1. Daun wungu (Graptophyllum pictum (L). Griff)

Daun wungu (atau pada beberapa literatur disebut dengan daun ungu)
mengandung alkaloid non toksik, glikosod, steroid, saponin, tanin dan lendir.
Saponin inilah yang mempunyai efek sebagai pencahar ringan (mild laxative).

Cara memanfaatkannya : Daun wungu segar tujuh lembar, rebus dengan dua
gelas air hingga jadi satu gelas. Saring kemudian minum.

2. Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)

Kejibeling mengandung berbagai bahan kimia seperti kalium, asam silikat,


natrium, kalsium, serta beberapa senyawa lain. Di samping itu, kejibeling
mempunyai efek pencahar dan diuretik, sehingga baik untuk penderita sembelit.

Cara memanfaatkannya : Setengah genggam daun keji beling segar dicuci


hingga bersih. Kemudian rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas.
Saring dan minum.

3. Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

Daun ketepeng cina mengandung zat samak serta bersifat sebagai laksatif.
Selain itu, tanaman ini juga memiliki rasa pedas, hangat, insektisidal, obat cacing,
obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit. Efek farmakologi terutama
didapat dari daunnya.

Cara memanfaatkannya : Daun ketepeng cina muda dan segar sebanyak tujuh
lembar dididihkan dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Angkat, saring,
dan minum.

4. Lidah buaya (Aloe vera)

Selain bermanfaat untuk rambut dan mengobati luka, lidah buaya juga
berfungsi sebagai pencahar. Getah daun lidah buaya merupakan perantara
13

pembersih yang cukup kuat. Namun, kandungan pencahar yang cukup kuat pada
lidah buaya, anthraquinone, terkadang dapat menimbulkan diare dan kram usus.
Itu sebabnya, harus digunakan dengan hati-hati. Ada baiknya melakukan
konsultasi dengan ahli herbal atau naturopati.

Selain itu, lidah buaya kaya dengan kandungan kimia seperti aloin, barbaloin,
isobarbaloin, aloe-emodin, dan aloesin.Cara memanfaatkannya : Separuh batang
lidah buaya dicuci hingga bersih. Kemudian buang kulitnya. Isinya lantas
dicincang, seduh dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan satu sendok
makan madu. Selagi hangat dimakan dua kali sehari. Catatan: Ramuan tersebut
tidak diperuntukkan bagi wanita hamil, haid, dan penderita diare.

5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Buah mengkudu disebut sebagai buah ajaib. Sebab, banyak khasiat yang bisa
didapat dari mengkudu atau buah pace ini. Buah mengkudu mengandung alkaloid
triterpenoid. Selain itu. mengkudu juga mengandung morindon yang merupakan
zat warna merah dan berkhasiat sebagai pencahar.

Cara memanfaatkannya : Dua buah mengkudu masak dicuci dan parut.


Tambahkan sedikit garam. Aduk hingga rata. Lalu peras dengan kain. Minum dua
kali sehari.

6. Temulawak (Curcuma xanthorriza)

Tanaman yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae ini mempunyai sifat


agak pahit, antisembelit, antiradang, tonikum, diuretik, dan bakteriostatik. Efek
tersebut didapat dari penggunaan rimpang, baik segar maupun dikeringkan.

Cara memanfaatkannya : Rimpang temulawak digiling halus bersama biji


sesawi. Beri sedikit air. Peras, kemudian airnya diminum. Atau, rimpang
temulawak diiris ditambah dengan asam jawa dan gula jawa. Setelah itu tuangkan
air mendidih, saring. Airnya kemudian diminum.
14

 Herbal anti obesitas

1. Daun jati Belanda

Daun jati belanda atau Guazuma ulmifoli berkhasiat untuk menurunkan berat
badan secara efektif. Sebab, tumbuhan ini mengandung senyawa aktif tanin yang
mampu menyerap karbohidrat atau lemak dari makanan yang masuk ke dalam
tubuh. Selain itu, daun jati Belanda juga mengandung serat yang mampu
menghambat penyerapan lemak, gula dan kolesterol serta melancarkan proses
metabolisme tubuh.

Siapkan 7 helai daun jati Belanda. Boleh ditambahkan 7 lembar daun


tempuyung. Cuci bersih lalu rebus ke dalam 110 ml air selama 15 menit dengan
api kecil hingga mendidih. Bisa pula diseduh dalam air panas. Minum selagi
hangat 1 x sehari dan diulang selama 30 hari atau sepanjang Anda butuhkan.

2.Temu Lawak

Tak hanya berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit seperti radang


lambung, liver, ginjal, hepatitis, temu lawak juga bisa dijadikan obat penurun
berat badan. Kandungan dalam temu lawak yang bernama latin Curcumin
xanthorriza ini dapat membantu menghancurkan lemak dalam tubuh. Selain itu,
temu lawak juga kaya akan karbohidrat sehingga membuat perut terasa lebih
kenyang. Nafsu makan menjadi lebih terkendali sehingga porsi nasi yang masuk
ke dalam tubuh bisa berkurang. Caranya, ambil beberapa rimpang temu lawak,
bersihkan dengan air lalu parut. Rebus dengan 1-2 gelas air hingga mendidih.
Saring airnya, tambahkan madu secukupnya, aduk rata dan siap untuk diminum.

3.Buah Delima

Delima atau Punica granatum kaya akan antioksidan, polifenol dan asam
linolenat terkonjugasi yang bermanfaat membakar lemak dan meningkatkan
metabolisme. Selain bagus untuk menurunkan berat badan, buah delima juga
sangat baik untuk kulit. Anda bisa memakan buah delima langsung atau dibuat jus
tanpa gula. Minum jus delima juga membantu menekan nafsu makan.
15

4.. Lidah Buaya

Lidah buaya atau Aloe vera memang banyak sekali manfaatnya. Tak hanya
bagus untuk kesehatan kulit dan rambut, mengonsumsi lidah buaya ternyata juga
membantu dalam menurunkan berat badan. Lidah buaya mengandung banyak
vitamin, mineral dan antioksidan untuk memerangi radikal bebas dan merupakan
sumber protein yang baik untuk perkembangan otot. Mengonsumsi lidah buaya
secara rutin dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang berimbas pada
penurunan berat badan. Lidah buaya bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen diet,
atau minuman jus.

 Herbal anti keseimbangan cairan akibat mual dan muntah


1. Jahe

Jahe sudah lama dikenal dalam pengobatan tradisional untuk meredakan


mual, bahkan pada ibu hamil. Zat kimia yang terdapat dalam jahe dipercaya dapat
memengaruhi sistem saraf, lambung, dan usus untuk membantu mengurangi rasa
mual. Cara pengolahan dapat dibuat menjadi teh jahe/rebusan jahe dan bisa juga
ditambahkan pada masakan sesuai selera.

2. Minyak aromatetapi

Minyak aromaterapi dapat Anda gunakan sebagai obat mual dan muntah.
Bukan dengan cara diminum, melainkankan dihirup aromanya yang harum.
Penting untuk diingat, penggunaan minyak aromaterapi untuk ibu hamil masih
kontroversial. Beberapa pilihan minyak aromaterapi untuk mengatasi mual dan
muntah, yaitu minyak lemon, lavender, cengkeh, mawar, dan peppermint. Jika
merasa mual dan muntah ambil cotton ball kemudian tuangkan sedikit minyak
aromaterapi kemudian hirup dalam-dalam dan bisa juga dimasukkan ke diffuser
sebagai mengharumkan ruangan.

3. Bunga melati

Selain digunakan sebagai teh herbal, bunga melati dan bagian daunnya
memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengatasi vertigo. Bunga melati
mengandung minyak atsiri berperan sebagai anti-depressan yang meredakan rasa
16

mual dan memperlancar peredaran darah, sehingga membantu Anda untuk


mengatasi gejala vertigo.

Untuk menggunakannya cukup mudah, Anda bisa menyiapkan segenggam


daun melati dan 10 kuntum bunga melati. Setelah itu, Anda remas-remas semua
bahan tersebut dan taburkan pada air. Nah, air rendaman daun dan bunga melati
tersebut dapat Anda gunakan sebagai obat vertigo dengan mengoleskannya pada
kening dan pelipis Anda.

4. Cocor bebek

Tanaman ini ampuh digunakan sebagai obat alami vertigo. Di mana


kandungan flavonoidnya yang sangat tinggi, bisa mematikan virus-virus di dalam
tubuh. Anda cukup mengambil 10 helai daun cocor bebek kemudian tumbuk halus
daun-daun. Agar dapat dioleskan, maka tambahkan sedikit air garam. Jika sudah,
oleskan campuran daun cocor bebek dan air garam di kening dan pelipis Anda 1
atau 2 kali dalam sehari.

5. Pegagan

Meski tumbuh liar di pinggir jalan, tanaman ini berfungsi untuk mengatasi
gejala vertigo. Pegagan memiliki efek anti-infeksi, anti-toxic, dan anti-bakteri
yang ampuh untuk mengatasi bakteri yang dapat menginfeksi telinga dalam Anda.
Hasilnya, gejala-gejala vertigo yang dirasakan bisa segera reda.Anda cukup
menyiapkan segenggam daun pegagan, masukkan ke dalam panci yang diisi 3
gelas air. Setelah itu, rebus air tersebut dan tunggu hingga air tinggal tersisa 1
gelas. Jika sudah tersisa 1 gelas, maka saring air tersebut dan konsumsi dengan
segera. Untuk memperkaya rasa, maka Anda bisa menambahkan 1 sendok teh
madu ke dalam ramuan tradisional tersebut.
17

BAB IV

Jurnal ilmiah yang mendukung

Prevalensi obesitas di seluruh dunia meningkat hampir tiga kali lipat dalam 40
tahun belakangan ini. Obesitas merupakan

akumulasi lemak yang berlebihan pada seluruh tubuh yang dapat merusak
kesehatan. Salah satu cara untuk menegakkan diagnosis obesitas adalah
menggunakan indeks massa tubuh (IMT). IMT didefinisikan sebagai berat badan
seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter
(kg/m2). Peningkatan IMT menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak
menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, osteoartritis dan beberapa jenis
kanker. Obesitas merupakan penyakit tidak menular yang dapat dicegah..
Membuat daftar makanan yang lebih sehat dan rutin melalukan aktivitas fisik
menjadi pilihan untuk mencegah obesitas. Selain itu, penggunaan obat-obatan
juga dapat mengurangi berat badan. Ada obat yang berasal dari bahan kimia
maupun bahan herbal. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan salah satu
obat herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi obesitas. Tumbuhan Guazuma
ulmifolia sangat banyak ditemukan di daerah Asia Tenggara termasuk di
Indonesia. Terdapat beberapa kandungan dalam Jati Belanda yang mirip dengan
kandungan obat anti-obesitas yang digunakan dipasaran. Kandungan tersebut
antara lain adalah alkaloid, flavonoid, tannin, mustilago dan sebagainya.
Guazuma ulmifolia juga sudah pernah dilakukan uji praklinis dan klinis. Dosis
yang digunakan dalam penggunaan Guazuma ulmifolia juga sudah terdapat
penelitian terkait. Dalam hal ini penggunaaan obat herbal Guazuma ulmifolia
dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk obesitas.
18

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Terapi komplementer adalah terapi yang dilakukan untuk
menangani penyakit di luar tindakan konvensional dari dokter. Disebut
sebagai terapi komplementer karena beberapa terapi tersebut melengkapi
penanganan medis oleh dokter dan rumah sakit, salah satunya adalah
terapi pengobatan herbal dari berbagai tumbuhan di sekitar yang
bermanfaat untuk mengobati macam penyakit. Pada makalah ini,
pengobatan herbal dilakukan untuk menyembuhkan pasien yang sakit
akibat konstipasi, obesitas, serta mual dan muntah. Berbagai macam
bahan berasal dari tumbuhan yang mudah didapat, murah, dan mudah
pengolahan serta penyajiannya. Hal tersebut membuat masyarakat lebih
memilih menggunakan terapi pengobatan herbal.

5.2. Saran
Sebagai perawat hendaknya dapat melakukan tindakan
komplementer untuk memenuhi hak pasien. Dan untuk meminimalisir
efek samping, perawat lebih baik memberikan terapi komplementer untuk
pasien pada tahap pemulihan, karena terapi herbal mempunyai efek
samping yang ringan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk
pembaca. Kritik dan saran sangat diperlukan dalam pembuatan makalah
ini.
19

DAFTAR PUSTAKA

https://www.prosehat.com/artikel/artikelkesehatan/10-obat-herbal-obesitas-
yang-layak-dicoba?ia=1596421510

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/lifestyle/read/2010/10/11/1
0284662/6.resep.alami.atasi.sembelit

https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2017/11/26/481/1
820872/5-tanaman-herbal-paling-manjur-obati-vertigo-bunga-melati-salah-
satunya

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/7079/1/UTFMIPA2017-
10-mutimanda.pdf&ved=2ahUKEwi3n-
_Gu4HrAhhUTVH0KHcUqCDkQFjADegQIBhAB&usg=AOvVaw0ILzHLDmU
NTYFHML6etint

https://media.neliti.com/media/publications/156771-ID-pengetahuan-dan-
pemanfaatan-metode-pengobatan

https://www.prosehat.com/artikel/artikelkesehatan/10-obat-herbal-obesitas-
yang-layak-dicoba/ia=1596504426

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/2282/p
df&ved=2ahUKEwiprbf60oDrAhVNbn0KHepdD4QQFjADegQIBhAB&usg=AO
vVaw0tLGYTgy-uJb8wFhx1FXM

http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?catid=7&mid=5&nid=804

https://www.researchgate.net/publication/322971526_Aktivitas_Antiobesitas
_Ekstrak_Daun_Katuk_Sauropus_androgynus_LMerr_Pada_Model_Mencit_Obe
sitas

https://www.google.com/amp/s/m.kapanlagi.com/amp/plus/17-cara-
tradisional-menurunkan-berat-badan-dengan-ramuan-sederhananumber-
2c6e5c.html?espv=1
20

LAMPIRAN JURNAL

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/2282/p
df&ved=2ahUKEwiprbf60oDrAhVNbn0KHepdD4QQFjADegQIBhAB&usg=AO
vVaw0tLGYTgy-uJb8wFhx1FXM

Anda mungkin juga menyukai