ID Kontribusi Supervisi Akademik Kepemimpin
ID Kontribusi Supervisi Akademik Kepemimpin
Kata kunci: supervisi akademik, kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja, dan
kualitas layanan proses pembelajaran
Abstract
This study aimed to find out the contribution academic supervision, principal leadership,
and work ethics toward the service quality of learning process at SMK Negeri in Gianyar
both partially and simultaneously. This study belonged to ex post facto approach. The
population in this study were 298 teachers at SMK Negeri in Gianyar. Sampling
technique were taken by stratified random sampling. Based on Krejcie and Morgan table
so that the sample size in this study were 168 teachers. The analysis data that used in
this study were simple correlation, partial correlation, and multiple regresssion. The
results of this study showed that: (1) there is a contribution of academic supervision
towards the service quality of learning process at SMK Negeri in Gianyar in the amount of
22.9%, (2) there is a contribution of principal leadership towards the service quality of
learning process at SMK Negeri in Gianyar in the amount of 21.9%, (3) there is a
contribution of work ethics towards the service quality of learning process at SMK Negeri
in Gianyar in the amount of 24.0%, and (4) there is a contribution of academic
supervision, principal leadership, and service quality of learning process at SMK Negeri
in Gianyar in the amount of 68.8%. Based on the findings it could be concluded that there
is a contribution of academic supervision, principal leadership, and service quality of
learning process at SMK Negeri in Gianyar.
Keywords: academic supervision, principal leadership, work ethics, and service quality
of learning process
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
didorong dan dimotivasi agar mau belajar dilakukan kepada guru untuk
dan melaksanakan proses pembelajaran meningkatkan pengelolaan proses
yang berkualitas pula. pembelajaran. Dalam upaya memperbaiki
Menurut pengamatan penulis, kualitas pengelolaan proses pembelajaran,
dapat diidentifikasi masalah sebagai supervisi akademik yang dilaksanakan
berikut: (1) pengelolaan proses kepala sekolah terhadap guru merupakan
pembelajaran relatif rendah, ditandai suatu yang sangat dibutuhkan. Fungsi
dengan penggunaan metode ceramah oleh kepala sekolah sebagai supervisor
guru dalam kegiatan belajar mengajar, (2) merupakan bagian yang integral dengan
masih banyak guru memiliki etos kerja fungsi-fungsi administrasi lainnya. Kepala
rendah yang dicirikan dengan bahwa kerja sekolah memiliki tugas sebagai motivator,
dirasakan sebagai suatu hal yang inovator, dan supervisor, termasuk
membebani diri, kerja dianggap memberikan supervisi akademik terhadap
membosankan, kerja dilakukan karena guru. Selama ini supervisi yang dilakukan
terpaksa, dan kerja dihayati hanya sebagai kepala sekolah pada guru cenderung
rutinitas hidup, (3) pelaksanaan supervisi bersifat mencari-cari kesalahan dan
akademik yang dilakukan kepala sekolah kekurangan guru (Chan dan Sam, 2005).
belum optimal, dicirikan dengan kurang Supervisi dijadikan ajang untuk menakuti-
intensitasnya pelaksanaan supervisi nakuti guru, sehingga guru merasa takut
akademik, kepala sekolah sering berbuat, takut berbuat kekeliruan, dan
mendelegasikan kepada wakil atau guru bahkan takut dimarahi kepala sekolah.
senior untuk melaksanakan supervisi Situasi semacam ini akan berakibat pada
akademik kepada guru, dan pelaksanaan rasa ketidaknyamanan bekerja guru dan
supervisi akademik masih menggunakan ujung-ujungnya takut mencoba sesuatu hal
pendekatan direktif, (4) adanya yang baru termasuk menghubungkan
kecenderungan kekurangmampuan guru proses pembelajaran yang sedang berlaku.
terhadap pelaksanaan supervisi kepala Pendekatan supervisi pengajaran yang
sekolah sehingga berdampak pada diuraikan di atas termasuk pendekatan
kualitas pengelolaan proses pembelajaran direktif, yaitu suatu pendekatan yang
yang rendah, (5) kemampuan kepala didasarkan pada keyakinan bahwa
sekolah cenderung belum mampu mengajar terdiri atas keterampilan teknis
menciptakan iklim organisasi yang dengan standar dan kompetensi yang telah
kondusif, memotivasi guru, dan ditetapkan dan diketahui oleh semua guru
memberikan inovator pada guru, dan (6) agar pengajarannya efektif, yang oleh
Mutu pendidik masih rendah merupakan Sutjipto dan Raflis Kosasi (1999) disebut
salah satu indikator bahwa kualitas juga dengan pendekatan supervisi
pengelolaan proses pembelajaran masih akademis berdasarkan kompetensi. Peran
rendah. Dari uraian di atas dapat dikatakan supervisor dalam pendekatan non direktif
bahwa mutu pendidikan di Indonesia ini adalah terbatas pada
termasuk di Bali dan khususnya pada SMK menginformasikan, mengarahkan, menjadi
Negeri di Gianyar masih rendah. model, dan menilai kompetensi yang telah
Untuk dapat mencapai hal tersebut, ditetapkan.
maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang Di lain pihak, supervisi akademis
dapat mempengaruhi guru agar mau non direktif berasumsi bahwa belajar pada
melaksanakan pengelolaan proses dasarnya adalah pengalaman pribadi
pembelajaran. Adapun faktor-faktor yang dimana individu pada akhirnya harus
diperkirakan dapat mempengaruhinya menemukan pemecahan masalah sendiri
adalah intensitas supervisi akademik, untuk memperbaiki pengalaman guru.
kepemimpinan kepala sekolah, dan etos Peran supervisor adalah mendengarkan,
kerja guru. membangkitkan kesadaran sendiri dan
Supervisi akademik merupakan mengklarifikasikan pengalaman-
salah satu fungsi administrasi pendidikan pengalaman guru (Glickman, 1990), yang
supervisi akademik sangat penting oleh Sutjipto dan Raflis Kosasi,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
(1) supervisi akademik harus bersifat sekolah terhadap guru SMK Negeri di
demokratis, artinya supervisor tidak boleh Gianyar dengan menekankan pada
mendominasi dan selalu aktif, kooperatif, upaya-upaya membantu guru untuk
serta melibatkan guru secara partisipatif memperbaiki dan meningkatkan kualitas
dalam pelaksanaan supervisi akademik, pembelajarannya. Dalam kaitan kualitas
(2) supervisi akademik harus integral pengelolaan proses pembelajaran,
dengan program pendidikan lainnya yang beberapa indikator seperti supervisi
mempunyai tujuan sama, seperti: program akademik, kepemimpinan kepala sekolah,
administrasi, kesiswaan, BK, dan sarana etos kerja merupakan bagian-bagian yang
prasarana, (3) supervisi akademik harus harus diusahakan oleh kepala sekolah.
komprehensif, artinya supervisi akademik Dengan demikian jelaslah bahwa
harus mencakup keseluruhan aspek intensitas supervisi akademik
pengembangan pengajaran, (4) supervisi berkontribusi terhadap kualitas layanan
akademik harus konstruktif, artinya proses pembelajaran.
supervisi akademik bukanlah untuk Hipotesis nihil yang diajukan
mencari-cari kesalahan dan segi negatif berbunyi tidak terdapat kontribusi
daripada guru, dan (5) supervisi akademik kepemimpinan kepala sekolah terhadap
harus objektif, artinya bahwa penyusunan kualitas layanan proses pembelajaran
program supervisi akademik harus pada SMK Negeri di Gianyar. Untuk
didasarkan kebutuhan nyata dalam menguji hipotesis ini, dilakukan dengan
pengembangan potensional guru. menggunakan teknik korelasi parsial
Bertitik tolak dari teori di atas, dengan bantuan program SPSS for
maka pengertian intensitas supervisi windows versi 15.00. Ringkasan hasil
akademik yang dimaksudkan dalam perhitungannya disajikan pada berikut.
penelitian ini adalah model pembinaan
akademik yang dilakukan oleh kepala
atau usaha kepala sekolah dalam dan pihak lain yang terkait) dalam rangka
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mencapai tujuan sekolah yang telah
mengarahkan, dan menggerakkan guru, ditetapkan.
staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak lain Hipotesis nihil yang diajukan
yang terkait. Singkatnya, bagaimana cara berbunyi tidak terdapat kontribusi etos
kepala sekolah untuk membuat orang lain kerja terhadap kualitas layanan proses
bekerja untuk mencapai tujuan sekolah. pembelajaran pada SMK Negeri di
Sehubungan dengan penelitian ini, Gianyar. Untuk menguji hipotesis ini,
kepemimpinan yang dimaksud adalah dilakukan dengan menggunakan teknik
kemampuan kepala sekolah sebagai korelasi parsial dengan bantuan program
pemimpin pendidikan di sekolah untuk SPSS for windows versi 15.00. Ringkasan
mempengaruhi (membimbing, mendorong, hasil perhitungannya disajikan pada Tabel
mengarahkan atau mengendalikan, berikut.
membina, dan menggerakkan) orang yang
dipimpinnya (guru, siswa, staf pegawai,
Tabel 3. Ringkasan Perhitungan Uji Signifikansi Variabel Etos Kerja dengan Kualitas
Layanan Proses Pembelajaran
proses pembelajaran pada SMK Negeri di SPSS for windows versi 15.00. Ringkasan
Gianyar. Untuk menguji hipotesis ini, hasil perhitungannya disajikan pada Tabel
dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
korelasi ganda dengan bantuan program
DAFTAR RUJUKAN
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)